2 research outputs found

    Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Pascamelahirkan

    Get PDF
    Postpartum depression in postpartum mothers usually begins with the postpartum blues or baby blues or maternity blues. This type of research is a quantitative descriptive using a demographic data questionnaire and the EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) questionnaire as primary data. The sample used a total sampling technique with a sample size of 40 respondents. Data analysis is used to determine the frequency distribution and see the relationship between characteristics. In this study, it was found that in 40 postpartum mothers, 7 respondents (17.5%) were detected as having postpartum blues, and 33 respondents (82.5%) were not affected by Postpartum blues. Whereas there is a relationship between the postpartum blues and the characteristics of respondents based on age and income and age of incomePostpartum depression pada ibu pascamelahirkan biasanya diawali dengan postpartum blues atau baby blues atau maternity blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuisioner data demografik dan kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) sebagai data primer. Sampel meggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Data analisis digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan melihat hubungan antara karakteristik. Pada penelitian ini didapatkan pada 40 ibu pascamelahirkan terdapat 7 responden (17,5%) yang terdeteksi terkena postpartum blues, dan 33 responden (82,5%) tidak terkena Postpartum Blues. Bahwa terdapat hubungan antara kejadian postpartum blues dengan karakteristik reponden berdasarkan umur dan penghasilan dengan umur penghasila
    corecore