8 research outputs found

    Kajian Pengelolaan dan Pola Pemanfaatan Ekosistem Lamun Perairan Pantai Teluk Bone Kabupaten Luwu

    No full text
    Ekosistem lamun merupakan ekosistem pesisir yang tinggi produktifitas organiknya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola pemanfaatan dan permasalahan ekosistem lamun serta menentukan alternatif pengelolaan ekosistem lamun yang berkelanjutan di Pantai Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Data diperoleh melalui observasi langsung terkait persentase tutupan dan kerapatan lamun, data aspek biofisik-kimia perairan, wawancara dengan responden, data DPSIR, data valuasi ekonomi, dan Willingness to Pay (WTP). Persentase tutupan lamun stasiun I (24,89 %) termasuk kategori jarang, stasiun II (26,14 %) dan stasiun III (26,01 %) termasuk sedang. Total Nilai Ekonomi ekosistem lamun di Pantai Karang-karangan berkisar Rp 44,678,051,717/tahun. Nilai ekonomi tersebut meliputi manfaat langsung (perikanan), manfaat tidak langsung (sebagai pelindung garis pantai dan pencegah erosi, daerah asuhan, emisi karbon), manfaat pilihan, manfaat keberadaan dan manfaat warisan

    ANALISIS PERTUMBUHAN KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) BERDASARKAN KEDALAMAN DI PERAIRAN KUPA,KABUPATEN BARRU

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara (Pinctada maxima) kaitannya dengan kondisi oceanografi berdasarkan periode temporal, dan kedalaman yang baik untuk pembesaran tiram  mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimantal yaitu pengukuran dan pengambilan langsung data pertumbuhan dan data oceanografi melalui sampling. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oseanografi dan kelimpahan plankton yang dilakukan setiap bulan. Kerang mutiara yang dijadikan objek pengamatan jenis Pinctada maxima. Sampel anakan kerang mutiara ini adalah jenis Pinctada maxima yang dibudidayakan dalam pocket. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oceanografi yang dilakukan setiap bulan. Jumlah anakan kerang mutiara yang dijadikan sebagai hewan uji dengan ukuran lebar cangkang antara 3-4 cm berjumlah 90 ekor per pocket yang dibudidayakan pada kedalaman 2 m dan 6 m dengan masing-masing kedalaman terdapat 3 poket.Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode survey dan pengukuran langsung di lapangan, Data primer diambil dari variabel yang diteliti berupa kondisi oceanografi perairan dan ukuran pertumbuhan cangkang kerang mutiara (Pinctada maxima). Pengambilan sampel dilakukan tiap bulannya selama sembilan bulan Melalui penelitian ini, luaran yang akan diperoleh yaitu sebagai database dan  sebagai bahan informasi untuk kelayakan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang baik pada kerang mutiara di wilayah perairan Kupa sehingga mampu mendorong dan membantu masyarakat pesisir di sekitar perairan kupa untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan budidaya atau pembesaran kerang mutiara            Berdasarkan data yang didapatkan sampai Bulan Agustus dihasilkan pertumbuhan kerang mutiara  di perairan Kupa Kabupaten Barru yang terbaik terdapat pada kedalaman  6 meter hal ini didukung dengan keberadaan makanan alami (Fitoplankton) yang melimpah sebagai sumber utama makanan kerang Pinctada maximadan keadaan arus serta suhu yang maksimum untuk pertumbuhan kerang tersebut.

    PENGARUH PERBEDAAN BOBOT BIBIT HASIL PERENDAMAN PUPUK FOSFAT (PO4) TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DI TAMBAK

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot bibit hasil  perendaman pupuk fosfat (PO4) terhadap pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. di tambak. Jenis dan sumber data penelitian yang digunakan berupa data primer, sekunder dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok  (RAK) yang terdiri dari tiga perlakuan serta tiga ulangan, dimana pada perlakuan A dengan bobot bibit 50 gr/m² (basah) menjadi 8,33 gr (kering), perlakuan B dengan bobot bibit 75 gr/m² (basah) menjadi 12,5 gr (kering) dan perlakuan C dengan bobot bibit 100 gr/m² (basah) menjadi 16,66 gr (kering). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan mutlak tertinggi pada perlakuan C dengan bobot akhir 25,56 gr, selanjutnya perlakuan B dengan bobot akhir 16,05 gr, perlakuan A dengan bobot akhir 11,28 gr dan kontrol dengan bobot akhir 9,67 gr. Hasil analisis  ragam (ANOVA) pada penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan mutlak rumput laut (F.Hitung > F.Tabel) pada taraf 1%. Kualitas air selama penelitian menunjukkan masih dalam kisaran normal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi rumput laut Gracilaria sp. masih dapat tumbuh dan bertahan hidup di lokasi penelitian

    PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK EM-4 DENGAN DOSIS BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TAMBAKAN (Helostoma temminckii)

    No full text
    . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM-4 dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan tambakan (Helostoma temminckii).  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan yaitu perlakuan A dengan dosis 10 mL/kg pakan, perlakuan B dengan dosis 15 mL/kg pakan, perlakuan C dengan dosis 20 mL/kg pakan dan kontrol 0 mL/kg pakan.  Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak, tingkat kelangsungan hidup, konversi pakan dan parameter kualitas air.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik EM-4 pada pakan komersil berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan mutlak, berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan berpengaruh sangat nyata terhadap konversi pakan. Perlakuan yang terbaik tedapat pada perlakuan C dengan dosis 20 mL/kg pakan disebabkan karena adanya kandungan bakteri Lactobacillus sp., Actinomycetes, Photosynthetic, dan Yeast, dimana bakteri tersebut dapat meningkatkan keberadaan jumlah bakteri sehingga dapat menguntungkan saluran pencernaan dan juga dapat meningkatkan daya cerna ikan tambakan terhadap pakan dengan meningkatkan enzim pencernaan.  Tingkat kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan C 20 mL/kg pakan dan konversi pakan menunjukkan bahwa perlakuan C dosis 20 mL/kg pakan adalah hasil terbaik.  Kualitas air selama pemeliharaan menunjukkan bahwa suhu dan pH berada pada kisaran yang optimal untuk kehidupan ikan tambakan

    ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN AGAR RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DENGAN LOKASI BERBEDA DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN LUWU

    No full text
    ABSTRAK            Rumput laut Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil agar-agar yang sudah berhasil dibudidayakan di tambak dan banyak dihasilkan di Indonesia. faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut salah satunya adalah tingkat pertumbuhan yang baik. Sedangkan kualitas rumput laut sangat ditentukan oleh kandungan agar, yang merupakan produk dari hasil fotosintesis rumput laut (Alamsjah et al.2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kandungan agar rumput laut Gracilaria sp. pada lokasi berbeda di Kabupaten Luwu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus – 5 Oktober 2019 di tambak Kabupaten Luwu, yakni pada lokasi Desa Paconne, Bassiang Timur dan Cimpu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Hasil pengukuran di lokasi penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. tertinggi terdapat pada lokasi Paconne dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3.89 %/hari, sedangkan kandungan agar tertinggi terdapat di lokasi Cimpu sebesar 28.74 %/hari. Kata Kunci : Gracilaria sp, pertumbuhan, kandungan agar.  ABSTRACTSeaweed Gracilaria sp. is one type of agar seaweed that has been successfully cultivated in ponds and is widely produced in Indonesia. One of the most important factors that determine the success of a seaweed cultivation business is the good growth rate. While the quality of seaweed is largely determined by the agar content, which is a product of seaweed photosynthesis (Alamsjah et al. 2010). The purpose of this study was to determine the rate of growth and content of seaweed Gracilaria sp. at different locations in Luwu Regency. This research was conducted on August 24 - October 5, 2019 in the pond of Luwu Regency, namely at the locations of Paconne Village, East Bassiang and Cimpu. This study used an experimental method with descriptive analysis. The measurement results at the study site showed that the growth rate of Gracilaria sp. the highest is in the Paconne location with an average growth of 3.89% / day, while the highest agar content is in the Cimpu location of 28.74% / day. Keywords: Gracilaria sp, growth, agar content

    PENGARUH WARNA KAKABAN BERBEDA TERHADAP PENETASAN TELUR IKAN MAS (Cyprinus carpio)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna kakaban yang berbeda terhadap penetasan telur ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan warna kakaban yang digunakan pada penelitian ini antara lain merah, hijau, biru, hitam. Masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 12 kali percobaan. Parameter yang diamati adalah kualitas air dan daya tetas telur ikan mas (Cyprinus carpio). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Sidik Ragam (ANOVA).Data penelitian ini diperoleh dari hasil perhitungan telur yang menetas dan menjadi larva dalam waktu 5 hari (120 jam). Hasil analisis sidik ragam daya tetas telur menyatakan bahwa semua perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata pada daya tetas telur. Persentase daya tetas telur tertinggi terdapat pada perlakuan D (tali rafia warna hitam) sebesar 47.49%. Hal ini menunjukan bahwa tidak pengaruh yang nyata pada perbedaan warna kakaban untuk penetasan telur ikan mas (Cyprinus carpio)

    Analisis Pertumbuhan Dan Kandungan Agar Rumput Laut Gracilaria SP. Dengan Lokasi Berbeda Di Perairan Pesisir Kabupaten Luwu

    Full text link
    Rumput laut Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil agar-agar yang sudah berhasil dibudidayakan di tambak dan banyak dihasilkan di Indonesia. faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut salah satunya adalah tingkat pertumbuhan yang baik. Sedangkan kualitas rumput laut sangat ditentukan oleh kandungan agar, yang merupakan produk dari hasil fotosintesis rumput laut (Alamsjah et al.2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kandungan agar rumput laut Gracilaria sp. pada lokasi berbeda di Kabupaten Luwu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus – 5 Oktober 2019 di tambak Kabupaten Luwu, yakni pada lokasi Desa Paconne, Bassiang Timur dan Cimpu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Hasil pengukuran di lokasi penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. tertinggi terdapat pada lokasi Paconne dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3.89 %/hari, sedangkan kandungan agar tertinggi terdapat di lokasi Cimpu sebesar 28.74 %/hari

    Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottoni Dengan Bobot Bibit Berbeda Menggunakan Jaring Trawl Dan Long Line

    Full text link
    Rumput laut E. cottonii merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Teknik budidayanya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan metode trawl dan metode longline. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot bibit terhadap laju pertumbuhan E. cottonii. Berat bobot bibit yang digunakan yaitu 100 gr, 200 gr, dan 300 gr. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus - September 2020, bertempat di Pantai Ponrang Kabupaten Luwu. Metode analisis data menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan analisis Anova. Parameter perairan yang diukur antara lain suhu, salinitas, pH, kecerahan, dan kecepatan arus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat bobot bibit awal yang berbeda pada kedua metode yang digunakan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan (F Hit > F Tabel 1%). Bobot bibit 100 gr pada trawl dan 200 gr pada longline memberikan pertumbuhan lebih baik pada E. cottonii dengan nilai rata-rata harian sebesar 4,5% dan 3,6%. Laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii dengan menggunakan metode trawl lebih baik dari pada metode long line
    corecore