7 research outputs found

    Quo Vadis Pangan Produk Rekayasa Genetik Di Indonesia?

    Get PDF
    Secara obyektif, Indonesia dihadapkan pada tantangan penyediaan pangan berkualitas yang mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat di tengah-tengah semakin menyusutnya lahan pertanian produktif, merosotnya daya dukung lahan, keterbatasan air irigasi, dan kondisi iklim tidak menentu. Kebutuhan pangan dikhawatirkan tidak mampu dipenuhi dengan hanya mengandalkan sistem produksi konvensional. Kemajuan dibidang bioteknologi telah memberikan ruang bagi pemulia tanaman melakukan transfer gen dari makhluk hidup berkerabat jauh, seperti dari bakteri ke tanaman. Pada tataran produksi, penerapan bioteknologi mampu menghasilkan tanaman jenis-jenis baru yang lebih unggul, seperti hasil lebih tinggi, lebih efisien menggunakan nutrisi, tahan terhadap cekaman lingkungan tertentu, memiliki kandungan protein lebih tinggi, dan lebih tahan simpan. Namun pada tataran pemanfaatan produk masih menimbulkan pro dan kontra. Pengembangan tanaman transgenik merupakan alternatif solusi terhadap kekhawatiran kerawanan pangan di masa mendatang. Pengujian-pengujian tanaman transgenik dan produk pangan bioteknologi lainnya perlu terus dilakukan. Mengingat beragamnya persepsi masyarakat terhadap produk pangan transgenik, maka pemasangan label pada produk pangan transgenik diperlukan untuk memudahkan masyarakat menentukan pilihannya

    Adaptasi Padi Sawah (Oryza Sativa L.) terhadap Peningkatan Kelebihan Air sebagai Dampak Pemanasan Global

    Get PDF
    . Perubahan iklim (climate change) sebagai dampak pemanasan global menimbulkan ketidakpastian (anomali) iklim berupa kekeringan yang berlebihan (El-Nino) dan hujan yang berlebihan (La Nina) yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman padi. Dalam kondisi normal. produksi padi di Indonesia akan mengalami penurunan hingga 65 juta ton pada tahun 2050. Namun akibat Perubahan iklim, penurunan produksi padi dapat lebih derastis hingga mencapai 90 juta ton atau turun hingga 38 persen. Tanaman padi membutuhkan sekitar 2.500 liter air untuk menghasilkan 1 kg butir gabah (rough rice). Air ini dipenuhi dari air hujan dan/atau air irigasi. La Nina dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman padi karena tanaman mengalami kerusakanakibat terbatasnya pertukaran udara, baik berupa karbondioksida (CO2) maupun oksigen (O2) yang menghambat proses fotosintesis dan respirasi tanaman. Tingkat gangguan pertumbuhan dan hasil tanaman padi akibat kelebihan air tergantung pada tingkat toleransi varietas, tingkat genangan dan lama waktu terjadinya genangan. Secara fisiologis adaptasi tanaman padi sawah terhadap kelebihan air tergolong kompleks. Tanaman yang menghasilkan PDC dan ADH lebih banyak lebih toleran terhadap genangan. Secara molekuler, tanaman yang mengandung gen Sub1 lebih tahan terhadap kelebihan air.Katakunci: penggenangan, pemanasan global, Perubahan iklim, padi, panga

    Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam yang Difermentasi EM-4 dan Konsentrasi Biourine Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam Jepang (Spinacia Oleracea L.)

