378 research outputs found

    Analisis Penerapan Perhitungan Bagi Hasil Berdasarkan Equivalent Rate terhadap Tabungan Mudharabah pada PT. Bank Mega Syariah Kantor Cabang Pembantu Pekanbaru

    Get PDF
    PT. Bank Mega Syariah Cabang Pekanbaru merupakan salah satu lembaga keuangaan syariah yang ada di kota Pekanbaru, yang berfungsi membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian, dalam hal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode equivalent rate yang digunakan dalam menghitung bagi hasil pada akad mudharabah,  pada PT. Bank Mega Syariah Cabang Pekanbaru dalam menghitung bagi hasil menggunakan akad mudharabah ialah metode equivalent rate yaitu dengan cara mengkonversi bagi hasil untuk seluruh nasabah pada masing-masing produk DPK kedalam bentuk persentase yang dihitung dari total saldo rata-rata tiap jenis produk dan menghitung besar pendapatan yang akan di bagi hasilkan untuk masing-masing jenis produk. Maka kemungkinan yang akan terjadi ialah tingkat bagi hasil yang diterima oleh oleh pemilik dana akan mengalami Perubahan setiap bulannya tergantung besar pendapatan yang diperoleh oleh bank atas hasil penyaluran. Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana untuk melakukan investasi kepada bank syariah yang nyatanya justru memberikan hasil yang benar-benar dari pendapatan yang diperoleh oleh bank secara optimal sehingga layak dan mampu memberikan keuntungan yang maksimal bagi pemilik dana. Dari penelitian yang penulis lakukan tersebut maka dapat diketahui bahwa metode equivalent rate tabungan mudharabah pada PT. Bank Mega Syariah Cabang Pekanbaru, telah sesuai dengan Fatwa MUI tentang tabungan mudharabah, dimana contoh kasus yang penulis ilustrasikan dengan metode equivalent rate baik bank maupun nasabah sama-sama mendapatkan keuntungan sesuai perolehan pendapatan dengan nisbah yang telah disepakati pada perjanjian awal

    Implementasi Awal Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Di SMA Kota Semarang

    Full text link
    Studi tentang pendidikan lifeskill berlansung secara berkesinambungan sesuai dengan pengembangan tuntutan keterampilan yang harus dimiliki lulusan sekolah menengah. Proses mewujudkan lulusan sekolah menengah yang terampil memerlukan upaya yang terencana dan tersistem dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan hasil implementasi awal mengenai pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis lifeskill di SMA kota Semarang. Penelitian ini menyajikan data hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran fisika berbasis lifeskill, hasil observasi keterampilan siswa dan hasil observasi aktivitas pembelajaran fisika berbasis kecakapan hidup. Ujicoba terbatas ini dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 5 Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampel. Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis lifeskill disusun dan dikembangkan dengan melibatkan MGMP fisika kota Semarang. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh bahwa Kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dengan lifeskill lebih dominan pada aktivitas belajar siswa dalam bentuk kemampuan kerjasama (82% dengan kategori tinggi), kemandirian (65% dengan kategori sedang), kegiatan fisik (70% dengan kategori sedang), kegiatan mental (65% dengan kategori rendah), kegiatan pengamatan (80% dengan kategori tinggi), dan presentasi (83% dengan kategori tinggi). Peningkatan hasil belajar fisika sebesar 43% termasuk dalam kategori sedang. Rata-rata hasil posttest lebih tinggi daripada pretest. Untuk ketuntasan belajar siswa secara individual diperoleh bahwa setiap siswa telah mencapai ketuntasan minimal. Untuk ketuntasan secara klasikal diperoleh ketutantasan klasikal sebesar 100%. pembelajaran fisika berbasis lifeskill dapat dinyatakan sudah efektif

    Lalat Pengorok Daun Liriomyza Sativae Blanchard Hama Baru pada Beberapa Sayuran Dataran Rendah

    Full text link
    Lalat pengorok daun Liriomyza sativae Blanchard merupakan hama baru yang pada tahun 1996 ditemukan menyerangberbagai jenis sayuran dataran rendah di Karawang. Di dataran rendah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,survai terhadap hama ini dilaksanakan di tujuh lokasi dari bulan Januari hingga Juli 2002. Tujuan dari kegiatan iniadalah untuk mengetahui keberadaan/sebaran lalat pengorok daun L. sativae dan tingkat kerusakan yang disebabkanhama tersebut pada berbagai sayuran dataran rendah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lalat pengorok dauntelah menyerang berbagai tanaman sayuran dataran rendah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tingkatkerusakan yang ditimbulkannya bervariasi menurut jenis sayuran dan waktu pertanaman. Pada bulan Januari danMaret atau musim hujan, tigkat serangannya mencapai 10-45% dan pada bulan Mei atau awal musim kemarau, tingkatserangan hama sebesar 70%. Tanaman buncis di daerah Indra Sari dan Bincau pada musim kemarau adalah yangpaling parah terserang dengan kerusakan 70% dan untuk kacangpanjang di Kalampangan kerusakannya mencapai60%.Kata kunci : Liriomyza sativae; Dataran rendah; Tingkat kerusakan.AB STRACT. Susilawati. 2004. Leafminer Liriomyza sativae Blanchard a new pest on sev eral low landvegatables. Leafminer Liriomyza sativae Blanchard was a new pest that at tacked veg e ta ble crops in low landKarawang on 1996. Sur vey to this pest in low land of South and Cen tral Kalimantan were con ducted in seven lo ca tionsdur ing Jan u ary-July 2002. The ob jec tives of this ac tiv ity were to de ter mine the ex is tence of the in sect and to know thelevel of its dam ages. Re sults in di cated that leafminer L. sativae at tacked al most all veg e ta bles in South and Cen tralKalimantan. Level of dam ages was var ied ac cord ing to kind of veg e ta bles and time of planted. On Jan u ary and Marchor of rainy sea son, the level of dam ages reached 10-45% while on May or of be gin ning dry sea son, the dam ages leveldue to the this pest was 70%. Frenchbean planted at Indra Sari and Bincau was most se verely at tacked up to 70% dam -ages while for yardlongbean at Kalampangan was at tacked by such pest at 60% dam ages

