4 research outputs found

    BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK FILLET IKAN BANDENG SELAMA PENYIMPANAN 24 JAM

    Get PDF
    Tingginya nilai gizi pada ikan bandeng menjadikan ikan ini berpotensi sebagai salah satu sumber makanan untuk manusia. Pada umumnya konsumen menghendaki ikan segar, padahal ikan termasuk komoditas yang sangat mudah busuk (highly perishable). Kunyit berpotensi untuk dijadikan sebagai pengawet alami. Senyawa bioaktif yang berperan sebagai antimikrobia adalah minyak atsiri, kurkumin, desmetoksikumin dan bidestometoksikumin. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak kunyit ekstrak kunyit terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, tekstur, TPC, dan organoleptik (warna dan aroma) pada fillet ikan bandeng dan untuk mengetahui perlakuan terbaik. Penelitian menggunakan metode experimental design Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu factor yaitu konsentrasi ekstrak kunyit yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan, yaitu P1 (Perendaman ekstrak kunyit 5%), P2 (Perendaman ekstrak kunyit 10%), P3 (Perendaman ekstrak kunyit 15%), P4 (Perendaman ekstrak kunyit 20%), P5 (Perendaman ekstrak kunyit 25%). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap variabel pengamatan kadar protein, kadar lemak, dan organoleptik (warna dan aroma), tetapi tidak berpengaruh nyata (p>0.05) terhadap variabel pengamatan kadar air, tekstur, dan TPC. P4 adalah perlakuan terbaik dengan kadar air 65,9850%, kadar protein 19.3979%; lemak 7.9669%, tekstur 1.289,523 mm.g/dt, TPC 6,937 log CFU/ml, skor warna 4.004.00 (Kuning, cemerlang, sedikit mengkilap, lendir jernih) dan skor aroma 4.10 (Segar, sedikit aroma kunyit).

    Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Siswa SMKN 4 Kendal Terhadap Bahaya Styrofoam Sebagai Wadah Makanan

    Get PDF
    Salah satu permasalahan kebutuhan manusia adalah makanan. Makanan tidak hanya sekedar cukup akan tetapi harus aman, bermutu dan bergizi. Kalangan kaum remaja dan anak sekolah yang gemar “jajanan“ yang siap saji sering tidak menyadari resiko atau bahaya dari penggunaan bahan pembukus makanan yang terlihat rapi dan bersih. Tujuan Pengabdian untuk peningkatan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang pemanfaatan bahan pembungkus makanan khususnya Styrofoam. Metode yang digunakan dalam pengabdian yaitu sosialisasi secara langsung tentang penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan yang berbahaya dan menekan resiko penggunaan bahan Styrofoam pada kalangan remaja khususnya siswa SMKN 4 Kendal. Hasil Pengabdian sebelum diadakan sosialisasi semua siswa SMKN 4 Kendal tidak mengetahui bahaya dan solusi penggunaan styrofoam secara tepat sebagai wadah makanan dan setelah pelatihan semua memahami bahaya dan solusi penggunaan styrofoam, sebelum sosialisasi 75% siswa tidak memahami dampak buruk styrofoam terhadap lingkungan hidup dan setelah sosialisasi 100% memahami dampak buruk styrofoam terhadap lingkungan hidup, semua siswa tidak memperhatikan foodgrade dalam kemasan styrofoam sebelum menggunakannya, 44% siswa menjawab menggunakan stryrofoam untuk makanan pada menu berminyak, panas atau asam, sedangkan 56% siswa menjawab tidak menggunakan stryrofoam untuk makanan pada menu berminyak, panas atau asa

    PERBANDINGAN SIFAT FUNGSIONAL PUTIH TELUR CAIR PADA PENYIMPANAN SELAMA 7 (TUJUH) HARI DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN ASAM BENZOAT

    Get PDF
    Telur merupakan produk unggas  yang memberi sumbangan cukup besar dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat.   Telur merupakan bahan pangan  yang sempurna, karena kandungan gizinya yang lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Kelebihan telur karena kandungan gizinya, terutama protein dan asam amino esensial yang lengkap.  Disamping potensi gizi yang dimiliki, telur juga memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami kerusakan secara fisik maupun penurunan mutu gizinya, hal ini disebabkan penanganan penyimpanan yang kurang memadai. Masa simpan telur pada suhu ruang sekitar 14 hari, setelah itu kualitas telur perlahan-lahan mengalami penurunan.   Untuk mengatasi masalah tersebut, telah diupayakan beberapa cara untuk memperpanjang masa simpan telur, salah satunya penyimpanan dalam bentuk cair dengan teknologi pasteurisasi.   Tujuan penelitian mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati. Manfaat memberikan informasi kepada masyarakat tentang produk olahan telur dalam bentuk bahan setengah jadi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga maupun rumah produksi makanan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen.  Bahan- bahan yang digunakan telur ayam ras umur 0 hari sebanyak 500 butir diperoleh dari Peternakan Ayam Petelur “E & E Farm” Lemahmendak Mijen Semarang, asam benzoat, packing plastik. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah : egg tray, pisau, penyaring, mixer, wadah stainless steel, peralatan pasteurisasi uap, plastik pengemas, refrigerator, pH meter. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah, dengan penambahan asam benzoat sebagai faktor perlakuan. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P1 : Dengan penambahan asam benzoat, P2 : Tanpa penambahan asam benzoat, ulangan perlakuan sebanyak 5 kali ulangan. Peubah yang diamati pH, daya buih dan stabilitas/kestabilan buih. Data yang diperoleh dianalisis dengan independent sampel t test dengan nilai signifikansi5% menggunakan software SPSS versi 23,0. Hasil penelitian   menunjukkan hasil sebagai berikut : Nilai pH putih telur cair dengan perlakuan penambahan asam benzoat lebih rendah daripada tanpa penambahan asam benzoat, hal ini berpengaruh terhadap sifat fungsional telur seperti : Daya membuih lebih rendah pada putih telur dengan penambahan asam benzoat dibandingkan yang tanpa penambahan asam benzoat, stabilitas buih putih telur cair pada penambahan asam benzoat lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan asam benzoat. Kata kunci :  Telur cair, pH, daya buih, stabilitas buih*) Staf pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semaran

    PENINGKATAN KETERAMPILAN KELOMPOK TANI TERNAK (KTT) SIDOMULYO, KELURAHAN NONGKOSAWIT, KECAMATAN GUNUNGPATI MELALUI PEMBUATAN TAHU SUSU

    Get PDF
    Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan introduksi teknologi baru tentang pengolahan susu menjadi tahu susu dengan mengkombinasikan susu sapid an susu kedelai serta menggunakan asam cuka sebagai bahan penggumpalnya. Diharapkan teknologi yang diintroduksikan dapat meningkatkan keterampilan Kelompok Tani Ternak (KTT) Sidomulyo, Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan, monitoring penanganan produk olahan susu, dan evaluasi hasil pembuatan tahu susu. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini adalah: Diharapkan teknologi yang  diintroduksikan dapat  meningkatkan  keterampilan  Kelompok Tani Ternak (KTT) Sidomulyo Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati.Kata Kunci: Tahu Susu, keterampila
    corecore