16 research outputs found

    PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini hakikatnya ingin mengetahui perbedaan kedisiplinanmenggunakan waktu luang antara siswa pria dengan siswa wanita pada siswa kelas XISMA Negeri I PGRI Maospati Magetan tahun pelajaran 2010-2011. Masalah dalampenelitian ini akan menjadi lebih konkrit apabila dirumuskan sebagai berikut:“Pengaruh kedisiplinan penggunaan waktu luang untuk belajar terhadap siswa priadengan siswa wanita”.Metode penelitian adalah eksperimen, yaitu cara mengadakan pengamatankepada kelompok responden. Pengamatan dilakukan pada pertengahan bulan Januarisampai pertemngahan bulan Februari tahun 2011. Pelaksanaan eksperimen melibatkankonselor sekolah tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakandi SMA PGRI IMaospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010-2011. Sampel penelitian terdiridari dua kelompok, yaitu kelompok siswa pria dan kelompok siswa wanita. Jumlahanggota masing-masing kelompok adalah 30 siswa, dan ditetapan dengan teknikrandom sampling. Pengumpulan data penelitian dengan teknik angket.Analisis datamenggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-score.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan kedisplinanpenggunaan watu luang untuk belajar antara siswa pria dan siswa wanita pada siswakelas XI SMA PGRI 1 Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010-2011, dan(2) kedisiplinan siswa wanita dalam menggunakan waktu luang untuk belajar lebihbaik jika dibandingkan dengan siswa pria

    PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

    Get PDF
    Salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan  siswa di sekolah menengah pertama  adalah kesehatan mental. Badan   Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental adalah individu tidak mengalami gangguan mental atau tidak mengalami sakit akibat adanya stressor. Intinya adalah bahwa batasan tentang sehat mental menunjuk pada  orang yang sehat jiwanya, orang yang dapat menahan diri untuk tidak jatuh sakit akibat stressor (pembuat stres). Pernyataan tersebut pada dasarnya memberi petunjuk bahwa baik-kurang baik atau tinggi-rendahnya  kesehatan mental akan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa sehari-hari. Sebaliknya, kesehatan mental pun dapat dipengaruhi oleh faktor lain, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Faktor internal menyangkut unsur-unsur yang terdapat dalam diri individu (siswa), seperti       Secara teoritis ada perbedaan yang mendasar antara pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik mengenai kesehatan mental, terutama bagi siswa di sekolah menengah pertama (SMP). Pendekatan behavioristik semata-mata mendasarkan perilaku yang nampak. Kesehatan mental dipandang sebagai perilaku siswa dari aspek fisik semata, sehingga aspek psiologis siswa kurang mendapatkan perhatian. Pendekatan konstruktivistik mengacu kepada konsepsi kognitif, yang memandang kesehatan mental siswa dengan menekankan konsepsi kognitif. Konsepsi-konsepsi kognitif dalam diri siswa yang sedang mengIkuti aktivitas sehari-hari yang melibatkan  proses berpikir (insight) dan menggunakan logika  deduktif dan induktif (reasoning).       Berangkat dari keyakinan adanya perbedaan kesehatan mental siswa SMP itu  maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesehatan mental siswa ditinjau dari pendekatan behavioristik dan konstruktivistik.       Populasi penelitian melibatkan siswa kelas VII.A dan VII.B, yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, sedang sampel penelitian ditetapkan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), dengan masing-masing kelompok sebanyak 15 siswa.       Data penelitian tentang kesehatan mental ditinjau dari pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik diungkap dengan teknik angket, kemudian hasilnya dibandingkan. Analisis data penelitian menggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-test.     Kata Kunci:  Kesehatan Mental, Pendekatan Behavioristik dan Konstruktivisti

    Pengaruh Pendidikan Seksual Terhadap Pengembangan Sikap Berkomunikasi Bagi Siswa Sekolah Menengah

