8 research outputs found

    Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Kasus pada Kendaraan Bertonase Berat)

    Full text link
    This research was conducted at the Departement of Trasportation in Pekanbaru is The Implementation Local Regulation Number 2 of 2009 About Trafficand Road Transport In The City of Pekanbaru (Case Study Have A Tonnage). The purpose of this study was to determine and analyze the Implementation Local Regulation Number 2 of 2009 About Trafficand Road Transport In The City of Pekanbaru (Case Study Have A Tonnage) And the factors that affect The Implementation Local Regulation Number 2 of 2009 About Trafficand Road Transport In The City of Pekanbaru (Case Study Have A Tonnage ).The concept of the theory of implementation by Merilee S. Grindle (Agustino:2012) : 1. Type of benefit, 2. Site of decision making, 3. Resources committed, 4. Institution and regime characteristic, 5. Compliance and responsiveness. This research uses qualitative research methods to the studi of descriptive data. In data collection, the author uses interview technique of triangulation as a source in the validaty of the data.The result of this research indicate that Implementation Local Regulation Number 2 Of 2009 About Trafficand Road Transport In The City of Pekanbaru (Case Study Have A Tonnage) yet feels maximum. Looked at violation prohibition of traffic sign by have a tonnage in Pekanbaru every years cause of society awareness. Not consistent in decision making, human resources make control of implementation be not maximum, not compliance and responsive by society.The factors that affect the Implementation Local Regulation Number 2 of 2009 About Trafficand Road Transport In The City of Pekanbaru (Case Study A Have Tonnage) is spread less socialization and sanction enforcement is not explicit.Keywords : Implementation. Trafficand Road Transpor

    Peningkatan Kandungan Unsur Hara Pupuk Kompos dengan Stardec untuk Hijauan Makanan Ternak

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi pengaruh stardec (star decomposer) terhadap peningkatan kandungan hara kompos sebagai pupuk untuk hijauan makanan ternak. Penelitian berlangsung selama 2 bulan di Laboraturium Budidaya Ternak dan Hijauan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, sedangkan analisis unsur hara kompos di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Penelitian dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari: (A) stardec 0% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%; (B) stardec 0.5% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea1%; (C) stardec 1% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%; dan (D) stardec 1.5% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%. Peubah yang diamati yaitu: kandungan unsur C, N, P, K dan ratio C/N pupuk kompos. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan stardec berpengaruh nyata (P0,05) terhadap hara N dan rasio C/N kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (stardec 1,5%) menghasilkan kandungan unsur hara tertinggi, massing-masing C (32,74%), P (0,40%) dan K (0,96%), demikian juga jika dilihat dari nilai rataan kandungan N (1,96%). Selanjutnya untuk peubah rasio C/N berada dalam kisaran SNI (10 - 20). Secara keseluruhan dapat dsimpulkan bahwa perlakuan stardec dosis 1,5% adalah yang terbaik dalam kondisi penelitian ini. Oleh sebab itu, dosis stardec 1,5% bisa digunakan sebagai pupuk dalam pengembangan dan budidaya hijauan makanan ternak

    Pengaruh Biourine dan Fungi Mikoriza Arbuskula terhadap Hasil Hijauan, Protein Kasar serta Fosfor Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees) pada Lahan Bekas Tambang Batubara

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourin dan jamur mikoriza arbuskular terhadap hasil hijauan pakan, kandungan protein kasar dan fosfor rumput kumpai di lahan bekas tambang batubara. Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: (A) 0% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (B) 0% biourine + 20 gram / rumpun FMA, (C) 30% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (D) 30% biourine + FMA 20 gram / rumpun, (E) 45% biourine + FMA 0 gram / rumpun dan (F) 45% biourine + FMA 20 gram / rumpun. Variabel yang diamati adalah hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor rumput kumpai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan F (biourine 45% + FMA 20 gram / rumpun) menghasilkan bahan kering terbaik (2253,60 kg / ha), protein kasar (14,55%) dan fosfor (1,12%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourin dan jamur mikoriza arbuskular terhadap hasil hijauan pakan, kandungan protein kasar dan fosfor rumput kumpai di lahan bekas tambang batubara. Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: (A) 0% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (B) 0% biourine + 20 gram / rumpun FMA, (C) 30% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (D) 30% biourine + FMA 20 gram / rumpun, (E) 45% biourine + FMA 0 gram / rumpun dan (F) 45% biourine + FMA 20 gram / rumpun. Variabel yang diamati adalah hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor rumput kumpai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan F (biourine 45% + FMA 20 gram / rumpun) menghasilkan bahan kering terbaik (2253,60 kg / ha), protein kasar (14,55%) dan fosfor (1,12%)

