2 research outputs found

    PENGEMBANGAN WACHABOT (WHATSAPP CHATBOT) SEBAGAI ASISTEN BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG KELAS V SD

    Get PDF
    Abstrak                 Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi IPS tentang sejarah perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Pada pembelajaran IPS materi sejarah tersebut peneliti menghadirkan sebuah media yaitu Wachabot sebagai opsi baru. Dengan adanya media ini, siswa dapat memahami lebih dalam tentang pembelajaran IPS materi sejarah tersebut. Aplikasi ini memberikan fasilitas untuk belajar pada materi sejarah tersebut yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan digunakan secara gratis. Media Wachabot adalah jawaban dan solusi yang kuat untuk masalah yang sering dihadapi siswa. Wachabot dikembangkan menggunakan pengembangan R&D dengan memakai metode ADDIE serta memperhatikan kevalidan, kepraktisan, serta keefektifan, dan Validasi media dinyatakan hasil yang “Sangat Valid” untuk digunakan dengan mendapat persentase nilai sebesar 90%. Sementara itu, validasi materi dinyatakan hasil yang “Sangat Valid” untuk digunakan dengan memperoleh persentase nilai sebesar 90%. Hasil keefektifan Wachabot diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada siswa kelas V SDN Kedung Cowek I/253. Siswa yang mengikuti pretest mendapatkan nilai rata-rata 35, sedangkan untuk posttest mendapatkan nilai rata-rata 90. Media Wachabot dinyatakan “Sangat Efektif” karena peningkatan hasil belajar yang dialami siswa sebesar 97% dan memenuhi kriteria hasil tes yang sangat baik. sedangkan untuk hasil kepraktisan memperoleh persentase nilai sebesar 90% nilai tersebut didapat dari kuesioner media yang dibagikan peneliti mengenai kepraktisan penggunaan Wachabot. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa media Wachabot yang diintegrasikan dengan WhatsApp “Sangat Praktis” digunakan serta dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.   Kata Kunci: Pengembangan, Wachabot, Perjuangan Melawan Penjajah Belanda dan Jepang            Abstract                 This research is intended to facilitate students in learning social studies material about the history of the struggle against Dutch and Japanese colonialism. In social studies learning historical material, the researcher presents a medium, namely Wachabot as a new option. With this media, students can understand more deeply about social studies learning historical material. This application provides facilities for studying historical material that is not limited by space, time and is used free of charge. Media Wachabot is a powerful answer and solution to problems students often face. Wachabot was developed using R&D development using the ADDIE method and paying attention to validity, practicality, and effectiveness, and media validation was declared "Very Valid" for use by obtaining a percentage value of 90%. Meanwhile, the validation of the material is stated as "Very Valid" results to be used by obtaining a percentage value of 90%. The results of the effectiveness of Wachabot were obtained from the results of the pretest and posttest given to fifth grade students at SDN Kedung Cowek I/253. Students who took the pretest got an average score of 35, while for the posttest got an average score of 90. Wachabot media was declared "Very Effective" because the increase in student learning outcomes experienced by 97% and met the criteria for very good test results. while for the practicality results, obtaining a percentage value of 90% of the value was obtained from a media questionnaire distributed by researchers regarding the practicality of using Wachabot. Therefore, it can be concluded that Wachabot media which is integrated with WhatsApp "Very Practical" is used and utilized as a learning medium.   Keywords: Development, Wachabot, Struggle Against Colonizers Netherlands and Japa

    PEMANFAATAN DEKOMPOSISI PAKAN TERNAK JERAMI SEBAGAI INOVASI KOMODITAS PAKAN TERNAK MASYARAKAT DESA TULUNGREJO KABUPATEN BLITAR

    Get PDF
    Indonesia is one of the most densely populated countries globally so various population backgrounds can be found there. Despite having the title of an agricultural country with advantages in various sectors, Indonesians still need help to develop practical innovations. Therefore, this community service activity aims to educate the Tulungrejo Village, Wates District, and Blitar Regency community about making animal feed using straw decomposition. This community service method uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, which focuses on community activity and involvement as the main subject, accompanied by offline and online teams from September to November 2021 with 21 intensive training participants from farmer groups. The results of this activity are in the form of a series of activities such as assistance in making fermented animal feed by the Livestock and Fisheries Service of Blitar Regency, opening and socialising programs, cross-generational excellent programs, training programs, and practices for making hay decomposition, feeding livestock, monitoring, and closing. The program's success can be seen from the pre-test and post-test results from knowledge and skills, which increased by 39.41%, so this program is said to be running as expected. ---  Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia, sehingga berbagai latar belakang penduduk pun dapat ditemui di negara ini. Meskipun memiliki predikat sebagai negara agraris yang memiliki kelebihan di berbagai sektor, penduduk Indonesia masih merasa kesulitan mengembangkan inovasi yang tepat-guna. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar mengenai pembuatan pakan ternak dengan metode dekomposisi jerami. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang berfokus pada keaktifan dan keterlibatan masyarakat sebagai subjek utama didampingi oleh tim secara offline dan online selama bulan September sampai November 2021 dengan peserta pelatihan intensif sejumlah 21 orang peternak dari kelompok tani. Hasil dari kegiatan ini berupa serangkaian kegiatan seperti pendampingan pembuatan fermentasi pakan ternak oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, pembukaan dan sosialisasi program, program asik lintas generasi, program pelatihan dan praktik pembuatan dekomposisi pakan jerami, pemberian pakan pada hewan ternak, monitoring, dan penutupan. Keberhasilan program tampak dari hasil pre-test maupun post-test dari aspek pengetahuan dan keterampilan yang meningkat sebesar 39,41%, sehingga dengan demikian program ini dikatakan berjalan sesuai harapan
    corecore