47 research outputs found
Bulan Madu
Merupakan karya seni rupa berupa seni lukis, dengan judul Bulan Madu karya dari I Nyoman Suyasa, S.Sn.,M.Sn
TEKNIK SENI LUKIS KACA NAGASEPAHA
Penelitian ini meneliti tentang teknik pembuatan seni lukis kaca Nagasepaha, baik itu proses pengerjaannya maupun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat lukisan tersebut. Selain itu kajian ini juga akan mengungkap beberapa simbol yang terdapat pada background, dimana dari background tersebut dapat diketahui kondisi dan lokasi yang sedang terjadi pada setiap adegan. Alat dan bahan yang digunakan tergolong modern dan Media seni lukis Nagasepaha menggunakan kaca, jadi proses pembuatannya berbeda dengan media kain maupun kertas yaitu lukisan yang dibangun secara terbalik. Menggunakan beberapa metode pendekatan secara langsung baik terhadap akademisi maupun seniman yang masih ada yang memegang pakem seni lukis tradisi gaya Nagasepaha, maupun dengan kajian literatur yang ada dan dengan menggunakan beberapa pendekatan teoritis dapat menjawab rumusan yang ada. Hasil pengklasifikasian yang didapat digunakan untuk membuat bahan ajar yang pada akhirnya dapat diterapkan pada proses pembelajaran pada mata kuliah Teknik Seni Rupa Etnik. Di mana selama ini belum ada buku literatur proses pembuatan seni lukis kaca Nagasepaha yang sesuai dengan pakem berdasar kaidah-kaidah yang baik dan benar. Demikian yang terjadi selama ini mahasiswa membuat karya seni lukis kaca hanya sebatas dapat membuat sebuah karya tanpa di dasari kaidah yang benar.
Kata kunci: Teknik, Seni lukis kaca, Nagasepah
STUDI DESAIN INTERIOR RUANG LAKTASI RUMAH SAKIT UMUM DI SURAKARTA DITINJAU DARI ERGONOMIDAN STANDART REGULASI LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
Ruang laktasi merupakan sarana penting yang digunakan sebagai pendukung kelancaran kegiatan di ruang publik untuk kaum wanita, khususnya ibu yang menyusui. Ruang laktasi biasanya digunakan ibu untuk menyusui anaknya secara privat ketika ibu tersebut berada diruang publik.
PenelitianDosen Pemulaini bertujuan untuk mengetahui Ergonomi dan standart ruang laktasi pada fasilitas publik di Surakarta.Penelitian digunakan untuk mengetahui apakah ibu yang sedang menyusui mengalami kesulitan, kemudahan atau kenyamanan saat menggunakanfasilitas tersebut. Pengukuran Ergonomi sangat penting untuk melihat apakah obyektersebut sudah sesuai dimensinya dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna, khususnya bagi ibu dan bayinya.
Obyek penelitian adalah ruang laktasi yang terdapat pada beberapa Rumah Sakit Umumdi Surakarta. Metode yang digunakan dalam deskriptif dengan pendekatan kualitatif yangdidukung dengan data kuantitatif, atau dapat disebut juga strategi penelitian ganda yaitupenggunaan metode yang beragam dalam memecahkan suatu masalah penelitian. Kuantitafifdisini menggunakan data-data numerik yang merupakan hasil pengukuran dilapangan, kemudian dibandingkan dengan referensi yang dirujuk, nara sumber serta dianalisis berdasarkan intepretasi peneliti.
Hasil penelitiandosen emulaini berupa data ruang laktasi ditinjau dariergonomi/antropometri dan standart ruang laktasi.Sebagai masukan kepada pemangku kepentingan dalam rangka penyediaan fasilitas publik yang baik yangsesuai dengan kaidah ergonomipada ruang laktasi agar dapat berfungsi secara optimal. Hasil penelitianPemula ini juga diharapkan memberikan pengayakan materi MK.Egonomi, MK. Desain Interior, MK. Mebel yang ada pada Program Studi Desain Interior ISI Surakarta
Kata Kunci : ergonomi, ruang laksasi, rumah saki
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA: PENGARUH KEGIATAN MELUKIS TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan melukis dengan
kebutuhan psikologis pada remaja. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu kegiatan
melukis sebagai variabel bebas dan kecerdasan emotional sebagai variabel tergantung.
Uji Hipotesa untuk mengetahui pengaruh antara kegiatan melukis dengan kecerdasan
emotional pada remaja menggunakan analisis simple linear regression, sedangkan
penghitungannya dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 15. for windows
release.
Subjek dalam penelitian ini adalalah seluruh mahasiswa Seni rupa murni Institut
Seni Indonesia Surakarta yang masih aktif. Data yang terkumpul dalallm ada 63 Subjek.
Alat ukur yang digunakan adalah skala intensitas kegiatan melukis dan skala kecerdasan
emotional. Hasil penelitian Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan antara kegiatan
melukis dengan kecerdasan emotional pada remaja maka diperoleh, R = 0,386 (positif)
dengan p = 0.002 (p<0,05). Hasil ini menunjukkakan ada pengaruh positif yang sangat
signifikan antara intensitas kegiatan melukis dengan kecerdasan emotional pada remaja.
