1 research outputs found
SISTEM PENENTUAN KALORI HARIAN PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN MODEL LOGIKA FUZZY MAMDANI DAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (FCM)
Saat ini penyakit diabetes sudah dikenal oleh masyarakat karena keganasannya jika sudah
menginfeksi manusia. Penyakit ini muncul ditandai dengan adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh yang disebabkan dari faktor keturunan atau konsumsi gula yang
berlebihan. Penderita Diabetes Melitus (DM) tingkat lanjut perlu untuk mengontrol
kesehatannya secara rutin, termasuk mengontrol konsumsi kalori harian. Ada 4 faktor atau
variabel yang mempengaruhi dalam penentuan kalori penderita DM yaitu usia, tinggi badan,
berat badan, dan aktivitas. Dalam menentukan nilai variabel biasanya tidak menggunakan nilai
absolute 0 atau 1, sehingga sering menimbulkan ketidakpastian dalam mengambil keputusan.
Logika fuzzy dapat digunakan untuk memecahkan ketidakpastian penyebab dari suatu masalah,
sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang pasti. Logika fuzzy banyak digunakan karena
diantaranya memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat/pasti. Permasalahan yang
terjadi jika hanya menggunakan model Mamdani, yaitu tidak ada pengelompokan data untuk
proses pembelajaran sistem yang menghasilkan knowledge base. Logika fuzzy juga mengenal
dengan istilah Clustering. Clustering merupakan proses pengelompokan data dalam kelaskelas
sehingga
data
dalam
suatu
cluster
memiliki
tingkat
persamaan
yang
tinggi
satu
dengan
lainnya.
Ada
banyak
metode
clustering
salah
satunya
fuzzy
c-means
clustering.
Metode
fuzzy
c-means
clustering
digunakan
untuk
menentukan
jumlah
fungsi
keanggotan
masing
β masing
atribut. Jumlah cluster optimal yang dihasilkan fuzzy c-means clustering ditentukan dengan uji
validitas index Xie Beni masing β masing atribut. Hasil uji validitas cluster tersebut menjadi
dasar untuk menetapkan jumlah fungsi keanggotaan masing β masing atribut, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan perhitungan dengan model Mamdani. Berdasarkan hasil uji
validitas sistem menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) diperoleh akurasi
sekitar 91.81%