3 research outputs found

    Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Alami Ekstrak Fenolik Biji Pepaya

    Get PDF
    Kondisi kota-kota besar sangat rawan menebarkan bibit-bibit penyakit atau gangguan pada kesehatan. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit degeneratif antara lain kanker, aterosklerosis, stroke, rematik dan jantung. Upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh aktivitas radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung antioksidan. Pencarian sumber antioksidan alami sangat dibutuhkan untuk menggantikan peran antioksidan sintetik. Biji pepaya mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan waktu ekstraksi, serta rasio solid/liquid terhadap TPC (Total Phenolic Content), aktivitas antioksidan dan kemampuan antibakteri dari ekstrak biji pepaya. Biji pepaya mengandung senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antibakteri. Mula-mula biji pepaya dikeringkan di dalam oven untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam biji pepaya. Biji pepaya kemudian dihancurkan sehingga ukurannya berkisar antara -40/+60 mesh, lalu diekstrak dengan pelarut etanol 75%. Proses ekstraksi dilakukan pada berbagai variasi suhu, waktu ekstraksi, serta rasio solid/liquid. Setelah didapatkan ekstrak biji pepaya, ekstrak dianalisa dengan metode Folin Ciocalteu untuk mengetahui TPC dalam biji pepaya dan dengan metode DPPH untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak biji pepaya. Aktivitas antibakteri ekstrak biji pepaya dilakukan dengan metode kertas cakram menggunakan bakteri Escherichia coli (gram negatif) dan Bacillus thuringiensis (gram positif). Dari hasil penelitian didapatkan hasil TPC terbesar, yaitu 0,3471 mg GAE/mL, pada proses ekstraksi dengan rasio solid/liquid 1:10, suhu 60°C, selama 105 menit; sedangkan pada proses ekstraksi dengan rasio solid/liquid 1:20 didapatkan TPC tertinggi yaitu 0,1965 mg GAE/mL pada suhu 60°C selama 60 menit. Kedua ekstrak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri meski perbedaan diameter zona hambatnya tidak signifikan

    Prarencana pabrik bioplastik dari sorgum dengan kopolimer alami kitosan

    Get PDF
    Plastik merupakan benda yang banyak dijumpai di sekitar, bahkan hampir setiap hari plastik digunakan untuk mengolah, menyimpan atau mengemas makanan dan minuman karena plastik lebih praktis. Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Bahkan bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam menghancurkannya, sehingga lama-kelamaan sampah plastik malah bisa mencemari lingkungan karena kandungan kimia dalam proses pembuatannya. Proses produksi diawali dengan proses pembuatan gel pati, mula-mula biji sorgum dipisahkan dari pengotor kemudian direndam dalam dalam larutan sodium hidroksida dan diduci dengan air untuk meneralkan pH biji. Biji tersebut kemudian dihancurkan secara wet milling dengan tambahan air proses. Larutan pati dipisahkan dengan centrifuge dan dialirkan ke mixing tank I untuk proses pembuatan gel pati sorgum. Proses kedua yaitu pembuatan biji bioplastik, gel pati dicampur dengan larutan kitosan dan gliserol dalam reaktor. Setelah itu, dialirkan menuju decanter untuk memisahkan larutan sisa reaksi. Slurry bioplastik dialirkan ke extruder untuk membentuk diameter biji bioplastik. Biji bioplastik diangkut dengan belt washer dan dikeringkan dengan rotary dryer. Setelah itu, biji bioplastik siap untuk dikemas. Produk dikemas dalam kemasan 25kg, disimpan dalam warehouse dan didistribusikan. Limbah dari pabrik bioplastik dari ati sorgum adalah limbah cair dan limbah padat. Limbah padat berupa pengotor yang terdapat pada biji sorgum (debu, krikil, pasir). Limbah padat ini dapat langsung dibuang karena tidak berbahaya. Sedangkan limbah cair berupa air yang ditampung dalam bak penampung yang ditampung dalam bak penampung yang akan digunakan untuk penyiraman lahan sorgum. Ringkasan eksekutif dari Prarencana Pabrik Bioplastik dari Sorgum adalah sebagai berikut: Nama : Pabrik Bioplastik dari Sorgum dengan Kopolimer Alami Kitosan Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Nama Perusahaan : PT. Sentosa Alam Plastik Produksi : Biji bioplastik Status Perusahaan : Swasta Kapasitas produksi : 879.822 kg/tahun Hari Kerja Efektif : 300 hari/tahun Sistem Operasi : Batch Waktu mulai beroperasi : Tahun 2016 Bahan baku • NaOH padat : 6.024 kg/tahun • Kitosan : 477.738 kg/tahun • Asam Asetat : 6.753 m3/tahun • Gliserol : 85.158 kg/tahun Produk • Biji bioplastik : 879.822 kg/tahun Utilitas • Air : 7,238 m3 per hari • Steam : 7.011,9578 kg/hari • Industrial Diesel Oil : 4.373,64 liter/tahun Jumlah tenaga kerja : 146 orang Lokasi Pabrik : Jalan Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah Luas Pabrik : 210.000 m2 Metode Discounted Cash Flow • Rate of Return Investment (ROR) sebelum pajak : 30,98% • Rate of Return Investment (ROR) setelah pajak : 22,99% • Rate of Equity (ROE) sebelum pajak : 41,27% • Rate of Equity (ROE) setelah pajak : 29,72% • Pay Out Time (POT) sebelum pajak : 3 tahun 6 bulan 1 hari • Pay Out Time (POT) setelah pajak : 4 tahun 5 bulan 3 hari • Break Even Point (BEP) : 24,84 % Berdasarkan hasil analisis dari segi teknis dan ekonomi, maka pabrik ini layak untuk didirikan

