15 research outputs found

    Pondok Pesantren Nurul Iman (Studi Tentang Sejarah Dan Kontribusinya Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III)

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: pertama, Bagaimana Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman. Kedua, Apa Kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman dan untuk mengetahui apa kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Penelitian ini menggunakan historis dan sosiologi. Penggunaan pendekatan historis agar peneliti berusaha merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Sumber data yang digunakan oleh penulis ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu perkembangan pondok pesantren Nurul Iman di Desa Ujung Tanjung yang pada masa awalnya masih berbentuk tradisional, kemudian berkembang menjadi suatu lembaga pendidikan Islam (Pesantren), hal itu ditandai dengan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman pada tahun 1.960 Masehi. Kontribusi yang dilakukan pondok pesantren Nurul Iman terbagi menjadi 3 yaitu: pertama, bidang ekonomi : koperasi pondok pesantren yang mana kegiatan ini juga melibatkan masyarakat di Desa Ujung Tanjung; kedua, bidang pendidikan : terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan nonformal; dan ketiga : bidang sosial keagamaan : majelis taklim dan seni baca Al-Qur’an.The problem in this study is divided into 2 (two), namely: first, how is the history of the establishment of Nurul Iman Islamic boarding school. Second, what is the contribution of Nurul Iman Islamic boarding school to the community of Ujung Tanjung Pangkalan Village, Balai Banyuasin III. The purpose of this study was to find out how the history of the Nurul Iman Islamic Boarding School was founded and to find out what the contribution of Nurul Iman Islamic Boarding School to the Village Community of Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. This research uses history and sociology. The use of a historical approach so that researchers try to reconstruct the past systematically and objectively, by collecting, evaluating, verifying, and synthesizing evidence to uphold facts and obtain strong conclusions. There are two sources of data used by the authors, namely primary data and secondary data. The results of research that have been carried out are the development of the Nurul Iman Islamic boarding school in Ujung Tanjung Village, which in its early days was still in a traditional form, then developed into an Islamic educational institution (Pesantren), this was marked by the establishment of the Nurul Iman Islamic Boarding School in 1960 AD. The contribution made by the Nurul Iman Islamic boarding school is divided into 3, namely: first, the economic sector: the Islamic boarding school cooperative, which also involves the community in Ujung Tanjung Village; second, the education sector: consisting of formal education and non-formal education; and third: the socio-religious field: majelis taklim and the art of reading Al-Qur'an

    AKULTURASI BUDAYA JAWA DAN MELAYU PADA UPACARA PERNIKAHAN DI DESA SRI MENANTI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN

    Get PDF
    This research departs on the phenomenon of acculturation of Indonesian culture. Indonesia is famous for its cultural diversity. The cycle of life starting from birth, marriage and death are all regulated in culture. Marriage is an anthropological study that sees marriage as a culture. This study uses an anthropological approach and uses the redfied theory, namely acculturation. Furthermore, this study uses a qualitative descriptive method. The results of this discussion can be in several points. 1). Marriage is a sacred ritual in life, 2). The influence of social contact makes the acculturation process run well with some of the same values ​​of harmony, 3). Javanese and Malay weddings have differences in rituals although there are similarities and slightly different pronunciations. 4). Acculturation includes pre-wedding, wedding day and post-wedding.Penelitian ini berangkat pada fenomena akulturasi budaya Indonesia. Indonesia yang terkenal dengan keberagamaan kebudayaannya. Siklus kehidupan mulai dari kelahiran, pernikahan dan kematian semuanya diatur dalam budaya. Pernikahan salah satunya merupakan studi antropologi yang melihat pernikahan sebagai kebudayaa. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi dan menggunakan teori redfied yakni akulturasi. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Hasil daripada pembahasan ini dapat dalam beberapa point. 1). Pernikahan adalah sebuah ritual sakral dalam kehidupan, 2). Adanya pengaruh kontak sosial membuat proses akulturasi berjalan baik dengan beberapa nilai kerukunan yang sama, 3). Pernikahan Jawa dan Melayu memiliki perbedaan dalam ritual walaupun ada kesamaan dan sedikit berbeda dalam penyebutannya. 4). Akulturasi meliputi prapernikahan, hari pernikahan dan pasca pernikahan

    PONDOK PESANTREN MODERN NURUSSALAM: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSINYA DI DESA SIDOGEDE 1995-2022 M)

