3 research outputs found

    KORELASI JUMLAH CD4 DENGAN KEJADIAN KANDIDIASIS ORAL PADA PASIEN TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)/ CQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROM DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2013

    Get PDF
    Kandidiasis merupakaninfeksi jamur yang disebabkan Candida danmudah terjadi pada orang yang mengalamipenurunan system imun, termasuk padapenderita HIV/AIDS. AIDS merupakankumpulan gejala penyakit yang disebabkanoleh menurunnya system imun akibat infeksivirus HIV dan kandidiasis merupakan infeksijamur yang sering terjadi. Penelitiansebelumnya yang dilakukan dibeberapa rumahsakit menunjukkan terdapat korelasi jumlahkadar CD4 dengan kejadian kandidiasis oral,semakin rendah jumlah kadar CD4, semakinmudah penderita HIV/AIDS mengalamikandidiasis oral.Tujuan:Mengetahui korelasi jumlah kadarCD4 dengan kejadian kandidiasis oral padapasien terinfeks iHIV/AIDS di RSUD dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung periodeJanuari-Desember 2013.Metode: Jumlah kadar CD4 dan data pasienterinfeksi kandidiasis oral didapatkan darirekam medic pasien yang datang ke KlinikVCT Kanca Sehati RSUAM dr. H. AbdulMoeloek. Jenis penelitian ini adalah surveyanalitik dengan rancangan cross-sectionalstudy.Hasil: Dari 50 responden, 43(86%) terinfeksikandidiasis oral dan 7(14%) tidak terinfeksi.Dengan jumlah kadar CD4 200-100 sel/μlsebanyak 2 responden (4,7%), CD4 100-50sel/μl7 responden (16,3%) dan 34 responden(79,1%) dengan CD4 ≤50sel/μl. Dengan priamendominasi yaitu 24 responden (55,8%).Rentan usia terbanyak 31-45 tahun sebanyak22(51,2%).Kesimpulan:Terdapat korelasi positif antarajumlah kadar CD4 dengan kejadiankandidiasis oral, didapatkan sebagian besarjumlah kadar CD4 <50sel/μl

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK BERDASARKAN LETAK LOKASI LESI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Dr. H. ABDUL MOELOEK

    Get PDF
    Latar Belakang: Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktifan kelenjar minyak yang terjadi pada bayibaru lahir dantidak aktif pada usia 9-12 tahun dengan puncak kejadian terjadi pada usia 18-40 tahun dengan efloresensiberupa eritem, edem,papul, vesikel, skuama dan keluhan gatal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian dermatitisseboroik berdasarkan letaklokasi lesi di Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr.H.Abdul MoeloekMetode Penelitian: Yaitu deskripsi analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional.Penelitian dilakukan di Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr.H.Abdul Moeloek. Subjek dipilih menggunakan metode totalsampling dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 43.Variabel independent usia, jenis kelamindan tingkat kelembaban serta variabel dependent lokasi lesi dermatitis seboroik. Alat ukur yang digunakan pemberiankuisoner dan sub rekam medik dengan uji analisis univariat.Hasil: Dari 43 sampel berdasarkan usia letak lesi bagian atas sebanyak 20 dan bagian bawah 5 terjadi pada usia>46 tahun sedangkan usia 46 tahun dengan jenis kelamin laki-laki serta dengantingkat kelembaban rendah (panas

    HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP TUBUH DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI TRAVEL DI BANDAR LAMPUNG-BAKAUHENI BULAN MARET-APRIL TAHUN 2015

    No full text
    Latar Belakang : Nyeri punggung bawah merupakan suatu gangguanneuromuskular, gangguan viseral dan gangguan vaskuler. Dimana satu darisejumlah sindrom nyeri yang banyak dikeluhkan penderita yang berkunjung kedokter. Nyeri punggung bawah adalah penyebab utama dari ketidakhadiran kerja.Salah satu diantaranya adalah pengemudi yang merupakan jenis pekerjaan sektorinformal yang mempunyai resiko gangguan kesehatan berupa gangguan pada otot.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan pengetahuan sikap tubuh dengankeluhan nyeri punggung bawah pada pengemudi travel di Bandar Lampung-Bakauheni tahun 2015.Metode Penelitian : Metode jenis penelitian yang digunakan adalah analitikobservasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian inisebanyak 57 supir travel. Semua sampel diberikan kuesioner. Analisis data yangdigunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat diolah menggunakanSPSS Versi 20.0 dengan menggunakan uji chi-square.Hasil : Analisis data didapatkan responden yang usia yang paling tinggi yaitu 47tahun, mempunyai pengetahuan sikap tubuh yang baik (66,7%), mengalami nyeripunggung bawah (59,6%), yang bekerja lama yaitu 14 tahun. Hubunganpengetahuan sikap tubuh dengan keluhan nyeri punggung bawah (p = 0,001),dengan taraf signifikan (0,05).Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan sikap tubuhdengan keluhan nyeri punggung bawah pada pengemudi travel di bandarLampung-Bakauheni tahun 2015
    corecore