21 research outputs found

    Evaluasi Kualitas Pelaksanaan Pekerjaan Beton (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES))

    Get PDF
    Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dipakai dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu keuntungan penggunaan beton adalah harga yang relatif murah dan kemudahan dalam pembuatannya. Kelemahan beton antara lain tegangan tarik yang rendah, daktilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Untuk memaksimalkan fungsi dari beton diperlukan pengetahuan yang luas, antara lain pengetahuan mengenai sifat bahan dasar, cara pembuatan, cara evaluasi, dan variasi campuran. Pada kenyataan dilapangan, umumnya beton yang disuplai oleh perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan dasarnya. Pembangunan asrama UNNES memakai mutu beton K-225. Komponen pemeriksaan yang perlu dilakukan dalam pembuatan beton antara lain: (1). Kualitas komponen bahan beton, (2). Upaya apa yang dilakukan apabila gradasi pasir atau agregat batu pecah tidak sesuai dengan Job Mix Formula ( JMF ) yang telah ditetapkan,(3). Kebutuhan faktor air semen (fas) dengan kondisi material dilapangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain : (1). Agregat yang tertahan ayakan No.4 sebesar 4,5 % dengan kadar lumpur sebesar 4,1 % < dari yang dipersyaratkan dalam spesifikasi maksimum 5%,(2). Agregat yang lolos ayakan No.4 sebesar 2,73 %, (3) Keausan agregat batu pecah mendapatkan hasil 19,16% < dari yang dipersyaratkan dalam spesifikasi maksimum 27%, (4). Kadar air material pasir dilapangan sebesar 1,89 %, kadar air pada material batu pecah sebesar 0,72 %. (5)Kualitas beton rata-rata σ’bk = 283,05 kg/cm² dan 25,94 MPa

    Investigasi Karakteristik Rap Reclaimed Asphalt Pavement) Artifisial

    Get PDF
    Perkembangan teknologi telah mendorong diterapkannya teknik daur ulang pada bidang transportasi. Akhir-akhir ini, muncul teknologi baru untuk mendaur ulang material bekas bongkaran aspal tersebut dengan cara menambahkan bahan peremaja atau bahan adiditive untuk kemudian dijadikan material perkerasan jalan yang baru. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menyelidiki karakteristik menggunakan bahan tiruan RAP sehingga data-data sumber bahan diketahui. RAP artifisial juga dapat disebuat RAP tiruan atau RAP imitasi. RAP ini dibuat dengan cara menuakan aspal baru dengan cara pemanasan di laboratorium sehingga didapat sifat dan karakteristik yang equivalen dengan RAP yang diambil dari lapangan. Karakteristik RAP artifisial yang perlu diketahui adalah kadar aspal, karakteristik kandungan agregat, karakteristik kandungan aspal, karakteristik sifat fisik RAP, kepadatan dan daya dukung dengan pengujian CBR. Hasil investigasi ini kemudian di bandingkan dengan karakteristik RAP lapangan sehingga dapat di peroleh perbedaan karakteristiknya. Hasil pemeriksaan fisik RAP artifisial didapat nilai ektraksi sebesar 4,03%, nilai keausan 29,26% dan nilai kelekatan aspal terhadap agregat sebesar 100%. Karakteristik agregat penyusun RAP artifisial setelah di lakukan ekstraksi didapat berat jenis dari agregat kasar sebesar 2,89, berat jenis agregat halus sebesar 2,57 dan nilai keausan dari agregat adalah 28,26%. Karakteristik aspal penyusun RAP setelah mengalami penuaan didapat nilai penetrasi sebesar 27,5, berat jenis adalah 1,15, titik lembek pada suhu 54,5oC, titik nyala pada suhu 270 oC, titik bakar pada suhu 329 oC dan nilai daktilitas adalah sebesar 950. Nilai kadar air optimum adalah sebesar 1,2%. Nilai CBR untuk RAP dengan metode tanpa perendaman (unsoaked) didapat nilai 100 % sebesar 61,8 %, sedangkan hasil pemeriksaan CBR untuk RAP dengan metode dengan perendaman (soaked) didapat nilai CBR 100% sebesar 50,8%. RAP artifisial yang tidak ditambah aspal dan agregat baru tidak dapat digunakan untuk material penyusun lapis bahu jalan tanpa penutup aspal, lapis pondasi bawah atau lapis pondasi atas. Hasil karakteristik RAP artifisial ini hanya digunakan sebagai pembanding dari karakteristik RAP lapangan karena karakteristik RAP arifisial dapat dikontrol sifat sifat penyusunnya