    Full text link
    . Penelitian yang betujuan untuk mengetahui dosis pupuk kandang ayam difermentasi EM4, konsentrasi biourine sapi, dan interaksi antara keduanya yang memberikan pertumbuhan dan hasil bayam Jepang terbaik telah dilakukan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, pada ketinggian tempat 1.500 m dpl. Percobaan berlangsung selama 45 hari, mulai dari Pertengahan April – Mei 2019, menggunaan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari dua faktor. Faktor pertama dosis pupuk kandang kandang ayam difermentasi EM-4 (A), dengan 4 taraf yaitu : (A0) tanpa pupuk kandang ayam (kontrol), (A1) pupuk kandang ayam dosis 10 ton.ha-1 atau 480 gram/petak, (A2) pupuk kandang ayam dosis 20 ton.ha-1 atau 960 gram/petak, dan (A3) pupuk kandang ayam dosis 30 ton.ha-1 atau 1440 gram/petak. Faktor kedua kensentrasi biourine sapi (B), dengan 4 taraf yaitu : (B0) tanpa biourine sapi (kontrol), (B1) konsentrasi biourine sapi 100 ml.l-1larutan atau 10%, (B2) konsentrasi biourine sapi 200 ml.l-1larutan atau 20%, (B3) konsentrasi biourine sapi 300 ml.l-1larutan atau 30%. Hasil analisis ragam menunjukan dosis pupuk kandang ayam yang difermentasi EM4 berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap hampir semua variabel yang diamati, kecuali tinggi tanaman per tanaman umur 17 hst dan berat kering oven daun per tanaman. Dosis pupuk kandang ayam yang difermentasi EM4 20 ton.ha-1 memberikan berat basah total per tanaman tertinggi, yaitu 228,74 g dan berat kering oven total per tanaman tertinggi, yaitu 115,37 g. Dosis optimal pupuk kandang ayam yang difermentasi EM-4 yaitu18,40 ton.ha-1dengan berat kering oven total per tanaman maksimum = 135,21 g. Konsentrasi biourine sapi 200 ml.l-1 larutan memberikan berat basah total per tanaman tertinggi, yaitu 238,01 g dan berat kering oven total tertinggi, yaitu 121,51 g. Konsentrasi optimal biourine sapi yaitu 176,69 ml.l-1 dengan berat kering oven total per tanaman maksimum = 135,44 g. Interaksi antara dosis pupuk kandang ayam yang difermentasi EM4 dan konsentrasi biourine sapi hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman umur 45 hst

    Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Di Buleleng

    Get PDF
    Tanaman mangga meupakan salah jenis tanaman yang banyak dikembangkan di Kabupaten Buleleng. Umumnya, pengembangan mangga tidak didasarkan pada analisa kesesuaian lahan, tetapi berdasarkan coba-coba atau meniru petani lain yang telah berhasil. Artikel ini merupakan hasil studi pustaka guna menelaah kondisi eksisting pengembangan tanaman mangga di Buleleng, dan kecocokan kondisi faktual pengembangan tanaman mangga di Buleleng dengan Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk tanaman mangga. Pada tingkat ordo, lahan-lahan di wilayah Kabupaten Buleleng tergolong cocok (S) untuk tanaman mangga. Tetapi, pada tingkat klas, kesesuaian lahan untuk tanaman mangga di Buleleng cukup bervariasi. Wilayah yang paling sesuai untuk tanaman mangga adalah Kecamatan Buleleng, Sawan dan Kubutambaha

    Penerapan Program Iptek Bagi Wilayah (Ibw) Kawasan Pulau Menjangan, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Tahun 2015

