21 research outputs found

    Keselamatan Transportasi Jalan Di Indonesia Saatnya Ada Perubahan

    Full text link
    This paper describes the implementation of road safety strategy that was experienced in many developed countries, whereby the sustainable road transport issues were included. Such strategy can hardly be found in Indonesia, the country that facing with serious problem in road accidents. Road safety action plans, those carried out to mitigate road accidents in some countries, were presented. In addition the paper also suggested the actions have to be taken to make better road accidents situation in Indonesia

    Model Kecelakaan Sepeda Motor Pada Suatu Ruas Jalan

    Full text link
    Recently, motorcycle population in Indonesia is increasing rapidly. Meanwhile, the number of accidents involving motorcycles is higher than that of other motor vehicles. Based on the problem, it is important to find out a solution so that the road transportation safety can be created. The objective of this study is to model motorcycle accidents on the road. The dependent variable, as a response variable, is the number of motorcycle accidents and the independent variables are traffic volume, speed, lane width, lane number, and shoulder. The road accident data were collected from 18 roads in four areas, including Surabaya City, Malang City, Malang Regency, and Batu City. Modeling analysis employed a Generalized Linear Modeling (GLM) method. The results indicated that the model can be used to describe the actual condition of the road accidents. Moreover, it is also showed that the motorcycle accidents are significantly influenced by volume, speed, lane width, lane number, and shoulder variables. High volume and speed will increase accident risks, but the increase in lane width, lane number, and shoulder will decrease accident risks

    Model Kecelakaan Sepeda Motor Pada Ruas Jalan Dengan Menggunakan Pendekatan Glm

    Full text link
    In this study, traffic accidents occurred on roads in Batu, East Java, were observed. Based on these traffic accident data, a model was built to relate the number of motorcycle accidents with the availability of road shoulders, traffic flow, and traffic speed. The results indicate that the availability of road shoulders potentially reduce the number of motorcycle accidents. Conversely, increasing the speed and traffic flow potentially increase the number of motorcycle traffic accidents on the roads in Batu

    Kajian Kinerja Pelayanan Terminal Angkutan Umum (Studi Kasus Terminal Becora Dili - Timor Leste)

    Full text link
    Kajian Kinerja Pelayanan Terminal Angkutan Umum (Studi Kasus Terminal Becora Dili - Timor Leste)The Study of Terminal Performance Service of Public Transportation (Case Study Becora Terminal Dili-East Timor)Nelson Francisco A.D.S.Silva1, Harnen Sulistio2, Sobri Abusini31,2,3Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas BrawijayaAlamat korespondensi : Jln. MT. Haryono, No 167 Malange-mail: [email protected] transportation terminal constitute of transportation node that function as a place of passenger transit to the other mode of transportation. The study was conducted at Becora terminal in period of time shown less optimum performance services and poor facility condition as standardized for a type B terminal. The objective of study was to find out factors influencing operational performance in Becora terminal, to make recommendation by increasing terminal performance regarding to terminal customer service and also the formula regression model the correlation between quality service and influential variables. Data analysis to be down by importance performance analysis (IPA) methods and quality funcitional deploymen(QFD) methods, also regression analysis to create predictable model and simulation of influential correlation between service variable to quality service. The result of IPA analysis shown 14 attributes of services stayed in I quadran wich become to principal priority of rehabilitation , whereas the QFD shown 8 technical response collected for rehabilitation attribute of service. Model to be obtained by multiple linear regression analysis were Y= -0,328 + 0.276 X3 with value R2 = 0.274 so that comfortable variables (X3) become influential variables 72.4 % regarding to quality service.Keywords: Terminal, IPA analysis, QFD AnalysisAbstrakTerminal angkutan umum merupakan salah satu simpul transportasi yang berfungsi sebagai tempat transit penumpang untuk beralih ke moda angkutan umum lain. Kajian dilakukan pada Terminal Becora yang pada saat ini kinerja Pelayanannya kurang optimal dan kondisi fasilitas pelayanan terminal yang masih sangat minim dari yang distandarkan oleh suatu terminal tipe B. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional terminal Becora, membuat rekomendasi guna meningkatan kinerja Terminal terhadap kepuasaan pengguna jasa terminal serta membuat model regresi hubungan antara kualitas pelayanan dan variabel yang mempengaruhinya. Analisa data dilakukan dengan metode IPA (importance performance analysis) dan metode quality funcitional deployment (QFD) serta analisa regresi untuk membuat model prediksi dan simulasi pengaruh hubungan yang terjadi antara variabel pelayanan dengan kualitas pelayanan. Hasil analisa IPA menunjukkan 14 atribut pelayanan berada di kuadran I yang menjadi prioritas utama perbaikan, sedangkan pada analisa quality functional deployment (QFD) didapatkan 8 respon teknis yang dapat dilakukan untuk perbaikan atribut-atribut pelayanan tersebut. Model yang didapatkan dari analisa regresi linear berganda yaitu: Y= -0

