21 research outputs found

    MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA BIG BOOK DI PAUD NURUL IMAN USIA 5-6 TAHUN

    Get PDF
    The purpose of this study was to examine the development of children's language through the method of storytelling using big book media. The reason for the research is to find out the extent of the results of the improvement of children's language development through storytelling with the big book media. The study population in PAUD Nurul Iman Naringgul. The subjects of the study were group B aged 5-6 years totaling 15 children consisting of 6 boys and 9 girls. The method used is Classroom Action Research. Data collection techniques using observations in the form of observation checklist sheets.Data analysis using quantitative descriptive. The results showed that there was an improvement in language development through the method of storytelling with the BSB pre-action category of 0% or no children developed in this phase, the first cycle was 7% or 1 person and the second cycle was 80% or 12 people. From the data, the conclusion is that the method of storytelling can improve children's language development where they can arrange words into a sentence, develop vocabulary, and understand with other people's words or what others have explained.Tujuan penelitian ini untuk menelaah perkembangan bahasa anak melalui metode bercerita menggunakan media big book. Alasan dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauhmana hasil peningkatan perkembangan bahasa anak melalui metode bercerita dengan media big book. Populasi penelitian di PAUD Nurul Iman Naringgul. Subyek penelitian adalah kelompok B usia 5-6 tahun berjumlah 15 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 9  perempuan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berupa lembar observasi chek list. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perkembangan bahasa melalui metode bercerita dengankategori BSB pratindakan 0% atau tidak ada anak yang berkembang dalam fase ini, siklus I 7%  atau 1 orang dan siklus II 80% atau 12 orang. Dari data tersebut kesimpulannya adalah metode bercerita dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak yang mana mereka dapat menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat, mengembangkan perbendaharaan kata, dan mengerti dengan ucapan orang lain atau apa yang telah dijelaskan orang lain

    PENGUJIAN HASIL REKONSTRUKSI CITRA RADIOGRAFI DIGITAL MENGGUNAKAN PROGRAM LABVIEW

    Get PDF
    PENGUJIAN HASIL REKONSTRUKSI CITRA RADIOGRAFI DIGITAL MENGGUNAKAN PROGRAM LABVIEW. Radiografi digital adalah suatu bentuk pencitraan sinar-x yang tidak memerlukan proses kimiawi, seperti film, sehingga lebih ramah lingkungan dan biaya operasionalnya lebih rendah daripada radiografi konvensional. Selain itu, karena suatu sistem radiografi digital terhubung langsung dengan suatu sistem komputer, citra hasil dapat langsung diamati, citra yang dihasilkan dapat diamati secara langsung dan mudah digunakan serta disimpan dan digunakan. Salah satu kegunaan radiografi digital adalah sebagai teknik uji tak merusak untuk menjamin mutu komponen dalam industri. Pengujian hasil rekonstruksi citra radiografi digital menggunakan LabVIEW telah dilakukan dengan benda-benda uji sederhana. Benda uji diletakkan pada meja putar yang secara terintegrasi dikendalikan oleh penangkap citra. Meja putar dikendalikan oleh suatu kit Lego Brick Mindstorm NXT 2.0. Pengambilan citra dilakukan dengan meja diputar pada sudut 0o-180o. Pengujian hasil rekonstruksi citra radiografi digital menggunakan back projection sederhana dengan didahului pengolahan citra. Citra irisan lintang yang dihasilkan cukup memuaskan. Kata kunci : Radiografi Digital, Rekonstruksi, Pemroses citra, LabVIEW ASSESSMENT OF DIGITAL RADIOGRAPHY IMAGE RECONSTRUCTION RESULT USING LABVIEW PROGRAM. Digital radiography is a form of x-ray imaging which does not require chemical process, making it more environmentally friendly and cheaper to operate than conventional one. Additionally, since a digital radiography system is directly connected to a computer, the resulting image can be directly observed and used and is easily saved. One of the utilization of digital radiography is the nondestructive technique to provide quality control of indutrial components. Digital radiography image reconstruction assessment with LabVIEW has been performed using simple test objects. Simple test object was put on a rotating table which was integrated to and controlled by an image sensor. A mind storm NXT 2.0 was used to control the rotating table. The images were captured as the table was rotated at 0o – 180o orientations. The simple back projection method was used to reconstruct a simple object after being preceeded by image processing. The reconstructed images were found to be satisfactory. Keywords : Digital Radiography, Recontruction, Image Processing, LabVIE