    Get PDF
    Permasalahan  dalam  penelitian  ini  terbagi  menjadi  2  (dua)  yaitu: 1) Bagaimana sejarah perkembangan Pondok Pesantren Modern Nurussalam di desa Sidogede? 2) Apa saja kontribusi Pondok Pesantren Modern Nurussalam terhadap masyarakat di desa Sidogede?. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yakni jenis penelitian lapangan, dengan jenis deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologi.  Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa : 1) Pondok Pesantren Modern Nurussalam  didirikan pada tahun 1416 H/1995 M oleh KH. Drs. Makinuddin. Pondok Pesantren Modern Nurussalam mengalami perkembangan dari berbagai aspek yang meliputi keadaan santri, keadaan guru, keadaan kurikulum dan keadaan sarana dan prasarana.  2) kontribusi Pondok Pesantren Modern Nurussalam terhadap masyarakat desa Sidogede meliputi bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang sosial dan ekonomiThe problems in this study are divided into 2 (two), namely: 1) What is the history of the development of the Nurussalam Modern Islamic Boarding School in Sidogede village? 2) What are the contributions of the Nurussalam Modern Islamic Boarding School to the people of Sidogede village? The type of research used is qualitative research, namely field research, with qualitative descriptive types and uses a sociological approach. The results of this study conclude that: 1) The Nurussalam Modern Islamic Boarding School was founded in 1416 H/1995 AD by KH. Drs. Makinuddin. The Nurussalam Modern Islamic Boarding School has experienced developments from various aspects which include the condition of the students, the condition of the teachers, the condition of the curriculum and the condition of the facilities and infrastructure. 2) the contribution of the Nurussalam Modern Islamic Boarding School to the Sidogede village community includes the fields of education, religion, social and economic fields

    Dinamika Muhammadiyah Di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

    Get PDF
    Muhammadiyah is an influential organization, especially in reforming the education sector and eradicating all forms of religious practice deviations. The development of Muhammadiyah in the Sumatra region began in 1925 in Minangkabau. Furthermore Muhammadiyah began to rapidly spread to the interior, which was oriented towards the countryside. With the rapid spread of Muhammadiyah to reach the Musi banyuasin Regency, Muhammadiyah established an elementary school in the rural area of ​​Sekayu (Ulak Paceh) in 1926 which is the oldest Muhammadiyah school in the South Sumatra region. Muhammadiyah then began to show its role by carrying out movements in the fields of economy, preaching and social welfare, politics and educationMuhammadiyah merupakan organisasi yang berpengaruh khususnya dalam pembaharuan bidang pendidikan dan memberantas segala bentuk penyimpangan praktik peribadatan. Perkembangan Muhammadiyah di wilayah Sumatera sudah dimulai pada tahun 1925 di Minangkabau. Selanjutnya Muhammadiyah mulai dengan cepat menyebar ke wilayah pedalaman, yang berorientasi di pedesaan. Cepatnya persebaran Muhammadiyah hingga sampai ke wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Muhammadiyah mendirikan sekolah dasar di wilayah pedesaan sekayu (Ulak Paceh) pada tahun 1926 yang merupakan Sekolah Muhammadiyah tertua yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Muhammadiyah selanjutnya mulai menampakkan perannya dengan melakukan gerakan dalam bidang ekonomi, dakwah dan kesejahteraan sosial, politik dan pendidikan

    SEJARAH KERESIDENAN PALEMBANG

    Get PDF
    oai:jurnal.radenfatah.ac.id:article/128Abstract:Since the abolition of the Sultanate of Palembang Darussalam in 1825 by the Dutch colonial government, the town changed its status becoming Resident region, led by a Resident. Pointing Dutch government or lift a man named J.L. van Sevenhoven as First Resident. Palembang residency divided into several Afdeeling except in the capital of Palembang. Afdeeling each headed by a Resident Assistant. Each Afdeeling consists of Onder Afdeeling headed by a controller. Each Onder Afdeeling there are clans, each headed by a Chief Marga (Pasirah). While the capital city of Palembang is divided into two, namely the District across Ilir District and District Seberang Ulu held by a Demat. Residency of Palembang, Jambi, Lampung and Bangka Belitung included in the Province of South Sumatra, is the fourth residency in the early days were in the area Administrative Sumatra (1 province) with capital of Medan, Sumatra then divided into 3 new Province namely: North Sumatra Province (It consists of Residency of Aceh, East Sumatra (Medan), and Tapanuli), Central Sumatra Province (It consist of Resident of West Sumatra (Bukit Tinggi), Riau, Jambi), South Sumatra Province (consisting of: Residency of Palembang, Bengkulu, Lampung and Bangka-Belitung). Post-Expansion into 3 provinces of Sumatra, Palembang Resident position changes its status to the Governor of South Sumatra. Keywords: Residency of Palembang, Resident, South Sumatra Province, Governor

