23 research outputs found

    Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Leverage Terhadap Free Cash Flow

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio dan leverage terhadap free cash flow Perusahaan pada Perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2016. Arus kas bebas Perusahaan diukur dengan menggunakan free cash flow sebagai variabel dependennya, dividend per share, leverage dan longterm leverage sebagai variabel independennya serta firm size untuk variabel kontrolnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Penarikan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling yang mendapatkan hasil 357 sampel Perusahaan non keuangan, dan data yang digunakan adalah data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap FCF, Leverage berpengaruh terhadap FCF dan Longterm Leverage tidak berpengaruh terhadap FCF. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah sampel pada sektor yang lain dan menambah variabel lain seperti profitabilitas yang diukur dengan ROCE, ROA dan ROI. Penelitian ini dapat dijadikan acuan Perusahaan untuk dapat meningkatkan arus kas bebasnya karena dari tingginya arus kas bebas bisa dianalisa bagaimana sebuah Perusahaan memanfaatkan kas yang bisa digunakan untuk mengembangkan USAha atau mengambil dana dari hutang dan sumber dana lainnya.   Kata kunci: arus kas bebas, leverage, dividend per share &nbsp

    Pengaruh Penggunaan Sistem Tanam Dengan Pupuk Kompos Granul Diperkaya Untuk Mengurangi Dosis Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)

    Get PDF
    Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh penduduk di dunia karena padi merupakan penghasil beras yang menjadi makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara jarak tanam dan aplikasi pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk granul diperkaya pada produktivitas tanaman padi (Oryza sativa L.). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan, dengan sistem sebagai petak utama dengan taraf (J1) tandur jajar 25 x 25 cm dan (J2) jajar legowo 2 : 1 = 50 cm x (25 cm x 25 cm) dan dosis pemupukan sebagai anak petak dengan taraf (P1 = pupuk anorganik 100% (kontrol), (P2) = granul diperkaya (25%) + pupuk anorganik (75%), (P3) = granul diperkaya (50%) + pupuk anorganik (50%) dan (P4) = granul diperkaya (75%) + pupuk anorganik (25%). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan sistem tanam dan dosis pemupukan pada hasil gabah ton/ha. Sistem tanam jajar legowo memberikan hasil lebih baik pada rerata luas daun, bobot kering total dan bobot gabah per rumpun bila dibandingkan dengan sistem tanam tandur jajar

    Aplikasi Pupuk Kandang Dalam Meminimalisir Pupuk Anorganik Pada Produksi Padi (Oryza Sativa L.) Metode Sri

    Full text link
    Kebutuhan beras sebagai bahan pangan penduduk Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan ialah dengan menerapkan penanaman padi dengan metode SRI. Penelitian dilakukan di KebunPercobaan Jatikerto, Malang pada bulan April-Agustus 2013. Pecobaan ini dirancang dengan menggunakan Racangan Petak Terbagi (RPT) dengan pupuk kandang sapi sebagai petak utama dan pupuk anorganik sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari K0: tanpa pupuk kandang, K1: 10 ton ha-1 pupuk kandang, K2: 15 ton ha-1 pupuk kandang, dan K3: 20 ton ha-1 pupuk kandang, sedangkan anak petak terdiri dari A1: 100% dosis pupuk anorganik, A2: 85% dosis pupuk anorganik, dan A3: 70% dosis pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 ton ha-1 pupuk kandang diikuti dengan aplikasi 100% dosis pupuk anorganik menghasilkan produksi tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penggunaan pupuk kandang dapat meminimalisir penggunaan pupuk anorganik sebesar 15%. Hal ini dapat terlihat pada penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik memiliki berat gabah lebih tinggi dibandingkan tanpa pupuk kandang dengan 100% dosis pupuk anorganik (35,53 g) dan penggunaan 20 ton ha-1 pupuk kandang dengan 85 % dosis pupuk anorganik (38,12 g) meningkatkan berat gabah lebih tinggi dibandingkan penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik

    Pengaruh Macam Bahan Organik Dan Inokulum Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril)

    Get PDF
    Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Sebagai tanaman golongan Leguminoceae, tanaman kedelai mampu mengadakan simbiosis dengan bakteri tertentu sehingga dapat langsung memfiksasi nitrogen dari udara. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh interaksi macam bahan organik dan dosis legin terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Hipotesis yang diajukan ialah macam bahan organik dapat mempengaruhi kebutuhan dosis legin untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai bulan September 2014. Alat yang digunakan pada penelitian ialah Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, meteran dan oven. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor satu adalah pemberian bahan organik yang terdiri dari: B1=tanpa aplikasi bahan organik, B2=residu biochar dan B3= kompos 10 ton ha-1. Faktor kedua adalah penggunaan legin yang terdiri dari: L1 = tanpa legin, L2 = dosis legin 8 g kg-1 dan L3 = dosis legin 12 g kg-1. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bahan organik kompos 10 ton ha-1 dan residu biochar tidak mempengaruhi kebutuhan dosis legin. Kompos 10 ton ha-1 nyata untuk meningkatkan jumlah polong per tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) sebesar 71,21 %. Dosis legin tidak nyata terhadap hasil panen tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril)

    Penggunaan Pupuk Kandang Dan Pupuk Hijau Crotalaria Juncea L. Untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.)

    Full text link
    Penelitian dilakukan untuk mempelajari apenggunaan pupuk kandang dan pupuk hijau C. juncea L. untuk mengurangi dosis pupuk anorganik dan mempelajari penggunaan pupuk kandang dan pupuk hijau C. juncea L. pada pertumbuhan dan hasil jagung. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk anorganik 75% dengan pupuk kandang 20 ton ha-1 dan perlakuan pupuk anorganik 75 % dengan pupuk hijau C. juncea 20 ton ha-1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik 100% dengan pupuk kandang 10 ton ha-1 disertai pupuk hijau C. juncea 10 ton ha-1, sehingga perlakuan pupuk anorganik 75% dengan pupuk kandang 20 ton ha-1 dan pupuk anorganik 75 % dengan pupuk hijau C. juncea 20 ton ha-1 dapat mengurangi kebutuhan pupuk anorganik. Perlakuan pupuk anorganik 100% dengan pupuk hijau C. juncea 20 ton ha-1 dan perlakuan pupuk anorganik 100% dengan pupuk kandang 20 ton ha-1 memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik 100% dengan pupuk kandang 10 ton ha-1 disertai pupuk hijau C. juncea 10 ton ha-1

    Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Mulsa Organik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril)

    Get PDF
    Kedelai adalah salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia. Tanaman kedelai akan tumbuh dengan baik apabila syarat tumbuhnya terpenuhi dengan melakukan teknik budidaya yang tepat. Oleh karena itu, olah tanah dan mulsa adalah teknik budidaya yang tepat diterapkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kedelai. Pengaruh yang ditimbulkan akibat olah tanah dan mulsa bergantung pada tingkat olah tanah dan bahan mulsa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh olah tanah dan mulsa organik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, serta mendapatkan kombinasi yang tepat antara olah tanah dan mulsa organik untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil kedelai yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Jatikerto, Kabupaten Malang, pada bulan Juni sampai September 2014. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan mulsa organik dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah minimal dan mulsa jerami 6 ton ha-1 dapat meningkatkan secara nyata tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji, hasil biji per hektar. Perlakuan olah tanah minimal dan mulsa jerami 6 ton ha-1 menghasilkan panen lebih besar 2,26 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa olah tanah dan tanpa mulsa dengan peningkatan hasil 96,52 %

    Pengaruh Lama Penggunaan Mulsa Dan Pupuk Kandang Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Potre Koneng

