13 research outputs found

    GAUNG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI LINGKUNGAN PROFESI SEKRETARIS

    Get PDF
    Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak Januari 2016 seperti halnya ke sembilan negara anggota ASEAN. Pemerintah melakukan berbagai persiapan dan akan terus mencanangkan langkah-langkah agar Indonesia dapat berdiri sejajar dengan anggota ASEAN lainnya, termasuk kesiapan SDM sebagai salah satu pilar MEA. Bagaimanakah dengan kesiapan profesi sekretaris? Seyogyanya profesi sekretaris ikut juga mempersiapkan diri dari sisi pembekalan keterampilan berstandar MEA yaitu kemampuan berbahasa asing, penerapan teknologi komunikasi, pengetahuan budaya bisnis, serta berwawasan global. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menelaah kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan para sekretaris melalui organisasi profesinya, baik di Indonesia maupun di beberapa negara ASEAN, dalam menghadapi MEA. Penelaahan dilakukan secara kualitatif deskriptif tentang fakta-fakta kegiatan yang tercatat dan terpublikasi. Dari hasil studi tersebut didapatkan bahwa profesi sekretaris belum menjadi salah satu profesi yang memiliki standar kompetensi di tingkat ASEAN. Keikutsertaan organisasi profesi dalam mempersiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar yang diminta belum terlihat secara signifikan. Pendalaman terhadap kegiatan organisasi sekretaris di Indonesia, Singapura, Philipina, dan Brunei menunjukkan bahwa mereka belum memprioritaskan kegiatannya pada persiapan diri menghadapi MEA

    KONSISTENSI PRODUKSI MAJALAH INTERNAL ORGANISASI - STUDI KASUS DI DITJEN KPAII KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN

    Get PDF
    Suatu organisasi atau lembaga seringkali merasa perlu untuk membuat publikasi rutin guna menggalang dan memelihara komunikasi yang berkesinambungan dengan publiknya. Salah satu publik atau khalayak yang dapat disasar adalah khalayak internal yakni bagian-bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) di Kementrian Perindustrian Republik Indonesia adalah salah satu contoh dari sebuah lembaga pemerintahaan yang membuat sebuah majalah internal berjudul “Going Globally” bagi khalayak internalnya. Penelitian ini mengupas proses produksi majalah tersebut dan konsistensinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan alat pengumpulan data berupa wawancara pada nara sumber serta observasi terutama pada 2 (dua) edisi yang terbit di tahun 2017. Data yang diperoleh dianalisis dan dituangkan secara deskriptif Diperoleh simpulan bahwa proses produksi berjalan konsisten sesuai tahapan yang dirangcang kecuali proses cetak dan evaluasi. Jadwal cetak mengalami penundaan dan evaluasi belum konsisten dengan teori yang berlaku. Konsistensi gaya dan format juga sudah terlihat dalam sebagian besar dari elemennya, kecuali dalam penerapan white space

    Perumusan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Penanaman Bakau di Hutan Mangrove Oleh Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta

    Get PDF
    Abstrak: Pada era saat ini, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah program tanggung jawab sosial yang sudah tidak asing di Indonesia. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada komunitas disekitarnya untuk memberikan sesuatu pada lingkungan, karena perusahaan telah mengambil banyak dari lingkungan dan sudah waktunya perusahaan mengembalikan kepada lingkungan. CSR adalah sebuah program yang dilakukan oleh perusahaan dan perlu adanya tahapan dalam penerapan. Tahapan perumusan program CSR dibuat agar terjadi sebuah proses kelola yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini membahas mengenai tahapan perumusan program CSR penanaman bakau yang dilakukan oleh Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Terdapat empat tahapan perumusan program CSR yaitu perencanaan, menerapkan, evaluasi, dan membina hubungan baik dengan pihak terkait. Selain membahas mengenai tahapan perumusan, Hotel Grand Sahid jaya Jakarta juga memiliki indikator keberhasilan program CSR yaitu jumlah karyawan yang berpartisipasi, serta jumlah like dan komentar di media sosial.   Keywords: Corporate Social Responsbility, tahapan perumusan, indikator keberhasilan   Abstract: In the current era, Corporate Social Responsibility (CSR) is a social responsibility program that is familiar in Indonesia. The company has a social responsibility to the surrounding community to deliver something to the environment, because the company has taken a lot from the environment and it is time for the company to return to the environment. CSR is a program undertaken by the company and the need for stages of implementation. The stages of CSR program formulation are made in order for a good governance process to occur. Therefore, this study discusses the stages of formulation of mangrove planting CSR program conducted by Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. There are four stages of CSR program formulation that is planning, implementing, evaluating, and fostering good relations with related parties. In addition to discussing the stages of formulation, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta also has a success indicator of CSR program that is the number of employees participating, as well as the number of likes and comments on social media.   Keywords: Corporate Social Responsbility, stages of formulation, indicators of succes

    Tugas Kehumasan Kepala Seksi Kesejahteraan di Kantor Desa Ragemanunggal Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi

    Get PDF
    Abstrak: Humas adalah bagian dari organisasi yang bertugas untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi/perusahaan. Organisasi swasta maupun lembaga pemerintahan tidak bisa melepaskan diri dari bagian tersebut. Kantor Desa Ragemanunggal Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi tidak memiliki bagian khusus yang menangani humas, namun semua kepala seksi bertanggung jawab untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik dari masyarakat desa selaku salah satu publiknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas-tugas kehumasan apa yang dilakukan Kasi Kesejahteraan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang kemudian akan dipaparkan secara deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian mendapatkan bahwa baik fungsi maupun tugas kehumasan yang dijelaskan dalam teori dijalankan oleh Kasi Kesejahteraan.   Kata Kunci: fungsi, humas pemerintah, tugas   Abstract: Public Relations is a part of an organization whose task is to create better public understaning of the organization in order to gain trust. Both private and public organization are under obligation to carry out this duty. The Village Office of Ragemanunggal in Subdistrict Setu, Regency of Bekasi does not have a designated unit of public relations. Consequently, each section unit is responsible to gain better trust from the community as its main public. The aim of this study is to know what public relations duties are carried out by the Welfare Section Head. This is a qualitative research which is explained descriptively with observation and interview as  the main tools of data collection. The study concluded  that functions and duties of the government public relation mentioned in the theory are being carried out by the Welfare Section Head of Ragemanunggal Village Office in the Subdistrict of Setu, Regency of Bekasi.   Keywords: duty, function, government public relation

    Kesesuaian Kurikulum Bahasa Inggris Dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Di Program Studi Sekretaris ASM Bina Insani

    Get PDF
    Abstrak: Kurikulum dari program studi Administrasi Perkantoran di Bina Insani disusun untuk mencapai  target, misi, dan visi prodi tersebut.Kurikulum itu kemudian dijabarkan  untuk tiap matakuliah dalam bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan kemudian diimplementasikan dengan menggunakan buku referensi yang dipilih. Untuk porsi matakuliah penguasaan bahasa Inggris, prodi AP memiliki total 24 sks.Di pihak pemerintah keluar sebuah standard kompetensi untuk setiap profesi termasuk bidang jasa administrasi perkantoran yang disebut dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Penelitian ini menggali apakah implementasi kurikulum di prodi AP Bina Insani sudah sesuai dengan apa yang dituntut dalam SKKNI dan apakah buku referensi yang digunakan menunjang pencapaiannya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara pengambilan data melalui FGD dan penelitian data sekunder berupa buku referensi yang dipakai. Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara kurikulum yang dijabarkan dalam RPS dengan apa yang dituntut dalam SKKNI karena penggunaan buku referensi yang terlalu luas topiknya sehingga tidak fokus pada sisi penguasaan bahasaInggris untuk profesi sekeretaris   Kata kunci: buku referensi, implementasi, SKKNI.   Abstract: The curriculum of Office Administration/Secretary (AP) major in Bina Insani is established to reach its target, mission and vision. The set curriculum is then elaborated to reach the achievement of each subject in form of RPS (Semester Study Plan). For the English language portion, AP major has 24 credit semesters in total. During the implementation of this RPS, a set of reference books is used to achieve each target. The government, on the other hand, has established a set of standardized compentencies for each profession including the profession of office administration. This standard is called the SKKNI. This study investigated whether the English portion of AP’s curriculum in Bina Insani conforms to the SKKNI standardized by the government, and whether the reference books used supported the objectives. The methods of research is descriptive qualitative with FGD and secondary data investigation as its data collection tools. At the end, this study concluded that the curriculum does not conform to the SKKNI due to the vast range of its topic and thus does not focus on the secretarial side of English.   Keyword: implementation, reference book, SKKNI

