31 research outputs found

    Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar dengan Pendekatan Tematik

    Full text link
    Pendidikan agama Islam, suatu USAha untuk membina dan mengasuh peserta didik, agar dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan, dan pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Tujuan pembelajaran PAI untuk menumbuh kembangkan aqidah Islam dan mewujudkan manusia Indonesia taat beragama dan berakhlaq mulia. Pendekatan pembelajaran PAI secara tematik menjadi urgen. Karena itulah, pola yang dapat diakomodir adalah menetapkan tema-tema dalam lingkup PAI, meliputi: AI Qur'an, Aqidah, Fikih, Akhlak, dan SKI

    Error Analysis Geometry Questions on Working Class V SD / Mi in YOGYAKARTA

    Full text link
    In 2013, the results of UAN for mathematics in primary schools / MI in DIY average value is lower than other subjects, namely Indonesian and IPA. The success of the sixth grade students work on problems UAN is inseparable from the ability of students to understand math at grade material underneath. Based on the experience of researchers, many teachers who have less correct geometry concepts. Of course this is an impact on students\u27 understanding of geometrical concepts. So in this study will be examined whether the errors are mostly done by students in grade V on the geometry of the material, especially material area and perimeter of a flat wake. This research is qualitative descriptive field. Subjects were 43 fifth grade students who come from 4 SD / MI in the city of Yogyakarta. Data retrieval by providing written test questions, the essay form. The results showed that the most frequent errors are errors of type-1, which is a misconception. Another error is the fault of type-3, namely: writing mathematical notation and use of the unit

    Abundance of Pollinator Insect (Forcipomyia Spp .) of Cocoa Under Some Shade Trees

    Get PDF
    Cocoa production is affected by cocoa flowering and fruiting. The factor affects fruit seeting is pollinator agent such as Forcipomyia spp. Until now, information concerning population dynamics of Forcipomyia in some models of cocoa shading trees remains limited. This research was studied to observe the population dynamics of Forcipomyia spp. in some models of cocoa shading trees, namely lamtoro (Leucaena sp.), krete (Cassia surithensis) and areca nut (Areca catechu) in two main season of rainy and dry seasons. The research was conducted in Kaliwining research station of Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI), Jember, by surveying the existing cocoa under different types of shading trees as mentioned above. The insects were observed using modified sticky trap method, whilst micro climate condition was also observed. The highest population was in January (rainy season) under Leucaena spp. shade tress and the lowest population was in October under all type of the shading trees. There was no relationship between microclimate condition under cocoa trees (temperature, RH and light intensity) and Forcipomyia spp. population (r = 0.08 and 0.04)

    Penentuan Aktivitas Perdagangan dan Jasa di Kawasan Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Nganjuk

    Full text link
    Sebagai kawasan perdagangan dan jasa, kawasan Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Nganjuk merupakan kawasan yang berpotensi berkembang pesat. Akan tetapi belum ada ketentuan dalam mengatur aktivitas perdagangan dan jasa yang diperbolehkan, terbatas, bersyarat dan dilarang di lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas perdagangan dan jasa di Kawasan Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Nganjuk sebagai upaya awal dalam menyusun instrumen pengendalian aktivitas dalam peraturan zonasi. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis deskriptif kulitatif dan teknis analisis Delphi. Hasil dari penelitian merupakan sebuah pengaturan aktivitas dengan klasifikasi diijinkan, terbatas, bersyarat dan dilarang. Aktivitas yang diijinkan antara lain adalah aktivitas yang umumnya memiliki kavling <400 m2, jenis gangguan ringan dan aktivitas yang sesuai dengan skala pelayanan. Untuk aktivitas yang terbatas dan bersyarat hampir memiliki kriteria yang sama yaitu ukuran kavling 400-5.000 m2 dan merupakan aktivitas yang tidak sesuai dengan skala pelayanan yang telah ditetapkan. Perbedaannya terletak pada jenis gangguan kronis dan akut untuk aktivitas bersyarat dan ketentuan jam operasi 16-24 jam untuk aktivitas terbatas. Sedangkan untuk aktivitas yang dilarang adalah aktivitas yang memiliki luas kavling > 5.000 m2

