2 research outputs found

    Penyuluhan dengan Media Audio Visual dan Konvensional terhadap Pengetahuan Ibu Anak Balita

    Full text link
    Intervensi penyuluhan dengan media audio visual merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk merangsang masyarakat terutama keluarga (yaitu ibu rumah tangga) agar mampu menjadi inovator di lingkungan rumah tangganya sendiri. Audio visual merupakan alat bantu yang paling tepat saat ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media Audio Visual dan konvensional terhadap pengetahuan ibu anak Balita yang tidak naik berat badannya di Wilayah Puskesmas Penimbung Kabupaten Lombok Barat. enelitian dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Penimbung yaitu Desa Dopang dan Desa Gelangsar selama kurang lebih 6 bulan, yaitu pada bulan Juni-November 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen sesungguhnya (true experimental design) dengan rancangan pretest-postest with control group design. Jumlah populasi adalah sebanyak 91 orang dengan sampel 60 rang. Data diolah dengan menggunakan analisis statistik Independent Sample t Test dan Paired Sample t Test. Tidak terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan ibu Balita (post test) setelah dilakukan penyuluhan dengan media AV dan konvensional. Terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan ibu Balita (post test) setelah dilakukan penyuluhan dengan media AV dengan kelompok kontrol. Terdapat pengaruh peningkatan rata-rata pengetahuan ibu Balita antara sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan baik pada kelompok penyuluhan dengan media AV maupun media konvensional. Consultation intervention using audio-visual media is one of the methods that can be car-ried out as an effort to enhance the society especially family (i.e. housewife) to be able to play the role as an innovator in her own household. Audio-visual is the best assistive tool nowadays. Objective of this research is to know the influence of consultations using audio-visual and conventional media on the knowledge of mothers having toddlers with non-rising weight in Penimbung Public Heath Center's operational area, West Lombok Regency. The research was carried out in Penimbung Public Health Center's operational area i.e. Dopang Village and Gelangsar Village in approximately 6 months, from June to November 2012. This research applied the true experimental design using pretest-posttest with control group design. The population number was 91 subjects and the samples were 60 subjects. Data was processed using the Independent Sample t-Test and Paired Sample t-Test statisti-cal analysis. There was no difference in the knowledge average of mothers (posttest) after consultations using audio-visual and conventional media were conducted. There was a dif-ference in the knowledge average of mothers (posttest) after audio-visual consultation was conducted in the control group. There was an influence seen in the increase of knowledge average of mothers when compared before and after the consultations have been conducted, both in the consultation groups using audio-visual and conventional media

    Pendampingan Ibu Hamil Trimester III Meningkatkan Praktek Pemberian Asi Dan Status Gizi Balita 0-4 Bulan

    Full text link
    Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa Cakupan tertinggi terdapat pada bayi kelompok umur 0 bulan (39,8 %) dan terendah pada bayi dengan kelompok umur 5 bulan (15,3 %). Prevalensi Balita stunting (pendek+sangat pendek) di propinsi NTB adalah 43,7% Angka tersebut berada di atas angka nasional (36,5%), dan secara umum masalah Balita stunting (pendek+sangat pendek) di provinsi NTB masih cukup tinggi karena memiliki prevalensi di atas 20%. Untuk itu peneliti melakukan penelitian untuk mencari model pendampingan yang tepat,sebaagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah status giziDisain penelitiannya adalah rancangan penelitian Eksperimen Sederhana dengan jenispost-test only control group design. Penelitian akan dilaksankan di Madiun-Jawa Timur dan Mataram-NTB, mulai April s/d Oktober 2015.Ada perbedaan yang signifikan praktek pemberian ASI eksklusif dari ibu yang mendapatkan pendampingan dengan metode home visit dengan ibu yang tidak mendapat pendampingan. Bayi dari ibu yang mendapatkan pendampingan mempunyai peluang/kesempatan untuk menyusui ASI saja sebesar 9,333 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dari ibu yang tidak mendapat pendampingan. Z-score Balita dari ibu yang mendapat pendampingan mempunyai nilai sedikit lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapat pendampingan, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan status gizi Balita 0-3 bulan dari kedua kelompok. Sehubungan dengan hasil tersebut direkomenadasikan untuk menggunakan model pendampingan “home visit pada ibu hamil trimester 3” agar praktek pemberian ASI eksklusif meningkat
    corecore