20 research outputs found

    Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Nimba (Azadirachta Indica A.) dan Daun Jarak (Jatropha Curcas L.) terhadap Diameter Koloni dan Jumlah Spora Jamur Colletotrichum Capsici Penyebab Penyakit Antraknosa pada Cabai (Capsicum Annum L.)

    Full text link
    Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman semusim yang tergolong dalam famili solanaceae. Budidaya cabai seringkali menghadapi banyak kendala terutama dalam USAha meningkatkan produktivitas, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu penyakit yang menjadi kendala pada pertanaman cabai adalah penyakit antraknosa. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici dan pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fraksi ekstrak daun nimba dan daun jarak sebagai biofungisida terhadap pertumbuhan C. capsici secara in vitro penyebab penyakit antraknosa pada cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun nimba fraksi alkohol 90% , ekstrak daun jarak fraksi alkohol 10%, fraksi alkohol 90%, fraksi etil asetat 10% dan fraksi n-heksana 90% berpotensi sebagai fungisida nabati yang dapat menghambat pertumbuhan koloni dan pembentukan spora C. capsici

    Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.), Daun Binahong (Anredera Cordifolia), Herba Pegagan (Centella Asiatica) Sebagai Antiluka Bakar

    Full text link
    Pengobatatan luka bakar menggunakan tanaman herbal telah banyak dikembangkan, seperti menggunakan tanaman kulit buah manggis, binahong dan pegagan.Kulit buah manggis memiliki derivat xanton yaitu ?-mangostin yang terkandung daam kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba yang paling besar.Daun binahong juga memiliki aktivitas farmakologi sebagai antioksidan serta ekstrak etanol daun binahong memiliki aktivitas antiluka bakar secara visual dan secara histopatologi mampu menurunkan infiltrasi sel radang, meningkatkan granulasi jaringan dan kepadatan kolagen.Kemudian herba pegagan juga mempunyai kandungan utama asiatikosida yang termasuk golongan flavonoid dapat memfasilitasi penyembuhan luka dengan mempercepat epitelisasi. Berdasarkan hal tersebut maka akan dibuat sediaan topikal yaitu cold cream untuk mempermudah pengaplikasian dari kedua ekstrak tersebut untuk mengobati luka bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik yang paling baik dalam formula sediaan cold cream kombinasi ekstrak kulit buah manggis,daun binahong, dan herba pegagan. Pengujian sifat fisik meliputi Uji sifat fisik meliputi Uji homogenitas, Uji Ph, Uji viskositas, Uji daya lekat, Uji daya sebar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cold cream kombinasi ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), daun binahong (Anredera cordifolia), dan herba pegagan (Centella asiatica) memiliki sifat fisik yang baik dengan cold cream homogen tipe M/A, daya lekat sebesar 13,88 ± 3,6 g.cm/det, daya sebar 5,15 ± 0,82 pada beban 150 gram, pH 6,29 dan tipe aliran tiksotropik

    Multiple common comorbidities produce left ventricular diastolic dysfunction associated with coronary microvascular dysfunction, oxidative stress, and myocardial stiffening

    Get PDF
    Aims More than 50% of patients with heart failure have preserved ejection fraction characterized by diastolic dysfunction. The prevalance of diastolic dysfunction is higher in females and associates with multiple comorbidities such as hypertension (HT), obesity, hypercholesterolemia (HC), and diabetes mellitus (DM). Although its pathophysiology remains incompletely understood, it has been proposed that these comorbidities induce systemic inflammation, coronary microvascular dysfunction, and oxidative stress, leading to myocardial fibrosis, myocyte stiffening and, ultimately, diastolic dysfunction. Here, we tested this hypothesis in a swine model chronically exposed to three common comorbidities. Methods and results DM (induced by streptozotocin), HC (produced by high fat diet), and HT (resulting from renal artery embolization), were produced in 10 female swine, which were followed for 6 months. Eight female healthy swine on normal pig-chow served as controls. The DM + HC + HT group showed hyperglycemia, HC, hypertriglyceridemia, renal dysfunction and HT, which were associated with systemic inflammation. Myocardial superoxide production was markedly increased, due to increased NOX activity and eNOS uncoupling, and associated with reduced NO production, and impaired coronary small artery endothelium-dependent vasodilation. These abnormalities were accompanied by increased myocardial collagen content, reduced capillary/fiber ratio, and elevated passive cardiomyocyte stiffness, resulting in an increased left ventricular end-diastolic stiffness (measured by pressure-volume catheter) and a trend towards a reduced E/A ratio (measured by cardiac MRI), while ejection fraction was maintained. Conclusions The combination of three common comorbidities leads to systemic inflammation, myocardial oxidative stress, and coronary microvascular dysfunction, which associate with myocardial stiffening and LV diastolic dysfunction with preserved ejection fraction

    Plantas e constituintes químicos empregados em Odontologia: revisão de estudos etnofarmacológicos e de avaliação da atividade antimicrobiana in vitro em patógenos orais

    Full text link
    corecore