3 research outputs found

    From “Sufi Order Ritual” to Indonesian Islam

    Get PDF
    BOOK REVIEWBook Title:Nur Syam, Tarekat Petani: Fenomena Tarekat Syattariyah Lokal (Yogyakarta: LKiS, 2013), xvi + 236;Achmad Chodjim, Sunan Kalijaga, New Edition (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013), 371;Muzamil Qomar, Fajar Baru Islam Indonesia? (Bandung: Mizan 2012), xiii + 28

    Persepsi Minoritas Muslim terhadap Model Kerukunan dalam Membangun Harmoni Sosial

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bangunan kerukunan beragama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Propinsi ini telah berhasil menjadi contoh bagi model dan jalinan kerukunan beragama bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sebagai provinsi yang mayotitas Kristen, cara minoritas Muslim dalam mendorong tumbuhnya harmoni, toleransi, ataupun kerukunan juga berbeda dengan di wilayah yang mayoritas  muslim. Minoritas ini memiliki kekhasan dalam menterjemahkan bangunan kerukunan beragama di wilayah NTT. Untuk menjawab tujuan penulisan ini, akan di­gam­­barkan bagaimana persepsi minoritas muslim NTT dalam membangun model kerukunan beragama; selanjutnya juga akan digambarkan bagaimana pemahaman mayoritas dan minoritas dalam mendorong praktik kerukunan beragama dalam kerangka kebangsaan. Dalam tulisan ini ditemukan bahwa harmoni umat beragama merupakan keniscayaan yang harus terus dibangun demi keutuhan bangsa Indonesia: ada kesadaran bahwa harmoni berbangsa dan bernegara di Indonesia merupakan model ideal yang saat ini menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Model-model kerukunan yang dipersepsi minoritas dapat dirawat dan selanjutnya menjadi platform dalam mewujudkan harmoni sosial

    ‘A COMMON WORD': sebagai Titik Kesepahaman Muslim – Kristen

    Full text link
    “A Common Word between Us and You” dari cendekiawan dan pemuka Islam kepada pemuka Kristen. Hal ini merupakan inisiatif Muslim yang kemudian direspon secara positif oleh umat Kristen. Banyak yang mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada tahun 2007 ini merupakan babak baru dialog Islam-Kristen sebagai dua kutub agama besar dunia. Harmoni yang terjadi antara Islam-Kristen adalah harmoni dunia. Karenanya, merajut hubungan baik antara keduanya, dengan mencari titik kesepahaman dikatakan sebagai peristiwa besar sekaligus positif (a high level dialogue). Meski bukan sebuah bangunan teori, tetapi praksis inisiatif Muslim dan respon positif umat Kristen terhadap surat menyurat ini dapat dijadikan sebagai pijakan dalam pembangunan perdamaian dunia. Tulisan ini hendak memberikan gambaran terhadap pemikiran Waleed el-Anshary dalam upayanya membangun argumentasi akademis terhadap peristiwa ini dengan memberikan perspektif terhadap “A Common Word between Us and You” secara teoritis dan praktis. Hasil yang diharapkan dari tulisan ini adalah dapat memberikan perspektif metodologis dalam kajian Islam, utamanya yang dihasilkan dari peristiwa praksis dialog antar agam
    corecore