    Investigasi Sifat Aspal Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Artifisial Menggunakan Bahan Tambah Filler

    Get PDF
    RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) umumnya digunakan untuk bahan perkerasan dengan metode pencampuran dingin. Namun penggunaan RAP sebagai bahan perkerasan memiliki kendala dalam hal kualitas. Penambahan filler pada campuran dingin dapat meningkatkan kepadatan campuran dan pengaruh air dapat berkurang karena adanya ikatan antara partikel filler dengan bitumen tergantung jenis filler yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aspal RAP dan pengaruh penambahan filler terhadap karakteristik aspal RAP tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium hingga didapat hasil yang sesuai. Penelitian meliputi pembuatan benda uji aspal RAP artifisial yaitu aspal baru yang dituakan dengan cara di oven dengan suhu 850 selama ± 5 hari, kemudian aspal RAP artifisial ditambah filler semen, kapur, fly ash dan batubara dengan kadar penambahan 2%,4% dan 6% terhadap berat aspal. Selanjutnya dilakukan pengujian penetrasi, titik lembek, daktilitas, titik nyala & titik bakar, kelekatan aspal terhadap agregat, berat jenis dan kehilangan berat akibat panas. Kemudian dilakukan analisis data hingga diperoleh nilai indeks penetrasi dan kekakuan aspal (stiffness). Berdasarkan hasil penelitian sifat aspal RAP artifisial menggunakan bahan tambah filler, dengan penambahan filler dapat membuat aspal RAP artifisial menjadi lebih lunak dan kepekaan aspal terhadap perubahan suhu juga meningkat. Aspal RAP artifisial mempunyai nilai penetrasi 32,4 (0,1 mm), sedangkan dengan penambahan filler semen 2% memiliki nilai penetrasi = 33 (0,1 mm), 4% = 33,7 (0,1 mm), 6% = 37,2 (0,1 mm), dengan penambahan fly ash 2% = 35,9 (0,1 mm), 4% = 38,8 (0,1 mm), 6% = 39,6 (0,1 mm), dengan penambahan kapur 2% = 34 (0,1 mm), 4% = 36,2 (0,1 mm), 6% = 38,4 (0,1 mm), serta dengan penambahan filler batubara 2% = 33 (0,1 mm), 4% = 33,9 (0,1 mm) dan 6% = 36,5 (0,1 mm). Kata kunci : Aspal RAP artifisial, bahan tambah, semen, kapur, fly ash, batubara