    Efektivitas Pupuk Kompos Pelepah Sawit terhadap Kandungan Potein Kasar, Serat Kasar, dan Abu Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.) di Tanah Podzolik Merah Kuning

    Get PDF
    Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan pupuk kompos terhadap hasil komulatif bahan kering, kandungan protein kasar, serat kasar, dan abu rumput Kumpai (Hymenachne amplixicaulis (Rudge) Nees.) ditanah Podzolik Merah Kuning (PMK). Penelitian dilaksanakan selama ± 4 bulan dari persiapan bahan sampai dengan analisis di Laboratorium Budidaya Ternak dan Hijaun Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan acak kelompok (RAK), dengan 4 perlakauan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari K0 = 0 ton/ha, K1 = 50 ton/ha, K2 = 100 ton/ha, K3 = 150 ton/ha. Peubah yang diamati adalah hasil komulatif bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan  abu. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil penambahan pupuk kompos berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap hasil komulatif bahan kering, kadar abu dan kandungan protein kasar, dan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap serat kasar. Dari Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos pelepah sawit K3 12,00 kg/petak menghasilkan hasil komulatif bahan kering terbaik (70,58 kg/petak), abu (24,89%), dan protein kasar 15,17%.Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan pupuk kompos terhadap hasil komulatif bahan kering, kandungan protein kasar, serat kasar, dan abu rumput Kumpai (Hymenachne amplixicaulis (Rudge) Nees.) ditanah Podzolik Merah Kuning (PMK). Penelitian dilaksanakan selama ± 4 bulan dari persiapan bahan sampai dengan analisis di Laboratorium Budidaya Ternak dan Hijaun Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan acak kelompok (RAK), dengan 4 perlakauan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari K0 = 0 ton/ha, K1 = 50 ton/ha, K2 = 100 ton/ha, K3 = 150 ton/ha. Peubah yang diamati adalah hasil komulatif bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan abu. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil penambahan pupuk kompos berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap hasil komulatif bahan kering, kadar abu dan kandungan protein kasar, dan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap serat kasar. Dari Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos pelepah sawit K3 12,00 kg/petak menghasilkan hasil komulatif bahan kering terbaik (70,58 kg/petak), abu (24,89%), dan protein kasar 15,17%

    Optimasi Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.)

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh dari pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.) di tanah ultisol. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 4 bulan, pengomposan dan penanaman laksanakan di Laboraturium Budidaya Ternak dan Hijauan, untuk analisis bahan kering di Laboratorium Analisis Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan serta 5 ulangan. Perlakuan pupuk kompos terdiri dari A0 = 0,00 g/pot atau setara dengan 0,00 ton/ha, A1 = 50 g/pot atau setara dengan 10 ton/ha, A2 = 100 g/pot atau setara dengan 20 ton/ha, dan A3 = 150 g/pot atau setara dengan 30 ton/ha. Untuk bahan penanaman digunakan TSP (45% P2O5) dengan dosis 200 Kg P2O5/ha setara 2,22 g TSP/pot, KCl (60% K2O) dengan dosis 200 Kg K2O/ha setara 1,66 g KCl/pot, CO(NH2)2 (46% N) dengan dosis 200 Kg N/ha setara 2,17 g urea/pot, dan kapur dolomit 2 ton/ha setara 10 g/pot. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, hasil kumulatif bahan kering hijauan, dan berat kering akar. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap tinggi tanaman, hasil kumulatif bahan kering hijauan dan berat kering akar, serta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah anakan. Penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil terbaik didapatkan dari perlakuan A3 dengan dosis 150 g/pot atau setara dengan 30 ton/ha pada peubah tinggi tanaman (88,05 cm/pot), jumlah anakan (5,8 ank/pot), hasil kumulatif bahan kering hijauan (49,78 g/pot) dan berat kering akar (53,61 g/pot)