    Prarencana pabrik bioplastik dari sorgum dengan kopolimer alami kitosan

    No full text
    Plastik merupakan benda yang banyak dijumpai di sekitar, bahkan hampir setiap hari plastik digunakan untuk mengolah, menyimpan atau mengemas makanan dan minuman karena plastik lebih praktis. Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Bahkan bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam menghancurkannya, sehingga lama-kelamaan sampah plastik malah bisa mencemari lingkungan karena kandungan kimia dalam proses pembuatannya. Proses produksi diawali dengan proses pembuatan gel pati, mula-mula biji sorgum dipisahkan dari pengotor kemudian direndam dalam dalam larutan sodium hidroksida dan diduci dengan air untuk meneralkan pH biji. Biji tersebut kemudian dihancurkan secara wet milling dengan tambahan air proses. Larutan pati dipisahkan dengan centrifuge dan dialirkan ke mixing tank I untuk proses pembuatan gel pati sorgum. Proses kedua yaitu pembuatan biji bioplastik, gel pati dicampur dengan larutan kitosan dan gliserol dalam reaktor. Setelah itu, dialirkan menuju decanter untuk memisahkan larutan sisa reaksi. Slurry bioplastik dialirkan ke extruder untuk membentuk diameter biji bioplastik. Biji bioplastik diangkut dengan belt washer dan dikeringkan dengan rotary dryer. Setelah itu, biji bioplastik siap untuk dikemas. Produk dikemas dalam kemasan 25kg, disimpan dalam warehouse dan didistribusikan. Limbah dari pabrik bioplastik dari ati sorgum adalah limbah cair dan limbah padat. Limbah padat berupa pengotor yang terdapat pada biji sorgum (debu, krikil, pasir). Limbah padat ini dapat langsung dibuang karena tidak berbahaya. Sedangkan limbah cair berupa air yang ditampung dalam bak penampung yang ditampung dalam bak penampung yang akan digunakan untuk penyiraman lahan sorgum. Ringkasan eksekutif dari Prarencana Pabrik Bioplastik dari Sorgum adalah sebagai berikut: Nama : Pabrik Bioplastik dari Sorgum dengan Kopolimer Alami Kitosan Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Nama Perusahaan : PT. Sentosa Alam Plastik Produksi : Biji bioplastik Status Perusahaan : Swasta Kapasitas produksi : 879.822 kg/tahun Hari Kerja Efektif : 300 hari/tahun Sistem Operasi : Batch Waktu mulai beroperasi : Tahun 2016 Bahan baku • NaOH padat : 6.024 kg/tahun • Kitosan : 477.738 kg/tahun • Asam Asetat : 6.753 m3/tahun • Gliserol : 85.158 kg/tahun Produk • Biji bioplastik : 879.822 kg/tahun Utilitas • Air : 7,238 m3 per hari • Steam : 7.011,9578 kg/hari • Industrial Diesel Oil : 4.373,64 liter/tahun Jumlah tenaga kerja : 146 orang Lokasi Pabrik : Jalan Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah Luas Pabrik : 210.000 m2 Metode Discounted Cash Flow • Rate of Return Investment (ROR) sebelum pajak : 30,98% • Rate of Return Investment (ROR) setelah pajak : 22,99% • Rate of Equity (ROE) sebelum pajak : 41,27% • Rate of Equity (ROE) setelah pajak : 29,72% • Pay Out Time (POT) sebelum pajak : 3 tahun 6 bulan 1 hari • Pay Out Time (POT) setelah pajak : 4 tahun 5 bulan 3 hari • Break Even Point (BEP) : 24,84 % Berdasarkan hasil analisis dari segi teknis dan ekonomi, maka pabrik ini layak untuk didirikan
    corecore