Sedangkan R2 = 0.149 artinya sumbangan efektif intensitas kegiatan melukis terhadap
kebutuhan psikologis sebesar 14,9 %, terdapat 85,1 % variabel lain yang berpengaruh
terhadap kecerdasan emotional pada remaja. Uji linearitas menunjukkan kedua variabel
linear dengan F = 10,653 Nilai F hitung > 4, dan p = 0,000 dan hasil ini juga diartikan
bahwa model cukup baik yaitu pemilihan variabel intensitas kegiatan melukis sudah
tepat.
Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Melukis
Rwa Bhineda
Karya Lukis berjudul “ Rwa Bhineda”, bahan Cat akrilik pada kanvas, ukuran 200 cm x 145 cm, dibuat
pada tahun 2016, di Yogyakarta. Uraian Karya: Karya ini terinspirasi dari prilaku manusia terhadap alam
lingkungannya. Dalam perwujudannya digambarkan pohon dililit saput poleng rwa bhineda (hitam dan
putih), sebagai simbolisasi bahwa perilaku manusia dalam memperlakukan alam memiliki kecendrungan
merusak dan ada juga yang memiliki pandangan untuk merawat alam untuk kelangsungan hidup mahluk
hidup. Disetiap bagian saput poleng digabungkan dengan bentuk lain yang disesuaikan dengan filosofi
dari setiap warnanya. Bagian warna putih yang memiliki makna kebaikan digabungkan dengan berbagai
subjek, seperti rumput yang berbunga membentuk tangga memiliki arti bahwa proses untuk mencapai
kebaikan manusia harus berjuang, sedangkan pada langit berwarna biru dan awan-awan putih memiliki
arti sebagai sebuah harapan untuk menjadikan alam ini lebih baik. Sedangkan pada bagian warna hitam
digabungkan dengan subjek lain yang dijadikan symbol perusak alam, diantaranya: sebuah pabrik
dengan serobong asapnya yang mengeluarkan asap tebal mengakibatkan udara menjadi tercemar serta
mengeluarkan limbah yang mencemari tanah, pada bagian lain digambarkan lorong gelap yang
didalamnya berjejer pohon-pohon yang dalam keadaan terpotong-potong memiliki arti perilaku manusia
yang cenderung mengeksploitasi alam dan akibatnya habitat lain kehilangan rumahnya yang
digambarkan dengan seekor burung jalak Bali hinggap di hamparan tanah kering yang seolah-olah
mengharapkan pertolongan Tuhan supaya habitatnya dikembalikan
SENI LUKIS KACA SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN TEKNIK SENI LUKIS KACA NAGASEPAHA
Kualitas estetika sangat ditentukan oleh kualitas teknik garap serta alat dan bahan yang digunakan. Seni lukis kaca Nagasepaha memiliki teknik pengerjaan yang has dan selalu komunal, sebagian besar merupakan kegiatan keluarga.Teknik tradisi menggambar yang menggunakan media “kaca” sebagai pengganti kertas atau kain, menggunakan tahapan-tahapan penggambaran yang berbeda dengan teknik menggambar pada kertas atau kain. Fungsi dari lukis kaca tersebut untuk menghiasi bangunan suci umat Hindu yang biasanya dihiasi dengan gambar-gambar wayang ceritera Ramayana, Mahabarata dan Bhagawat Gita. Perkembangan seni lukis kaca di desa Nagasepaha semakin berkurang peminatnya, generasi mudanya lebih tertarik dengan pekerjaan lain yang lebih menjanjikan secara ekonomi. Walaupun demikian kondisinya, tapi masih ada yang bertahan sepenuhnya menggantungkan kehidupannya dan keluarganya melalui lukisan kaca. Ini patut kita apresiasi di tengah perkembangan jaman yang semakin modern dan di era global, ketika Bali mengalami pergolakan yang melanda keseniannya akibat serbuan budaya luar, pariwisata dan aneka ragam seni yang aktif di Bali mereka tetap melakukan inovasi untuk melestarikan keberadaan seni lukis kaca Nagasepaha dan tetap setia kepada visinya tentang warisan leluhur. Nagasepaha adalah nama sebuah desa yang dikelilingi persawahan dan perbukitan yang jauh dari kota Singaraja, Bali. Di sana hidup dan berkembang seni lukis kaca yang memiliki gaya dan teknik yang khas serta memiliki reputasi tinggi dalam lukisan wayang. Dipelopori oleh Jero Dalang Diah yang lahir di desa Nagasepaha, Buleleng awal tahun 1900-an mengembangkan gambar-gambar wayang-Buleleng. Seni Lukis Wayang Buleleng mempunyai ciri khas tersendiri, berbeda dengan jenis wayang di Bali Selatan. (Kalam, 2008:33
Rempah Nusantara Pada Media Talenan Dengan Teknik 3D
Merupakan karya seni rupa murni berupa karya seni lukis, dengan judul Rempah Nusantara Pada Media Talenan Dengan Teknik 3D karya dari I Nyoman Suyasa, S.Sn., M.Sn
KAJIAN AKSESIBILITAS DAN ERGONOMI PADA MEBEL PAUD AL ABIDIN SURAKARTA LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
Mebel merupakan sarana penting yang digunakan sebagai pendukung kelancaran kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Mebel yang tidak memenuhi kaidah aksesibilitas dan ergonomi dapat menyebabkan aktifitas penggunannya menjadi terganggu.
