6 research outputs found

    Studi Literatur Basis Data SQL dan NoSQL

    Get PDF
    With the increasing need to store large amounts of unstructured and semi-structured data, the database that used to be mostly using SQL technology, began using the NoSQL database. The purpose of this paper is to conduct a literature study of the characteristics, advantages and disadvantages of SQL and NoSQL databases. This literature study shows that there are differences in SQL databases and based on characteristics (ACID for SQL vs. BASE and CAP for NoSQL); data model (relational for SQL and key-value for NoSQL); data structure (structured for SQL and non- or semi-structured for NoSQL); process (subquery, join and grouping / aggregation and complex queries faster only for SQL); and the number of servers used (single large server for SQL and multiple multiple levels for NoSQL). A literature review for further SQL and NoSQL applications is needed in the future

    Fuzzy C-Means Dalam Klasifikasi Histori Data Susut Daya Pelanggan AMR Tidak Wajar Pada PT. PLN Distribusi Jakarta Raya

    Get PDF
    Susut daya merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh PT. PLN khususnya Distribusi Jakarta Raya. Susut non-teknis banyak menyebabkan kerugian besar bagi PT. PLN Distribusi Jakarta Raya. AMR (Automatic Meter Reading) digunakan untuk pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran energi listrik pada masing-masing konsumen secara lokal maupun jarak jauh. Diperlukan metode dengan keoptimalan yang tinggi agar dapat mengukur susut yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode clustering Fuzzy C-Means dengan tujuan membandingkan dengan metode K-Means. Keoptimalan suatu cluster ditentukan dengan nilai DBI (Davies-Bouldin index) yang minimum. Semakin kecil nilai DBI, maka suatu cluster dikatakan optimal untuk melakukan clustering data. Hasil penelitian membuktikan bahwa metode Fuzzy C-Means lebih optimal dibandingkan metode K-Means dengan nilai DBI metode Fuzzy C-Means sebesar 0.54532171146831 di set cluster 2 sedangkan nilai DBI metode K-Means sebesar 0.893 di set cluster 4

    Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19 Guna Pengelolaan Data Warga Serta Memutus Mata Rantai Covid-19

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat dalam usaha mengefektifkan layanan kepada masyarakat harus dilakukan sampai pada tingkat Desa. Keberadaan TIK selain dapat meningkatkan pelayanan juga bermanfaat dalam proses pengolahan data yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan, mendukung pengambilan keputusan dan banyak manfaat lainnya. Pengabdian Kepada Masyarakat ini difokuskan pada pendampingan sistem informasi desa yang disebut dengan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi dan Tanggap Covid. Sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa. COVID-19 telah mewabah pada hampir seluruh penjuru dunia termasuk diIndonesia dimana gejala paling umum adalah demam hingga 38℃. Oleh karena itu saat ini diberbagai tempat telah memberlakukan pengecekan suhu tubuh untuk untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Untuk menghambat penyebaran COVID-19, Himbauan Pemerintah Pusat kepada masyarakat untuk menerapkan 5M yakni diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, membatasi mobilisasi dan menghindari kerumuman. Hal tersebut yang menjadi dasar untuk membuat suatu alat pendeteksi suhu tubuh warga di Perumahan Bunga Raya Desa Duren Jaya Bekasi. Sistem pendeteksi suhu tubuh ini dibuat menggunakan Raspberry Pi sebagai processor utamanya, webcam sebagai kamera pendeteksi wajah menggunakan sensor AMG8833 dan sebagai pendeteksi suhu tubuh menggunakan sensor Infra Red. Melalui sistem ini data kependudukan diharapkan dapat terekam lebih baik guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan data desa, dapat mengakomodasi perubahan-perubahan secara cepat serta menjadikan Perumahan Bunga Raya Khususnya lingkup RT 012/016 sebagai salah satu perumahan tanggap Covid-19

    Blockchain-Based Implementation of Building Information Modeling Information Using Hyperledger Composer