    Kajian Persepsi Siswa Sma-smk Negeri Tentang Kinerja Keselamatan Bus Sekolah Kota Malang

    Full text link
    Kota Malang adalahkotapendidikan. Kota Malang Sebagaikotapendidikanmempunyaimasalahmendasaryaitukurangnyasaranatransportasi bagipelajar.Hal iniadamembuatpelajarberalihmenggunakankendaraanpribadi.PadahalPelajar Tingkat SMA dianggapbelummampuuntukmengendaraikendaraan.Padaawal 2015, Pemerintah Kota Malang berusahamenyediakanfasilitastransportasi yang layakbagipelajar, denganpengadaan bus sekolah.Namun, belum mampumenarikperhatianpelajaruntukberalih. TerdapatduaAnalisispadakajianini, analisispertamauntukmengetahuipersepsi siswa SMA setingkat dan stakeholder sekolah terhadap kinerja keselamatan dengan beroperasinya bus sekolah di Kota Malang dengan Metode Studi Persepsi.Analisiskeduauntukmengetahuimodel pemilihan moda oleh siswa antara sepeda motor dan bus sekolah di Kota MalangmenggunakanmetodeStated Preference (SP). Hasil Studi persepsi pada siswa lebih dari 70% siswa sudah mengerti akan tingginya risiko kecelakaan mengemudi tanpa kepemilikan SIM, namun lebih 40% siswa tidak setuju apabila dilarang mengendarai kendaraan ke sekolah tanpa kepemilikan SIM. persepsi siswa tentang kinerja keselamatan bus sekolah di Kota Malang yaitu lebihdari 80% siswasetujubahwa bus sekolahadalahsolusiuntukmengurangiangkakecelakaanlalulintaspadasiswa. Namun, kurangdari 20% siswa yang setujudenganperaturan yang mewajibkansiswauntukmenggunakan bus sekolah.Persepsi stakeholder sekolah terhadap keselamatan lalu lintas sangat baik. Hanya sedikit stakeholder sekolah yang tidak setuju akan adanya keterkaitan kepemilikan SIM dengan kesiapan pengemudi mengendarai kendaraan. Sedangkan, model pemilihan moda oleh siswa antara sepeda motor dan bus sekolah, yaitu (US–UB)=2,012 + 0,482 (DX1) pada atribut frekuensi perjalanan, (US–UB)=0,261 – 0,007 (DX2) pada atribut jarak pemberhentian bus sekolah dari tempat tinggal, (US–UB)=1,267 – 0,046 (DX3) pada atribut waktu tempuh perjalanan

    Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Di Kampus Universitas Brawijaya

    Full text link
    Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir di Kampus Universitas BrawijayaEvaluation of Needs A Parking Space On The Campus Brawijaya UniversityNuzul Wahyunita R1, Harnen Sulistio2 , Agus Suharyanto31,2,3Jurusan Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas BrawijayaJln. MT. Haryono, Malang, Jatime-mail: [email protected] increasing number of students, faculty and staff that occurred at UB will produce a number of traffic movements are quite large due to use of each vehicle to campus, so that the number of vehicles entering volume resulting difficulty in obtaining adequate parking. Therefore this study aims to find out what the existing parking capacity at UB Campus, knowing what the parking needs at the present time, how the model predictions parking needs for the purpose of parking for 5 years to come, and make recommendations to the parking arrangement of five years to come. Models obtained from multiple linear regression analysis are: Y1 = 132.437 + 0.068 X2 0,780 R2 value, and Y2 = 17.149 + 0249 X3 0,952 R2 value. The capacity of the existing car park at the Campus UB at this time in the amount of 624 SRP, while the capacity of the motorcycle that is equal to 5.312 SRP, and the need for car parking space at the moment at UB in the amount of 693 SRP, and to the needs of motorcycle parking space that is equal to 5.902 SRP. In order to meet the parking needs for the coming 5 years is the provision of alternative parking deck in 5 regions, with a total overall SRP for motorcycle with an area of 1.405 SRP of 2.107,5 m2 and parking for four-wheeled vehicles by 35 SRP with a land area of 437,5 m2 parkingKeywords : Parking capacity, SRP, Regression Analysis, Parking BuildingAbstrakPeningkatan jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan yang terjadi di UB akan menghasilkan jumlah pergerakan lalu lintas yang besar karena menggunakan kendaraan pribadi menuju kampus, sehingga mengakibatkan kesulitan mendapatkan tempat parkir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah kapasitas parkir, berapakah kebutuhan parkir pada saat sekarang , bagaimanakah model kebutuhan parkir untuk keperluan prediksi parkir untuk 5 tahun yang akan datang, membuat rekomendasi penataan parkir pada 5 tahun yang akan datang. Model yang didapatkan dari analisa regresi linier berganda adalah :Y1 = 132,437 + 0