    Kesalahan Gramatika Terhadap Mata Kuliah Korespondensi Niaga Bahasa Inggris

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi dan mengelompokan kesalahan-kesalahan gramatika dalam menulis korespondensi bisnis bahasa Inggris pada mahasiswa program studi sekretari, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa sekretari yang mengikuti mata kuliah korespondensi bisnis bahasa Inggris pada semester 3 dan 4 angkatan 2014/2015. Kesalahan-kesalahan yang dibuat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: pengaruh bahasa ibu atau bahasa asal, generalisasi yang berlebihan dan mengabaikan dari pembatasan aturan, tidak mengetahui aturan gramatika, atau aturan gramatika yang disalah mengertikan. Kesalahan-kesalahan tersebut terlebih dahulu diklasifikasikan kedalam lima kategori umum dan kemudian dibagi kedalam beberapa subkategori. Setelah hasil analisis dilihat, kategori yang termasuk kedalam kesalahan yang paling banyak adalah kesalahan dalam penghilangan kata kerja utama yang terdiri dari 19,35% dari jumlah keseluruhan kesalahan. Dan berikut bagian lain yang paling bermasalah yaitu: kesalahan dalam penghilangan kata depan dan tenses. Atas dasar hasil siswa, para peneliti memberikan masukan kepada mahasiswa untuk mengevaluasi dan menegaskan kesalahan yang paling umum dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis korespondensi bahasa Inggris bisnis dengan melakukan banyak latihan. Kata kunci: Analisis kesalahan, grammatika, koresponden. Abstract: The study was conducted in order to investigate and classify the grammatical errors in the writing of business English correspondence at secretary students of Secretary and Management Academy, Bina Insani. The students enrolled in business English correspondence subject in the third and fourth semester of the academic year 2014/2015. These errors were caused by several factors including; the influenced of the mother tongue or language of origin, overgeneralization, neglected of limitation rules (overgeneralization), and did not know the rules of grammar or grammar misunderstood. The errors were first classified into five major categories and then they were divided into some subcategories. It was analysis that category included in the largest number of errors was omisssion of main verb which comprised 19,35% of the total errors. The following most problematic areas were respectively: omission of preposition and tenses errors. On the basis of the students’ result, the researchers have provided to evaluate and emphasis the most common errors that did by students in writing business English correspondence by doing more practices. Keywords: Error analysis, grammatical, correspondence

    Program Magang Mahasiswa Bersertifikat Sebagai Bentuk Corporate Social Responsibility PT Jasa Marga (Persero)

