13 research outputs found

    PENYULUHAN PENERAPAN GAYA HIDUP MINIM SAMPAH DI DESA SIBANTENG, KECAMATAN LEUWISADENG, KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    Saat ini, pengelolaan sampah telah menjadi permasalahan nasional. Timbunan sampah di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya dan hal ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Desa Sibanteng sebagai salah satu desa di Kabupaten Bogor juga tidak terlepas dari permasalahan pengelolaan sampah karena banyak ditemukan timbunan sampah di sembarang tempat. Hal ini perlu segera diatasi demi terciptanya lingkungan yang sehat. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Sibanteng adalah dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai penerapan gaya hidup minim sampah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan gaya hidup minim sampah. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Agustus 2019 di Bangunan Majelis RT 01 Desa Sibanteng dengan metode ceramah yang didukung dengan power point menggunakan media LCD. Hasil dan dampak dari pelaksanakaan kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga Desa Sibanteng akan pentingnya menerapkan gaya hidup minim sampah dan tidak membuang sampah sembarangan demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar

    OPTIMALISASI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN

    Get PDF
    Berdasarkan hasil analisis situasi, masih banyak warga di RT 02 RW 03 Desa Iwul Kecamatan Parung Kabupaten Bogor yang tidak mematuhi protokol kesehatan diantaranya tidak menggunakan masker pada saat keluar rumah dan tidak menjaga jarak fisik dengan orang lain sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan program optimalisasi upaya pencegahan COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan. Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung program penanggulangan, pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak kampus, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menciptakan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan COVID-19. Program dilaksanakan pada tanggal 1 – 30 September 2020. Kegiatan yang dilakukan pada program ini yaitu mengedukasi masyaratat Desa Iwul RT 02/03 dengan memberikan informasi melalui media poster dan video dan membagikan masker sebanyak 50 buah. Hasil evaluasi keberhasilan program berdasarkan analisis hasil pre-test dan post test menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh yang signifikan terhadap informasi edukasi yang diberikan, (2) ada peningkatan terhadap pematuhan protokol kesehatan, dan (3) mulai terciptanya kesadaran diri untuk melakukan upaya pencegahan COVID-19

    PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KEPATUHAN REMAJA MENGENAI PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Di Indonesia, angka kasus COVID-19 masih terus bertambah. Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan di wilayah RT 04 RW 03 Desa Kaumpandak Kabupaten Bogor ditemukan beberapa masalah yaitu masih banyaknya remaja yang melalaikan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 seperti tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak, tidak menggunakan masker saat keluar rumah, serta tidak melakukan olahraga di rumah masing-masing. Berdasarkan hasil analisis situasi tersebut, maka dibuatlah gagasan program kerja KKNGTM dengan memberikan informasi dan edukasi pada remaja mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19. Metode perencanaan penyusunan program dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan kuesioner pre-test, tanya-jawab, dan observasi. Program yang dilaksanakan yaitu pembuatan dan penempelan poster, penyebaran poster dan video edukasi melalui grup whatsapp, tanya-jawab di grup whatsapp, serta pembagian masker dan hand sanitizer kepada responden. Hasil evaluasi keberhasilan program berdasarkan analisis hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman pada remaja sebesar 31,4% dari 34,3% menjadi 65,7%