    Evaluasi Kinerja Dan Penentuan Tarif Angkutan Umum Kota Batu (Studi Kasus Angkutan Trayek Batu – Bumiaji, Batu – Selecta – Sumberbrantas, Dan Batu – Gunungsari)

    Full text link
    Kota Batu adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang sebagian besar mata pencaharian penduduk Kota Batu adalah petani dan dikenal oleh masyarakat sebagai kota wisata. Berbagai fasilitas dan sarana umum yang ada di Kecamatan Batu seperti, perkantoran, pasar, terminal, dan berbagai sarana pendidikan, maka Pemerintah Kota Batu menyediakan angkutan umum sebagai salah satu sarana transportasi yang dapat digunakan menjadi salah satu moda transportasi selain kendaraan pribadi. Kajian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik kinerja angkutan berdasarkan headway, load factor, dan waktu perjalanan, mengetahui tarif angkutan yang sesuai berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP), dan mengetahui kinerja angkutan menggunakan metode IPA dan memberikan solusi perbaikan kinerja angkutan umum Kota Batu dengan trayek yang dikaji meliputi trayek BB (Batu-Bumiaji), BG (Batu-Gunung Sari), dan BSS (Batu-Sumber Brantas). Survei dilakukan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yang dibagi atas jam pagi pada pukul 06.00-08.00, jam siang pukul 11.00-13.00, dan jam sore pukul 15.00-17.00. Kajian yang dilakukan menggunakan metode survei statis, survei dinamis, dan survei wawancara. Survei statis dilakukan dengan mencatat selisih waktu antar angkutan(headway) pada masing-masing trayek. Sedangkan survei dinamis dilakukan dengan cara mengikuti satu perjalanan penuh angkutan sebanyak 3 angkutan pada setiap segmen waktu untuk masing-masing trayek untuk mendapatkan load factor dan waktu perjalanan. Survei wawancara dilakukan di terminal Kota Batu, di dalam angkutan, dan beberapa titik naiknya penumpang. Jumlah responden untuk trayek angkutan BB dan BG sebanyak 180 responden dan untuk trayek BSS sebanyak 300 responden. Hasil dari survei wawancara diolah menggunakan metode IPA untuk mengetahui tingkat kinerja angkutan dan metode ATP dan WTP untuk mengetahui tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan penumpang. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakuan didapatkan karakteristik kinerja berdasar menunjukan bahwa headway tidak memenuhi standar pada ketiga trayek tersebut yang melebihi 10 menit untuk menunggu calon penumpang.Hasil load factor pada ketiga trayek tersebut menunjukan bahwa masih dibawah standar kurang dari 70% dan untuk waktu perjalanan rata-rata yang memenuhi standar antara 1 – 1,5 jam untuk ketiga trayek tersebut. Dari kemampuan dan kemauan masyarakat, diketahui bahwa tarif yang berlaku lebih tinggi dibanding tarif yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan masyarakat. Sehingga perlu adanya perbaikan dan peningkatan kinerja dari sisi operator. Dari analisa hasil metode IPA diperoleh bahwa perbaikan kinerja angkutan yang perlu diperbaiki untuk trayek BB yaitu kesesuaian rute angkutan yang beroperasi berdasarakan rute yang telah ditentukan agar penumpang dapat mengakses sesuai rute trayek. Untukketiga trayek BB, BSS, dan BG memiliki perbaikan kinerja yang harus diperbaiki yang sama yaitu lamanya kedatangan angkutan atau jarak antar kendaraan

    Permodelan Kebutuhan Transportasi Massal Guided Busway Menggunakan Structural Equation Modeling

    Full text link
    Transportation problem is complex because the growth of road infrastructure is not proportional to the increase in the number of travels. This is indicated by the increasing levels of private vehicle ownership, numer of trips, insufficient of public transport services, and limited road infrastructure. In this study, the pattern of mass transit, as stated in Law No. 22 of 2009, was examined. Analyses were performed using Confirmatory Factor Analysis and Structural Equation Modeling. The results showed that the variables of Travel Origin and Destination, Travel Patterns, Willingness, and Ability to Pay explained approximately77.0% of the variation in the Guided Busway Needs variable. In addition, Travel Origin and Destination, Travel Patterns, and Willingness and Ability to Pay have positive and significant impact on the Guided Busway Needs
    corecore