28 research outputs found

    Pola Kuman dan Sensitivitas Antibiotika pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut yang Mengalami Demam Neutropenia

    Full text link
    Demam neutropenia pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dapat terjadi berkaitan dengan efek samping pengobatan kemoterapi ataupun perjalanan penyakitnya. Penyebab utama yang teridentifikasi sebagai penyebab munculnya demam neutropenia adalah infeksi oleh bakteri. Terjadinya Perubahan pola kuman dari waktu ke waktu menyebabkan perlunya dilakukan pemantauan terhadap pola kuman terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kuman penyebab munculnya demam neutropenia pada pasien LLA serta sensitivitasnya terhadap antibiotika yang digunakan dalam terapi. Metode: penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif observasional dengan jenis penelitian cross sectional retrospektif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, dengan data pasien yang diambil selama periode Maret 2012-April 2013. Hasil: didapat 20 kejadian demam neutropenia yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Dari 20 kejadian demam neutropenia tersebut, terdapat 5 kejadian menunjukkan hasil yang positif adanya infeksi bakteri pada pemeriksaan kultur yang dilakukan dan 15 kejadian menunjukkan hasil yang negatif. Dari pemeriksaan kultur tersebut, bakteri yang terisolasi adalah: Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterobacter gergoviae. Hasil uji sensitivitas antibiotika menunjukkan bahwa Enterobacter gergoviae sensitif terhadap cefotaxime, ceftazidime, dan amikasin; Pseudomonas aeruginosa sensitif terhadap ceftazidime dan amikasin; dan Escherichia coli hanya sensitif terhadap amikasin. Kesimpulan: bakteri gram negatif merupakan bakteri yang menyebabkan munculnya demam neutropenia pada pasien LLA dengan sensitivitas tertinggi adalah terhadap amikasin dan ceftazidime

    Asesmen Pondasi Umpak sebagai Upaya Pengurangan Risiko Gempa pada Bangunan Rumah Gadang Minangkabau

    Full text link
    Gempa Padang pada September 2009 silam telah memberi pelajaran berharga bagi kita akan pentingnya meningkatkan kapasitas bangunan terhadap gempa. Kemungkinan terjadinya gempa di Minangkabau memang tidak bisa dihindari, namun upaya untuk mengurangi risiko runtuhnya bangunan bisa terus ditingkatkan, agar jumlah korban dan rusaknya bangunan dapat diminimalisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kapasitas bangunan yang ramah gempa adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal melalui perencanaan bangunan yang dilakukan berdasarkan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Bangunan tradisional Rumah Gadang di Minangkabau dibangun dengan penerapan pondasi umpak, yang dalam perencanaannya mempertimbangkan perilaku bangunan dan kejadian gempa di masa lalu. Penelitian ini diarahkan untuk melakukan review bagaimana pengaruh pondasi umpak dalam upaya mengurangi risiko gempa di daerah Minangkabau Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif berdasarkan Skala Mercalli sebagai ukuran besaran gempa di masa lalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan pondasi umpak yang telah digunakan dapat terus dikembangkan seiring dengan kondisi yang ada di masa sekarang

    Evaluasi Titer Antibodi Pasca Vaksinasi Septicaemia Epizootica pada Sapi Bali di Kota Kupang

    Full text link
    Controlling Septicemia epizooticae (SE) through vaccination program has been undertaken in Kupang City. However, numbers of fatal cases are still being reported. The purpose of this study is to measure the antibody titer of Bali cattle after SE vaccination, and to determine the effect of age and sex on antibody titers. The 50 serum samples of  SE vaccinated Bali cattle were taken from Alak Sub-district (26 samples) and Maulafa Sub-district (24 samples). The selection of sub-districts in Kupang City was taken in a simple random manner. Those serum samples were examined using the indirect enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method. Antibody titers against SE is declared to be protective when the antibody titer is above 88 ELISA Unit (EU). Results indicated that average value of cattle antibody titer after the SE vaccination was able to trigger a protective antibody response (> 70 EU), meanwhile ONE WAY ANOVA analysis results showed that there is no significant effect (P> 0.05) of cattle age towards antibody titers. In the same way, the paired t test results did not indicate a difference in the value of antibody titers against the sex of the Bali cattle

    KOMUNIKASI ORGANISASI

    Full text link
    Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses perorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. Komunikasi organisasi merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu sama lainnya dalam konteks organisasi. Dalam sebuah organisasi di dalamnya terdiri atas orang-orang (organ) yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu sama lain. Sebagai suatu sistem, organisasi tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerjanya berjalan dengan baik pula, sehingga apa yang menjadi tujuannya dapat tercapai
    corecore