    Uji In Vitro Kecernaan Bahan Kering, BahanOrganik dan Produksi N-NH3 pada Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus) yang Difermentasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) dengan Perbedaan Waktu Inkubasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan Bahan Kering (KCBK), Bahan Organik (KCBO) dan Produksi N-NH3 pada Kulit Buah Durian yang Difermentasi dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu proses fermentasi limbah kulit durian dengan menggunakan Pleurotus ostreatus selama 2, 4, 6, dan 8 minggu. Tahap kedua yaitu analisis kecernaan in vitro. Perlakuan penelitian menggunakan 5 perlakuan dengan 4 ulangan dengan menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL).Perlakuan adalahP0 = Kulit Durian Tanpa Fermentasi, P1 = Kulit Durian dengan Fermentasi 2 minggu, P2 = Kulit Durian dengan Fermentasi 4 minggu, P3 = Kulit Durian dengan Fermentasi 6 minggu, P4 = Kulit Durian dengan Fermentasi 8 minggu. Variabel yang diukur meliputi kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, dan produksi N-NH3 (amonia). Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa limbah kulit durian yang difermentasi dengan Pleurotus ostreatus pada masa inkubasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan organik, berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap Kecernaan bahan kering, serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap produksi N-NH3. Hasil penelitian disimpulkan bahwakulit durian yang difermentasi dengan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) (KDF) mampu meningkatkan nilai kecernaan bahan organik bekisar antara 39,07 % – 52,43 %

    Evaluasi Nutrisi Limbah Kulit Durian (Durio Zibethinus) yang Difermentasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) pada Masa Inkubasi yang Berbeda

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi limbah kulit durian yang telah difermentasi menggunakan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada masa inkubasi yang berbeda. Limbah kulit durian (LKD) yang difermentasi ini diduga dapat meningkatkan nilai nutrisi dan menurunkan kandungan serat kasar di dalam LKD. Fermentasi LKD menggunakan Pleurotus ostreatus dilakukan selama 2, 4, 6, dan 8 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu P0 (Perlakuan kontrol tanpa dilakukan proses fermentasi), P1 (fermentasi pada masa inkubasi 2 minggu), P2 (fermentasi pada masa inkubasi 4 minggu), P3 (fermentasi pada masa inkubasi 6 minggu), dan P4 (fermentasi pada masa inkubasi 8 minggu). Variabel yang diukur meliputi kadar air, bahan kering, abu, bahan organik, lemak kasar, protein kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa LKD yang difermentasi pada masa inkubasi yang berbeda berpengaruh sangat sangat nyata (P<0,001) terhadap kadar air, bahan kering, bahan organik, dan lemak kasar. Berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein kasar dan serat kasar, serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKD yang difermentasi dengan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada masa inkubasi 8 minggu dapat meningkatkan protein kasar, dan kadar abu, serta menurunkan kadar lemak kasar

    Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Media Storyboard pada Siswa Kelas X SMA

    Full text link
    This study was conducted with the aims of (1) developing teaching materials to write short with storyboard media on high school students; (2) make a lesson plan of writing short story with storyboard media at grade X of high school students; (3) implementation of writing short story with storyboard media at rade X of high school students; (4) knowing the effectiveness of teaching materials in writing short story by using storyboard media at grade X of high school students. This study need a development research method adapted from the Borg and Gall development model with 10 stages beginning with needs analysis, planning, initial product development, initial product revision, product trial, product revision, small field trial, revision product, operational field test (large group), final product revision, and product dissemination and implementation. Based on the data analysis, it was concluded that the teaching materials to write short story with the developed storyboard media was considered feasible and effective to be used as teaching materials for Bahasa Indonesia at Grade X of high school students
    corecore