4 research outputs found

    Kriteria Visibilitas Hilal Rukyatul Hilal Indonesia (Rhi) (Konsep, Kriteria, dan Implementasi)

    Full text link
    Telah dilaksanakan observasi hilal dan hilal tua selama periode Zulhijjah 1427–Zulhijjah 1430 H (Januari 2007–Desember 2009) oleh jejaring titik observasi Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) yang merentang dari lintang 5° LU hingga 31° LS, dengan ataupun tanpa bantuan alat bantu optik. Observasi menghasilkan 174 data visibilitas yang terdiri dari 107 visibilitas positif dan 67 visibilitas negatif. Analisis korelasi linier Lag dengan Best Time Bulan menghasilkan definisi baru tentang hilal, yaitu Bulan pasca konjungsi yang memiliki Lag ≤ 24 menit hingga Lag ≤ 40 menit saat Matahari terbenam. Hubungan Best Time dan Lag memenuhi persamaan linear Yallop hanya untuk Lag ≤ 40 menit. Analisis korelasi aD dan DAz dengan metode least–square menghasilkan persamaan kriteria RHI aD ≥ 0,099 DAz2–1,490 DAz + 10,382 yang bentuknya hampir sama dengan kriteria LAPAN, namun sangat berbeda dibanding kriteria Fotheringham–Maunder maupun Bruin. Analisa komparatif menyimpulkan asumsi yang dipergunakan “kriteria” Imkanur Rukyat versi MABIMS dan konsep wujudul hilal tidak terbukti. Sebaliknya, terdapat kesesuaian antara hasil observasi dengan kriteria Odeh
    corecore