    EDUKASI POLA HIDUP MINIM SAMPAH DAN BANK SAMPAH DI LINGKUNGAN PESANTREN

    Get PDF
    Pengelolaan sampah di Pesantren Pertanian Darul Fallah masih dilakukan secara konvensional yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di lahan terbuka di pesantren. Selain itu, sampah yang dikumpulkan di TPS pesantren jika sudah menumpuk akan dikurangi dengan cara digali dan dikubur di tanah (untuk sampah organik) dan dibakar (untuk sampah anorganik). Pengelolaan sampah seperti ini akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan, diantaranya dapat mencemari tanah dan udara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengoptimalkan upaya pengelolaan sampah di Pesantren Pertanian Darul Fallah secara terpadu agar dapat memberikan manfaat ekonomis serta terciptanya lingkungan pesantren yang bersih dan sehat. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari program sampah produktif di Pesantren Pertanian Darul Fallah.  Tahapan pelaksanaan program ini yaitu assessment final lokasi, sosialisasi program sampah produktif dan pembentukan pengurus, serta edukasi dan pelatihan mengenai penerapan pola hidup minim sampah dan bank sampah. Pelaksanaan program bank sampah bekerjasama dengan Rumah Sinergi Lestari (RUSELA). Seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik pada bulan Agustus tahun 2023. Hasil pengisian kuisioner pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap peserta dalam pengelolaan sampah setelah mengikuti edukasi dan pelatihan. Kedepannya, diperlukan pelatihan khusus untuk pengurus program sampah produktif agar program dapat berjalan dengan optimal

    Evaluasi Ekonomi Parsial antara Pemberian Terapi Rivaroxaban dan Terapi Kombinasi (Unfractionated Heparin + Warfarin) untuk Pengobatan Trombosis Vena Dalam pada Pasien Kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais

    Get PDF
    Abstrak Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa terapi rivaroxaban memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan terapi kombinasi (UFH+warfarin) untuk pengobatan trombosis vena dalam (deep vein thrombosis/DVT). Akan tetapi, masih sedikit dokter di RS Kanker Dharmais yang memberikan terapi rivaroxaban untuk pengobatan DVT. Penelitian evaluasi ekonomi parsial ini bertujuan untuk menganalisis outcome dan besarnya biaya yang dibutuhkan dari perspektif rumah sakit antara pemberian terapi rivaroxaban dan terapi kombinasi (UFH+warfarin) untuk pengobatan DVT pada pasien kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2016 – 2018. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan unit analisis individu. Karena keterbatasan jumlah pasien yang mendapatkan terapi rivaroxaban selama 3 – 6 bulan, studi ini menganalisis biaya dan outcome dari pasien yang mendapatkan terapi selama 1 bulan. Outcome yang diukur adalah intermediate outcome, yang meliputi lama hari rawat, kesembuhan, dan kejadian perdarahan. Biaya dihitung berdasarkan biaya yang dibebankan kepada pasien (charge), yang meliputi biaya obat, pemeriksaan penunjang, tindakan, serta administrasi dan akomodasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk outcome terapi rivaroxaban, sebagian besar pasien tidak mendapatkan perawatan rawat inap, 40% pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadian perdarahan. Rata-rata biaya terapi rivaroxaban adalah Rp 7.169.383,00 per pasien. Untuk outcome terapi kombinasi (UFH+warfarin), sebagian besar pasien memiliki lama hari rawat antara 8 – 14 hari, 46% pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadian perdarahan. Rata-rata biaya terapi kombinasi (UFH+warfarin) adalah Rp 11.878.813,00 per pasien.Abstract Based on previous studies, rivaroxaban therapy has several advantages compared to combination therapy (UFH+warfarin) for the treatment of deep vein thrombosis (DVT). However, the use of rivaroxaban in Dharmais Cancer Hospital is still low. This partial economic evaluation study aims to analyze cost and outcome of rivaroxaban therapy and combination therapy (UFH+warfarin) for DVT treatment in cancer patients at the Dharmais Cancer Hospital during 2016 – 2018. Data collection was done using cohort-retrospective and individual unit of analysis. Due to limited number of patient treated with rivaroxaban therapy within 3-6 months, we estimated the cost and outcome related to patients who were successfully treated in one month. The outcome was the intermediate outcome, i.e length of stay, recovery, and the occurrence of bleeding. The cost was calculated based on hospital perspective including drugs, laboratory tests, procedures, as well as the administrative and accommodation costs. The results showed that patients with rivaroxaban therapy were not admitted to inpatient care, 40% of patients were recovered from DVT, and none of the patients experienced bleeding. The average cost of rivaroxaban therapy to reach the expected outcome was Rp 8,824,791.00. The study also showed that patients with combination therapy (UFH+warfarin) had a hospital length of stay between 8 to 14 days, 46% of patients were recovered from DVT, and none of the patients experienced bleeding. The average cost of combination therapy (UFH+warfarin) to reach the expected outcome was Rp 13,201,698.00

