44 research outputs found

    Perkembangan Konsumsi dan Penyediaan Energi dalam Perekonomian Indonesia

    Full text link
    Indonesia is one country that is extravagant in energy utilization. On the otherhand the energy supply is relatively stagnant and even showed a declining trend,particularly in fuel oil supply. Therefore very interesting to discuss about thedevelopment of energy consumption based on the users and the energy supply by typeof energy. Trend analysis is used to show the pattern in energy supply by type of energyand energy consumption according to the user, combined with a descriptive analysis todescribe the problems and advantages of the fluctuations that occur from the results oftrend analysis are presented.The results show that the energy consumption across all sectors, namelyindustrial sector, household sector, transport sector, agriculture and other sectors, tendsto increase. Meanwhile, the overall energy supply tends to increase, but with a smallerincrease than the increase of consumption. This results in Indonesia is highly dependenton imports, especially imports of fuel oil.In order to solve the energy problem in Indonesia is needed for energyconservation, namely by making energy savings campaign, the establishment of energyconservation laws, and establishment of energy conservation center. Besides, it alsorequired a low interest rate policy and a stable exchange rate to encourage investment inenergy sector for increased crude oil production and counteract the negative impact ofrising world oil prices which led to decrease of energy supply. In the long term need toattempt to shift the use of energy sourced from unrenewable resources to the use ofenergy that are renewable resources, such as utilization of water energy, wind, biomass,biodiesel, biogas and sustainable energy sources other. In other words needed greenenergy strategy

    The Capital Structure of Venture Capital Firms in Indonesia

    Get PDF
    Venture capital (VC) is an important fund source for small and medium enterprises (SMEs) and start up, particularly to deliver its main product of equity participation. Therefore, capital structure and factors that affect it are very crucial. This study aims to analyze the capital structure of VC firms in Indonesia using econometric model of panel data regression. This study utilizes secondary data of six years period (2009-2014) monthly financial statements of 27 samples out of 58 VC firms to form 1,944 observations. The study reveals that capital structure of VC firms in Indonesia is dominated by debt/loan rather than capital with DER on average is 136.95%. In addition, the research confirms that VC firms\u27 capital structure is affected simultaneously by financial aspects which are asset size, profitability, liquidity, asset/investment quality, and earning asset structure. The attentions to financial aspects that affect the VC firms\u27 capital structure as well as other initiatives related to capital increases are necessary so that the VC firms could carry out its role effectively

    Reduksi Produk Cacat pada Kegiatan Pencetakan

    Get PDF
    Kualitas hasil kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja, metode kerja, dan kemampuan operator yang melaksanakan kerja tersebut. Penelitian ini dilakukan di sepuluh USAha percetakan yang berlokasi di Kota Medan. Penelitian bersifat deskriptif, observasi dilakukan terhadap aktivitas kerja pencetakan, kondisi kerja, jumlah produk cacat, penelusuran penyebab terjadinya cacat dan upaya untuk mereduksi jumlah cacat. Hasil penelitian menunjukkan sejumlah kriteria produk cacat pada kegiatan pencetakan dokumen, buku, koran, garment, sablon, dan undangan. Aktivitas kognitif yang utama pada operator pencetakan adalah eksekusi dan merupakan kegagalan fungsi kognitif yang memiliki persentase terbesar. Sebagian besar operator bekerja berdasarkan pengalaman, tanpa pelatihan yang memadai sehingga menimbulkan dampak terjadinya produk cacat. Upaya penanganan produk cacat yang direkomendasikan untuk masing-masing jenis produk dituangkan ke dalam 3 bagian prosedur yaitu pra operasi, saat operasi, dan pasca operasi. Tindakan penanganan produk cacat memerlukan kemampuan, ketelitian, dan kesiagaan operator dalam menjalankan tugasny

    Perancangan Alat Pemeras Kelapa Parut Menjadi Santan Dengan Cara Pengepresan Manual Yang Ergonomis

    Full text link
    Sering ditemukan mesin atau alat pemeras kelapa parut dipasar tradisional dikota Medan. Mesin atau alat tersebut dijual dengan harga yang relatif mahal, kurang ergonomis dan dengan kapasitas input yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan rancangan mesin pemeras kelapa parut yang ergonomis, input besar dan murah. Tahapan yang digunakan adalah mendeteksi keluhan musculoskeletal yang diakibatkan oleh pemakaian alat yang sudah ada. Dengan menggunakan Standard Nordic Questionnairre (SNQ) dengan cara menyebarkan kuisioner. Hasil penilaian kuisioner digunakan sebagai dasar untuk merubah dimensi alat agar sesuai dengan anthropometri operator yang akan menggunakan. Setelah rancangan dimensi alat sesuai dengan konsep ergonomi maka dilakukan penyebaran kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup untuk pembuatan Quality Function Deployment (QFD). Kemudian diukur waktu siklus untuk menentukan waktu pemerasan alat pemeras kelapa parut. Berdasarkan perancangan alat kelapa parut yang baru maka diusulkan metode kerja baru yang telah distandarkan berupa standard operation procedure (SOP) alat Pemeras kelapa parut. Dari hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan alat pemeras kelapa parut usulan dapat meminimalkan keluhan Muscoluskeletal pada operator. Hasil santan alat pemeras kelapa parut usulan memberikan hasil lebih banyak 20% dari alat yg lama, alat kelapa parut usulan lebih murah harganya dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang ada dipasaran dan waktu siklus dari alat pemeras kelapa parut usulan lebih cepat 5% dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang lama. Dengan syarat harus menggunakan SOP yang sudah dibua

    Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Integrasi 360° Feedback dan Ahp di PT. S

    Full text link
    PT. S adalah Perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sirup. Perusahaan ini telah melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode rating scale. Penilaian dengan metode ini, kurang objektif karena penilaian kinerja hanya dilakukan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan untuk analisis jabatan saja. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diterapkan penilaian kinerja yang lebih objektif dengan tujuan mengetahui gambaran kinerja karyawan secara objektif. Pengukuran kinerja karyawan dilakukan terhadap level manajer dengan menggunakan integrasi 360º feedback dan AHP. Dari hasil penelitian, diperoleh prioritas variabel kinerja adalah kompetensi kerja. Prioritas subvariabel adalah kepemimpinan, keterampilan komunikatif dan tingkat komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer pemasaran adalah 3,95 dengan bobot subvariabel tertinggi adalah kepemimpinan, akurasi dalam bekerja dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer produksi adalah 3,89 dengan bobot subvariabel tertinggi adalah akurasi dalam bekerja dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer humas adalah 3,65 dengan bobot subvariabel tertinggi adalah keterampilan komunikatif dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer keuangan adalah 3,90 dengan bobot subvariabel tertinggi adalah kepemimpinan dan keterampilan komunikatif. Metode penilaian kinerja integrasi 360º feedback dan AHP lebih efektif dan menggambarkan kinerja karyawan secara objektif dari beberapa sumber penilai serta memperoleh variabel prioritas yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan karir karyawan
    corecore