5 research outputs found

    RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY HISTORY OF HYPERTENSION AND SMOKING HABITS WITH INCIDENCE OF HYPERTENSION AMONG ADOLESCENTS IN PALEMBANG

    Get PDF
    Hypertension does not only occur in adults, but 3-5% occurs in adolescents so early detection of hypertension is very important to reduce complications due to hypertension. Family history of hypertension and smoking habits have been proven to be a risk factor for hypertension in adolescents. This study aims to determine the relationship between family history of hypertension and smoking habits with Incidence of Hypertension Among Adolescent in Palembang.The research conducted was observation research with cross sectional study design. Using primary data which obtained from blood pressure measurements and filling out questionnaires. The sample of this study were students from 12 high schools in Palembang who met the inclusion criteria and did not meet the exclusion criteria with a total sample of 515 students. The results of the chi-square analysis showed that there was significant relationship between family history of hypertension with Incidence of Hypertension Among Adolescent (p=0,000; PR=3,299; 95% CI= 2,906-7,265). And there was no significant relationship between smoking habits with Incidence of Hypertension Among Adolescent (p=1,000; PR=0,916; 95% CI= 0,293-2,735) in Palembang

    Faktor Risiko Angka Kejadian Depresi dan Kecemasan pada Caregiver Anak dengan Disabilitas Intelektual

    Get PDF
    Caregiver anak dengan disabilitas intelektual memiliki stressor yang lebih banyak dan berisiko mengalami terjadinya gangguan psikologi yang lebih banyak dibandingkan dengan anak normal. Gangguan psikologi yang paling banyak terjadi pada caregiver diantaranya adalah depresi dan cemas. Gangguan psikologis tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap angka kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Penelitian dilakukan dengan desain studi analitik observasional dilakukan pada 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual menggunakan desain studi potong lintang. Depresi dan cemas diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil pengumpulan data dianalisis dengan uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Ā Terdapat 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 orang (27%) caregiver mengalami depresi ringan hingga sangat berat dan 42 orang (47,2%) caregiver mengalami cemas ringan hingga sangat berat. Jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap depresi dan cemas (p<0,05). Dapat disimpulkan beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak memiliki pengaruh terhadap kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual

    Karakteristik Sosiodemografi serta Tingkat Depresi dan Kecemasan pada Pasangan Suami-Istri Infertil di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

    Get PDF
    Pasangan suami-istri yang belum mempunyai anak dalam waktu yang cukup lama akan merasa rendah diri, mudah tersinggung, dan mengalami kecemasan karena tidak punya generasi penerus. Banyak studi menyatakan insiden depresi berat sebesar lebih tinggi pada pasangan yang infertil daripada pasangan yang fertil, dan insiden kecemasan sebesar lebih tinggi pada yang infertil daripada pasangan yang fertil. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi karakteristik sosiodemografi serta tingkat depresi dan kecemasan pada pasangan suami-istri infertil di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II) dan Zung Self-Rating Anxiety Scale yang telah divalidasi terjemahan bahasa Indonesia. Subjek penelitian adalah 30 pasang pasangan suami-istri infertil yang datang berobat ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Oktober s.d. November 2016. Dari 30 pasang suami-istri (n=60) infertilĀ  didapatkan suami dengan depresi sedang sebanyak 4 (13.3%) orang dan istri sebanyak 8 (26.7%) orang. Untuk tingkat kecemasan ringan sampai sedang didapatkan 8 (26.7%) orang suami dan 16 (53.3%) orang istri. Dari penelitian didapatkan wanita lebih banyak mengalami depresi sedang dan kecemasan ringan sampai sedang daripada pria. Hal ini karena infertilitas menyebabkan distress psikologi yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria karena stigma masyarakat tentang infertilitas. Angka gejala depresi dan kecemasan pada wanita maupun pria yang mengalami infertil lebih tinggi dari pada angka depresi (9% dan 5%) secara global dan kecemasan (6%) pada orang Asia.

    Medical education in clerkship: From here and out

    No full text
    The COVID-19 pandemic has changed many things in the medical education system. This change requires adaptation and modification from education providers, teachers, and students. A virtual learning system has been implemented instead of a face-to-face learning system. However, this makes several challenges and issues that must be considered. Virtual learning is considered less attractive and interactive and not effective in teaching clinical skills. For student clerks, the reduced time to undergo education in the hospital leads to fewer case exposures. Another problem is the facilities and infrastructure. Several ways to solve this problem have been implemented while minimizing risk and taking strict precautions. Some institutions modify and innovate to maximize the effectiveness of learning activities. In addition to technical and effectiveness issues, changes in the education system also have an impact on the mental health of medical students, therefore it is important for institutions to be sensitive to changes and risks to students' mental health during the pandemic

    Online support group: Ways to care for the caregivers during the pandemic

    No full text
    The current world situation has put many at risk of having mental health issues, with the caregivers of mental disorders patients no exception. The pandemic has limited their access to the support they need in providing care for people with mental illnesses. Thus, a group of lecturers and students from the faculty of medicine at Universitas Sriwijaya assist families/caregivers of people with mental disorders during the pandemic through an online platform. The team screened for potential families/caregivers of mental disorder patients who went to Ernaldi Bahar Mental Hospital in Palembang, Indonesia. Twenty-four families of mental disorder patients consented to join the WhatsApp group with the doctors, who took a turn sharing varied topics weekly for 4 months (Juneā€“September 2021) through the WhatsApp messaging platform. Families found it helpful to join the group because they could interact and ask questions directly to doctors who are experts in their field, signifying that this activity is beneficial for families of people with mental disorders to increase resilience during the pandemic
    corecore