    ANALISIS IMPLEMENTASI PENEMUAN DAN TATALAKSANA PNEUMONIA PADA PROGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS CIAMPEA TAHUN 2020

    Get PDF
    Pada tahun 2017 pneumonia menjadi penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia dan pada tahun 2018 sebanyak 16% kematian anak disebabkan karena pneumonia. Penemuan pneumonia secara dini menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia. Diketahui Kabupaten Bogor pada tingkat provinsi Jawa Barat menempati posisi ke empat cakupan penemuan pneumonia terendah sebanyak 27,14% dan pada tahun 2020 diketahui cakupan penemuan pneumonia di Puskesmas Ciampea belum mencapai target. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis implementasi penemuan dan tatalaksana pneumonia pada program pengendalian ISPA di Puskesmas Ciampea. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Rapid Assessment Procedure dan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari informan kunci, informan inti dan informan pendukung serta menggunakan instrumen penelitian yaitu wawancara mendalam terstruktur, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan bahwa sumber daya manusia yang menangani pneumonia belum mendapatkan pelatihan tatalaksana pneumonia. Proses implementasi kegiatan penemuan kasus pneumonia sudah dilakukan dengan baik dan untuk proses tatalaksana pneumonia tahapan yang sudah dilakukan dengan baik yaitu menilai anak batuk atau kesukaran bernapas, mengklasifikasi pneumonia dan tindakan, menentukan  pengobatan dan rujukan, memberi tindak lajut, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan. Sedangkan tahapan yang belum dijalankan dengan baik yaitu memberi konseling kepada ibu dan evaluasi yang belum dijalankan. Capaian cakupan penemuan pneumonia di Puskesmas Ciampea masih belum memenuhi target cakupan yaitu 34,05% dari target 90%. Disarankan untuk pihak Puskesmas menjalin kerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama bukan hanya dengan kader semata serta mengoptimalkan kerja sama dengan jejaring di wilayah kerjanya

    GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM TB PARU DI PUSKESMAS GANG KELOR KOTA BOGOR TAHUN 2019-2020

    Get PDF
    Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan 2030, WHO menargetkan untuk menurunkan kematian akibat Tuberkulosis sebesar 90% dan menurunkan insidens sebesar 80% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2014. Di Puskesmas Gang Kelor pada Tahun 2018 angka keberhasilan pengobatan TB Paru yaitu 32,6% dari target 89% yang telah di tentukan oleh Renstra Dinas Kesehatan Kota Bogor. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan  informasi secara mendalam mengenai input, proses dan output pada program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini terdiri dari petugas Puskesmas, kader dan pasien TB. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian yang didapat dari komponen input dalam program TB Paru belum optimal. Hasil dari komponen proses di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor belum optimal. Penemuan kasus dan diagnosa penderita dilakukan secara aktif dan pasif, akan tetapi pasien ada yang sulit untuk mengeluarkan dahak. Pengobatan penderita TB Paru sudah sesuai dengan pedoman TB Paru. Cross check di Puskesmas Gang Kelor sudah cukup baik karena berkoordinasi dengan LABKESDA Kota Bogor dan output dalam program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor dalam angka penemuan belum mencapai target sedangkan angka konversi dan angka kesembuhan sudah mencapai target yang ditentukan. Erorr Rate di Puskesmas Gang Kelor sudah cukup baik dalam administrasi dan pembacaan hasil pemeriksaan TB paru. Simpulan dari peneliti adalah pelaksanaan program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor berjalan cukup baik, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu ditingkatkan baik dalam input, proses, maupun output

