52 research outputs found

    POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DAERAH MANADO, MINAHASA UTARA DAN MINAHASA

    Get PDF
    Design rainfall is an input for analyzing the ungagged cathment design flood. Daily rainfall should be transformed into hourly rainfall. Transforming the daily rainfall to hourly rainfall by using the Storm Pattern of each own area. Until now there is no research about Storm Pattern of Manado, North Minahasa and Minahasa area therefor in design flood analysis still using the Storm Pattern from another area. The aim of this research is to get the Storm Pattern of the Manado, North Minahasa and the Minahasa area. The hourly rainfall data from 2003 to 2014 was taken from the Automatic Rain gage station at Sam Ratulangi airport Station, Maen station, Rumengkor station and Paleloan station. Data was analyzed by using Statistics Methods. The rainfall data that used is the rainfall that has depth more than 50 mm in one rainfall series. Data is analyzed to get the frequency of each rainfall duration and then determine the rainfall duration that can represent the storm pattern of the research area. The result shows that the duration of  storm pattern of this area is seven to ten hours which 50.83% in first hour, 25.17% in second hour, 8.64% in third hour, 4.93% in fourth hour, 2.93% in fifth hour, 1.35% in sixth hour, 2.43% in seventh hour and 3.72% in eight  to tenth hour.Keywords: rainfall, patter

    ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI MAEN KECIL DI DESA MAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Sungai Maen kecil adalah salah satu sungai di kabupaten Minahasa Utara yang melewati desa Maen. Sungai ini pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati. Luapan air dari sungai Maen kecil menimbulkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai maupun pengguna jalan raya. Dalam mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan data debit banjir dan elevasi tinggi muka air untuk penyesuaian penampang sungai Maen kecil.Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan Araren – Pinenek dan pos hujan Klimatologi Maen. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2009 s/d 2018. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukan nilai 0,7862. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang terukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang STA 0 + 0 masih mampu menampung debit banjir pada kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Selain itu semua penampang sungai Maen kecil yang ditinjau sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Maen kecil, Debit Banjir, Elevasi Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    TINJAUAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI JALAN HASANUDIN DALAM KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

    Get PDF
    Jalan Hasanudin Dalam, Kelurahan Islam, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, sering tergenang bahkan banjir pada musim penghujan akibat sistem drainase yang kurang baik. Permasalahan genangan ini berdampak pada terganggunya aktivitas sosial, perekonomian dan berbagai aspek kehidupan di kelurahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau dan menganalisis daya pelayanan sistem drainase yang ada. Analisis hidrologi dilakukan untuk mendapatkan debit rencana (Qrencana). Untuk analisis hujan rencana, digunakan distribusi normal sebagai tipe sebaran yang memenuhi kriteria berdasarkan hasil analisis parameter statistik data. Debit rencana dihitung dengan persamaan rasional. Analisis hidraulika dilakukan untuk mendapatkan debit kapasitas saluran (Qkapasitas). Perhitungan Qkapasitas menggunakan rumus Manning dan hasilnya dibandingkan dengan persyaratan Qkapasitas ≥ Qrencana­ untuk mengetahui kemampuan daya tampung dari setiap ruas saluran.Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat enam ruas saluran dari tiga puluh delapan ruas saluran eksisting dan satu gorong-gorong dari sebelas gorong-gorong eksisting yang sudah tidak mampu mengalirkan debit rencana sehingga perlu dilakukan perubahan dimensi agar dapat menampung debit yang ada, serta penambahan tiga ruas saluran baru pada lokasi yang belum memiliki saluran.Kata Kunci: Jalan Hasanudin Dalam, Kelurahan Islam, Drainase, Debit Rencan

    PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO

    Get PDF
    Kampung Tubir adalah salah satu daerah yang terletak di Kelurahan Paal 2 Kota Manado yang merupakan daerah yang sering terjadi genangan. Di beberapa ruas jalan ternyata tidak memiliki saluran, sehingga mengakibatkan adanya genangan air. Oleh Karena itu perlu dibuat saluran untuk menangani genangan air tersebut. Selain itu, saluran existing di lokasi penelitian tidak terhubung dengan outlet  sehingga perlu adanya penambahan saluran agar terhubung dengan outlet. Dalam penelitian ini dilakukan obsrevasi langsung di lapangan untuk mengetahui penyebab permasalahan genangan di daerah tersebut. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data curah hujan yang kemudian dilakukan analisis hidrologi dalam hal ini melakukan uji outlier untuk mengetahui apakah ada data yang outlier. Data yang terkoreksi akan digunakan dalam menghitung parameter statistik, untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan. Berdasarkan parameter statistik, kemungkinan data mengikuti tipe sebaran Log Pearson III dan diperoleh hujan rencana sebesar 213.8 mm yang digunakan untuk menghitung debit rencana. Serta dilakukan analisis hidrolika untuk mendapatkan dimensi hidrolis saluran yang mampu mengakomodir debit rencana. Dari hasil analisis terdapat 4 ruas saluran eksisting (S1-2, S3-2, S6-7, S10-11) dimana 2 ruas saluran eksisting (S1-2 dan S10-11) sudah tidak memenuhi kapasitas, sehingga dilakukan perubahan dimensi saluran dan penambahan 3 ruas saluran (S4-5, S7-8 dan S8-9). Dibeberapa titik (2-7, 5-10 dan 9-11) tidak terdapat gorong-gorong, sehingga direkomendasikan penambahan 3 buah gorong-gorong (G2-7, G5-10 dan G9-11), serta saluran menuju outlet (S11-12). Kata kunci :Genangan, Analisis Hidrologi, Analisis Hidrolik

    ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI KAWANGKOAN DI DESA KAWANGKOAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Sungai Kawangkoan adalah sungai di Kabupaten Minahasa Utara yang melewati Desa Kawangkoan, Kecamatan Kalawat. Sungai Kawangkoan melewati kawasan pembangunan jembatan yang merupakan bagian dari jalan Tol Manado-Bitung memerlukan analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang nantinya akan berpengaruh terhadap perencanaan struktur jembatan tersebut.Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan Kaleosan dan pos hujan Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun, dari tahun 2009 s/d 2018. Setelah diperoleh besaran curah hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow)  menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukkan nilai 0,852. Analisis debit banjir dilakukan dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang terukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Kawangkoan yang ditinjau masih mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Kawangkoan, Debit Banjir, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS

    PENGEMBANGAN SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN LIMA KELURAHAN WAWALINTOUAN KECAMATAN TONDANO BARAT KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Lingkungan Lima Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa adalah daerah yang sering mengalami genangan pada saat musim penghujan. Genangan tersebut mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan. Hal ini dikarenakan sebagian daerah tersebut belum memiliki saluran dan gorong-gorong. Untuk itu dilakukan pengembangan sistem drainase, yang direncanakan agar memberikan solusi penanganan genangan yang terjadi Analisis hidrologi dilakukan untuk mendapatkan debit rencana (Qrenc). Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisa frekuensi terhadap data curah hujan dengan kala ulang 10 tahun menggunakan metode log Pearson III dan perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe. Debit rencana dihitung menggunakan metode rasional. Untuk menghitung debit kapasitas (Qkaps) dari saluran dan gorong-gorong, dilakukan analisis hidrolika. Dari perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas (Qrenc ≤ Qkaps), diketahui kemampuan dari setiap saluran dan gorong-gorong dalam menampung debit rencana. Berdasarkan hasil analisis di lokasi tersebut perlu dilakukan perbaikan agar saluran mampu menampung debit yang ada, diantaranya dilakukan perubahan dimensi 6 ruas saluran dari 20 ruas saluran eksisting serta penambahan 16 ruas saluran baru dan 6 gorong-gorong baru. Kata Kunci : Genangan, Debit rencana, Debit kapasitas, Sistem drainas

    ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI MARISA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

    Get PDF
    Sungai Marisa adalah salah satu sungai yang berada di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Sungai Marisa pernah meluap dan menyebabkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai, rusaknya areal pertanian serta menganggu lalu lintas kendaraan. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air dari Sungai Marisa.Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan MRG DAS Limboto Datahu dan pos hujan Klimatologi DAS Limboto. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2009 s/d 2018. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukkan nilai 0,9799. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Marisa yang ditinjau tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Marisa, Debit Banjir, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS

    ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

    Get PDF
    Sungai Sangkub merupakan salah satu sungai dengan DAS yang luas di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Sangkub yang tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sudah sering meluap dan membanjiri kawasan hilir DAS yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir  dan tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 5 pos hujan dan 1 pos klimatologi, yaitu pos hujan Huntuk, Bintauna Pantai, Pangkusa, Bumbung, Toraut, dan pos klimatologi Sangkub. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2002 s/d 2015.Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit semua penampang sungai tidak dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 25 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun. Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PALAUS DI KELURAHAN LOWU I KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    Sungai Palaus adalah salah satu sungai di kecamatan Ratahan, kabupaten Minahasa Tenggara yang bermuara di pantai Belang. Tahun 2007 sungai tersebut meluap mengakibatkan rumah warga dan hewan hanyut oleh air. Hal ini terjadi karena pembangunan pemukiman di pinggiran sungai sepanjang 200 meter yang menyebabkan penampang basah sungai semakin mengecil sehingga pada saat terjadi banjir maka air yang ada di sungai meluap ke daerah yang berada disekitar sungai. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan upaya pengendalian banjir yang dapat dilakukan dengan mengetahui debit banjir rencana.Data curah hujan diperoleh dari hasil pengamatan yang berasal dari 1 pos hujan dan 1 pos klimatologi, yaitu pos hujan Noongan Winebetan dan pos klimatologi Tompaso Baru Tumani. Berdasarkan metode poligon Thiessen maka data curah hujan yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah pos hujan Noongan Winebetan dari tahun 2002 s/d 2016. Selanjutnya untuk mendapatkan besarnya debit banjir rencana maka dibutuhkan suatu analisis frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III.Dari hasil besar hujan yang didapat, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang sungai dari sta 0 + 40, sta 0 + 60, sta 0 + 80, sta 0 + 100, sta 0 + 180 dan sta 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang. Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    ANALISIS NERACA AIR SUNGAI ALO DI TITIK BENDUNG ALO KABUPATEN GORONTALO

    Get PDF
    Salah satu pemanfaatan DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa, yaitu dengan pembangunan  Bendung Alo yang sangat berguna sebagai penunjang kegiatan di bidang pertanian. Akhir - akhir ini  pada musim kemarau debit di Bendung Alo mengalami penurunan sehingga Bendung Alo tidak mampu menyuplai air secara maksimal untuk kebutuhan irigasi, akibatnya para petani mengalami kerugian. Padahal sebagian besar masyarakat yang ada di lingkup DAS Alo berprofesi sebagai petani, hal tersebut menggambarkan bahwa kehidupan masyarakat sangat bergantung pada penggunaan lahan serta ketersediaan air. Maka dari itu, diperlukan analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Alo.Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Alo. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan Ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk D.I Alo.Hasil dari analisis neraca air menunjukkan bahwa ketersediaan air di DAS Alo tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi di sekitar DAS Alo baik untuk lahan irigasi fungsional maupun potensial. Masa tanam dan pola tanam yang digunakan perlu disesuaikan kembali sehingga ketersediaan air dapat memenuhi kebutuhan lahan irigasi fungsional.  Kata Kunci : DAS Alo, Metode NRECA, Neraca Ai
    corecore