9 research outputs found
PENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI CHARACTER VALUE DALAM UPAYA MENYIAPKAN CALON GURU KEJURUAN YANG BERKARAKTER
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rumusan model integrasi character values
dalam upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter yang teruji secara teoritik
Penelitian dilakukan dengan dengan tahap-tahap: (1) identifikasi character values dalam
upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter melalui literature review, dan survey
di lapangan; (2) perencanaan model integrasi; (3) Focused Group Discussion untuk menentukan
bentuk dan model integrasi character values; (4) validasi; dan (5) penyempurnaan model
teoritis. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kalangan stakeholders, perumus kebijakan,
kepala sekolah, guru, siswa, dan ahli pendidikan.
Hasil penelitian menemukan bahwa (1) telah teridentifikasi 68 dimensi karakter yang
diperlukan bagi upaya mewujudkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter. dari
enam puluh delapan dimensi tersebut berdasarkan urgensinya menurut guru/pengelola PPL di
SMK maupun dosen dalam lingkup Fakultas Teknik, terdapat lima dimensi utama meliputi:
Sikap kompetitif dan sportif, Kemampuan mendengarkan, Sikap positif/mencintai profesi,
Berpikir sistem, dan Kesopanan.(2) Profil calon guru kejuruan yang tampak dalam diri
mahasiswa peserta PPL di SMK. Keunggulan calon guru tampak dalam berbagai aspek
diantaranya: kepercayaan diri, materi pembelajaran yang up to date, pemanfaatan IT, dan
ketrampilan mengajar. Sedangkan beberapa aspek kelemahan tampak dalam hal komunikasi
interaktif dengan siswa, kurangnya disiplin, tanggungjawab, komunikasi dan inovasi. (3)Pola
penanaman karakter dalam upaya menghasilkan calon guru kejuruan yang profesional
berkarakter dapat dilakukan paling tidak melalui enam cara yaitu: (1) kurikulum, (2)
pembelajaran, (3) iklim akademik, (4) kegiatan kemahasiswaan, (5) kepemimpinan dan
manajemen, dan (6) hubungan sinergis dengan stakeholders maupun dunia usaha/industri
PENGEMBANGAN MODEL PENGUATAN SOFT SKILLS DALAM MEWUJUDKAN CALON GURU KEJURUAN PROFESIONAL BERKARAKTER
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model penguatan soft skills dalam
mewujudkan calon guru kejuruan profesional berkarakter. Secara rinci tujuan penelitian ini
adalah: (1) Mendapatkan gambaran profil aktual soft skills mahasiswa calon guru kejuruan,
(2) Mendapatkan gambaran pembekalan soft skills yang dilakukan dalam upaya mewujudkan
guru kejuruan profesional berkarakter, (3) Merumuskan model penguatan soft skills calon
guru kejuruan, dan (4) Mengetahui kelayakan model penguatan soft skills calon guru
kejuruan dalam upaya mewujudkan guru kejuruan profesional berkarakter
Penelitian dirancang menggunakan pendekatan Research and Development selama
dua tahun dengan tahap-tahap: (1) literature review, survey peraturan dan pedoman terkait
dengan standar dan proses pengembangan kompetensi calon guru, (2) merumuskan profil
soft skills calon guru berdasarkan persepsi dari pengelola atau penanggungjawab kegiatan
di SMK, (3) Analisis pembekalan soft skills dalam proses perkuliahan, (4) Focused Group
Discussion (FGD) untuk merumuskan draf model penguatan soft skills calon guru kejuruan,
(5) merancang model penguatan soft skills calon guru kejuruan berdasarkan informasi yang
didapat, (6) merumusan model berikut perangkatnya, (7) validasi ahli, (8) revisi model, ((9)
pengujian di lapangan; (10) revisi dan validasi; (11) produk akhir, dan (12) diseminasi dan
publikasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala SMK, guru, mahasiswa, dan ahli
pendidikan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.Penelitian tahun pertama telah
menemukan model penguatan soft skills calon guru SMK. Penelitian tahun kedua difokuskan
pada upaya uji efektifitas model di lapangan untuk mendapatkan model penguatan soft skills
yang teruji secara empiris
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rumusan model penguatan soft skills calon guru
difokuskan kepada dua matakuliah utama yaitu pengajaran mikro dan Praktek Pengalaman
Lapangan PPL dengan model integratif; (2) Urgensi aspek hard skills dan soft skills berada
dalam kategori baik/penting dengan pencapaian rerata di atas rerata kriteria, dan
pencapaian skor masing-masing 88,2%, dan 87,11%; dan (3) Kemampuan aspek hard skills
dan soft skills berada dalam kategori baik/penting dengan pencapaian rerata atas rerata
kriteria, dan pencapaian skor masing-masing 72,81%, dan 74,11% dalam kategori cukup
tingg
