23 research outputs found
PENINGKATAN KINERJA PEMANAS SURYA METODE REFLEKTOR DENGAN SISTEM HYBRID
PENINGKATAN KINERJA PEMANAS SURYA METODEÂ REFLEKTOR DENGAN SISTEM HYBRI
PERANCANGAN DESAIN PLTMH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI DESA LEDAN KEC. BUNTU BATU KAB. ENREKANG
PERANCANGAN DESAIN PLTMH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIKDI DESA LEDAN KEC. BUNTU BATU KAB. ENREKAN
PENINGKATAN KINERJA PEMANAS SURYA SISTEM KALORIMETER
Improve performance of solar heaters that use solar energy as a source of electrical energy in the calorimetersystem, utilizing solar cell collectors as a means of converting solar heat of electrical energy. The method used in usingthe calorimeter as a heater, where the solar cell collector is arranged in series and parallel both directly and indirectly(AKI). The heating element used is nickel wire material and the inside of the calorimeter is added to the heat sink, so asto reduce heat transfer of the outer tube of the calorimeter. From the test results obtained the highest average value of Pout= 148.68 kJ and Qtot = 197 kJ obtained from the series circuitmtesting 10.00 – 11.50 WITA. And obtainedthe highestaverage value of system efficiency system sistem = 6,55% and T = 45.99oC, which was obtained from the series ofcircuits of 10.00 – 11.50 WITA. In this study it was proved that the calorimeter using solar energy can heat water withtemperatures reaching 99.6oC. the results of this study can reduce the use non renewable energy and prove theimprovement on heating performance, the temperature can reach 98oC
Analisis Kinerja Kolektor Destilasi Surya Tekanan Vakum dengan Kaca Penutup Tunggal dan Ganda
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kolektor surya dengan kaca penutup tunggal dan ganda pada proses destilasi air laut bertenaga surya dengan variasi kondisi tekanan ruang kolektor dibawah tekanan atmosfir atau bertekanan vakum. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan volume kondensat yang terbentuk dan besarnya efisiensi kolektor destilasi surya. Penelitian ini dilaksanakan dengan observasi langsung untuk pengumpulan data. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kolektor destilasi surya dengan variasi jumlah kaca penutup kolektor dan variasi tekanan vakum dalam ruang kolektor. Pengujian dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 17.00 wita dengan melakukan pencatatan data setiap 30 menit, kecuali data besar valume kondensat yang diukur pada pukul 08.00 WITA pada hari berikutnya. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa penurunan tekanan vakum meningkatkan kuantitas kondensat dan efisiensi kolektor. Pengujian dua lapis kaca penutup, tekanan 0 cmHg kondensatnya 15 ml dan efisiensinya 0,70%, tekanan -4 cmHg kondensatnya 40 ml dan efisiensinya 2,06%, tekanan -8 cmHg kondensatnya 47 ml dan efisiensinya 2,69%, dan tekanan -12 cmHg kondensatnya 91 ml dan efisiensinya 3,94%. Penggunaan kaca 12 mm pada tekanan -12 cmHg, untuk satu lapis kaca penutup menghasilkan kuantitas kondensat dan efisiensi lebih besar baik dari pada dua lapis kaca. Hal ini dapat dilihat pada pengujian tekanan vakum satu lapis kaca kondensatnya 160 ml dan efisiensinya 7,17%, untuk dua lapis kaca kondensatnya 91 ml dan efisiensinya 3,94%
Pengaruh Heat Absorber pada Kolektor Destilasi Surya dengan Kondisi Vakum
Destilator tenaga surya merupakan teknologi penyulingan air untuk mendapatkan air tawar dari air laut, teknologi ini dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan air pada berbagai daerah utamanya dipesisir pantai. Penggunaan material heat absorber adalah untuk meningkatkan serapan energi matahari dan mengangkat air kepermukaan material untuk diuapkan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan heat absorber (arang dan batu apung) pada kolektor destilasi surya dengan kondisi pengujian bertekanan vakum. Penelitian ini mengamati kuantitas air tawar yang dihasilkan serta mengamati kinerja kolektor destilasi surya. Penelitian ini dilaksanakan dengan observasi langsung untuk pengumpulan data, dilakukan pengujian langsung pada destilator surya dengan heat absorber. Untuk keakuratan penelitian dilaksanakan secara bersamaan untuk semua heat absorber. Penelitian ini menggunakan penutup kaca dengan ketebalan 12 mm, untuk mengatasi tekanan vakum yang terjadi. Hasil yang diperoleh adalah semakin kecil tekanan vakum atau semakin besar kevakuman maka semakin besar volume kondensat rata-rata dan efisiensi rata-ratanya. Penggunaan batu apung lebih baik dibandingkan penggunaan arang untuk semua kondisi vakum dalam peneli
PKM PERBAIKAN SENTRA EDUKASI UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK PANTI ASUHAN PESANTREN HIDAYATULLAH DESA TIMBUSENG KABUPATEN GOWA
PKM PERBAIKAN SENTRA EDUKASI UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK PANTI ASUHAN PESANTREN HIDAYATULLAH DESA TIMBUSENG KABUPATEN GOW
PKM KELOMPOK PETANI SINGKONG DESA MASSAMATURU KABUPATEN TAKALAR
PKM KELOMPOK PETANI SINGKONG DESA MASSAMATURU KABUPATENTAKALA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERUPA PENGOLAHAN SINGKONG MENJADI KRIPIK UNTUK KELOMPOK PETANI SINGKONG
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERUPA PENGOLAHAN SINGKONG MENJADI KRIPIK UNTUK KELOMPOK PETANI SINGKON
PEMBINAAN PENGELOLAAN MANAJEMEN BISNIS PELAKU USAHA MIKRO WARUNG KOPI
PEMBINAAN PENGELOLAAN MANAJEMEN BISNIS PELAKU USAHA MIKRO WARUNG KOP
RANCANG BANGUN PEMANAS AIR TENAGA SURYA MENGGUNAKAN ABSORBER ASPHALT COATING DAN CERMIN CONSENTRATOR
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat pemanas air tenaga matahari dengan plat absorber dan cermin konsentrator yang bertujuan sebagai pusat penyerapan dan konsentrasi panas matahari, sehingga mampu menaikkan temperatur keluaran kolektor dan efisiensi sistem. Dengan penambahan plat absorber yang berbentuk cembung dan cermin konsentrator dapat meningkatkan kinerja dari kolektor. Bagian tangki dilapisi dengan isolator yang berbahan stereofoam dengan ketebalan 3 cm dapat menjaga temperatur air didalam tangki tetap panas. Jumlah pipa tembaga dalam kolektor yaitu sebanyak 8 buah dengan masing-masing diameter ½ inch. Luas bidang penyerapan kolektor surya yaitu sebesar 1,44 m2 dengan kapasitas tangki 46,8 liter. Aspal sebagai salah satu bahan penyerap panas matahari diletakkan dibawah plat absorber dengan ketebalan ≈ 1 cm. Dimensi dari cermin konsentrator masing-masing 1,9 m x 0,5 m yang diletakkan dengan kemiringan 60o. Kenaikan temperatur output kolektor, sangat dipengaruhi oleh nilai intensitas radiasi matahari yang mengenai luasan kolektor, dimana nilai temperatur output kolektor mencapai nilai maksimum. Besar efisiensi rata-rata perhari yang diperoleh adalah sebesar, pengujian tanpa penambahan lapisan aspal sebesar 7,035%, pengujian tanpa penambahan lapisan aspal sebesar 8,15%