10 research outputs found

    Pengaruh Penambahan “Barite”, “Hematite”, dan “Mecomax” terhadap Thickening TIME, Compressive Strength, dan Rheologi Buburr Semen pada Variasi Temperatur (Bhct) di Laboratorium Pemboran dan Produksi

    Full text link
    Problem yang sering terjadi pada perencanaan kegiatan penyemenan adalah penentuan campuran bubur semen yang tepat dan sesuai dengan kondisi sumur yang menjadi target penyemenan. Bubur semen terlebih dahulu dirancang sedemikian rupa dan juga diuji tingkat kelayakannya sebelum digunakan untuk penyemenan, sehingga sesuai dengan karakteristik sumur target penyemenan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi tiga zat additive yang berperan sebagai weighting agent, yaitu Barite, Hematit, dan Mecomax, yang dilakukan pada variasi temperatur BHCT (30°C dan 50°C) terhadap thickening time, compressive strength, dan rheology bubur semen. Tes laboratorium dilakukan dengan bahan dasar semen bubuk kelas G API 10A, air mineral dan tiga zat additive tersebut.Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penambahan zat additive wighting agent menurunkan nilai thickening time penurunan ini disebabkan oleh faktor Perubahan temperature,karena temperatur 50°C memiliki nilai lebih kecil dari temperature 30°C, dan juga memiliki pengaruh terhadap nilai compressive strength yang cukup signifikan. Perubahan nilai compressive strength lebih disebabkan oleh faktor Perubahan temperatur, pada temperatur 50°C, nilai compressive strength akan lebih tinggi daripada temperature 30°C. Terakhir, penambahan weighting agent juga berpengaruh terhadap penurunan nilai yield point, akan tetapi tidak mempengaruhi nilai plastic viscosity secara signifikan

    Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump pada Sumur A-1, A-2,Z-1, dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper

    Full text link
    Sucker rod pump is a type of artificial lift methods are often used to date. Sucker rod pump suitablefor wells with low productivity, as well as the relative ease in operation and treatment becausepeople in the field have been much acquainted with this type of pump. Sucker rod pump workingprinciple or often called beam pumping up and down movement harnesses from the plunger topush the fluid reservoir to the surface. Optimization sucker rod pump performance can beperformed using software prosper

    Meningkatkan Laju Alir Minyak dengan Mengoptimasi Injeksi Gas pada Sumur M Lapangan N

    Get PDF
    Gas lift adalah suatu metode pengangkatan buatan yang dilakukan dengan cara menginjeksikan gas dengan tekanan tinggi ke dalam sumur melalui annulus casing dan masuk ke dalam tubing. Dimana gas yang diinjeksikan tersebut akan tercampur dengan fluida yang berada di dalam tubing sehingga membuat berat kolom fluida menjadi ringan dan mudah untuk diproduksikan ke permukaan. Banyaknya gas yang diinjeksikan kedalam sumur, titik kedalaman injeksi gas lift, serta ketersediaan jumlah gas lift yang ada sangat mempengaruhi rate dari fluida yang terproduksikan ke permukaan. Akan tetapi kita tetap harus melihat apakah gas lift yang diinjeksikan tersebut sudah cukup optimum dibandingkan dengan rate produksi saat ini. Terlalu banyaknya gas lift yang diinjeksikan sedangkan peningkatan produksi yang tidak terlalu signifikan menyebabkan banyaknya gas lift yang terbuang sia-sia. Setelah dilakukan perhitungan pada sumur yang dianalisis, dibutuhkannya dilakukan optimasi injeksi gas

    Optimasi Lifting Menggunakan Electric Submersible Pump dan Analisa Keekonomian pada Sumur “X” Lapangan “Y”

    Full text link
    Dalam memproduksikan minyak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara sembur alam dan sembur buatan. Cara pertama dilakukan bila tekanan reservoir cukup tinggi sehingga dapat mengalirkan fluida ke permukaan dengan tekanan alami yang ditimbulkan oleh reservoir. Cara yang kedua dilakukan apabila tekanan reservoir tersebut sudah tidak mampu lagi mengalirkan fluida ke permukaan dengan tekanan alaminya. Ada beberapa metode pengangkatan buatan yang dapat digunakan agar fluida bisa naik ke permukaan. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan pompa benam listrik (Electric Submersible Pump - ESP). Metode pengangkatan fluida dengan ESP banyak digunakan karena sangat efektif dan efisien untuk sumur yang mempunyai produktivitas indeks (PI) yang besar, sumur yang dalam, serta untuk sumur-sumur miring. Dalam merancang pompa ESP yang cocok untuk sumur minyak, diperlukan data yang akurat untuk membuat kurva IPR yang menjadi dasar pertimbangan untuk perancangan pompa ESP. Design pompa kemudian dapat disesuaikan dengan jenis dan tipe pompa yang dimiliki oleh Perusahan, karena tiap Perusahaan pembuat pompa ESP memiliki tipe dan jenisnya masing-masing. Dengan menggunakan pompa ESP diharapkan dapat meningkatkan produksi sumur yang juga dapat berpengaruh pada pemasukan bagi Perusahaan dan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dengan kenaikan produksi yang signifikan dikarenakan biaya sewa dan perawatan ESP yang tergolong cukup mahal