    Get PDF
    Considered under the development path, students of secondary school belong to the 3rd phase of 14 up to 21 years of age plunging in teenager’s period. The teenager’s period has attracted many experts’ attentions which is then assumed as the period of sexual maturity. For educators, this period becomes an interesting focus of study viewed through other aspect, rather than sexual maturity. Socio-psychologically, this period brings them into broader interaction with adults. They do not belong to the subordinate class as children anymore; rather they interact horizontally with adults.             Radical change experienced by youngsters in periode of puberty often results in bewilderment which negatively entails curiousity to peform sexual conducts. Such evidence should be viewed educationally as a problem which needs to be cleared up. They urgently need educational hands to lead their curiousity to the proper end. The education is carried out to serve the needed information, knowledge and understanding all about sexual life so as to perform the proper and healthy sexual conducts. The assumption the writer proposes is that there is a significance enfluence of sex education towards the positive communication on teenagers

    PENGARUH KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA M.Ts. PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2010-2011

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh komunikasi dalamkeluarga dan perhatian orang tua terhadap siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahunpelajaran 2010-2011. Masalah dalam penelitian ini secara lebih konkritdirumuskan sebagai berikut: “Pengaruh komunikasi dalam keluarga dan perhatianorang tua terhadap siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011”.Metode penelitian adalah ex-post-facto, yaitu dengan cara mengungkap datatentang komunikasi dalam keluarga, perhatian orang tua, dan kepribadian siswaanggota sampel penelitian dengan teknik angket. Penetapan sampel penelitianmenggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan teknik angket, yaitu angket langsung dan tertutup. Penyebaranangket pada bulan Mei tahun 2011. Analisis data penelitian menggunakan teknikAnalisis Regresi: Dua Prediktor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh komunikasi dalamkeluarga terhadap kepribadian siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran2010-2011”, (2) Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kepribadian siswakelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011, dan (3) Ada pengaruhkomunikasi dalam keluarga dan perhatian orang tua terhadap kepribadian siswakelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011

    PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

    Get PDF
    Faktor kedisiplinan siswa di sekolah merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan.Perilaku disiplin bagi seorang pelajar merupakan bagian integral dalam pencapaiantujuan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Tinggi-rendahnya kedisiplinan siswadi sekolah antara lain akan mempengaruhi optimal-tidaknya motivasi belajar siswadalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Secara psikologis dapat dinyatakanbahwa siswa kurang disiplin dalam berperilaku dalam kehidupan, dalam aktivitasbelajarnya di sekolah, maka akan berpengaruh terhadap motivasi belajarnya, sehinggaakan berpengaruh terhadap daya-daya jiwa lain yang dimiliki siswa. Penanggulanganterhadap kecenderungan masalah siswa tersebut antara lain layanan bimbingan sosial,karena hakikat bimbingan sosial adalah membantu siswa yang mengalami masalahmasalahsosial, yang dapat mempengaruhi perilaku siswa.Penelitian ini pada hakikatnya ingin mengetahui pengaruh bimbingan sosial danmotivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 MaospatiMagetan tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian ini menggunakan metode ex-posfacto,karena pada dasarnya peneliti ingin menguji teori yang menyatakan bahwafaktor bimbingan sosial dan motivasi belajar akan mempengaruhi kedisiplinan belajarsiswa. Untuk megetahui pengaruh antar variabel penelitin peneliti mengungkap datatentang keefektifan bimbingan sosial, motivasi belajar dan kedisiplinan belajar siswadi sekolah dengan teknik angket Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 50 siswadari 179 anggota populasi, yang ditetapkan dengan teknik random sampling. Analisisdata dalam penelitian ini menggunakan jasa statistik dengan rumus bangun AnalisisRegresi: dua Prediktor.Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa harga F-hitung lebih besar dibanding Ftabel(57,198 > 3,20=TS/5%). Jadi ada pengaruh yang signifikan bimbingan sosial danmotivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 MaospatiMagetan tahun pelajaran 2011-2012

