1 research outputs found

    Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo

    Full text link
    Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) demi tersedianya informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan pelayanan Puskesmas, namun pada Kenyataannya ada pelaporan yang kosong dan puskesmas yang tidak menggunakan SIMPUS. Untuk standarisasi SIK Kementerian Kesehatan mengeluarkan konsep SIKDA Generik. Untuk itu SIMPUS DKK Purworejo perlu dievaluasi, evaluasi yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan model HOT fit. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung. Informan utama dalam penelitian ini adalah Sembilan petugas operator data dan enam informan triangulasi Puskesmas serta lima informan triangulasi Dinas kesehatan. Teknik analisis data dengan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa SIMPUS DKK Purworejo dari sisi aplikasi yang digunakan telah setara dengan SIKDA Generik. SIMPUS telah digunakan secara rutin namun belum didukung dengan adanya prosedur penggunaan dan pelatihan. Personil telah mencukupi dalam jumlah, namun secara operasional perlu dibentuk TIM Pengelola SIK sesuai kompetensi. Belum ada monitoring yang rutin dan terjadwal, dan anggaran yang ada belum dapat mengatasi kebutuhan pemeliharaan perangkat pendukung SIMPUS. Kualitas SIMPUS yang digunakan baik, mudah digunakan dan tersedia menu untuk mengkomunikasikan data. Kualitas informasi yang dihasilkan belum akurat dan tidak lengkap karena tidak memuat data pelayanan di PUSTU dan PKD. Kuallitas layanan lambat berkaitan dengan prosedur pendanaan. SIMPUS DKK Purworejo telah setara dengan SIKDA Generik namun belum dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. Disarankan agar Dinas Kesehatan meningkatkan pelatihan, monitoring, pengadaan perangkat keras dan jaringan, serta bagi Puskesmas diperlukan komitmen untuk menerapkan SIMPUS secara maksimal oleh PUSTU dan PKD. Purworejo District Health Office (DHO) has developed Health Center Management Information System (HCMIS) to provide quick, precise, and accurate information for supporting the process of decision making and the policy of services at Health Center. However, there was still any empty forms and did not use the system. To standardize Health Information System, Ministry of Health has released a concept of Generic SIKDA. Therefore, the system applied by Purworejo DHO needs to be evaluated using the method of HOT fit. This was qualitative research using indepth interview and direct observation. Main informants were nine data operators and informants for triangulation purpose was six persons from health centers and five persons from DHO. Furthermore, data were analyzed using content analysis. The result of this research revealed that the application of HCMIS at Purworejo DHO was equal to Generic SIKDA. The system had been applied routinely but there was no a guidance book and training. Number of human resources was sufficient. However, there needed to make an implementer team of Health Information System in accordance with competency. There was no routine monitoring and current budget was not sufficient to maintain hardware to support the system. Quality of the system used was good, easy to use, and available of menu to communicate data. Unfortunately, quality of resulted information had still been inaccurate and incomplete because it did not cover data of services at Subsidiary Health Centers (SHC) and Village Health Posts (VHP). The lateness of services was related to a funding procedure. HCMIS at Purworejo DHO was equal to Generic SIKDA but it had not been used to make a decision. As a suggestion, DHO needs to conduct training, monitor, and provide hardware and a network. Meanwhile, Health Centers needs to make a commitment for applying the HCMIS maximally by SHC and VHP
    corecore