24 research outputs found

    Tari Ratoh Bantai (Ratoh Bantai Dance)

    Full text link
    Tari Ratoh Bantai ditampilkan dengan desain lantai berbanjar dari awaltarian hingga akhir, tari Ratoh Bantai berasal dari Aceh Selatan, denganmenggunakan bantal kecil sebagai properti, tarian ini mengutamakankeserempakan gerak dalam menepuk-nepuk bantal kecil hinggamenimbulkan efek suara yang lebih menarik. Ragam tari tradisional Acehini sangat unik, sampai saat ini kurang diekspose menjadi suatu bentuktulisan yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dapat diinformasikanke pada khalayak ramai guna pengenalan lebih lanjut kesenian tradisionalAceh di tingkat Nusantara. Kesenian tradisi memiliki nilai dan maknayang sangat khusus bagi masyarakat Aceh pada umumnya. Ratoh Bantaimerupakan salah satu seni tari tradisional Aceh, sebagai salah satu senipertunjukan dan sebagai media ungkap nilai-nilai religius, saranakomunikasi, sarana kesinambungan kebudayaan, dan pembelajaranbudaya

    Kegiatan Ekstrakurikuler Rapa\u27i di Smk Pelayaran Malahayati Aceh Besar

    Full text link
    Penelitian ini berjudul “Kegiatan Ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar”. Mengangkat masalah bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan faktor–faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan objek yang diteliti yaitu kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data

    Pemanfaatan Limbah Botol Bekas Pada Pembelajaran Bina Diri Di Smalb-cd Ypac II Banda Aceh

    Full text link
    Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Limbah dalam Pembelajaran Bina Diri di SMALB-CD YPAC II Banda Aceh” mengangkat masalah tentang bagaimana proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus dan apa hambatan guru dalam proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri serta mendeskripsikan hambatan guru dalam proses pemanfaatan limbah botol bekas pada pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa sedangkan Objek pada penelitian ini adalah pemanfaatan limbah dalam pembelajaran bina diri kelas XII Lokasi penelitian ini di SMALB-CD YPAC II Banda Aceh, jalan Banda Aceh-Medan, Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar. Teknik Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta pengolahan dan analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah pada pembelajaran bina diri guru mengajarkan cara pembuatan kerajinan dari bahan limbah botol bekas yang diikuti semua siswa berlangsung dengan baik. Guru menanyakan kembali kepada siswa apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kerajinan dari botol bekas yang sudah diajarkan dan dibuat saat pembelajaran berlangsung. Selain itu juga terdapat beberapa hambatan dalam pemanfaatan limbah dalam pembelajaran bina diri yaitu guru harus pelan-pelan dan lebih intensif mengajar cara membuat kerajinan, karena mereka mudah lupa, dan sewaktu-waktu bisa saja mudah lelah

    Proses Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya (Teater) di Sman 1 Krueng Barona Jaya yang Dilaksanakan oleh Guru Bidang Studi Non Seni

    Full text link
    Penelitian ini mengangkat masalah, bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni, dan apasajakah hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang non seni. Serta bagaimanakah hasil pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang non seni, dan mengetahui apasaja hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya, serta mendeskripsikan hasil pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif, sedangkan jenisnya menggunakan Deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajaran dan objeknya adalah pembelajaran seni budaya (teater). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya dengan guru bidang non seni dilakukan melalui tiga tahapan pelaksanaan yaitu pelaksanaan kegiatan awal, inti, dan akhir. Serta hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam materi seni teater di SMAN 1 Krueng Barona Jaya, yaitu tidak adanya guru bidang studi seni, kurangnya minat siswa, metode guru, kreatifitas siswa, dan tidak adanya dukungan dari orang tua. Sedangkan hasil pelaksanaan pembelajaran menunjukkan hasil yang baik dengan presentase nilai di atas rata-rata 70

    Bentuk Penyajian Tari Langkir Dehwer di Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue

    Full text link
    Penelitian ini tentang “Bentuk Penyajian Tari Langkir Dehwer di Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue”. Mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian dan makna tari Langkir Dehwer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Langkir Dehwer serta makna yang terkandung dalam tari Langkir Dehwer. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif. Data penelitian ini bersumber dari para seniman dan pelatih yang mengetahui tentang tarian Langkir Dehwer di Desa Pasir Tinggi Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu: mereduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Langkir Dehwer ditarikan oleh delapan orang penari, empat penari perempuan dan empat penari laki-laki. Tetapi penari perempuan tetap diperankan oleh laki-laki, karena tari yang berpasangan dengan perempuan tabu di kalangan masyarakat Simeulue khususnya di desa Pasir tinggi Kecamatan Teupah Selatan. Tari ini memiliki 33 gerakan, tetapi banyak pengulangan gerak, 21 jenis pola lantai, alat musik yang digunakan adalah Gendang. Properti yang digunakan delapan helai tali nilon. Tata rias penari menggunakan bedak tabur secukupnya saja, bahkan tidak digunakan sama sekali karena semua penarinya laki-laki dan sudah berumur. Secara garis besar, makna yang terkandung dalam rangkaian gerak tari Langkir Dehwer adalah makna bagaimana tata cara kehidupan bermasyarakat. Tarian ini ditampilkan pada acara pernikahan, khitanan, dan acara-acara adat lainnya
    corecore