    IMPLEMENTASI PROFESIONALISME GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Professionalism seems to develop at all sectors in Indonesia today. Many efforts have been undertaken by the decision makers of education to pursue it. Among other efforts done by the authorities is the professional teacher certification. The implementation of professional teacher certification has basically referred to the Law No. 19, year 2005, on the National Education Standard; and the Governmental Regulation No. 74 year 2008 on Teachers, which suggest that teachers are obliged to have relevant academic qualification, competence and certification of educator. The objective of those regulations is only very prestigious i.e. to make them enhance qualified working experience within a certain interval of time. Hopefully, after they are certified professionally, they are able to encourage students to learn, especially for elementary student

    EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL MELALUI TEKNIK SHAPING UNTUK MENGURANGI PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARAT KABUPATEN MAGETAN

    Get PDF
    Prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderungan penundaan tugas yang dilakukan secara terus-menerus oleh seseorang dan lebih memilih melakukan aktivitas lain yang kurang bermanfaat bagi dirinya. Perilaku siswa tersebut pada hakikatnya dapat berdampak pada aspek sosial, psikologis, maupun akademik, yang berujung pada terhambatnya perkembangan maupun pencapaian tujuan pendidikan. Ditinjau dari aspek sosial sangat mungkin siswa tidak memperoleh simpati dari teman-teman atau dijauhkan dari interaksi pergaulan. Ditinjau dari aspek psikologis perilaku prokastinasi bisa mengganggu aktivitas belajar dan kinerja yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Secara akademik perilaku prokastinasi dapat menghambat bidang akademik, khususnya dalam mewujudkan prestasi-prestasi belajar di sekolah.       Bertolak dari uraian di atas maka perlu segera dicarikan solusinya agar tidak menghambat perkembangan dan pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Salah satu solusi terhadap masalah di atas adalah dengan memberikan layanan konseling kelompok berbantuan dengan pendekatan behavioral melalui teknik shaping. Hakikat layanan konseling kelompok adalah layanan konseling yang memungkinkan konseli (siswa) memperoleh kesempatan untuk membahas dan mengentaskan masalah yang dihadapinya melalui dinamika kelompok.       Inti pokok pendekatan behavioral adalah penggunaan metode ilmiah dalam bidang psikoterapi, dengan memodifikasi perilaku melalui rekayasa lingkungan sehingga terjadi proses belajar untuk perubahan tingkah laku. Teknik shaping merupakan prosedur yang digunakan untuk membentuk perilaku individu (siswa) yang diinginkan dengan memberikan reinforcement pada setiap tingkah laku yang ditampilkan. Melalui terapi layanan konsdeling kelompok dengan pendekatan behavioral melalui teknik shaping hakikatnya adalah bahwa bantuan pemecahan masalah yang dilakukan secara kelompok dari seorang konselor yang ditujukan kepada individu (siswa) dengan harapan akan terjadi perubahan tingkah laku. Selanjutnya siswa yang telah berubah perilakunya setelah diberi terapi kemudian diberi reinforcement. Perilaku yang diupayakan dan diharapkan mengalami perubahan adalah  berkurangnya kecenderungan menunda tugas yang dibebankan kepada konseli (siswa), yang dilakukan secara terus-menerus. Kata Kunci:  Konseling kelompok dengan pendekatan behavioral melalui teknik shaping dan Prokrastinasi akademi

    PENGARUH MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL ANAK DIDIK KELOMPOK B TK DESA NGEPEH SARADAN MADIUN TAHUN AJARAN 2014-2015