    Konstruksi Lapis Perkerasan Acwc Daur Ulang Diperkuat Dengan Geogrid Pra-Tegang

    Get PDF
    Banyaknya penggunaan aspal pada perkerasan jalan tentu banyak limbah-limbah sisa penggarukan aspal yang telah habis umur rencananya. Maka dari itu perlu kajian lebih lanjut tentang pemanfaatan limbah perkerasan tersebut atau sering disebut dengan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). RAP yang telah ada biasanya mempunyai nilai struktural yang relative kecil,maka diperlukan perlakuan khusus untuk mendaur ulang RAP agar mempunyai kekuatan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai modulus elastisitas lapis perkerasan daur ulang yang diperkuat dengan geogrid pra-tegang. Penelitian ini mengunakan metode eksperimen dengan variasi kadar aspal 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, dan 3,5% terhadap total masing-masing agregat untuk mendapatkan nilai aspal optimum. Setelah mendapatkan nilai kadar optimum campuran, dibuat benda uji diperkuat dengan geogrid pra-tegang dengan variasi regangan 0%, 2%, 4%, dan 6% dari panjang geogrid mula-mula. Kemudian dilakukan pengujian terhadap benda uji dengan menggunakan alat Beam Bending Apparatus untuk mengetahui besar beban maksimum dan besar nilai lendutan. Setelah mendapat nilai lendutan dan beban maka dapat dihitung niali modulus elastisitasnya. Hasil analisa nilai modulus elastisitas dengan variasi regangan 0%, 2%, 4%, dan 6% cenderung mengalami kenaikan

    Evaluasi Anggaran Biaya Dan Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Di Sragen (Studi Kasus Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Di Sragen

    Get PDF
    The purpose of this study are to know and analyze: a) planning and realization of work development in the subdistrict office building of Sragen Regency, b) the cost of implementing the construction of office buildings in Sragen Regency, c) scheduling implementation of projects development when there is a delay. Based on the results of research in previous chapters, it can be concluded that 1) implementation of the subdistrict office building development in Sragen Regency there is a delay work, 2) there is a difference between the realization with the cost of the execution plan of subdistrict office building in Sragen where the cost of implementation is lower than the cost of the plan, 3) based on the planning and implementation of development time of subdisctrics office building in Sragen Regency occurred rescheduling

    Evaluasi Anggaran Biaya Dan Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Di Sragen (Studi Kasus Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Di Sragen

    Get PDF
    The purpose of this study are to know and analyze: a) planning and realization of work development in the subdistrict office building of Sragen Regency, b) the cost of implementing the construction of office buildings in Sragen Regency, c) scheduling implementation of projects development when there is a delay. Based on the results of research in previous chapters, it can be concluded that 1) implementation of the subdistrict office building development in Sragen Regency there is a delay work, 2) there is a difference between the realization with the cost of the execution plan of subdistrict office building in Sragen where the cost of implementation is lower than the cost of the plan, 3) based on the planning and implementation of development time of subdisctrics office building in Sragen Regency occurred rescheduling

    Perencanaan Pembangunan Perumahan Di Kecamatan Kartosuro Kabupaten Sukoharjo Dilihat Dari Analisis Finansial Dan Analisis Ekonomi

    Get PDF
    Demand for houses in Sukoharjo regency, especially in Sub Kartosuro middling height, for the decision about the appropriateness of an investment, there should be a survey on the feasibility of investments that include aspects of the market, technical, social and economic aspects, legal aspects, and environmental aspects. For that reason the developers optimize the design of residential buildings were favored people with the management of development in terms of design calculations construction management forms are also to be known and planned overall costs involved in building housing. This case study visits of financial analysis and economic analysis aims to determine: nsideration of site selection by developers along with the site plan housing, setting the pace - step estimation of costs also time schedule development, and know the analysis of economic aspects in terms of Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Payback Period (PP), and Internal Rate of Return (IRR). Based on the survey results in this investment will be built 55 units of residential houses with a total investment of Rp 21,651,305,727.45 old residential investment 24 months (2 years). Based on the count of the construction management will be planned for Time schedule completed construction of approximately 2 - 3 months. Based on the cost estimates can count RAB for homes with type 36 Rp 327,775,500.00; Type 41 Rp 367,928,000.00; type 45 Rp 383,723,500.00; and type 60 Rp 05,944,500.00. Thus, investment appraisal criteria Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Payback Period (PP), and Internal Rate of Return (IRR) can be seen that the construction of housing projects Griya Asri is feasible to proceed.. Keywords : Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI

    Bertanam Kacang Sayur

    No full text

    Kacang sayur

    No full text
    92 hlm. : ilus. ; tab. ; 23 cm
    corecore