19 research outputs found

    Sediaan Insektisida Ekstrak Biji Mimusops Elengi: Pengaruh terhadap Perkembangan dan Keperidian Crocidolomia Pavonana Serta Pengaruh terhadap Lingkungan dan Tanaman

    Full text link
    Pengujian ditujukan untuk mengevaluasi pengaruh sediaan insektisida biji tanaman Mimusops elengi (Sapotacea) terhadap reproduksi imago betina Crocidolomia pavonana, mengevaluasi waktu paruh (LT50) dan fitotoksisitas ekstrak pada berbagai tanaman budidaya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol. Bioassay dilaksanakan dengan metode residu pada daun dengan serangga uji C. pavonana. Hasil pengujian bioaktivitas menunjukkan bahwa pada selang konsentasi 0,2%-0,55% ekstrak biji M. elengi dapat memperpanjang lama perkembangan larva selama 3-5 hari, pada selang konsentrasi 0,2%-0,4% ekstrak biji M. elengi juga dapat menurunkan keperidian imago betina C. pavonana 8,89%-65,86%. Ekstrak biji M. elengi menunjukkan waktu paruh 10 hari terhadap larva C. pavonana. Ekstrak air biji M.elengi pada konsentrasi 5% tidak menyebabkan gejala fitotoksik pada berbagai tanaman budidaya

    Pengaruh Model Praktek Kerja Industri (Block Week Release dan Block Month Release ) terhadap Kompetensi Membubut Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus: Smk N 2 Medan)

    Full text link
    Kegiatan Praktek kerja industri (prakerin) yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan kompetensi siswa, ternyata sebahagian dari nilai mata Diklat kejuruan siswa yang telah melakukan prakerin tetap rendah terutama nilai mata Diklat kompetensi membubut. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran dapat dibuat berbagai kebijaksanaan, antara lain melaksanakan Prakerin dengan model block week release atau model block month release. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah mengetahui Pengaruh Model Praktek Kerja Industri (Block Week Release Dan Block Month Release) Terhadap Kompetensi Membubut Siswa SMK. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengetahui keunggulan Prakerin model block week release dalam kompetensi membubut dibandingkan dengan model block month release. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2 dan teknik analisis data menggunakan ANAVA. Tes perbedaan antar sel digunakan dengan menggunakan uji Tuckey. Hasil analisis data mengungkapkan bahwa siswa yang melakukan Prakerin dengan model block month release memperoleh kompetensi membubut yang lebih tinggi daripada model block week release yaitu Fhitung = 5,32 > Ftabel = 4,08. Siswa yang memiliki bakat teknik tinggi memperoleh kompetensi membubut yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki bakat teknik rendah yaitu Fhitung = 27,44 > Ftabel = 4,08. Selanjutnya ada interaksi antara model Prakerin dengan bakat teknik dalam mempengaruhi kompetensi membubut siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 8,59 > Ftabel = 4,08. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kompetensi membubut siswa kelas III SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti model Prakerin block month release lebih unggul dibandingkan dengan model block week release. Siswa yang memiliki bakat teknik rendah lebih sesuai digunakan model block month release, sedangkan bagi siswa yang memiliki bakat teknik tinggi dapat menggunakan model Prakerin block week release maupun block month release

    Preferensi dan Respons Fungsional Chelisoches Morio terhadap Larva Brontispa Longissima di Laboratorium Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak

    Full text link
    Brontispa longissima (Coleoptera : Chrysomelidae) merupakan salah satu hama penting tanaman kelapa yang memerlukan pengendalian, salah satu pengendalian yang ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan predator Chelisoches morio (Dermaptera : Chelisochidae). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi preferensi C. morio terhadap instar larva B. longissima dan mengkaji respons fungsionalnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium BPTP Pontianak. Pengujian preferensi menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dianalisis dengan anova. Pengujian respons fungsional dilakukan dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dianalisis dengan regresi linier. Hasil uji preferensi menunjukkan bahwa C. morio memiliki preferensi tertinggi pada larva B. longissima instar 1 yaitu 10 ekor (100%), sedangkan preferensi C. morio terendah adalah pada larva instar 4 yaitu 2,25 ekor (22,5%). Hasil uji respons fungsional menunjukkan bahwa C. morio memiliki respons fungsional Holling tipe II {Ne = 0,820Nt/(1+0,024Nt)}. Namun respons fungsionalnya masih lemah karena nilai R rendah yaitu 0,167

    SEDIAAN BIJI BARRINGTONIA ASIATICA: AKTIVITAS PADA HAMA KUBIS CROCIDOLOMIA PAVONANA DI LABORATORIUM DAN KEEFEKTIFAN DI LAPANGAN

    No full text
    Preparation of Barringtonia asiatica: insecticidal activity against Crocidolomia pavonana on laboratory and effectiveness on field. The objectives of this study were to evaluate the insecticidal and anti-oviposition activity of ethanol seed extract of Barringtonia asiatica against Crocidolomia pavonana in the laboratory, and to determine the effectiveness of a simple preparation of B. asiatica seeds in supressing oviposition and population of C. pavonana in the field. The mortality bioassays were conducted by a leaf-feeding method. Anti-oviposition activity was assessed by a choice-test in the nursery. The results showed that the ethanol seed extract of B. asiatica possessed strong insecticidal activity against C. pavonana larvae with LC50 of 0.14%. The extract at concentrations of 0.14-1.00% reduced oviposition by C. pavonana female as much as 65.7-95.6%. B. asiatica seeds ground in water for 5 seconds and then immersed for 1 hour at a concentration of 50 g l-1 yielded a simple preparation which was active against C. pavoana larvae. Such simple preparation at a concentration of 75 g l-1 sprayed on cabbage crop effectively suppressed population of C. pavonana larvae in the field
    corecore