2 research outputs found

    Pola komunikasi antara guru dan siswa tunagrahita ringan dalam proses pembelajaran di Sekolah Luar Biasa Damayanti Ngaglik Sleman

    Get PDF
    Dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan, pola komunikasi didefinisikan sebagai hubungan antara dua atau lebih orang yang saling bertukar pesan. Guru mengajarkan dan memberikan pengertian yang baik dan bermanfaat bagi para peserta didik. Penyajian pelajaran hendaknya yang mudah dimengerti, diingat dan langsung diterapkan. Anak tunagrahita ringan ini terlihat normal seperti murid normal pada umumnya, hanya saja kecerdasan dalam dirinya terbatas, sehingga anak tersebut dalam kegiatan belajar mengajar harus diberikan proses pengajaran melalui suatu pendekatan secara pribadi. Berdasarkan tujuan peneliti dan tinjauan pustaka, dalam melakukan penelitian mengenai pola komunikasi antara guru dan murid tunagrahita dalam proses belajar di SLB Damayanti Ngaglik Sleman, menggunakan 6 tahap model hubungan interpersonal menurut Joseph A. Devito seperti, contact, involvement, intimacy, deterioration, dissolution, repair. Dimana teori tersebut fokus pada teori hubungan interpersonal antara komunikator serta komunikan, baik hubungan yang satu arah maupun dua arah. Dengan penemuan hasil berupa komunikasi yang berlangsung diantara guru dengan siswa tunagrahita begitu kompleks yang tidak dapat dijadikan patokan yang paten disetiap kegiatannya, komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan juga tidak langsung. Guru menjadi ujung tombak dalam ruang pendidikan dimana semakin runcing pemahaman guru mengenai teori dalam pembelajaran serta mengenai karakter tiap siswa diharapkan mampu membangun dunia belajar semakin baik lagi. Siswa yang mampu melakukan perintah sesuai arahan dengan baik perlu diberikan reward, berupa pujian
    corecore