PENCEGAHAN ALIENASI PASCA BENCANA ALAM

Some one who gets alienated is a person who lacks a sense of belonging, feels cutting off from the family, school, or works the four worlds of childhood. And the best way to counteract alienation is through the creation of connections or links throughout our culture.' The school can build such links

Peranan Orang Tua Menghadapi Anak-anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dengan tanpa Hiperaktif

Perhatian (attention) merupakan salah satu unSUI dari kognisi. Penerimaan informasi '" dimulai dengan proses penerimaan rangsang luar melalui indera yang sesuai yang dimiliki oleh anak, untuk kemudian diberikan tanggapanJ respon (misal. mata, sebagai indera penglihatan dalam menerima rangsang sinar/ cahaya atau telinga sebagai indera pendengaran dalam menerima rangsang bunyi). Menangani anak G.P.P atau G.P.P.H bukanlah suatu yang mudah. Kerjasama dari berbagai disiplin ilrnu secara integratif sangatlah dibutuhkan ketepatan dalam rnendiagnosa penting, dalam menentukan penanggulangan yang efektif Kerjasama ,,' antara orang tua dan para ahli dari berbagai bidang ilmu sangat diperlukan sehingga ada kesenimbungan antara pihak rumah, sekolah dan klinik. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Gangguan Pemusatan Perhatia

a. Post Traumatic Coinseling

Abstract: Som~ one who gets alienated is a person who lacks a sense of belonging, feels cutting off from the family, school, or works the four worlds of childhood And the best way to counteract alienation is through the creation of connections or links throughout our culture.' The school can build such /inks

b. Optimalisasi Kecerdasan Jama’

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan jamak (, Interpersonal, Intrapersonal dan Spiritual) pada anak usia dini dengan menerapkan metode “ Bermain Peran “. Penelitian ini dilakukan di Taman kanak – kanak Arrusydah Bandar Lampung selama Semester Pertama Tahun Ajaran 2007. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan “ Model John Elliot” dan dilanjutkan uji efektivitas dengan menggunakan model eksperimen pre-post design. Subjek penelitian berjumlah 24 anak kelas B-3 di TK Arrusydah Bandar Lampung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, ada dua macam data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data Kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan presentase dan t-test, untuk mengetahui perbedaan peningkatan kecerdasan jamak (Interpersonal, Intrapersonal, dan Spiritual ), pada anak usia dini dalam pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran, sedangkan data kualitatif dianalisis secara induktif dengan “Flow analysis” ( Borg and Gall), Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Kecerdasan Interpersonal: diperoleh t hitung (t hitung = -13,77), Intrapersonal ( -11,24),dan (2) Spiritual: ( t hitung – 12,70), sedangkan t kabel = 2,068, pada tingkat kepercayaan 95%. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Hasil penelitian dideskripsikan sebagai berikut: terdapat perbedaan mean (uji-t) antara asesmen awal dan asesmen akhir, baik pada kecerdasan, Interpersonal, Intrapersonal, dan Spiritual maupun pada metode danbermain peran. Dari hasil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan jamak (Interpersonal, Intrapersonal, dan Spiritual, ) anak usia dini, perlu memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan. Implikasi dari penemuan penelitian tersebut, antara lain, hendaknya guru berupaya memilih metode pembelajaran yang tepat, untuk meningkatkan kecerdasan jamak pada anak usia dini. Dengan demikian dikemukakan saran antara lain: Kepada Guru Taman Kanak – Kanak Arrusydah Bandar Lampung untuk dapat menggunakan metode “Bermain Peran” sebagai salah satu metode pembelajaran, umtuk mengembangkan kecerdasan jamak (Intrapersonal, Interpersonal dan Spiritual) anak usia dini, secara optimal

TUMBUH KEMBANG ANAK SERTA APLIKASINYA MELALUI PEMBELAJARAN DAN PERMAINAN

Masa anak usia dini merupakan masa yang unik dan sangat berbeda dengan masa usia dewasa, ciri anak usia dini adalah menyukai bennain, Bermain bagi anak adalah kebutuhan hidupnya, Melalui bermain anak-anak dapat mengenal dan mempelajari dunia sekitamya dan melatih potensi-potensi mereka. Guru dan orang tua anak hendaknya menyadari bahwa pembelajaran anak usia dini harus berbeda dengan masa dewasa, Ada beberapa pendekatan yang dapat kita gunakan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan anak antara lain: Teori II Attractive Learning, Aktive Learning. Joyful learning dan Multiple Inteligensi Approach. Dengan pendekatan-pendekatan ini kita berharap dapat mengembangkan petumbuhan dan perkembangannya secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan tugas­ tugas perkembangan yang harus ia lalui, Tulisan ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan teori perkembangan dan tugas-tugas perkembangan serta teori kreativitas dan beberapa langkah stimulasi untuk mengembangkannya anak melalui pernbelajaran maupun pennainan di taman kanak-kanak, Kata KUDci : BermaiD,Teori Perkembangan, Tugas Perkembangan ADak