    Get PDF
    Jagung varietas Potre Koneng memilki potensi hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas lokal lainnya. Keadaan iklim madura yang kering dan tingkat evarporasi yang tinggi maka di perlukan mulsa dan pupuk organik (kandang) agar tanah dapat menjaga kelembaban tanah. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama peng-gunaan mulsa plastik hitam perak dan pupuk kandang dengan beberapa taraf dosis terhadap hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Sep-tember sampai bulan Desember 2012 di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kota Malang. Penelitian menggunakan Ranca-ngan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu penggunaan mulsa (M) dan dosis pupuk kandang (P) yang diulang 3 kali. Pada penggunaan mulsa, tanpa mulsa (M0), penggunaan mulsa sampai 21 hst (M1), dan penggunaan mulsa sampai 35 hst (M2). Pada dosis pupuk kandang, tanpa pupuk kandang (P0), dosis 2,5 ton ha-1 (P1), dosis 5 ton ha-1 (P2), dan dosis 7,5 ton ha-1 (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa sampai 35 hst meng-hasilkan hasil yang lebih tinggi diban-dingkan dengan perlakuan tanpa mulsa pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tana-man, indeks luas daun dan panjang tongkol, tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil jagung. Perlakuan pupuk kandang dengan dosis 7,5 ton ha-1 menghasilkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pu-puk kandang pada pengamatan tinggi tanaman, bobot kering total tanaman dan panjang tongkol, tetapi tidak berpe-ngaruh terhadap hasil jagung

    Pengaruh Pupuk N, P, K, Azolla (Azolla Pinnata) Dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ialah: 1) Mempelajari pengaruh pemberian pupuk hijau azolla (Azolla pinnata) dan kayu apu (Pistia stratiotes) pada pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa). 2) Mempelajari pengaruh pupuk hijau azolla dan kayu apu untuk mengurangi pemberian pupuk anorganik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Juli 2012 di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 3 kali ulangan. Kesimpulan dari hasil penelitian ialah: 1) Perlakuan pupuk anorganik 100%, azolla 1,5 ton ha-1, kayu apu 1,5 ton ha-1 memberikan hasil sebesar 6,70 ton ha-1 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik 100% yang memberikan hasil sebesar 6,37 ton ha-1. 2) Perlakuan pupuk anorganik 75%, azolla 1,5 ton ha-1, kayu apu 1,5 ton ha-1 memberikan hasil sebesar 6,33 ton ha-1 dan pupuk anorganik 75%, azolla 1 ton ha-1, kayu apu 1 ton ha-1 memberikan hasil sebesar 6,23 ton ha-1. Kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik 100% yang memberikan hasil sebesar 6,37 ton ha-1 sehingga perlakuan pupuk anorganik 75%, azolla 1,5 ton ha-1, kayu apu 1,5 ton ha-1 dan pupuk anorganik 75%, azolla 1 ton ha-1, kayu apu 1 ton ha-1 dapat mengurangi kebutuhan pupuk anorganik

    Pengaruh Interval Waktu Dan Tingkat Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merril.)

    Get PDF
    Dalam siklus hidupnya, kedelai tergolong pada tanaman yang tidak tahan kekeringan dan kelebihan air. Kekurangan air akan menurunkan hasil, sedangkan pengairan berlebihan dalam ketersediaan air terbatas disamping menurunkan pertumbuhan juga mengurangi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval waktu dan tingkat pemberian air yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L) Merril). Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2013, di rumah plastik Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas dering dan introduksi. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 0-75 sesuai kapasitas lapang (A0) memiliki pertumbuhan (Tinggi Tanaman, Saat Muncul Bunga, Jumlah Bunga, Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Kering Total Tanaman, dan Laju Pertumbuhan Relatif) dan hasil (Jumlah Polong, Bobot Polong dan Jumlah Biji) paling baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Interval waktu dan tingkat pemberian air memberikan pengaruh adanya interaksi terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman. Pemberian air pada perlakuan 0-40 hari sesuai kapasitas lapang; diberi air 1 minggu sekali sampai panen (A3) menghasilkan bobot polong per tanaman, jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per tanaman masing – masing 81%, 70,35% dan 72,38% dari perlakuan kontrol
    corecore