8 research outputs found

    Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Dalam Pembelajaran Body Painting Mahasiswa SENDRATASIK Universitas Palangka Raya

    Get PDF
    Kegiatan pembelajaran seni yang diciptakan dalam sebuah lingkungan institusi prodi Sendratasik, FKIP, Universitas Palangkaraya. Karya body painting merupakan wujud kreativitas mahasiswa yang menekankan pembelajaran berbasis budaya local, meliputi aspek kognitif, apektif dan psikomotorik, yang tidak lepas dari unsur- unsur visual yang dimuaat dalam karya body painting, guna kepentingan pertunjukan seni drama, tari dan musik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriftif, dengan Teknik  pengumpulan data meliputi observasi, studi pupstaka, pengalaman estetis, dokumen pendukung. Hasil dari pembahasan ini meliputi beberapa karya body painting yang diciptakan, menumbuhkan pembelajaran yang kreativitas, serta bentuk estetika pada karya body painting dengan berbagai macam bentuk visual seperti ornamen Dayak, tumbuhan, manusia, dan fantasi

    ANALISIS DALAM TARI TEMATIK/BERTEMA BERLADANG (Studi Kasus Tari Karang Alu)

    Get PDF
    Berladang secara tradisional serta nilai filosofi yang ada didalamnya dan juga makna Tari Karang Alu didalam kehidupan Suku Dayak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sehingga memaparkan secara lengkap masalah yang diteliti dengan disertai ulasan-ulasan yang kritis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Peneliti menetapkan sumber informasi kunci (key Informan), yaitu Sinyur, dan Bambang Suryatim.S.Pd. Teknik pengumpulan data menggunakan observation, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses Berladang secara tradisional serta makna Tari Karang Alu bagi Suku Dayak, ini memiliki nilai filosofis yang mendalam dan tetap menjaga sebuah kearifan Lokal hinga sekarang ini. Karya Tari Karang Alu ini merupakan salah satu bentuk refleksi budaya suku Dayak yang masih mempertahakan sebuah kearifan lokal. Sehingga karya tari ini diangkat dengan maksud memperkenalkan tradisi untuk melestarikan seni budaya, dengan nilai yang terkandung dalam kesenian tari tersebut

    Penerapan Metode Drill Pada Pembelajaran Seni Budaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Siswa Kelas X di SMK YPSEI Palangka Raya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penerapan Metode drill Dalam Pembelajaran Seni Budaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Siswa Kelas X SMK YPSEI Palangka Raya pada tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 17 siswa namun, terdapat 3 subjek penelitian yang tidak masuk sampel penelitian. Metode pada Penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yang dimana peneliti mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran seni budaya. Peneliti menggunakan pre-test sebagai instrumen penilaian pada pengetahuan siswa tentang pembelajaran tari yang berjumlah 30 butir soal. Peneliti juga menerapkan instrumen praktik sebagai pengganti post test. Terdapat 3 indikator penilaian yaitu unsur tari, properti dan kategori kepenarian. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan 3 siklus, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: hasil pre-test tentang penguasaan materi seni tari pada siklus 1 rata-rata 66.8 meningkat pada siklus 2 dengan rata-rata nilai 72.44, pada siklus 3 meningkat menjadi rata-rata nilai 81,53. Jumlah siswa tuntas pada siklus 1 sebanyak 5 orang dengan persentase ketuntasan 50% kategori (belum berhasil), siklus 2 sebanyak 7 orang dengan persentase ketuntasan 65% kategori (cukup), pada siklus 3 meningkat jumlah siswa tuntas sebanyak 13 orang dengan persentase ketuntasan 85%  kategori (berhasil). Karena siklus 3 menghasilkan peningkatan nilai maka, dapat dikategorikan penerapan metode drill berhasil. Peneliti memberi saran kepada guru untuk mengarahkan siswa agar lebih aktif dan berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran seni tari serta memberikan motivasi dan inovasi agar siswa lebih tertarik mengenal secara langsung (praktek) pembelajaran