    PENGUJIAN HASIL REKONSTRUKSI CITRA RADIOGRAFI DIGITAL MENGGUNAKAN PROGRAM LABVIEW

    Get PDF
    PENGUJIAN HASIL REKONSTRUKSI CITRA RADIOGRAFI DIGITAL MENGGUNAKAN PROGRAM LABVIEW. Radiografi digital adalah suatu bentuk pencitraan sinar-x yang tidak memerlukan proses kimiawi, seperti film, sehingga lebih ramah lingkungan dan biaya operasionalnya lebih rendah daripada radiografi konvensional. Selain itu, karena suatu sistem radiografi digital terhubung langsung dengan suatu sistem komputer, citra hasil dapat langsung diamati, citra yang dihasilkan dapat diamati secara langsung dan mudah digunakan serta disimpan dan digunakan. Salah satu kegunaan radiografi digital adalah sebagai teknik uji tak merusak untuk menjamin mutu komponen dalam industri. Pengujian hasil rekonstruksi citra radiografi digital menggunakan LabVIEW telah dilakukan dengan benda-benda uji sederhana. Benda uji diletakkan pada meja putar yang secara terintegrasi dikendalikan oleh penangkap citra. Meja putar dikendalikan oleh suatu kit Lego Brick Mindstorm NXT 2.0. Pengambilan citra dilakukan dengan meja diputar pada sudut 0o-180o. Pengujian hasil rekonstruksi citra radiografi digital menggunakan back projection sederhana dengan didahului pengolahan citra. Citra irisan lintang yang dihasilkan cukup memuaskan. Kata kunci : Radiografi Digital, Rekonstruksi, Pemroses citra, LabVIEW ASSESSMENT OF DIGITAL RADIOGRAPHY IMAGE RECONSTRUCTION RESULT USING LABVIEW PROGRAM. Digital radiography is a form of x-ray imaging which does not require chemical process, making it more environmentally friendly and cheaper to operate than conventional one. Additionally, since a digital radiography system is directly connected to a computer, the resulting image can be directly observed and used and is easily saved. One of the utilization of digital radiography is the nondestructive technique to provide quality control of indutrial components. Digital radiography image reconstruction assessment with LabVIEW has been performed using simple test objects. Simple test object was put on a rotating table which was integrated to and controlled by an image sensor. A mind storm NXT 2.0 was used to control the rotating table. The images were captured as the table was rotated at 0o – 180o orientations. The simple back projection method was used to reconstruct a simple object after being preceeded by image processing. The reconstructed images were found to be satisfactory. Keywords : Digital Radiography, Recontruction, Image Processing, LabVIE

    ANALISIS CACAT PADA PLAT CARBON STEEL MENGGUNAKAN SOFTWARE ISEE UNTUK HASIL FILM IMAGING PLATE(IP)

    Get PDF
    ABSTRAKANALISIS CACAT PADA PLAT CARBON STEEL MENGGUNAKAN SOFTWARE ISEE UNTUK HASIL FILM IMAGING PLATE(IP). Radiografi merupakan salah satu metode uji tak merusak yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu diskontinuitas/cacat, seperti porosity dan crack, pada suatu lasan Dewasa ini, telah banyak digunakan teknik radiografi digital sebagai pengganti teknik radiografi konvensional. Salah satu contoh radiografi digital adalah computed radiography yang menggunakan imaging plate (IP) sebagai pengganti film radiografi untuk menangkap atau merekam citra benda uji. Data citra IP dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak ISee untuk mengidentifikasi keberadaan dan dimensi cacat dalam benda uji ataupun lasan. Dengan perangkat lunak ISee, nilai wire W15, hole H5 dan duplex D12 dapat diketahui, untuk dimasukkan ke dalam Klasifikasi Teknik Radiografi Kelas B (teknik yang ditingkatkan). Sementara itu, standar nilai yang diberikan pada tebal pelat 20 mm masuk ke dalam Klasifikasi Teknik Radiografi Kelas A (teknik dasar), penetrameter 10ISO16, kawat nomor (W) 11, IQI lubang nomor (H) 8, dan kawat duplex nomor (D)8. Hasil akhir yang diperoleh adalah ukuran cacat cluster C1 2,56×3,9 mm, ukuran cacat cluster C2 11,3×16,1 mm, ukuran crack C3 0,49×27,1 mm, dan ukuran porosity yang terbesar adalah 1,18 mm dan terkecil 0,89 mm.Kata kunci: Radiografi Digital, Imaging Plate, cacat, porositas, retak ABSTRACTRadiography is one of the non-destructive test techniques used to detect the existence of discontinuity/defect, such as porosity and crack, in a welding result, Nowadays, many digital radiographic techniques have been used to replace conventional radiographic technique. One digital radiographic technique is computed radiography that uses an imaging plate (IP), instead of a radiographic film, to capture and record tested object’s image. The IP image is analyzed using ISee software package to identify the presence and dimension of a welding defect of a tested object. By using ISee program, the values of W15 wire, hole H5, and duplex D12 can be determined to be be inserted into Class B Radiographic Technique Classification (enhanced technique). Meanwhile the standard values given on the plate thickness of 20 mm are included in the Classification of Class A (Basic technique), 10ISO16 penetrameter, wire number (W) 11, IQI number hole (H) 8, and duplex wire number (D) 8. The final results obtained are as follows: the cluster C1 defect size is 2.56×3,9 mm, the cluster C2 defect size is 11,3×16,1 mm, and the crack size of C3 is 0,49×27,1 mm. Whereas, the biggest porosity size is 1,18 mm and the smallest is 0.89 mm.Keywords: Digital Radiography, Imaging Plate, Defect, Porosity, Crac