    Get PDF
    Abstrak: Coporate Social Responsibility atau yang biasa di singkat sebagai CSR adalah kegiatan pelaku bisnis dalam memberikan kembali kepada stakeholder-nya atas segala peluang yang telah diberikan stakeholder kepadanya. PT Jasa Marga (persero) adalah sebuah perusahaan milik negara yang memiliki dua orientasi yakni profit dan pelayanan masyarakat. Sebagai sebuah korporasi sekaligus perseroan maka perusahaan BUMN ini terkena peraturan yang ada di UU No. 47/2012 yang menyebutkan bahwa pelaku bisnis harus menerapkan program CSR dan melaporkannya secara terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah program PT Jasa Marga (persero) yang bernama Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) merupakan kegiatan CSR ditinjau dari ke-empat karakteristiknya. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data sekunder dan primer. Data sekunder berupa laporan-laporan tahunan terpublikasi dan data primer berupa penggalian konsep PMMB itu sendiri dari nara sumber. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa PMMB di PT Jasa Marga (persero) merupakan sebuah kegiatan CSR karena teridentifikasi adanya tiga karakteristik CSR yaitu  regulasi, pokok utama (core subjects), dan manfaat. Namun, karakteristik ke-empat yaitu pernyataan resmi pelaporannya, tidak teridentifikasi dalam dokumen-dokumen terpublikasi.   Kata kunci: CSR, Karakteristik CSR, PMMB.   Abstract: Corporate Social Responsibility, usually abbreviated to just CSR, is an activity of business owner to give back to its stakeholder for all the opportunities it has received from them. PT Jasa Marga (persero)  is a government owned business which is profit oriented but provides public service too. The Indonesian’s law number 47/2017 stated that all business practitioners, including PT Jasa Marga (persero), are under obligation to implement CSR programs and to file continuous formal report of their social responsibility activities. This study aimed to investigate whether PMMB (Certified Students’ Internship Program) in PT Jasa Marga (persero) is infact a CSR program seen from a four-characteristic-CSR view. This is a qualitative study using secondary data in the forms of  annual report and sustainability reports, as well as primary data dug from the PMMB concept itself. At the end of the study it was found that three of the four CSR characteristics were identified as being present in this PMMB program. The three being regulation, core subjects, and usefulness. The fourth characteristic, which is report, was unidentified in their formal annual reports.   Keywords: CSR, CSR’s Characteristics, PMMB

    Gaung Masyarakat Ekonomi ASEAN (Mea) di Lingkungan Profesi Sekretaris

    Full text link
    Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak Januari 2016 seperti halnya ke sembilan negara anggota ASEAN. Pemerintah melakukan berbagai persiapan dan akan terus mencanangkan langkah-langkah agar Indonesia dapat berdiri sejajar dengan anggota ASEAN lainnya, termasuk kesiapan SDM sebagai salah satu pilar MEA. Bagaimanakah dengan kesiapan profesi sekretaris? Seyogyanya profesi sekretaris ikut juga mempersiapkan diri dari sisi pembekalan keterampilan berstandar MEA yaitu kemampuan berbahasa asing, penerapan teknologi komunikasi, pengetahuan budaya bisnis, serta berwawasan global. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menelaah kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan para sekretaris melalui organisasi profesinya, baik di Indonesia maupun di beberapa negara ASEAN, dalam menghadapi MEA. Penelaahan dilakukan secara kualitatif deskriptif tentang fakta-fakta kegiatan yang tercatat dan terpublikasi. Dari hasil studi tersebut didapatkan bahwa profesi sekretaris belum menjadi salah satu profesi yang memiliki standar kompetensi di tingkat ASEAN. Keikutsertaan organisasi profesi dalam mempersiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar yang diminta belum terlihat secara signifikan. Pendalaman terhadap kegiatan organisasi sekretaris di Indonesia, Singapura, Philipina, dan Brunei menunjukkan bahwa mereka belum memprioritaskan kegiatannya pada persiapan diri menghadapi MEA