    ANALISIS PERKEMBANGAN NILAI DAN FUNGSI TARI GELANG DADAS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU DAYAK MA’ANYAN

    Get PDF
    Tari Gelang Dadas berangkat dari ritual adat Suku Dayak Ma’anyan dengan tokoh Wadian Dadas. Masyarakat Dayak Ma’anyan mengenal Wadian sebagai seorang pemimpin ritual atau keagamaan, bisa juga diartikan sebagai upacara ritual itu sendiri. Biasanya Wadian Dadas memimpin atau melaksanakan ritual adat Urusan Welum. Ritual dalam siklus kehidupan masyarakat suku Dayak Ma’anyan meliputi, Miempu Numang Wadian, Miempu Nahur Hajat, dan Miempu Buyuk. Miempu Buyuk merupakan upacara ritual pengobatan untuk mengobati penyakit yang bersifat non medis. Seiring berjalannya waktu sekitar tahun 90an, perkembangan Tari Gelang Dadas yang diangkat adalah nilai pada saat berkembang menjadi seni tetapi bukan ritual. Dadas ada dua yang berupa Tanya dan Hiyang. Dan baru-baru ini sekitar tahun 200an keatas ada perkembangan lagi, justru masuk kedalam ranah nada (hiyang) tetapi dimodifikasi yang awalnya sebagai mantra dan dimodifikasi menjadi pesan seperti Riak. Dengan adanya seni pertunjukan atau sanggar-sanggar seni yang berkembang di Barito Timur khususnya, tari Gelang Dadas tidak mengurangi nilai seni didalamnya. Justru itu adalah cara pelestarian untuk tetap mempertahankan nilai budaya yang ada. Fungsi sosial Gelang Dadas adalah identitas. Kenapa identitas sebagai fungsi sosial? Karena pada saat menggunakan Gelang Dadas pada tangan kiri dan kanan maka sudah bisa ditebak jika dia penari Dadas dan akhirnya berdampak pada pandangan sosial. Pada akhirnya Dadas tidak lagi dilihat sebagai Ritual atau orang gaib bahkan seorang tabib, pandangan sosial sekarang melihat Dadas sebagai seni budaya

    Studi Tentang Latar Belakang Pendidikan Guru Seni Budaya Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di Kelas X BKP SMK Negeri 1 Palangka Raya

    Get PDF
    Pendidikan saat ini masih memiliki permasalahan yang besar dan kompleks yaitu masalah dalam ketertinggalan mutu pendidikan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kualifikasi  akademik guru. Banyak ditemukan guru Seni Budaya yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Ketidaksesuaian ini akan berkaitan dengan kemampuan psikomotorik (skill) siswa mengingat mata pelajaran Seni Budaya lebih menitikberatkan pada kemampuan keterampilan siswa yang dapat dilihat dari tes praktik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang pendidikan guru Seni Budaya dan kemampuan psikomotorik siswa kelas X BKP di SMK Negeri 1 Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menempatkan peneliti sebagai instrument kunci. Menggunakan teknik purvosive sampling sebagai penentu subjek penelitian dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi berdasarkan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang guru Seni Budaya di SMK Negeri 1 Palangka Raya dikategorikan menjadi 2 yaitu kategori sesuai dan tidak sesuai. Sebanyak 2 orang guru masuk kategori tidak sesuai dan 1 orang guru kategori sesuai. Sementara untuk kemampuan psikomotorik siswa kelas X BKP SMK Negeri 1 Palangka Raya berdasarkan tes praktik menggambar dan menyanyikan lagu daerah masing-masing menujukkan hasil bahwa 20 orang memiliki kemampuan cukup baik, 10 orang dengan kategori baik dan 3 orang masuk kategori cukup (tidak tuntas) berdasarkan nilai KKM 65. Sebagian besar siswa menjalankan praktik keterampilan sesuai rencana yang disusun oleh guru, berpartisipasi aktif, memperoleh pengalaman langsung dan dapat mengembangkan kecakapannya

    PENERAPAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM SENI DRAMA DI KELAS IX SMP NUSANTARA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni budaya ( seni drama) dengan menerepkan multimedia audio visual dalam proses pembelajaran. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa kelas IX SMP Nusantara Palangka Raya. Penelitian pra siklus diperoleh hasil rata-rata nilai siswa kelas IX yaitu 59,63 nilai ini masih dibawah dari kriteria ketuntasan yaitu 65. Hasil ketuntasan peserta didik pun hanya memperoleh 46,6%. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 70,86. Nilai ini sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditentukan. Hasil ketuntasan klasikal belajar peserta didik pun meningkat yakni memperoleh nilai 80% nilai ini hampir mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan. proses pembelajaran pada siklus II yang mana memperoleh nilai rata-rata 82,22 nilai ini mengalami peningkatan dan ketuntasan klasikalnya menjadi 100%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahawa penerepan multimedia audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam seni drama di kelas IX SMP Nusantara Palangka Raya

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN SECARA ONLINE TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MATERI MENYANYI SOLO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Video Pembelajaran terhadap kemampuan siswa dalam materi menyanyi solo di kelas IX SMP Negeri 8 Palangka Raya pada tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 330 siswa yang terbagi dalam 11  kelas. Sebagai sampel responden hanya diambil siswa kelas IX-1 saja dengan jumlah siswa 30 orang. Metode pada penelitian ini berupa kuantitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen tes ranah kognitif dan tes ranah keterampilan dengan teknik analisis data menggunakan angket siswa yang diberikan melalui Google Form kepada responden. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan sistem daring dengan menggunakan 1 siklus maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Proses pembelajaran Seni Budaya menggunakan Video Pembelajaran dalam penyampaian materi Menyanyi Solo/Tunggal pada siswa kelas IX-1 SMP Negeri 8 Palangka Raya dinyatakan berhasil menunjukan hasil rata- rata dalam interval yang sangat baik. Serta pada hasil persentase angket atau kuisioner  berada pada kategori baik. Sehingga penggunaan video pembelajaran secara online terhadap kemampuan siswa dalam materi menyanyi solo dapat dikatakan berhasil untuk menarik minat siswa dan dapat dikatakan efektif sebagai media dan sumber materi bagi siswa

    ANALISIS ORGANOLOGI DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK TRADISIONAL KECAPI KALIMANTAN TENGAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan organologi (bagian-bagian) dan teknik permainan alat musik tradisional Kecapi Kalimantan Tengah. Organologi yang meliputi bahan dasar pembuatan instrumen, bagian-bagian instrumen, dan proses produksi suara pada instrumen Kecapi. Teknik permainan instrumen Kecapi meliputi posisi tubuh, teknik picking, teknik hammer-on, teknik pull-of, teknik slide, dan penerapan tablature gitar pada instrumen Kecapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif deskriptif pengumpulan data diperoleh dari dokumentasi (alat perekam, literatur, kamera), observasi, dan wawancara. Keabsahan data diperoleh melalui prosedur triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Organologi meliputi, (a) bahan dasar instrumen dengan menggunakan berbagai macam kayu dan yang paling umum menggunakan kayu Perupuk, Gerunggang, dan Jelutung, (b) bentuk instrumen Kecapi menyerupai besei (alat pengayuh sampan), tidak ada patokan dalam ukuran instrumen, (c) bagian-bagian instrumen Kecapi terdibri dari Pinding Kecapi (tuning), Senta depan (nut), gandar (leher/fingerboard), tangkup (penutup bagian badan Kecapi), lubang resonansi, Senta belakang (bridge), dan dawai, (d) instrumen Kecapi menggunakan skala minor pentatonic (minor pentatonik). 2) Teknik permainan instrumen Kecapi meliputi, (a) instrumen Kecapi dimainkan dengan duduk bersila atau duduk diatas kursi, (b) teknik penjarian menggunakan teknik hammer-on, teknik pull-of, dan teknik slide, (c) teknik memetik menggunakan teknik picking, (d) penerapan tablature gitar pada instrumen Kecapi
    corecore