Penelitian Dosen Pemula ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas dan ergonomi mebel pada PAUD Al Abidin di Surakarta. Penelitian digunakan untuk mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan atau kemudahan saat menggunakan mebel tersebut. Pengukuran Ergonomi sangat penting untuk melihat apakah obyek tersebut sudah sesuai dimensinya dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna, khususnya bagi siswa PAUD Al Abidin Surakarta. Obyek penelitian adalah mebel yang terdapat pada PAUD Al Abidin Surakarta. Metode yang digunakan dalam deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif (numerik), atau dapat disebut juga strategi penelitian ganda yaitu penggunaan metode yang beragam dalam memecahkan suatu masalah penelitian. Kuantitafif disini menggunakan data-data numerik yang merupakan hasil pengukuran dilapangan, kemudian dibandingkan dengan referensi yang dirujuk, nara sumber serta dianalisis berdasarkan intepretasi peneliti. Hasil penelitian dosen pemula ini berupa data aksesibilitas dan implementasi ilmu ergonomiyang dapat dipergunakan sebagai masukan kepada pengelola PAUD Al Abidin di Surakarta. Hasil penelitian dosen pemula ini juga diharapkan memberikan pengayakan materi Mata Kuliah Egonomi, MK. Desain Interior dan MK. Mebel yang ada pada Program Studi Desain Interior ISI Surakarta
Kata Kunci : ergonomi, aksesibilitas, PAUD Al Abidi
ASMARA DALAM LUKIS KACA BERLAPIS DENGAN PENCAHAYAAN LAMPU LED
Penelitian artistik yang berjudul “Asmara Dalam Lukis Kaca Berlapis Dengan
Pencahayaan Lampu LED” ini merupakan penelitian kekaryaan yang dilakukan
berdasarkan perkembangan seni lukis kaca dengan kaca berlapis sebagai media
ekspresi.Menggabungkan seni dengan teknologi, menjadikan lukis kaca selain
sebagai karya seni murni (fine art), sekaligus juga sebagai karya pakai (applied art).
Menggunakan beberapa metode penelitian artistik (penciptaan seni), tahapantahapan
tersebut antara lain: reset, eksperimen, perenungan, pembentukan kemudian
hasil karya. Penelitian ini difokuskan pada penciptaan seni lukis kaca dengan kaca
berlapis menggunakan pencahayaan Lampu LED dan mengangkat tema asmara
(hubungan laki dan perempuan).
Harapannya adalah dengan penciptaan karya seni lukis kaca ini selain untuk
melakukan eksperimen atau eksplorasi untuk mencari kemungkinan-kemungkinan
baru dalam penggabungan seni dengan teknologi, juga sebagai media untuk
pelestarian budaya
IbM PEGEMBANGAN KERAJINAN KAIN LUKIS DI JAWA TENGAH LAPORAN KEMAJUANIPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
Kegiatan PPM ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pengrajin dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. meningkatkan daya saing mitra binaan dalam menghadapi tantangan pasar. Pengembangan yang dimaksudkan meliputi ; desain, implementasi teknologi tepet guna, manajemen, strategi dan materi pemasaran. Mitra dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah Nasrafa yang ada terletak 2 km dari ISI Surakarta Kec. Jebres, dan Kaftan Art yang terdapat di Mojolaban Kab Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah, 6 km dari ISI Surakarta.
Prospek pengembangan produk kerajinan ini sangat baik dan diminati oleh konsumen luas, beberapa sudah dibawa keluar negri. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, jaringan bisnis, serta keterbatasan peralatan serta ketergantungan proses finishing terhadap cuaca menyebabkan mitra kurang mampu dalam memanfaatkan peluang mengembangkan usaha ini dengan maksimal. Setelah dilakukan pendampingan, diharapkan mitra mampu menjadi pengrajin yang lebih tangguh, sehingga dapat meningkatkan produksi, kualitas desain, agar meningkatkan nilai jual produk, sehingga mampu menambah penghasilan keluarga, selanjutnya dapat lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja yang berasal dari lingkungan masyarakat sekitarnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun. Kegiatan yang direncanakan berupa ; workshop penggunaan alat produksi dengan teknologi tepat guna, pelatihan manajemen, serta workshop pengembangan desain produk yang diminati oleh pasar. Setelah mendapatkan sentuhan desain lukisan yang lebih baik, manajemen yang tepat, modernisasi alat produksi, media promosi yang menarik diharapkan mampu meningkatkan daya saing mitra dalam menghadapi pasar.
Kata kunci : pengembangan, kerajinan, lukis kai