1,152 research outputs found
Recommended from our members
Triple-Alpha Process and the General Relativistic Instability in Super-Massive Stars
The existence of super-massive (> 10^4M⊙) Pop III stars has been theorized, but never observed. If such stars were to have existed during early galaxy formation, it has long been thought that in absence of heavy metals (A > 4), they would have collapsed due to instabilities caused by general relativity. Such a collapse would have resulted in the creation of a super- massive black hole, possibly emitting gravitational waves if accompanied by an anisotropic neutrino burst. Super-massive black holes have been detected very early on in galaxy formation (red shift: z ≈ 7), and their origin remains unknown. Gravitational waves created by such a collapse may be detectable by next generation gravitational wave detectors.Recent simulations have suggested that a narrow range of super-massive stars with masses around 5 × 10^4M⊙ may have exploded due to simultaneously reaching the general relativistic instability and the ignition of triple-α fusion. If such explosions were to have occurred, depending on their frequency of occurrence, they may have left behind a measurable elemental signature of heavy elements in an otherwise primordial elemental composition during early galaxy formation.This dissertation details the investigation of post-instability energetics, both from a theoretical stand point as well as via simulations using the KEPLER stellar evolution code. Previous research has found that for a small range of stars with masses around 5 × 10^4M⊙, due to the extreme temperature sensitivity of the triple-α process at its ignition point (~2 × 10^8 K), there is a theoretical basis for accelerated nuclear energy production to possibly reverse the collapse before too much energy is lost in electron-positron pair annihilation neutrinos combined with in-falling kinetic energy. However, complimentary findings via simulations were not found to be satisfactory. Future three dimensional simulations with high precision accounting of nuclear energy production as well as energy losses and kinematics would be necessary to definitively conclude whether such explosions are energetically possible
Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada Pemandian Serayu Lestari Di Kota Samarinda
Samarinda memiliki destinasi wisata buatan yaitu Pemandian Serayu Lestari yang berlokasi di Jl. Serayu, Tanah Merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola Pemandian Serayu Lestari. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola Pemandian Serayu Lestari. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan informan kunci (Key Informan) dan informan pendukung (Informan). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Sumber data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Kesimpulan dalam penelitian ini Pemandian Serayu Lestari telah berhasil menerapkan strategi pemasaran 4P, hal ini terlihat dari hasil penelitian dimana jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2021 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, namun strategi pemasaran pada Pemandian Serayu Lestari masih harus diperhatikan dan dikembangkan agar dapat terus meningkatkan kunjungan wisatawan. Saran untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pengelola diharapkan menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, memberikan pelatihan kepada karyawan, bekerjasama dengan angkutan umum atau travel, dan meningkatkan promosi yang ada
PELAKSANAAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMOLISIAN MASYARAKAT, SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERJADINYA TINDAK PIDANA DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESOR BULELENG
Sebagai suatu model kebijakan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pemolisian masyarakat. Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi, kendala-kendala, dan upaya mengatasi kendala sehubungan dengan pelaksanaan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pelaksanaan Perkap Polri Nomor 3 Tahun 2015 antara lain: faktor hukumnya atau undang-undang, faktor penegak hukumnya, faktor sarana atau fasilitas yang sangat mendukung penegakkan hukum baik jumlah maupun kualitasnya, faktor masyarakat yang pada umumnya sangat mendukung, dan faktor kebudayaan. Kendala-kendala yang antara lain; jumlah personil yang masih kurang; dinamika masyarakat yang berubah pesat dan arus informasi yang tidak bertanggung jawab (hoaks) yang sulit dibendung; keterbatasan sarana komunikasi; kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu penyelesaian masalah hukum, kesadaran hukum masih perlu ditingkatkan. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain: mendorong dan aktif membantu pemberdayaan petugas-petugas keamanan yang ada di desa/ kelurahan; meningkatkan wawasan dan pengetahuan Pengemban Polmas; mengefektifkan sarana-sarana komunikasi yang ada; mengefektikan fungsi Bhabinkamtibmas untuk membimbing dan menyuluh di bidang hukum dan Kamtibmas
- …