56 research outputs found
Mozaik Arkeologi di Ujung Negeri, Potensi dan Prospeknya
AbstractThe cultural history trace of Natuna is the description of a series of activities which take place in the region since prehistoric to historic time. Another one also describe about migration flows. Some cultural description can be got from some archaeological object which can be developed for some importance
Berita Penelitian Arkeologi No. 19 : Situs Dan Objek Arkeologi Di Kabupaten Aceh Tengah,Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Penelitian arkeologi di Kabupaten Aceh Tengah
, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
adalah pelaksanaan program kegiatan
Balai Arkeologi Medan melalui dana tahun
anggaran 2007. Kegiatan ini merupakan upaya pengenalan potensi sumberdaya
arkeologi di sebagian wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, dalam rangkaian studi
pengungkapan berbagai aspek kehidupan masyarakatnya dari masa k
e masa. Hasil
yang diharapkan adalah peta sebaran kepurbakalaan daerah tersebut
yang kelak
menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya, maupun kepentingan lain yang lebih luas.
Begitu pula dengan pemahaman mengenai aspek kehidupan masyarakatnya di masa
lal
MAKNA KERUANGAN DALAM SIDANG ADAT, WUJUD KEARIFAN LOKAL SUBETNIS BATAK ANGKOLA-MANDAILING
In the Batak Angkola-Mandailing community, the dalihan na tolu means three community groups that are the foundation. In traditional ceremonies, the dalihan na tolu institution consisting of suhut and kahanggi, anak boru, mora plays an important role in making decisions. The purpose of this paper is to find out the function of each closed and open building in Angkola-Mandailing. The method used is qualitative with inductive reasoning (from specific to general). Utilization of alternating nature as an open space in front of Bagas Godang is increasingly multi-functional, not only related to traditional activities, but also related to religious activities adopted by the people namely Islam. The position of Raja Panusunan or Panusunan Bulung as the leader of the customary assembly is in the upstream and middle part which is marked by a certain mat / hambi. The custom of Dalihan Natolu also cannot be released in the traditional assembly activities. No-no-it must be available to complete the hearing being hel
Teknologi Dalam Arkeologi
Pada penerbitan kali ini kita berbicara tentang teknologi dalam kajian arkeologi.
Sejak masa prasejarah manusia menunjukkan kemampuan dalam
memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam. Awalnya segala
peralatan untuk menunjang kehidupan manusia dibuat dengan sederhana
sekedar memenuhi tujuan penggunaannya seperti kapak batu untuk berburu.
Teknologi manusia pada tingkat awal mengutamakan segi praktis, makin lama
makin meningkat sehingga bentuknya makin sempurna. Peralatan yang dibuat
juga semakin variatif untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Tidak hanya
senjata untuk berburu saja yang diciptakan, tetapi juga peralatan lain seperti
pakaian dari kulit kayu, anyam-anyaman, serta tembikar untuk memasak dan
menyimpan makanan. Ketika manusia sudah mengenal logam sebagai bahan,
maka berbagai peralatan juga diciptakannya untuk menunjang kehidupannya,
tidak hanya peralatan yang berfungsi praktis tetapi juga peralatan yang
berfungsi sakral. Berbagai peralatan untuk sarana upacara religi dan perhiasan
juga dibuat dengan bahan logam seperti perunggu dan emas
Berkala arkeologi sangkhakala vol. 15 no. 2, November 2012
Adapun uraian dalam kajian dimaksud terbagi atas dua bagian yaitu bahasan yang merupakan hasil penelitian dan bahasan yang merupakan tinjauan. Adapun bahasan yang
merupakan hasil penelitian diawali dengan bahasan Andri Restiyadi melalui pembacaan desain komunikasi visual pada relief cerita Kṛṣṇa di Candi Lara Jonggrang. Kajian aspek
desain visual sangat jarang dijadikan topik bahasan pada relief candi secara umum. Kajian ini sangat penting dilakukan dalam kaitannya dengan pemahaman akan proses kreatif seniman. Selanjutnya Churmatin Nasoichah menguraikan verklaring dalam kaitannya dengan tanda bukti melakukan perpindahan atau mobilitas sosial yang berbeda pada awal abad ke-20. Dalam kajian etnoarkeologi, Dyah Hidayati membahas perihal ―Kotak Emas‖ yang dalam
istilah lokal masyarakat Dairi, Sumatera Utara menyebut bangunan megalitik yang berkaitan dengan fungsinya dengan penguburan dalam tradisi megalitik. Selanjutnya Ketut
Wiradnyana, membahas budaya hoabinh dalam kaitannya dengan hubungan sebaran sumatralith dengan sungai dan situs hunian, dimana diindikasikan adanya arah jelajah dari daratan rendah (Situs Bukit Kerang Percut) ke dataran tinggi Tanah Karo atau sebaliknya adanya arah jelajah dari dataran tinggi ke dataran rendah. Taufiqurrahman Setiawan menutup bahasan hasil penelitian melalui pemukiman gua di Sub-Cekungan Payakumbuh yang merupakan lokasi yang ideal digunakan sebagai pemukiman masa prasejarah melalui pola sebaran gua dan pemanfaatannya
Agrikultur Dalam Arkeologi
Sejarah panjang budidaya tetumbuhan dan hewan oleh manusia itulah yang diulas oleh beberapa penulis dalam kesempatan ini. Kajian yang mengulas budidaya tetumbuhan dan hewan serta penanganan pasca produksinya merupakan kajian agrikultur. Oleh karena objek agrikultur yang diulas oleh para penulis adalah data arkeologis, maka buku yang terlahir dari kompilasi tulisan-tulisan mereka diberi judul agrikultur dalam arkeologi, yang boleh juga disebut sebagai arkeologi agrikultur (agriculture archaeology
- …