    Analisa Pressure Build Up Test Pada Sumur X Lapangan Y Dengan Metode Horner Manual Dan Ecrin 4.10

    Full text link
    The main purpose of a hydrocarbons well testing or pressure transient analysis is to decide theability of a layer or formation to produce. Pressure transient analysis is basically giving a pressurebalance disorder on well tested. In this final thesis is conducted analysis of well test results atPressure Build Up with method Type Curve Pressure Deritative with help of software Ecrin v4.10and Horner Plot analysis manually

    Analisa Optimasi Gas Lift pada Sumur Rs-1 di Lapangan RS

    Full text link
    Sumur RS-1 adalah sumur yang tidak mampu lagi untuk memproduksikan fluidanya secara sembur alam, sehingga membutuhkan instalasi artificial lift. Untuk produksi harian, sumur tersebut dibantu oleh artificial lift jenis continuous gas lift. Dengan bantuan gas lift, Sumur RS-1 dapat berproduksi selama beberapa tahun. Produksi tertinggi untuk Sumur RS-1 adalah sebesar 273 BFPD. Sumur RS-1 memiliki 3 gas lift valve dengan titik kedalaman injeksi berada pada kedalaman 2.743 ft. Dalam studi ini dilakukan analisia optimasi penggunaan artificial lift yang sudah terpasang yaitu continuous gas lift. Sumur RS-1 memiliki watercut diatas 50%, oleh karena itu, pembuatan grafik IPR Sumur RS-1 menggunakan composite IPR. Maka didapat nilai productivity index Sumur RS-1 sebesar 0,71. Optimasi Sumur RS-1 ini dilakukan dengan meningkatan laju alir gas injeksinya dari 0,002 mmscfd menjadi 0,2 mmscfd karena menghasilkan net income yang paling tinggi yaitu 1.979 USD/d dengan pertambahan oil rate yang awalnya sebesar 33,9 STB/d menjadi sebesar 65,2 STB/d

    Studi Kasus: Aplikasi Penggunaan Modern Production Data Analysis untuk Mengevaluasi Hasil Interpretasi Data Dst dan Performa Produksi pada Sumur Gas Alpha

    Get PDF
    Sumur Alpha merupakan sumur eksplorasi gas yang berada didaerah Sumatera, Indonesia. Interpretasi data DST memperlihatkan lapisan gas ini merupakan Limited Boundary Reservoir dengan rata-rata produksi sebesar 8 MMscfd dan IGIP 0.149 Bcf. Untuk membuktikan hasil interpretasi,dilakukan kegiatan workover dengan hasil produksi awal sebesar 2.9 MMscfd dan kumulatif produksi sebesar 0.104 Bcf. Dari hasil yang didapat, analisa tambahan diperlukan untuk mengurangi resiko ketidaktepatan dalam memahami sumur untuk perencanaan selanjutnya. Analisa dengan metode Modern Production Analysis / Rate Transient Analysis (RTA) dipilih menyesuaikan data terbaru yang dimiliki dengan mengintegrasikan analisa antara Turner Rate, Flowing Material Balance, Type Curve Matching Blasingame, Pressure & Rate History Matching. Aplikasi metode ini memberikan informasi diantaranya mengenai model reservoir, properti reservoir, flow regime, IGIP dan gambaran performa produksi. Interpretasi RTA menunjukan model reservoir berupa Limited Boundary Reservoir. Terjadi penurunan kualitas reservoir (Permeabilitas, Skin) akibat kegiatan operasi yang mempengaruhi produksi. Intepretasi pun menunjukan pola aliran berupa Pseudo Steady State. Besarnya IGIP 0.140 Bcf sesuai dengan interpretasi DST dengan perbedaan sebsar 6%. Permasalahan liquid loading pun terjadi pada produksinya. Hasil analisa ini menunjukan RTA dapat mengevaluasi interpretasi data DST dan performa produksi yang dimiliki secara komprehensif. Hal ini meningkatkan keyakinan dan pemahaman untuk melakukan rencana pengembangan selanjutnya
    corecore