26 research outputs found
Gamelan. : Cultural interaction and musical development in central Java.
Londonxviii, 350 p.; 21 cm
Javanese gamelan and the west
Buku ini mengupas arsip sejarah dibidang seni karawitan dan menelusuri adaptasi budaya dalam seni gamelan sebagai hasil dari penjajahan Barat di Jawa abad kesembilan belas, yang menunjukkan bagaimana praktik musikal dan drama Barat dilakukan oleh para pemain Jawa yang menciptakan bentuk seni Jawa Barat yang hibrida, Seperti dengan diperkenalkannya band-band kuningan di gendhing mares court music dan tanjidor Jawa Barat, dan idiom-teologi teater Barat dalam wayang wayang kontemporer. Buku ini juga meneliti penyajian gamelan Jawa ke Barat, yang merinci pertunjukan di World's Fairs and American academia dan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap seni pertunjukan dan pertunjukan musik dan pertunjukan Barat. Hasil akhirnya adalah perlakuan komprehensif terhadap pembentukan gamelan Jawa modern dan melihat bagaimana bentuk seni mendramatisasi perubahan dan perkembangan budaya. Sumarsam adalah Profesor Musik Universitas Wesleyan. Dia adalah penulis Gamelan: Interaksi Budaya dan Pengembangan Musik di Jawa Tengah (University of Chicago Press, 1995) dan banyak artikel dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sebagai musisi gamelan dan amatir dhalang (dalang) wayang wayang Jawa, dia melakukan, mengadakan workshop, dan kuliah di seluruh AS, Australia, Eropa, dan Asia
Memaknai Wayang dan Gamelan: Temu silang Jawa, Islam, dan global
Buku ini mengangkat tema temu silang Jawa, Islam, dan global dalam menjajaki makna wayang dan gamelan. Wayang dan gamelan telah membawa kita pada diskursus-diskursus yang sangat luas. Pertunjukan adiluhung ini merupakan pertunjukan multimedia yang mempunyai sejarah panjang, mengandung kedalaman estetika dan ungkapan simbolis dan religiusitas, dan berafiliasi kuat dengan emosi pelaku dan penontonnya. Dalam perkembangan, wayang dan gamelan tidak bisa lepas dari konteks sosial politik dan budaya, termasuk pertemuannya dengan modernitas
Kendangan gaya solo Kendang kalih & setunggal dengan selintas pengetahuan gamelan
ii, 115 hal. ; 32 c
Gamelan cultural interraction and musical development in central Java
Londonxviii, 350 p.; 21 cm
Gendèr Barung, Its Technique and Function in the Context of Javanese Gamelan
Page range: 161-17
Hayatan gamelan: Kedalaman lagu, teori & perspektif
Dalam buku ini ia berusaha tekun memahami dan menjelaskannya. Tesisnya mengenai kedalaman lagu gamelan di tahun 1976 (bagian pertama buku ini ) merupakan reputasi menyejarah dan berpengaruh luas yang masih menggema sampai sekarang. Banyak teoretikus terpengaruh tesis ini. Pada bagian kedua buku ini dimulai dengan bahasan praktek dan analisis instrumen depan, yaitu gender, kemudian dengan disertai ilustrasi sejarah dan fungsinya, gamelan sekaten dilihat keunikan musikalnya. Karena keterbatasan wilayah nada tiap instrumen yang hanya stu oktaf dalam memainkan gendhing musisi harus memecah konsentrasi pada lagu gendhing berwilayah luas di satu pihak dengan lagu instrumen dengan keterbatsan luas oktaf di lain pihak.xxix, 335 hal. ; 21 c