    Tadut : Eksistensi Seni Tutur Besemah Era Modern

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul keadaan Kesenian Tutur Lisan Tadut di Besemah Pagaralam Pada Era Modern. Pokok dari penelitian ini adalah [1] Bagaimana keadaan seni tutur lisan Tadut di Besemah Pagaralam sekarang; [2] Apakah masih ada penerus seni tutur lisan Tadut di Pagaralam [3] Bagaimana cara para toko di masa kini mempertehankan seni tutur lisan di Pagaralam. Penelitian ini mengguankan teori sejarah dan kajian historis dengan pendekatan sosial dalam meneliti keadaan kesenian tutur lisan tadut di Besemah Pagaralam pada era modern. Metode yang digunakan dalam dalam pengumpulan data di lakukan da;a, penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu secara primer yaitu secara observasi, wawancara, dokumentasi, dan secara sekunder yaitu data di peroleh memlalu buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan Tadut. Sastra lisan Tadut merupakn bentuk budaya tutur lisan yang di lantunkan oleh masyarakat besemah di pagarlam pada zaman dahulu, yang mana syair dalam Tadut berisikan pujian, ajaran sosial, nasehat orang tua dan ajaran agama, dari hal ini lah yang menjadikan tadut dalam sejarah nya berfungsi sebagai sarana penyiaran Agama Islam di tanah Besemah Pagaralam. Dari penelitian yang telah di ketahui Tadut seiring berkembangnya kini telah berubah mengikuti perkembangan zaman namun tetap bertahan di zaman yang serba maju.This research is entitled the state of Tadut Oral Speech Art in Besemah Pagaralam in the Modern Era. The subject of this research is [1] How is the state of the art of Tadut oral speech in Besemah Pagaralam now; [2] Is there still a successor to the art of Tadut oral speech in Pagaralam [3] How do the shops today maintain the art of oral speech in Pagaralam. This research uses historical theory and historical studies with a social approach in examining the state of the art of tadut oral speech in Besemah Pagaralam in the modern era. The method used in data collection is done in two ways, namely primary, namely observation, interviews, documentation, and secondary, namely data obtained through books, journals, and articles related to Tadut. Tadut oral literature is a form of oral speech culture chanted by the Besemah community in Pagaralam in ancient times, where the poems in Tadut contain praise, social teachings, parental advice and religious teachings, from this which makes tadut in its history functions as a means of broadcasting Islam in the land of Besemah Pagaralam. From the research that has been known Tadut as it develops has now changed following the times but still survives in an advanced era

    PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PROGRAM DOKTORAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH DALAM PENYUSUNAN DISERTASI

    Get PDF
    Pesatnya perkembangan informasi karena didukung oleh perkembangan teknologi informasi, dan derasnya arus informasi tidak lain disebabkan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi itu sendiri. Hampir semua orang dengan berbagai profesi membutuhkan informasi termasuk diantaranya mahasiswa Program pascasarjana. Untuk memenuhi kebutuhan informasnya mahasiswa memiliki perilaku pencarian informasi yang cukup beragam. Penelitian ini dianalisis berdasarkan tahapan yang dilakukan Ellis dan berkolabolari dengan Wilson meliputi delapan tahapan pencarian informasi, seperti: starting, chaining, browsing, diferrentiating, monitoring, extrating, verifying, dan ending. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh mahasiswa program pascarajana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dalam penyusunan disertasinya. Sumber data penelitian: data primer dan data sekunder. Penentuan Informan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini berlangsung pada program doctoral Program Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan datanya : Observasi, wawancara mendalam, dan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisa data Reduksi Data ( data reduction0, Penyajian data (data display), Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan dan untuk keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa informan memiliki pola pencarian informasi yang hampir sama karena mereka sudah memiliki tingkat kebutuhan informasi yang cukup tinggi untuk penyelesaian penulisan disertasi mereka. Pola pencarian kesemua informan mengikuti tahapan starting, chaining, browsing, diferrentiating, monitoring, extrating, verifying, ending. Kendala yang ditemukan dalam pencarian informasi hanya terjadi ketika mahasiswa mengakses informasi jurnal terbaru seperti ejournal yang tidak ada di perpustakaan Program pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

    Ulama Dan Perannya Dalam Masyarakat Multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin

    Get PDF
    This study describes the role of ulama in a multicultural society in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency. This type of research is qualitative using field research methods, with a qualitative approach. The main points of this research are: 1) How is the life of the multicultural community in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency: 2) What is the role of ulama in maintaining multicultural community harmony in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency?.. This study uses Soejono Soekamto's theory where the role is more pressing on the side of a person who must put himself in a situation that forces him to act according to his wishes and responsibilities as an individual in society. The results of this study found that the ulama played a very important role in maintaining the harmony of the multicultural community in Sumber Jaya Village and fulfilling their roles as preachers, educators and providing advice and liaison between the community. As for some of the efforts of the ulama and religious leaders and village officials in maintaining harmony by holding regular Village Clean Activities, helping maintain order when there are religious activities, and social care involving the entire community of Sumber Jaya village.Penelitian ini mendeskripsikan mengenai peran ulama dalam masyarakat multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin. Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan metode  riset lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Pokok penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana kehidupan masyarakat multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin?: 2) Bagaimana peran ulama dalam menjaga kerukunan masyarakat multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini menggunakan teori Soejono Soekamto dimana peran lebih menekan pada sisi seseorang yang harus menempatkan diri pada keadaan yang memaksa untuk bertindak sesuai keinginan dan tanggung jawabnya sebagai seorang individu yang berada di masyarakat. Hasil dalam penelitian ini ditemukan bahwa para ulama begitu berperan dalam menjaga kerukunan masyarakat multikultural di Desa Sumber Jaya dan memenuhi perannya sebagai pendakwah, pendidik dan memberi nasehat serta penghubung antara masyarakat. Adapun beberapa upaya para ulama dan tokoh agama beserta para perangkat desa dalam menjaga kerukunan dengan mengadakan kegiatan rutin Kegiatan Bersih Desa, membantu menjaga ketertiban apabila terdapat kegiatan keagamaan, dan kepedulian sosial yang melibatkan seluruh masyarakat desa Sumber Jay

    GULBADAN BEGUM : KONTRIBUSINYA DALAM KESULTANAN MUGHAL (929-1011 H/1523-1603 M)

    Get PDF
    This study aims to analyze and see how Gulbadan Begum's contribution to the Mughal Sultanate. This research is a qualitative research and uses a historical methodology through library research based on a comparison of the data obtained and processed by the author, and describes what Gulbadan Begum did during the reign of Sultan Humayun and Sultan Akbar, and contributions to science. knowledge. The results of this study resulted in some of the best policies for the palace of the Mughal Sultanate. In addition, several scientists appeared in the Mughal Sultanate who made when Sultan Akbar ruled it was written that his era was the era of the pride of the Mughal SultanatePenelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta melihat  bagaimana Kontribusi Gulbadan Begum dalam Kesultanan Mughal. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dan menggunakan metodologi sejarah melalui studi pustaka (Library Research) berdasarkan perbandingan data-data yang telah di didapatkan dan diolah oleh penulis, dan memaparkan apa saja yang telah Gulbadan Begum semasa ketika Sultan Humayun, dan Sultan Akbar berkuasa, dan kontribusi dalam ilmu pengetahuan. Adapun hasil dari penelitian ini menghasilkan beberapa kebijakan yang terbaik untuk istana Kesultanan Mughal. Selain itu juga muncul beberapa ilmuwan-ilmuwan di Kesultanan Mughal yang membuat ketika Sultan Akbar memimpin dituliskan bahwa era nya adalah era keemasan Kesultanan Mugha

    AHMAD SURKATI DAN PEMBARUAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI PERHIMPUNAN AL-IRSYAD 1914-1943

    Get PDF
    Tulisan ini membahas tentang peran Ahmad Surkati terkait usaha yang telah dilakukannya dalam konteks pembaruan Islam di Indonesia. Sejauh ini kajian tokoh-tokoh Arab di Indonesia, khususnya Ahmad Surkati  dalam wacana pembaruan Islam di Indonesia belum banyak mendapat perhatian. Sebagaimana diketahui kontribusi tokoh yang satu ini tidak dapat dinafikan dari sejarah pembaruan Islam di Indonesia. Secara teoritis, suatu gerakan pembaruan tidaklah dapat dipisahkan dari 4 hal: yakni (1) landasan ideologis, (2) peran tokoh, (3) respon terhadap kondisi zaman, dan (4) wadah dalam melakukan gerakan. Secara metodologis, penelitian ini termasuk jenis kajian pustaka yang terfokus pada studi tokoh dengan pendekatan sejarah. Data primer berasal dari dokumen dan arsip milik Pengurus Pusat Al-Irsyad. Sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, majalah dan sejenisnya yang relevan. Penelitian ini menunjukan bahwa Ahmad Surkati adalah seorang tokoh pembaru Islam di Indonesia. Geneologi intelektual pembaruan Surkati dipengaruhi oleh gagasan pembaruan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Sebagai tokoh pembaru Islam di Indonesia, peran Surkati dapat ditelusur melalui tiga bidang, yaitu pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan
    corecore