Dinul Islam Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum
E-Book dapat dibaca di http://library.fis.uny.ac.id/digifis/index.php?p=show_detail&id=
INTERNALISASI NILAI MULTIKULTURALISME DAN KERUKUNAN ANTARUMAT DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Masyarakat Kampung Potorono Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
Penelitian ini membahas bagaimana kerukunan antarwarga dapat tercipta melalui pola dan proses internalisasi nilai multikulturalisme pada masyarakat Kampung Potorono Desa Potorono Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Nilai-nilai tersebut muncul melalui proses panjang dinamika masyarakat tempat di mana mereka tinggal. Secara deskriptif kualitatif akan dipaparkan perihal potret masyarakat tersebut guna mengungkap lebih dalam praktik atau proses internalisasi nilai multikulturalisme yang mampu menyatukannya di tengah perbedaan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara kasuistik bagaimana proses internalisasi nilai multikulturalisme dan korelasinya dengan kerukunan antarwarga, serta faktor apa saja yang melatarbelakangi masyarakat Potorono Banguntapan Bantul mempertahankan nilai multikulturalisme.Sedangkan manfaat penelitianadalah untuk mengetahui proses internalisasi nilai multikulturalisme dan memahami korelasinya dengan kerukunan antarumat. Sehingga dari sini dapat membuka ruang interaktif antarindividu di masyarakat dalam menemukan solusi dan alternatif penyelesaian jika suatu saat terjadi konflik di tengah masyarakat. Jenis penelitian ini adalah qualitative research, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih dalam di balik fenomena yang berhasil direkam di lapangan penelitian. Untuk memahami secara lebih dalam dan menyeluruh, diperlukan penggalian makna, nilai-nilai, dan pemahaman yang lebih dalam terhadap karakter masyarakat Potorono Banguntapan Bantul.Adapun pendekatakan yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus eksploratoris, deskriptif dan eksplanatoris. Yakni mengeksplorasi data yang telah ditemukan, kemudian dipaparkan secara apa adanya dan langkah terakhir adalah memajukan penjelasan-penjesalan secara komparatif untuk rangkaian peristiwa yang sama dan menunjukkan bagaimana penjelasan semacam itu mungkin bisa diterapkan pada situasi yang lain. Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1). Kesadaran masyarakat Potorono untuk mempertahankan nilai-nilai kerukunan sudah tertanam sejak dahulu serta dipraktekkan secara turun temurun dan tular menular. 2). Interaksi yang terjalin dengan komunitas baru terjadi secara adaptif dan bertahap melaui kegiatan agama maupun kegiatan sosial. 3). Mayoritas Penduduk asli mempunyai hubungan kekerabatan sehingga lebih merpermudah proses internalisasi nilai. 4). Nilai-nilai yang muncul adalah, toleransi, kebersamaan, kepedulian dan saling menghormati
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REPOSISI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pengembangan Pendidikan Karakter adalah sebuah ikhtiar untuk mengurai jatidiri menuju tatanan kehidupan masyarakat yang mengedepankan rasa keadilan, kebersamaan, toleransi dan kemanusiaan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU) berguna untuk membantu terbinanya mahasiswa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas ikut serta mewujudkan Indonesia yang utuh aman, sejahtera yang diridhoi Allah SWT. Tujuan pendidikan agama lebih merupakan suatu upaya untuk membangkitkan intuisi agama dan kesiapan rohani dalam mencapai pengalaman transendental. Dengan demikian tujuan utamanya bukanlah sekedar mengalihkan pengetahuan dan keterampilan (sebagai isi pendidikan), melainkan lebih merupakan suatu ikhtiar untuk menggugah fitroh insaniyah (to stir up certain innate powers), sehingga peserta didik bisa menjadi penganut atau pemeluk agama yang taat , baik, berkarakter mulia (muslim paripurna). Visi matakuliah ini adalah : Menjadikan ajaran Islam sebagai sumber nilai, dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan profesi dan kepribadian Islami(akhlakul karimah). Ekspektasi dari tulisan ini adalah sejauhmana kontribusi matakuliah Pendidikan Agama Islam dalam ikut serta mengembangkan pendidikan karakter
PENGEMBANGAN MODEL PENYIAPAN DAN Penjaminan Mutu Guru PASCA SERTIFIKASI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) persepsi guru yang belum ikut program sertifikasi terhadap sertifikasi pendidik melalui jalur portofolio, 2) dampak sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja guru, dan 3) rancangan model penjaminan mutu guru pasca sertifikasi.
Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (R&D) yang dilakukan dalam rentang waktu 3 tahun dengan tahapan: analisis permasalahan dan kebutuhan, perencanaan, pengembangan, implementasi, pengendalian, dan sosialisasi. Tahap pertama penelitian ini menghasilkan rancangan model sistem Penyiapan dan Penjaminan Mutu Kinerja Guru Pasca Sertifikasi (PPMKGPS) yang mencakup komponen-komponen Kinerja Tugas Pokok, Kinerja Tugas Tambahan, dan Kinerja Pengembangan Profesionalisme. Tahap II kegiatan penelitian difokuskan pada penerapan PPMKGPS di empat SMK se Daerah Isitimewa Yogyakarta, yaitu SMK N2 Yogyakarta, SMK N2 Pengasih, SMK N2 Depok, dan SMK N2 Wonosari. Masing-masing sekolah melibatkan kepala sekolah dan 5 orang guru sehingga sumber data melibatkan 4 kepala sekolah dan 20 orang guru. Pengambilan data dilakukan dengan telaah dokumentasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian tahap II ini adalah bahwa berdasarkan kajian terhadap masukan-masukan di lapangan diperoleh satu model PPMKGPS yang berisi komponen-komponen Identitas Diri, Pendidikan, Pembelajaran/Bimbingan dan Tugas Tertentu, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Penunjang Tugas Guru, dan Rencana Pengembangan Karir Satu Tahun Kedepan. Rancangan model yang dihasilkan dalam penelitian ini layak digunakan oleh kepala sekolah atau pejabat yang diberi wewenang untuk melaksanakan monitoring kinerja mutu guru pasca sertifikasi pada wilayah yang lebih luas. Meskipun demikian, mengingat adanya perubahan dan perkembangan maka kedepan model ini sangat mungkin dimodifikasi dan diverfikasi demi kesempurnaan model
MODEL PENGUATAN SOFT SKILLS DALAM MEWUJUDKAN CALON GURU KEJURUAN PROFESIONAL BERKARAKTER
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model penguatan soft skills dalam mewujudkan calon guru kejuruan profesional berkarakter. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendapatkan gambaran profil aktual soft skills mahasiswa calon guru kejuruan, (2) Mendapatkan gambaran pembekalan soft skills yang dilakukan dalam upaya mewujudkan guru kejuruan profesional berkarakter, (3) Merumuskan model penguatan soft skills calon guru kejuruan, dan (4) Mengetahui kelayakan model penguatan soft skills calon guru kejuruan dalam upaya mewujudkan guru kejuruan profesional berkarakter
Penelitian dirancang menggunakan pendekatan Research and Development selama dua tahun dengan tahap-tahap: (1) literature review, survey peraturan dan pedoman terkait dengan standar dan proses pengembangan kompetensi calon guru, (2) merumuskan profil soft skills calon guru berdasarkan persepsi dari pengelola atau penanggungjawab kegiatan di SMK, (3) Analisis pembekalan soft skills dalam proses perkuliahan, (4) Focused Group Discussion (FGD) untuk merumuskan draf model penguatan soft skills calon guru kejuruan, (5) merancang model penguatan soft skills calon guru kejuruan berdasarkan informasi yang didapat, (6) merumusan model berikut perangkatnya, (7) validasi ahli, (8) revisi model, ((9) pengujian di lapangan; (10) revisi dan validasi; (11) produk akhir, dan (12) diseminasi dan publikasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala SMK, guru, mahasiswa, dan ahli pendidikan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan kajian literatur, peraturan, standar kompetensi guru, maupun data-data yang diperoleh dari