    Full text link
    Program Ipteks bagi Wilayah (IbW) Kawasan Pulau Menjangan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng Tahun 2015 ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan tingkat â€kepuasan spiritual†pemedek dan Kenyamanan baik di dalam areal Pulau Menjangan maupun di penyeberangan, mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dan pengelolaan USAha kerajinan rakyat/industri rumahan (home industry) sebagai penopang ketahanan ekonomi keluarga agar bisa berkembang dengan baik, dibutuhkanpeningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam (hutan maupun perairan). Hal ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan Pulau Menjangan.Progam Iptek bagi Wilayah akan dilaksanakan selama tiga tahun, yaitu mulai tahun 2013 s.d. 2015. Metode transfer Ipteks yang diterapkan adalah; Metode Sekolah Lapang (Field School) untuk program pengembangan pertanian lahan kering terintegrasi, dan metode PALS (participatory action learning system) untuk pelaksanaan program lainnya. Pemerintah Kabupaten Buleleng selain mengalokasikan anggaran APBD setiap tahun, juga berkomitmen untuk membangun koordinasi yang optimal baik secara vertikal kepada instansi terkait di lingkup Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali maupun secara horizontal dengan para pihak yang terkait, seperti Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Dinas Kehutanan Provinsi Bali, PT. Surya Barito Wisata sebagai Badan Usaha yang mendapat Ijin Pengelolaan Pariwisata Alam (IPPA), dan lembaga terkait lainnya. Pewujudan tujuan program IbW dilakukan melalui implementasi 6 (enam) program.Optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan diupayakan melalui koordinasi yang baik dengan para pihak terkait mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah: (1) meningkatnya kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan lahan pertanian; (2) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Badan Pengelola, Pemandu (guide) lokal dan sopir perahu penyeberangan wisata spiritual Pulau Menjangan; (3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam ketahanan ekonomi keluarga, dan terbinanya sebuah Koperasi Produksi; (4) meningkatnya pengetahuan dan kelembagaan masyarakat nelayan dan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas); (5) meningkatnya pengetahuan dan kemampuan aparatur pemerintahan desa dinas dan pakaraman dalam menyusun Peraturan Desa; (6) meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang ada di Kawasan Pulau Menjangan, terprogramkan adanya kegiatan clean up bersama

    Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ibikk) Bibit Buah-buahan Langka Bali

    Full text link
    Program IbIKK selama tiga tahun (2014-2016) bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemandirian pendanaan kampus, (2) pengembangan budaya kewirausahaan, (3) menyediakan tempat magang/penelitian, (4) pelestarian plasma nutfah tanaman buah-buahan langka Bali, dan (5) meningkatkan kesejahteraan. Target luaran: (1) bibit dan tabulampot buah-buahan langka Bali, (2) jasa konsultasi/pelatihan, (3) Magang/penelitian mahasiswa, (4) wirausaha baru, (5) artikel yang dipublikasikan, (6) omzet, dan (7) pelestarian buah-buahan langka Bali. Mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada dan penggunaan modal kerja yang berasal dari Ditlitabmas Dikti dan Universitas Panji Sakti. Hasil yang dicapai: (1) Bibit buah-buahan langka Bali, (2) Peralatan agronomis untuk keperluan IbIKK dan praktikum mahasiwa, (3) Tempat praktikum mahasiswa dengan sarana pendukungnya; (4) Tanaman buah langka Bali dalam Pot (Tabulampot), (5) Tempat penelitian mahasiswa. Proyeksi kedepan setelah kontrak IbIKK dengan Ditlitabmas Dikti selesai pada akhir tahun 2016, program IbIKK menjadi unit usaha Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti. &nbsp

    Pelatihan Budidaya Tabulampot Guna Mendukung Ketahanan Pangan di Desa Baktiseraga Kabupaten Buleleng Buleleng

    Full text link
    Desa Baktiseraga yang merupakan daerah urban serta padat permukiman sehingga pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sangatlah terbatas. Tim Penggerak PKK Desa Baktiseraga dan KWT Lingga Setyawati berkeinginan untuk mengembangkan tanaman buah sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan buah keluarga serta untuk usaha sampingan. Sebagai solusi untuk budidaya tanaman buah pada lahan sempit dipilihlah teknologi budidaya tanaman buah dalam pot (Tabulampot). Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan anggota PKK dan KWT dalam budidaya tabulampot. Metode pada program ini adalah kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pendampingan serta praktik secara langsung. Kegiatan dilaksanakan di kantor desa Baktiseraga pada tanggal 15 dan 22 November 2021 yang diikuti oleh 20 orang. Pada saat praktik langsung peserta yang terdiri dari anggota PKK dan KWT dapat membuat teknologi tabulampot dengan memanfaatkan irigasi rembesan sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta menerima materi ceramah dengan baik
    corecore