    KALIBRASI AKUISISI CITRA PESAWAT SINAR-X PORTABLE DIG 1100

    Get PDF
    ABSTRAKKALIBRASI AKUISISI CITRA PESAWAT SINAR-X PORTABLE DIG 1100. Radiografi digital adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film radiografi konvensional. Pengolahan citra secara kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer sehingga hasil citra radiografi dapat langsung diamati serta mudah disimpan dan digunakan. Pesawat sinar X perlu dikalibrasi karena penggunaan pesawat sinar-X digital yang belum dikalibrasi menghasilkan citra yang kurang memuaskan. Karena ketika sinar-X tiba pada spesimen standar yang rata, bagian tengah akan menerima paparan yang lebih besar, sehingga pada citra yang dihasilkan, bagian tengah akan lebih terang dibanding bagian samping atau luar. Kalibrasi dilakukan untuk mengkompensasi efek ini. Dalam kegiatan kerekayasaan ini, kalibrasi dilakukan dengan akusisi dark frame tanpa menggunakan sinar-X dan akusisi bright frame dengan menggunakan pesawat sinar-X Kata kunci: kalibrasi, akuisisi, radiografi digital, sinar-X  ABSTRACTAN ACQUISITION IMAGE CALIBRATION OF THE DIG 1100 PORTABLE X-RAY EQUIPMENT. A digital radiography is a form of X-ray imaging where the digital X-ray sensors are used to replace conventional radiographic film. Chemical image processing is replaced with a computer-based image processing system which is connected to a monitor or a laser printer. The system allows the resulting radiographic image to be directly observed, and makes the image easy to store and use. The X-ray equipment used need to be calibrated prior to use since the use of uncalibrated digital X-ray equipment produces unsatisfactory images. The poor quality image is produced since when the X-ray arrives on a flat standard specimen, the central part receives a greater exposure, resulting in an image which is brighter in the center than in its edges or outer parts. The calibration is intended to compensate the effects of this variation in exposure. In this work, the calibration was performed through the acquisition of the dark frame without using x-rays and the acquisition of bright frame using the X-ray camera.Key words: calibration, acquisition, digital radiograhy, X-ra