    KAIDAH KORESPONDENSI BISNIS BERBAHASA INGGRIS DI ERA ABAD 21

    No full text
    ABSTRAK: Artikel ini berfungsi sebagai panduan umum dalam menulis korespondensi busi bahasa Inggris di era abad ke-2. Pedoman tren baru ini mencakup bagaimana korespondensi bisnis disajikan, bagaimana strukturnya, kalimat gaya bahasa Inggris apa yang digunakan, dan nada apa yang dibutuhkan. Munculnya Internet dan email di akhir abad 20 telah membuat perubahan bisnis yang luar biasa. dan secara otomatis mempengaruhi bagaimana kami melakukan korespondensi bisnis kami. Komunikasi menjadi lebih cepat sehingga korespondensi bisnis perlu diimbangi kecepatan serta menjaga efisiensi dan efektivitasnya. Cara korespondensi ditulis sudah jauh sejak zaman kakek dan nenek kita. Meskipun kita masih harus bersikap sopan dalam tulisan kita, kita tidak lagi menggunakan ungkapan panjang, rumit, dan kaku seperti pada masa itu. Di sisi lain. kami menggunakan jelas, singkat, sederhana. pendek, dan informal seolah-olah kita berbicara langsung dengan penerimanya. Kata kunci: presentasi, struktur, bahasa, dan nada. ABSTRACT: This article serves as a general guide in writing English busi-ness correspondence in the era of the 2lst century. The guidance of this new trend covers how business correspondence is presented, how it is structured, what English style sentences are used, and what tone is requ-ired. The appearance of Internet and email in the late 20th century has made tremendous changes in business. and it has automatically affected how we do our business correspondence. Communication becomes quicker therefore business correspondence needs to keep up in speed as well as keeping its efficiency and effectiveness. The way correspondence is written has gone a long way since our grandparents' time. Although we still need to be courteous in our writing, we no longer use long, complicated, and rigid expressions like in those days. On the contrary. we use clear, concise, simple. short, and informal ones as if we are talking directly to the recipients. Key words: presentation, structure, language, and tone

    Proses Komunikasi Vertikal Ke Atas Antara Verifikator Dengan Kepala Unit Verifikasi Pita Cukai Pada Perum Peruri Karawang

    No full text
    Abstrak: Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan terutama di dunia perkantoran. Komunikasi di perkantoran erat kaitannya terjadi antara bawahan dengan atasan, atau yang dikenal dengan komunikasi vertikal ke atas. Keterkaitan bawahan yang berposisi sebagai Verifikator dan atasan yang merupakan Kepala Unit di bagian produksi unit verifikasi pita cukai di Perum Peruri tidak dapat diabaikan, karena proses komunikasi yang dihasilkan akan sangat membantu pekerjaan bawahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi vertikal ke atas antara Verifikator dengan Kepala Unit di perusahaan umum milik negara ini. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Penelitian melalui pengamatan dilakukan terhadap verifikator sebagai narasumber saat melakukan empat job desriptionnya. Komunikasi yang terjadi melibatkan semua unsur dalam prosesnya yakni komunikator, pesan, media, komunikan, umpan balik, dan gangguan. Wujud komunikasi yang terjadi berupa penyampaian informasi tentang pekerjaan, persoalan, penyampaian keluhan, pendapat, serta laporan pertanggungjawaban dan usulan.   Kata Kunci: Komunikasi vertikal ke atas, Proses Komunikasi   Abstract: Communication is a very important activity especially at work. Communication at work is closely related between subordinates and superiors, or what is known as vertical upward communication. The interaction between subordinates who are positioned as Verifiers and superiors who are Unit Heads in the production division of the excise band verification unit at Perum Peruri cannot be ignored, because the resulting communication process will greatly support working process of subordinates. This study aims to investigate the process of vertical upward communication between the Verifier and Unit Heads in this state-owned public company. This is a qualitative research with interviews and observations as its data collection techniques. Observation is used to study how the verifier comunicates with the supperior while carrying out the four job descriptions. It concludes that all elements of communication process existed, namely sender, message, channel, receiver, feedback and noise. Cmmunication occured in forms of delivery of information about work, issues, complaints, opinions, as well as reports and suggestions.   Keywords: Vertical upward communication, Communication Proces
    corecore