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada atau tidaknya pengaruhpenggunaan media cerita bergambar terhadap kehidupan sosial anak didik kelompok B TK Desa Ngepeh Saradan Madiun Tahun Ajaran 2014-2015. Sampel di dalam penelitian ini adalah kelompok B1 TK Desa Ngepeh SaradanMadiun sejumlah 40 anak didik dengan menggunakan teknik “purposive sampling”. Pengumpulan data menggunakan teknik non-test dalam bentuk daftar cocok. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain “intact-group comparison”. Hasil analisis data dengan teknik statistik rumus t-score menunjukkan harga thitung lebih besar dibandingkan harga t-tabel (0,477 > 0,022)/TS 5%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: ada pengaruh penggunaan media cerita bergambar terhadap kehidupan sosial anak didik kelompok B TK Desa Ngepeh Saradan Madiun tahun Ajaran 2014-2015

    PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA

    Get PDF
    Siswa dalam hidupnya mengemban dua tugas perkembangan, yaitu sebagaimakhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, kehidupansiswa di sekolah tidak dapat dilepaskan dari individu lain, mengingat bahwa siswajuga sebagai makhluk ssial. Artinya, perkembangan siswa itu terjadi, sebagianditentukan oleh hasil interaksi dengan sesama teman, yang salah satunya disebutteman sebaya. Proses interaksi dengan teman sebaya merupakan perwujudan dariproses komunikasi, yang diharapkan akan terjadi saling mempengaruhi, sehinggamenimbulkan suatu perubahan sikap atau perilaku pada diri siswa tersebut.Interaksi dengan teman sebaya yang efektif dapat dilakukan melalui layananbimbingan pribadi-sosial, karena hakikat layanan bimbingan pribadi-sosial adalahmembantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah pribadi yang disebabkanoleh dampak pergaulan sosial. Layanan bimbingan pribadi-sosial diyakini dapatmembantu perubahan sikap dalam diri individu (siswa), dan dikembangkanmelalui pendekatan rasional emotif therapy. Beberapa perubahan sikap hasil darilayanan bimbingan pribadi-sosial dengan pendekatan rasional emotif therapybersangkut paut dengan masalah pola pikir dan kehidupan perasaan siswa

    PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI KORBAN PERCERAIAN BERBANTUAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL DENGAN TEKNIK SIMULASI SISWA SMP NEGERI 1 TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

    Get PDF
    Berdasarkan hasil pengamatan dan catatan konselor sekolah, diperolehinformasi bahwa di SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan khususnya siswakelas VIII, menunjukkan kurang mampu mengelola emosinya. Penyebab yangpaling dirasakan adalah karena latar belakang perceraian orang tua. Akibatnya,kebanyakan siswa tersebut merasa minder, kurang mampu memotivasi dirisendiri, tingkat kecemasan yang berlebihan, dan kurang mampu bangkit dariperasaan-perasaan yang menekan. Kemampuan pengelolaan emosi merupakanpenunjang dari keberhasilan siswa dalam bersosialisasi dan mengoptimalkankemampuannya, sehingga ada alasan perlu ditingkatkan. Harapan dalampenelitian ini siswa lebih mampu memotivasi diri, bertahan menghadapi frustasi,mampu mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,mampu mengatur suasana hati dan berempati.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengelolaanemosi korban perceraian melalui bimbingan pribadi-sosial dengan teknik simulasisiswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan. Sampel penelitianditetapkan dengan teknik purposive sampling, yaitu siswa korban dari orangtuanya bercerai, sebanyak 16 siswa, dan yang terindikasi belum mampumengelola emosi yang disebabkan perceraian orang tua sebanyak 5 siswa.Penentuan jumlah sampel penelitian mengacu pada hasil observasi peneliti dancatatan hasil analisis data kepribadian dari konselor sekolah. Pengumpulan datamenggunakan teknik angket. Rancangan penilitian ini menggunakan pra eksperimental,dengan desain one-group pretest-post test. Analisis data penelitianmengunakan teknik statistik, dengan rumus t-score.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mengelolaemosi korban perceraian orang tua melalui bimbingan pribadi-sosial denganteknik simulasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan
    corecore