2 research outputs found

    PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK BERBAHAN MURBEI LOKAL (MORUS ALBA L.) PKK RT II RW VI KELURAHAN MERJOSARI KOTA MALANG

    Get PDF
    Pemasaran merupakan ujung tombak usaha bisnis yang bertujuan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar.  Sebelum memulai bisnis, pelaku usaha harus sudah menganalisis dan membuat perencanaan yang matang sehingga produknya dapat terjual dan mencapai profit tinggi. Hal ini menjadi kendala bagi pelaku mikro bisnis terutama yang awalnya tidak berpikir produknya menjadi andalan di daerahnya, salah satunya produk makanan berbahan dasar murbei yang diolah ibu-ibu PKK RT II RW VI Kelurahan Merjosari Kota Malang. Terkait hal tersebut maka perlu dilakukan pelatihan awal yaitu Pelatihan Manajemen Pemasaran, yang menjadi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Teknik Industri Universitas Gajayana Malang, mengaplikasikan matakuliah Technopreneurship. PkM terbagi menjadi dua kegiatan bagian yaitu sosialisasi masyarakat dan simulasi marketing sederhana.  Sebelum dimulai pelatihan, diukur terlebih dahulu tingkat pemahaman manajemen pemasaran peserta dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya adalah sebesar 82,7% mengacu kriteria penilaian skala likert. Untuk tingkat kepuasan mencapai tingkatan PUAS karena peserta memahami pentingnya pelatihan manajemen pemasaran untuk meningkatkan usaha mikronya

    PENINGKATAN KUALITAS KOTAK KARTON GELOMBANG DENGAN METODE SIX SIGMA DAN CONTINUOUS IMPROVEMENT PADA PT. XYZ

    No full text
    Kontrol kualitas merupakan hal mutlak yang harus dilakukan sebagai upaya dalam menjaga kualitas. Demikian pula pada proses pemeriksaan penerimaan Kotak Karton Gelombang (KKG) di PT. Tirta Investama Pandaan. Pada bulan Januari-Juni 2016 ditemukan 16 tolakan pada varian produk 600ml A1. Setelah proses pengamatan tolakan ditemukan bahwa tolakan terbanyak akibat nilai Box Compressed Test (BCT) kurang dari 130kgf, sebanyak 4 tolakan (25%). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menurunkan jumlah tolakan KKG yang dimaksud. Penelitian ini dilakukan dengan mengabungkan metode Six Sigma dan Continuous Improvement. Tahap pertama, Define. Pada tahap ini dilakukan proses mendefinisikan masalah tolakan tersebut dengan metode Voice of Customer (VOC) dan Supplier Input, Process, Output dan Customer (SIPOC). Tahap kedua, Measure. Tahap ini dilakukan proses pengukuran kapabilitas proses (Cpk). Tahap ketiga, Analyse. Tahap ini untuk mencari penyebab permasalahan yang terjadi dengan menggunakan Failure Mode Effect Analyse (FMEA). Tahapan keempat, Improve. Tahap ini dilakukan proses perbaikan dengan jalan Brainstroming. Tahap kelima, Control. Pada tahapan ini dilakukan dengan metode Plan-DoCheck-Action (PDCA). Tahap Plan merencanakan perbaikan dengan menyiapkan Standart Operational Procedure (SOP). Tahap Do melakukan perbaikan dengan mengalokasikan personil (Person in Charge) dan waktu kerja (Time Line). Tahap Check mengevaluasi hasil perbaikan dengan mengunakan check sheet. Tahap Action memastikan bahwa kegiatan perbaikan tersebut dilakukan terus-menerus dan terkontrol dengan membuatkan jadwal. Hasil dari penelitian ini diperoleh penurunan tolakan dari 4 tolakan menjadi 0 (nol) tolakan, peningkatan kapabilitas proses (Cpk) dari 0.40 menjadi 1.32, serta meningkatkan level sigma dari 0.63 menjadi 3.96
    corecore