guru/pengelola PPL dan hasil pengamatan di lapangan telah teridentifikasi 68 dimensi soft skills yang diperlukan bagi upaya mewujudkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter. dari enam puluh delapan dimensi tersebut berdasarkan urgensinya menurut guru/pengelola PPL di SMK maupun dosen dalam lingkup Fakultas Teknik, terdapat lima dimensi utama meliputi: jujur dan dapat dipercaya, tanggung jawab, disiplin, keteladanan, dan ketaatan terhadap etika; (2) Profil calon guru kejuruan yang tampak dalam diri mahasiswa peserta PPL di SMK. Keunggulan calon guru tampak dalam berbagai aspek diantaranya: kepercayaan diri, materi pembelajaran yang up to date, pemanfaatan IT, dan ketrampilan mengajar. Sedangkan beberapa aspek kelemahan tampak dalam hal komunikasi interaktif dengan siswa, kurangnya disiplin, tanggungjawab, komunikasi dan inovasi; (3) Pola penanaman soft skills dalam upaya menghasilkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter dapat dilakukan paling tidak melalui enam cara yaitu: (a) kurikulum, (b) pembelajaran, (c) iklim akademik, (d) kegiatan kemahasiswaan, (e) kepemimpinan dan manajemen, dan (f) hubungan sinergis dengan stakeholders maupun dunia usaha/industr
PENGEMBANGAN MODEL PENYIAPAN DAN PENJAMINAN MUTU GURU PASCA SERTIFIKASI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) persepsi guru yang belum ikut program sertifikasi terhadap sertifikasi pendidik melalui jalur portofolio, 2) dampak sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja guru, dan 3) rancangan model penjaminan mutu guru pasca sertifikasi.
Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (R&D) yang dilakukan dalam rentang waktu 3 tahun dengan tahapan: analisis permasalahan dan kebutuhan, perencanaan, pengembangan, implementasi, pengendalian, dan sosialisasi. Tahap pertama penelitian ini menghasilkan rancangan model sistem Penyiapan dan Penjaminan Mutu Kinerja Guru Pasca Sertifikasi (PPMKGPS) yang mencakup komponen-komponen Kinerja Tugas Pokok, Kinerja Tugas Tambahan, dan Kinerja Pengembangan Profesionalisme. Tahap II kegiatan penelitian difokuskan pada penerapan PPMKGPS di empat SMK se Daerah Isitimewa Yogyakarta, yaitu SMK N2 Yogyakarta, SMK N2 Pengasih, SMK N2 Depok, dan SMK N2 Wonosari. Masing-masing sekolah melibatkan kepala sekolah dan 5 orang guru sehingga sumber data melibatkan 4 kepala sekolah dan 20 orang guru. Pengambilan data dilakukan dengan telaah dokumentasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian tahap II ini adalah bahwa berdasarkan kajian terhadap masukan-masukan di lapangan diperoleh satu model PPMKGPS yang berisi komponen-komponen Identitas Diri, Pendidikan, Pembelajaran/Bimbingan dan Tugas Tertentu, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Penunjang Tugas Guru, dan Rencana Pengembangan Karir Satu Tahun Kedepan. Rancangan model yang dihasilkan dalam penelitian ini layak digunakan oleh kepala sekolah atau pejabat yang diberi wewenang untuk melaksanakan monitoring kinerja mutu guru pasca sertifikasi pada wilayah yang lebih luas. Meskipun demikian, mengingat adanya perubahan dan perkembangan maka kedepan model ini sangat mungkin dimodifikasi dan diverfikasi demi kesempurnaan model
Din Al-Islam : Pendidikan Agama Islam DI Perguruan Tinggi
E-Book ini dapat dibaca di http://library.fis.uny.ac.id/elibfis/index.php?p=show_detail&id=179