    No full text
    With the advancement of Building Information Modeling (BIM) technology, BIM gains more importance and becomes a prerequisite in building projects. BIM is useful throughout a building lifecycle; from building bid, design, construction, completion, operation, and maintenance to building demolition. However, current information exchange surrounding BIM is still limited and bound to a single participant or organization and is also limited to a particular phase in the building lifecycle. This paper aims to explore BIM information exchange among many parties involved in a secure manner using a blockchain platform throughout the whole building lifecycle. In this research, many parties involved in the building project will be able to recognize one another through deployment of a permissioned blockchain. This information exchange uses Hyperledger Composer, a permissioned blockchain running on a blockchain platform called Hyperledger Fabric. Our experiment shows that BIM information exchange could be further improved. In this study, BIM information exchange can be implemented not only in one building phase but throughout the whole building lifecycle. It also facilitates BIM information exchange among multiple participants in a secure manner via a permissioned blockchain

    Blockchain-Based Double-Layer Byzantine Fault Tolerance for Scalability Enhancement for Building Information Modeling Information Exchange

    No full text
    A Practical Byzantine Fault Tolerance (PBFT) is a consensus algorithm deployed in a consortium blockchain that connects a group of related participants. This type of blockchain suits the implementation of the Building Information Modeling (BIM) information exchange with few participants. However, when much more participants are involved in the BIM information exchange, the PBFT algorithm, which inherently requires intensive communications among participating nodes, has limitations in terms of scalability and performance. The proposed solution for a multi-layer BFT hypothesizes that multi-layer BFT reduces communication complexity. However, having more layers will introduce more latency. Therefore, in this paper, Double-Layer Byzantine Fault Tolerance (DLBFT) is proposed to improve the blockchain scalability and performance of BIM information exchange. This study shows a double-layer network structure of nodes that can be built with each node on the first layer, which connects and forms a group with several nodes on the second layer. This network runs the Byzantine Fault Tolerance algorithm to reach a consensus. Instead of having one node send messages to all the nodes in the peer-to-peer network, one node only sends messages to a limited number of nodes on Layer 1 and up to three nodes in each corresponding group in Layer 2 in a hierarchical network. The DLBFT algorithm has been shown to reduce the required number of messages exchanged among nodes by 84% and the time to reach a consensus by 70%, thus improving blockchain scalability. Further research is required if more than one party is involved in multi-BIM projects

    Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi Dalam Manajemen Data Rukun Tetangga Lingkup Rukun Warga 016 Duren Jaya Bekasi

    No full text
    Saat ini mayoritas masyarakat dalam pembangunan desa memanfaatkan teknologi informasi dan infrastruktur. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pendampingan dan pelatihan sistem informasi pengelolaan data untuk lingkup Rukun Tetangga RW 016 Desa Duren Jaya Bekasi. Sistem informasi dirancang untuk memudahkan penanganan dan pengelolaan data warga. Desa Duren Jaya memiliki memiliki 19 RW dengan total RT sebanyak 200. RW yang dijadikan mitra pengabdian masyarakat ini adalah RW 16 yang membawahi 13 RT. Selama observasi lapangan, tim menemukan beberapa masalah dalam pengelolaan data warga. Pada tanggal 18 – 19 Juli 2022, Tim Pengabdian Masyarakat melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi sistem informasi manajemen data (SIMDA) di perumahan Bunga Raya, Duren Jaya, dan Bekasi. Ketua RW 016 dan beberapa Ketua dan Pengurus RT 01 hingga 013 ikut serta dalam kegiatan ini. Secara umum pengurus RT di RW 016 Duren Jaya merasa senang dengan apa yang disampaikan tim PKM FTEN ITPLN. Mereka berharap, sistem ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi akan diperluas untuk memenuhi kebutuhan RT di luar kawasan perumahan Bunga Raya. Segala saran, masukan, dan harapan pengurus RT menjadi catatan penting bagi tim PKM untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem agar dapat memberikan kontribusi dan solusi terbaik, khususnya yang terkait dengan pengelolaan data warga di lingkungan RT dan RW, tidak hanya di Duren Jaya tetapi juga di wilayah lain
    corecore