1 research outputs found

    HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN USIA DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan penduduk terbanyak di dunia, dengan akibat penduduk lansia yang diperkirakan semakin meningkat. Pertambahan usia dapat menurunkan kondisi kesehatan, salah satunya adalah gangguan keseimbangan tubuh. Keseimbangan tubuh lansia harus dikontrol, karena menimbulkan masalah pada kualitas hidup lansia, seperti hilangnya rasa percaya diri dalam beraktivitas karena rasa takut jatuh. Frekuensi jatuh meningkat dengan usia dan tingkat kerapuhan. Prevalensi jatuh pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Teori lain menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara wanita dan laki-laki dengan keseimbangan. Kesenjangan teori tersebut, menjadi dasar penelitian tentang hubungan jenis kelamin dengan keseimbangan. Instrumen Functional Gait Assessment untuk mengukur risiko jatuh juga belum pernah digunakan peneliti di Indonesia sebagai intervensi risiko jatuh. Tujuan: Mengetahui apakah ada hubungan jenis kelamin dan usia dengan risiko jatuh pada lansia. Desain Penelitian: Observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 45 lansia berusia 60 tahun keatas di Posyandu Ds.Godean,Loceret. Hasil: Uji statistik menggunakan Mann-Whitney Test menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan risiko jatuh pada lansia (p 0.492 > 0.05). Hubungan usia dan risiko jatuh diukur menggunakan korelasi spearman’s rho menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dan risiko jatuh pada lansia. Risiko jatuh meningkat seiring bertambahnya usia seseorang (p 0.02< 0.05). Kata Kunci : Lansia, Keseimbangan, Risiko Jatuh, Functional Gait Assessmen
    corecore