    KALIBRASI AKUISISI CITRA PESAWAT SINAR-X PORTABLE DIG 1100

    Get PDF
    ABSTRAKKALIBRASI AKUISISI CITRA PESAWAT SINAR-X PORTABLE DIG 1100. Radiografi digital adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film radiografi konvensional. Pengolahan citra secara kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer sehingga hasil citra radiografi dapat langsung diamati serta mudah disimpan dan digunakan. Pesawat sinar X perlu dikalibrasi karena penggunaan pesawat sinar-X digital yang belum dikalibrasi menghasilkan citra yang kurang memuaskan. Karena ketika sinar-X tiba pada spesimen standar yang rata, bagian tengah akan menerima paparan yang lebih besar, sehingga pada citra yang dihasilkan, bagian tengah akan lebih terang dibanding bagian samping atau luar. Kalibrasi dilakukan untuk mengkompensasi efek ini. Dalam kegiatan kerekayasaan ini, kalibrasi dilakukan dengan akusisi dark frame tanpa menggunakan sinar-X dan akusisi bright frame dengan menggunakan pesawat sinar-X Kata kunci: kalibrasi, akuisisi, radiografi digital, sinar-X  ABSTRACTAN ACQUISITION IMAGE CALIBRATION OF THE DIG 1100 PORTABLE X-RAY EQUIPMENT. A digital radiography is a form of X-ray imaging where the digital X-ray sensors are used to replace conventional radiographic film. Chemical image processing is replaced with a computer-based image processing system which is connected to a monitor or a laser printer. The system allows the resulting radiographic image to be directly observed, and makes the image easy to store and use. The X-ray equipment used need to be calibrated prior to use since the use of uncalibrated digital X-ray equipment produces unsatisfactory images. The poor quality image is produced since when the X-ray arrives on a flat standard specimen, the central part receives a greater exposure, resulting in an image which is brighter in the center than in its edges or outer parts. The calibration is intended to compensate the effects of this variation in exposure. In this work, the calibration was performed through the acquisition of the dark frame without using x-rays and the acquisition of bright frame using the X-ray camera.Key words: calibration, acquisition, digital radiograhy, X-ra

    EVALUASI PERSAMAAN MATEMATIK TITIK POTONG DUA GARIS UNTUK REKONSTRUKSI KOORDINAT DUA CITRA PROYEKSI SINAR-X

    Get PDF
    EVALUASI PERSAMAAN MATEMATIK TITIK POTONG DUA GARIS UNTUK REKONSTRUKSI KOORDINAT DUA CITRA PROYEKSI SINAR-X. Evaluasi persamaan matematik perpotongan dua garis untuk rekonstruksi koordinat dua citra proyeksi sinar-X telah dilakukan. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan angka kesalahan dalam proses rekonstruksi dan karakteristik praktis-nya ketika persamaan rekonstruksi tersebut digunakan oleh perangkat rekonstruksi koordinat sistem brakitherapi. Faktor kesalahan manusia diantisipasi akan masuk melalui variabel data yang digunakan dalam persamaan tersebut, karena data tersebut berasal dari dua citra proyeksi sinar-X semi-orthogonal yang ditentukan secara manual menggunakan perangkat lunak penampil citra. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil titik rekonstruksi dengan titik yang telah diketahui koordinatnya, serta menghitung deviasi hasil rekonstruksi terhadap beberapa titik lain yang diambil dengan orientasi proyeksi yang berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses rekonstruksi koordinat menggunakan teknik titik potong dua garis lurus ini mempunyai kesalahan 0,1 cm menggunakan resolusi citra proyeksi 80 pixel per cm. Proses rekonstruksi berpotensi gagal jika resolusi citra yang digunakan dibawah angka tersebut. 

    PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI

    Get PDF
    ABSTRAKPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI  LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI. Perancangan perangkat lunak rekonstruksi citra 3 dimensi (3D) dari lembaran-lembaran citra hasil rekonstruksi 2 dimensi (2D) adalah suatu bagian perekayasaan perangkat lunak untuk memvisualsasi citra hasil radiografi sinar x pada laboratorium Non Destructive Evaluation yang sedang dikembangkan di PRFN BATAN. Metode perancangan yang digunakan yaitu dengan menghitung nilai koefisien atenuasi linier per piksel dari  masing-masing lembaran citra hasil rekonstruksi 2D. Kemudian koefisien atenuasi linier perpiksel dari masing-masing lembaran tadi diurutkan bedasarkan nomor lembarannya dan dijumlahkan mengikuti sudut arah dari berkas sinar x. Nilai total dari masing-masing koefisien atenuasi linier tersebut selanjutnya ditransformasikan ke dalam bentuk citra 3D. Proses rekonstruksi dari citra 2D ke dalam bentuk citra 3D direpresentasikan dalam bentuk diagram alir. Hasil perancangan adalah suatu diagram alir yang menggambarkan aliran proses untuk mendapatkan citra hasil rekonstruksi 3D dari citra hasil rekonstruksi 2D.Kata kunci: perancangan, rekonstruksi citra 3D, koefisien atenuasi linier, lembaran citra ABSTRACT DESIGNING 3D IMAGE RECONSTRUCTION SOFTWARE FROM THE SLICES OF 2D IMAGE RECONSTRUCTION.Designing 3 image reconstruction software from the slices of 2D  reconstructed image is a part of software engineering to visualize an image resulted from x ray radiography in the Non Destructive Evaluation (NDE)  laboratory that is being developed in PRFN BATAN.The design method used is by calculating the linier attenuation of each pixel of image from every 2D image slice.The linier attenuation coefficient of each pixel of each slice is ordered based on its slice number and then added by following the x ray direction angle. The total value of linier attenuation coefficient of pixels is then transformed into gray values of 3D image. The reconstruction process from 2D to 3D is presented in a flowchart. The design results are some flowcharts that describe the process flow to get 3D reconstruction image from 2D image.    Keywords: designing,3D image reconstruction, linier attenuation coefficient, image slice

    PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI

    Get PDF
    ABSTRAKPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI  LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI. Perancangan perangkat lunak rekonstruksi citra 3 dimensi (3D) dari lembaran-lembaran citra hasil rekonstruksi 2 dimensi (2D) adalah suatu bagian perekayasaan perangkat lunak untuk memvisualsasi citra hasil radiografi sinar x pada laboratorium Non Destructive Evaluation yang sedang dikembangkan di PRFN BATAN. Metode perancangan yang digunakan yaitu dengan menghitung nilai koefisien atenuasi linier per piksel dari  masing-masing lembaran citra hasil rekonstruksi 2D. Kemudian koefisien atenuasi linier perpiksel dari masing-masing lembaran tadi diurutkan bedasarkan nomor lembarannya dan dijumlahkan mengikuti sudut arah dari berkas sinar x. Nilai total dari masing-masing koefisien atenuasi linier tersebut selanjutnya ditransformasikan ke dalam bentuk citra 3D. Proses rekonstruksi dari citra 2D ke dalam bentuk citra 3D direpresentasikan dalam bentuk diagram alir. Hasil perancangan adalah suatu diagram alir yang menggambarkan aliran proses untuk mendapatkan citra hasil rekonstruksi 3D dari citra hasil rekonstruksi 2D.Kata kunci: perancangan, rekonstruksi citra 3D, koefisien atenuasi linier, lembaran citra ABSTRACT DESIGNING 3D IMAGE RECONSTRUCTION SOFTWARE FROM THE SLICES OF 2D IMAGE RECONSTRUCTION.Designing 3 image reconstruction software from the slices of 2D  reconstructed image is a part of software engineering to visualize an image resulted from x ray radiography in the Non Destructive Evaluation (NDE)  laboratory that is being developed in PRFN BATAN.The design method used is by calculating the linier attenuation of each pixel of image from every 2D image slice.The linier attenuation coefficient of each pixel of each slice is ordered based on its slice number and then added by following the x ray direction angle. The total value of linier attenuation coefficient of pixels is then transformed into gray values of 3D image. The reconstruction process from 2D to 3D is presented in a flowchart. The design results are some flowcharts that describe the process flow to get 3D reconstruction image from 2D image.    Keywords: designing,3D image reconstruction, linier attenuation coefficient, image slice

    EVALUASI PERSAMAAN MATEMATIK TITIK POTONG DUA GARIS UNTUK REKONSTRUKSI KOORDINAT DUA CITRA PROYEKSI SINAR-X

    Get PDF
    EVALUASI PERSAMAAN MATEMATIK TITIK POTONG DUA GARIS UNTUK REKONSTRUKSI KOORDINAT DUA CITRA PROYEKSI SINAR-X. Evaluasi persamaan matematik perpotongan dua garis untuk rekonstruksi koordinat dua citra proyeksi sinar-X telah dilakukan. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan angka kesalahan dalam proses rekonstruksi dan karakteristik praktis-nya ketika persamaan rekonstruksi tersebut digunakan oleh perangkat rekonstruksi koordinat sistem brakitherapi. Faktor kesalahan manusia diantisipasi akan masuk melalui variabel data yang digunakan dalam persamaan tersebut, karena data tersebut berasal dari dua citra proyeksi sinar-X semi-orthogonal yang ditentukan secara manual menggunakan perangkat lunak penampil citra. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil titik rekonstruksi dengan titik yang telah diketahui koordinatnya, serta menghitung deviasi hasil rekonstruksi terhadap beberapa titik lain yang diambil dengan orientasi proyeksi yang berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses rekonstruksi koordinat menggunakan teknik titik potong dua garis lurus ini mempunyai kesalahan 0,1 cm menggunakan resolusi citra proyeksi 80 pixel per cm. Proses rekonstruksi berpotensi gagal jika resolusi citra yang digunakan dibawah angka tersebut. 
    corecore