2 research outputs found

    PERAN BIOFERTILIZER DARI CAMPURAN MIKROORGANISME SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PANGAN NASIONAL

    Get PDF
    Dalam upaya meningkatkan produktifitas tanaman pangan nasional di Indonesia, selain masalah keterbatasan sumber daya lahan, juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap usaha peningkatan produksi pangan domestik pada saat ini, di antaranya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian semakin tinggi, rusaknya infra struktur pertanian di berbagai daerah, skala usaha petani masih kecil, melemahnya sistem penyuluhan pertanian, suplai air semakin berkurang, laju pertumbuhan penduduk semakin tinggi, adopsi inovasi dan teknologi masih rendah, kejenuhan lahan akibat menipisnya unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dan hasil panen masih bergantung pada iklim setempat. Berikut disajikan tentang perkembangan produksi dan luas lahan pangan nasional di Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan ke tahun 2014

    BIOCLEANOIL" PRODUK BERBASIS MIKROBA UNTUK PENGOLAHAN SLUDGE INDUSTRI MINYAK

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mendapatkan produk berbahan mikroba untuk pelarutan dan pengolahan sludge industri minyak yang akan diberi nama Biocleanoil. Bahan yang diujikan adalah biosurfaktan bakteri (Bacillus subtilis 3KP, Pseudomonas putida T1-8, Acinetobacter sp.P2(1), enzim bakteri (Actinobacillus sp. P3-7 dan Micrococcus sp. L II 61 ) serta konsorsium mikroba pengurai hidrokarbon hasil penelitian RUT VIII tahun 2003, Stranas tahun 2009, dan IPD tahun 2010. Penelitian tahun-1 difokuskan untuk menguji efektivitas produk berbasis mikroba (bakteri) dan produk metabolismenya (biosurfaktan dan enzim) dalam melarutkan hidrokarbon dalam oil sludge. Sedangkan pada tahun ke-2 akan menguji kemampuan formulasi produk berbasis mikroba untuk mendegradasi hidrokarbon dalam sludge. Pelarutan hidrokarbon dalam oil sludge oleh produk mikroba yang berupa biosurfaktan dan enzim dilakukan dengan variasi jenis biosurfaktan dan jenis enzim. Uji pelarutan oil sludge menggunakan metode agitasi dan metode sand pack coloums. Sedangkan, pengolahan oil sludge dilakukan dengan metode bioreaktor dan composting. Uji biodegradasi hidrokarbon dalam sludge dilakukan dengan variasi formula konsorsium, bulking agent, rasio C/N/P, aerasi, dan waktu inkubasi. Data penelitian berupa : kadar minyak hasil uji pelarutan(%), jumlah total mikroba (CFU/ ml), dominansi mikroba, suhu, pH, rasio C/N/P dan persentase hidrokarbon minyak yang terdegradasi (%) yang dianalisis secara gravimetri dan (GC/FID). Data dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan Anova dengan derajat siginifikansi 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Formulasi produk mikroba (biosurfaktan dan atau enzim) yang paling banyak dalam melarutkan dan mobilisasi (memisahkan) minyak dari oil sludge dan formulasi yang menghasilkan degradasi hidrokarbon minyak paling tinggi dengan waktu tercepat akan digunakan untuk acuan penanganan lumpur minyak (oil sludge) yang mengendap di tangki/pipa pengolahan minyak dan yang tertumpuk di tanah sebagai upaya penanggulangan pencemaran minyak di lingkungan
    corecore