    Peningkatan Kandungan Unsur Hara Pupuk Kompos dengan Stardec untuk Hijauan Makanan Ternak

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi pengaruh stardec (star decomposer) terhadap peningkatan kandungan hara kompos sebagai pupuk untuk hijauan makanan ternak. Penelitian berlangsung selama 2 bulan di Laboraturium Budidaya Ternak dan Hijauan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, sedangkan analisis unsur hara kompos di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Penelitian dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari: (A) stardec 0% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%; (B) stardec 0.5% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea1%; (C) stardec 1% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%; dan (D) stardec 1.5% + pelepah sawit 70% + feses sapi 25% + dedak 4% + urea 1%. Peubah yang diamati yaitu: kandungan unsur C, N, P, K dan ratio C/N pupuk kompos. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan stardec berpengaruh nyata (P0,05) terhadap hara N dan rasio C/N kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (stardec 1,5%) menghasilkan kandungan unsur hara tertinggi, massing-masing C (32,74%), P (0,40%) dan K (0,96%), demikian juga jika dilihat dari nilai rataan kandungan N (1,96%). Selanjutnya untuk peubah rasio C/N berada dalam kisaran SNI (10 - 20). Secara keseluruhan dapat dsimpulkan bahwa perlakuan stardec dosis 1,5% adalah yang terbaik dalam kondisi penelitian ini. Oleh sebab itu, dosis stardec 1,5% bisa digunakan sebagai pupuk dalam pengembangan dan budidaya hijauan makanan ternak

    Pengaruh Biourine dan Fungi Mikoriza Arbuskula terhadap Hasil Hijauan, Protein Kasar Serta Fosfor Rumput Kumpai (Hymenachne Amplexicaulis (Rudge) Nees) pada Lahan Bekas Tambang Batubara

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourin dan jamur mikoriza arbuskular terhadap hasil hijauan pakan, kandungan protein kasar dan fosfor rumput kumpai di lahan bekas tambang batubara. Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: (A) 0% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (B) 0% biourine + 20 gram / rumpun FMA, (C) 30% biourine + FMA 0 gram / rumpun, (D) 30% biourine + FMA 20 gram / rumpun, (E) 45% biourine + FMA 0 gram / rumpun dan (F) 45% biourine + FMA 20 gram / rumpun. Variabel yang diamati adalah hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor rumput kumpai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap hasil bahan kering, protein kasar dan fosfor. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan F (biourine 45% + FMA 20 gram / rumpun) menghasilkan bahan kering terbaik (2253,60 kg / ha), protein kasar (14,55%) dan fosfor (1,12%)

    Pengaruh Kompos terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Organik Rumput Hymenachne Amplexicaulis (Rudge) Nees

    Full text link
    Compost fertilizer can overcome the problems found in red-yellow podzolic soil, namely the low availability of nutrients and less able to hold water. The purpose of this research was to prove the impact of composting on dry matter and organic matter digestibility of kumpai grass planted on red-yellow podzolic soil. The research design used was a randomized block design (RAK) with 4 treatments and 5 replications, namely K0 (control) = 0 Kg/4m2, K1 = 4 Kg/4m2, K2 = 8 Kg/4m2, K3 = 12 Kg/4m2. The observed variables were pH (degree of acidity) of the supernatant, dry matter digestibility (KcBK), and organic (KcBO). Based on the analysis variance or variance, it showed that the application of compost had no significant effect (P>0,05) on the pH value of the in vitro supernatant, but it had a very significant effect (P<0,01) on the dry matter and organic digestibility of kumpai grass. Based on Duncan's real distance difference test, the compost treatment of 12 Kg/4m2, showed the highest dry matter and organic matter digestibility compared to the compost treatment of 0 Kg/4m2, 4 Kg/4m2, and 8 Kg/4m2, namely 43,04% and 44,32%
    corecore