    GAMBARAN IMPLEMENTASI PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS SINDANG BARANG KOTA BOGOR TAHUN 2019-2020

    Get PDF
    Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2018, data kasus penyakit Diabetes Melitus (DM) tertinggi berada di Puskesmas Sindang Barang Kecamatan Bogor Barat yaitu sebanyak 1.775 orang, namun tahun 2018 jumlah cakupan yang dilakukan pemeriksaan DM belum mencapai target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi penatalaksanaan penyakit diabetes melitus di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor Tahun 2019-2020. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah petugas Puskesmas, kader, dan pasien DM. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel input, proses, dan output. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel input belum meratanya SDM karena wilayah yang luas, dana bersumber dari BOK dan JKN dan keuangan saat ini cukup baik, sarana dan prasana belum merata di Posbindu, serta masih ada perbedaan antara teori dengan praktik. Variabel proses masih ditemukan pasien yang tidak jujur ketika diwawancara, saat pendataan warga tidak ada di tempat, masih terdapat pasien yang tidak disiplin terhadap kesehatan tubuhnya, proses rujukan terkadang terjadi antrian, belum meratanya kader untuk mengikuti pelatihan, terkadang Dinkes kehabisan stok penyediaan obat, pencatatan dan pelaporan belum tepat waktu, dan belum terdapat jadwal untuk Dinkes berkunjung ke PKM, serta untuk output masih belum mencapai target 100% karena banyaknya jumlah sasaran. Kesimpulan penelitian ini adalah penatalaksanaan penyakit DM di Puskesmas Sindang Barang berjalan cukup baik, namun belum maksimal masih ada perbaikan. Maka sebaiknya Puskesmas lebih fokus terhadap proses penatalaksanaan DM agar mencapai target yang ditentukan

    GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PENYAKIT HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019-2020

    Get PDF
    Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar 1,56 milyar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tertinggi di Puskesmas Kemang. Tahun 2019, target penemuan kasus hipertensi dari Kemenkes untuk Puskesmas Kemang adalah 27,3% tetapi hanya tercapai 4,18%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program penyakit hipertensi di Puskesmas Kemang Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah petugas puskesmas, kader, dan pasien yang terdiagnosa penyakit hipertensi. Instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk variabel input, SDM serta sarana dan prasarana di Puskesmas sudah mencukupi tetapi di posbindu masih kurang. Anggaran untuk program PTM dari anggaran BOK dan JKN. SOP sudah cukup terlaksana dengan baik. Untuk variabel proses, deteksi dini dilaksanakan menggunakan sistem 5 meja di posbindu, masalah dari deteksi dini adalah masih banyak masyarakat yang tidak mengunjungi Posbindu, serta masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya kesehatan. Program  pandu  PTM rujukan dari posbindu ke puskesmas untuk di tindak lanjut, masalah di Program Pandu PTM adalah masyarakat yang sudah dirujuk untuk ke puskesmas tidak semua datang karena jarak yang jauh untuk ke puskesmas. Untuk variabel proses, angka pencapaian penemuan kasus penyakit hipertensi tahun 2019 baru mencapai 4,18 dari target Kemenkes 27,3%,. Kesimpulan penelitian ini adalah program penyakit hipertensi belum mencapai target Kemenkes, karena ada beberapa variabel input, proses dan output yang belum terlaksana dengan optimal

    ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA RADIOLOGI DILIHAT DARI BEBAN KERJA DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR TAHUN 2020

    Get PDF
    Kurangnya tenaga di Instalasi Radiologi menyebabkan tingginya beban kerja oleh tenaga radiologi dan akan menimbulkan berbagai masalah, salah satu masalah tersebut adalah waktu tunggu pelayanan di Instalasi Radiologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan tenaga di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Bogor. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang didukung oleh data kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Untuk mendapatkan jumlah waktu setiap pola aktivitas digunakan teknik work sampling dan desain studi kasus. Sampel yang diambil adalah seluruh aktifitas yang dilakukan oleh tenaga radiologi. Hasil penelitian menggunakan metode WISN berdasarkan beban kerja menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga radiologi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Bogor adalah sebanyak 8 orang, yaitu 2 orang tenaga administrasi, 1 orang dokter spesialis, 1 orang perawat, dan 4 orang tenaga radiologi, PPR, teknik elektromedis, fisikiawan medik, dan kamar gelap
    corecore