    Karakter Religius Pembelajaran IPA

    Full text link
    Character education as one of the national development priorities in 2010 must be coherent are in line with the national education goals. Expected character education is not a subject that stands alone or is a value that is taught, but rather the effort to plant one of these values through the integration of subjects. Learning science in elementary school specifically aims to develop knowledge, attitudes and skills with the main objective to develop creativity and critical thinking. Values that can be implanted through a process of habituation in science subjects in primary schools are religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, the spirit of nationalism, patriotism, recognize excellence, friendship/communicative, love peace, love reading, environmental care, social care, and responsibility. Aspects must be considered in the integration is to link these values explicitly in planning, implementing and assessing learning lessons tailored to the characteristics of the subjects

    Tingkat Produksi Ratun Berdasarkan Tinggi Pemotongan Batang Padi Sawah Saat Panen

    Full text link
    The objectives of the study was to determine the effect of cutting height of main crop on the yield of rice ratoon, and toselect genotypes with high productivity on tidal swamp land. The method used was a factorial randomized block design withthree replications. The first factor was cutting height of 10 cm, 20 cm and 30 cm from soil surface. The second factor was fivegenotypes selected from previous study, namely Cimelati, Hipa-5, Rokan, IPB106-7-47-DJ-1 and IPB106-F-8-1. The resultsshowed that combination of genotypes and cutting height affected ratoon yield. Cutting height of 20 cm increased the numberof filled grain in almost all genotypes, increased growth rate of ratoon to 1.5 cm day-1 and increased growth uniformity ofratoon of Cimelati, Hipa-5 and Rokan geontypes, with production 3.0 ton ha-1, 2.8 ton ha-1 and 2.2 ton ha-1, equal with 57.2%,60.1%, 52.7%, of the main crop respectively. Cutting height of 10 cm above soil surface showed the best results for IPB106-7-47-DJ-1 and IPB106-F-8-1 genotypes, with the highest yield of ratoon 2.1 ton ha-1 and 1.5 ton ha-1, equal with 45.8% and35.4% of the main crop respectively

    Penerapanmodel Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Kelas VII SMPN 1 Rimba Melintang Tahun Pelajaran 2015/2016

    Full text link
    This study aims to improve learning outcomes biology class VII SMP N 1 Rimba Melintang in the academic year 2015/2016 with the implementation of learning model Problem Based Learning (PBL). Conducted from January to May 2016. The subjects were students of class VII SMPN 1 Rimba Melintang in the academic year 2015/2016 with the number of 31 people consisting of 13 students and 18 female students. This research is a classroom action research (PTK) will be undertaken in two cycles with three meetings and go 1 time daily tests. The parameters in this study is the result of student learning that consists of the absorption of students and completeness of student learning, student activities and teacher's activities. The results showed that the learning outcomes of students has increased in the first cycle students' absorption of 77% (enough) and the second cycle 79% (enough). Mastery learning in the first cycle were completed and 64.52% increased in the second cycle is 77.42%. Activities of students in the first cycle of 76.97% (enough) and the second cycle increased to 83.06% (very good). Activities of teachers increased from 83.33% (good) and the second cycle 95.85% (very good). The learning model Problem Based Learning (PBL) can improve learning outcomes Biology class VII SMPN 1 Rimba Melintang in the academic year 2015/2016

    Morphological Characterization of Local Durian [Durio Zhibetinus] From Katingan Regency

    Full text link
    Katingan is one of the regencies in Central Kalimantan which famous for its diversity of local durian (Durio zibethinus). The objective of the research was to determine the potential diversity of durian in Katingan. Characterization was done on the parental tree of local durian, popularly known as Durian Kasongan. Six cultivars of local durian from Katingan namely Ubuyu, Lagas, Belimbing, Susu, Bukit Lime, and Kalasi were characterized from June–November 2013 and SeptemberDecember 2014. Characterization was done using descriptor for durian. The data collected were analyzed using principal component analysis (PCA) to reduce the number of variables for genetic similarity/cluster analysis. The results showed that leaf morphology contributed to the cumulative diversity of 98.4%. In addition, the cluster analysis showed that six local durians have the genetic similarity which range of 44.90–72.45%. The highest genetic similarity was between Lagas and Susu cultivars (72.45%)
    • …
    corecore