4 research outputs found
Studi Kesesuaian Faktor Lingkungan Dan Karakter Morfologi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Produktif
Universitas Brawijaya Dikenal Sebagai Kampus Hijau, Berbagai Jenis Pohon Menaungi Jalan-Jalan Utama Di Lingkungan Kampus Salah Satunya Ialah Tanaman Kelapa Sawit. Namun Kelapa Sawit Di Lingkungan Kampus Sebagian Besar Tidak Berbuah. Berdasarkan Hasil Observasi Awal Yang Telah Dilakukan, Universitas Brawijaya Memiliki 960 Tanaman Kelapa Sawit 853 Tanaman Diantaranya Adalah TM (Tanaman Menghasilkan) Dan 107 Sisanya Adalah TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Dari 853 Tanaman Menghasilkan Hanya 333 Tanaman Yang Berbuah Dan 520 Tanaman Tidak Berbuah. Seharusnya Dengan Jumlah Sebesar Itu Universitas Brawijaya Bisa Memperoleh Pendapatan Lebih Jika Pengelolaan Tanaman Kelapa Sawit Dilakukan Dengan Baik. Seperti Contoh Pada Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat Yang Dikelola Dengan Baik Akan Menghasilkan 750-1.000 Kg Ha-1 Setiap Dua Minggu Atau Satu Kali Panen. Jika Asumsi Harga TBS (Tandan Buah Segar) Per Kg Rp. 1.650 Dan TBS Yang Dihasilkan Seberat 850 Kg Maka Akan Menghasilkan Rp. 1.402.500 Ha-1 Setiap Satu Kali Panen (1 Ha = 143 Pohon). Andaikan Semua Tanaman Kelapa Sawit Berproduksi Maka Universitas Brawijaya Mempunyai 6,7 Ha Jika Setiap Ha Menghasilkan 850 Kg Setiap 2 Minggu Maka6,7 Ha Dapat Menghasilkan 5.696 Kg Ha-1atau Satu Kali Panen. Jika Asumsi Harga TBS/Kg Rp. 1.650 Maka Akan Menghasilkan Rp. 9.396.750 Ha-1setiap Satu Kali Panen (1 Ha = 143 Pohon). Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengidentifikasi Ciri-Ciri Morfologi Kelapa Sawit Yang Berbuah Dan Faktor Lingkungan Abiotik Yang Mempengaruhi Tanaman Kelapa Sawit. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Penyebab Tanaman Kelapa Sawit Di Lingkungan Universitas Brawijaya Tidak Berbuah Karena Faktor Lingkungan, Terutama Lingkungan Abiotik Yang Tidak Tepat. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan Juli Sampai Bulan September 2014 Di Lingkungan Universitas Brawijaya Malang. Penelitan Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Metode Survei. Pengamatan Dilakukan Terhadap Masing-Masing Tanaman Yang Telah Ditentukan Pada Plot. Variable Pengamatannya Meliputi (1). Akar, Yaitu Visualisasi Persentase Jumlah Akar Rusak (2). Batang, Pengamatan Pada Batang Meliputi Filotaksis (Jumlah Putaran Pelepah) Dan Diameter Batang 50 & 100 Cm Dari Tanah (3). Daun, Yaitu Jumlah Pelepah (4). Bunga, Pengamatan Pada Bunga Dilakukan Dengan Cara Menghitung Secara Langsung Jumlah Bunga Jantan Dan Bunga Betina Dalam 1 Pohon (5). Buah, Pengamatan Pada Buah Dilakukan Dengan Menghitung Secara Langsung Jumlah Buah/Tandan Yang Terdapat Pada Satu Pohon (6). Lingkungan Abiotik, Pengamatan Lingkungan Abiotik Meliputi Pengukuran Suhu Maksimum Dan Minimum. Data Hasil Pengamatan Dianalisis Menggunakan Analisis Deskriptif Dan Analisis Korelasi. Hasil Penelitian Ini Menunjukkan Kelapa Sawit Yang Dapat Menghasilkan Buah Ditandai Dengan Ciri-Ciri Morfologi Tanaman Yang Memiliki Diameter Batang 50 Cm Dari Atas Tanah Sebesar 60-74 Cm, Diameter Batang 100 Cm Dari Atas Tanah Sebesar 58-68 Cm Jumlah Pelepah 40-56 Pelepah/Tanaman, Memiliki Bunga Jantan & Bunga Betina Dan Suhu Minimum 20,100C, Suhu Maksimum 28,900C. Sedangkan Kelapa Sawit Yang Tidak Dapat Menghasilkan Buah Ditandai Dengan Ciri-Ciri Morfologi Tanaman Yang Diameter Batang 50 Cm Dari Atas Tanah Sebesar 56-65 Cm, Diameter Batang 100 Cm Dari Atas Tanah Sebesar 46-56 Cm Jumlah Pelepah 5-9 Pelepah/Tanaman, Tidak Memiliki Bunga Jantan & Bunga Betina Dan Suhu Minimum 19,700C, Suhu Maksimum 30,600C. Kelapa Sawit Yang Berbuah Di Lingkungan Universitas Brawijaya Hanya 41,6% Yang Terletak Di Depan Fakultas Kedokteran Dan Di Sepanjang Jalan MT. Haryono Malang, Sedangkan Kelapa Sawit Yang Tidak Berbuah Berada Di Sepanjang Jalan Veteran Malang, Area Parkir Kendaraan Fakultas MIPA, Sepanjang Jalan Fakultas FISIP Daerah Lapangan Dan Di Sepanjang Jalan Jendral D.I Panjaitan Malang