5 research outputs found

    Kesesuaian Respon Dengan Bentuk Bercak: Studi Eksplorasi Terhadap Tes Roschach

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan daftar respon tes Rorschach yang dinilai sesuai dengan daerah atau bentuk bercak yang diguna.kan sebagai dasar terhentuknya konsep respon. Hal ini dianggap penting karena Tes Rorschach sebagai suatu teknik proyektif banyak memunculkan kemungkinan subjektifitac; penilaian sehingga perlu dibuat suatu pedoman untuk menguranginya. Salah satu yang perlu dilLkukan adalah pedoman untuk menentukan apakah respon yang muncul dari seorang testee dapat diberi nilai + 1 karena konsep yang dibuatnya sesuai dengan bentuk atau daerah bercak yang digunakannya. Dengan pedoman yang dihasiIkan ini, suatu respon yang selama ini menimbulkan penilaian yang beragam tidak lagi teljadi. Sampel dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Fakultas Psikologi yang scdang mengikuti Mata Kuliah Tes Rorschach semester Gasal Tahun 2000/2001. SampeJ diambil dengan teknik accidental sampling, karcna beberapa mahasiswa pcscrta tidak hadir.Dari 57 mahasiswa pescrta. tcrjaring scbanyak 39 orang yang bertindak sebagai subjck pcnclilian. Mcreka dibcri daflar rcspon Tcs Rorschach yang dikumpulkan dari respon-respon protokol Tes Ror3chach tahun-tahun sebelumnya dan satu set kartu Rorschach. Kemudian Subjek memberi penilaian kepada setiap respon dengan memperhatikan kartu aslinya. Data hasilnya diolah untuk mengetahui prosentase masing-masing respon. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37 daftar respon yang dapat di kategorikan "SESUAI", 3 respon dikategorikan "TIDAK SESUAJ", dan sisanya tidak terkategori. Selain itu muncul beberapa respon "Tidak tahn" karena bentuk asli respon yang dimaksud kurang dikenal luas oleh subjek. Beberapa respon terpaksa dibatalkan karena tidak tercantum dalam pem lokasi atau terjadi kesalahan penomoran

    STUDI VALIDITAS PREDIKTIF UJIAN MASUK PROYEK PERINTIS I TAHUN 1978/1980 PADA BERBAGAI FAKULTAS DI UNIVERSITAS AIRLANGGA

    No full text
    Mengingat semakin meningkatnya jum1ah peminat yang ingin memasuki Perguruan tinggi sehingga me1ebihi kapasitas yang tersedia dan mengingat bahwa kesempatan yang 1ebih Desar harus diberikan pada mereka yang dirama1kan mampu menye1esaikan studinya sesuai yang diprogramkan, maka semakin penting peranan a1at se1eksi untuk memasuki Pergu ruan Tinggi. A1at se1eksi yang benar-benar memenuhi fungsinya sebagai prediktor prestasi yang cermat dan akurat dapat digunakan untuk memi1ih calon-calon mahasiswa yang dirama1kan akan 1ebih mungkin untuk berhasi1. Bertitik to1ak dari pemikiran tersebut da1am pene1itian ini yang menjadi sasaran ada1ah masa1ah va1iditas prediktif ujian masuk Proyek Perintis I tahun 1978/1980 baik untuk jurusan IPA maupun jurusan IPS.Adapun tujuan dari pene1itian ini ada1ah : 1. Untuk menguji n11ai va1iditas prediktif ujian masuk PP I tahun 1978/1980 di Faku1tas Farmasi dan Faku1tas I1mu Sosia1 dan I1mu Po1itik Universitas Air1angga. 2. Untuk mengetahui besarnya sumbangan re1atif masing masing prediktor yaitu mata ujian matematih:e. biologi, fisika dan kimia untuk jurusan IPA dan mata ujian bahasa Indonesia, I1mu Pengetahuan Sosia1, a1jabar dan bahasa Inggris untuk jurusan IPS dalarn memprediksi prestasi be1ajar. Subyek pene1itian ada1ah se1uruh mahasiswa Fakultas Farmasi si dan FISIP Unair angkatan tahun 1978 yang aktif mengikuti ku1iah·dan ujian sampai dua tahun berturut-turut. Hetode pengumpu1an data dengan mengggunakan dokumentasi untuk mempero1eh hasi1 ujian masuk PP I maupun indeks prestasi. Dari hasi1 ana1isis ternyata bahwa : 1. Untuk Fakultas Farmasi dipero1eh koefisien korelasi ganda ~Y.1234 =0,734. Koefisien kore18si terse but signifikan baik dalam taraf signifikasi Sedangkan sumbangan relatif masing-masing predik-tor dalam mempredikai prestasi bela jar diperoleh hasil sebagai berikut : mata ujian fisika memberikan sumbangan re1atif yang paling tinggi (35,3?~~) diikuti mata ujian kimia (24,584%), mata ujian matematika (22,061%) dan yang paling rendah adalah mata ujian biologi (17,976%). 2. Untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilrnu Politik diperoleh koefisien korelasi ganda RY.1234 = 0,595. Koefisien korelasi tersebut signifikan baik dalam t~ raf signifikansi 5% maupun 1%. Sedangkan sumbangan relatif masing-masing prediktor dalam memprediksi prestasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut : mata ujian aljabar memberikan sumbangan relatif paling tinggi (40,29%), diikuti mata ujian bahasa Indonesia (26,87%), mat a ujian bahasa Inggris (18,35%) dan yang paling rendah mata ujian ilmu pengetahuan sosial

    MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PSIKOLOGI UNAIR

    Get PDF
    Penelitian ini mengajukan suatu permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimanakah Motivasi Belajar Kahasiswa Psikologi Universitas Airlangga ? Untuk menjawab permasalahan ini, mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga diambil sebagai populasi penelitian. Namun penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh subyek dalam populasi, tetapi dilakukan secara sampling. Sebagai cuplikan adalah mahasiswa pengikut mat a ajaran Statistik, Konstruksi Tes dan Psikologi Kepribadian, dengan jumlah 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuestioner, yaitu Kuestioner Motivasi Belajar Mahasiswa. Kuestioner ini telah diujicobakan pacta 13 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam penelitian mengenai Survey Belajar Mahasiswa. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,7819. Tehnik anal isis data dilakukan secara deskriptip, dengan mendasarkan pada penghitungan besaran 1. Nilai mean total dan oilai Standar Deviasi total. 2. Perbandingan nilai mean dan nilai standar deviasi masing-masing butir pertanyaan dengan nilai mean dan oilai standar deviasi totalnya. Dari hasil analisis data ctapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi beLa.j ar-mahasiswa PsLkoLogI Unair dapat dikatakan cukup baik. Dari nilai rata-rata/mean masing-masing butir pertanyaan, tampak bahwa seluruhnya berada diatas nilai tengah 3 (dari kisaran skala jawaban 1 hingga 5) kecuali pada butir 11. Jadi, hampir pacta seluruh butir pertanyaan mahasiswa memberikan penilaian yang cukup positif, kecuali butir 11 yang menunf u kkan masih adanva kecenderungan pacta mahasiswa bahwa hasil ujian yang kurang memuaskan akan menurunkan semangat belajarnya. Apabila dilihat nilai mean dan nilai SD (M -SD hingga M + SD) meskipun hasilnya menunjukkan bahwa kira-kira 2/3 dari responden dapat dikatakan mempunyai motivasi yang baik, namun ternyata tetap masih ada sebagian mahasiswa yang memberi penilaian di bawah ni1ai tengah. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa untuk butir pertanyaan tersebut kondisi yang ada sekarang oleh sebagian mahasiswa dinilai masih kurang. Oleh karena itu meskipun secara umum sudah dapat dikatakan eukup baik, namun dilihat dari besaran nilai mean dan nilai standar deviasi yang diperoleh, peningkatan motivasi belajar mereka tetap harus diupayakan, sehingga diperoleh besaran nilai yang optimal yang menunjOkkan makna yang semakin positip. Lebih jauh lagi, perbandingan dilakukan bukan sekedar dengan nilai tengah kisaran skala jawaban 3, tetapi juga dengan nilai Mean totalnya = 3,657. Hasilnya menunjukkan masih adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi. Hal-hal tersebut menyangkut adanya ke eenderungan ~ahasiswa akan turun semangat belajarnya apabi~ la hasil ujian yang diperoleh kurang memuaskan, merasa kehilangan semangat belajar, kurang ada dorongan untuk menyelesaikan tugas yang lebih sulit dari yang sudah dapat ia kerjakan, kurang berusaha mencoba beberapa cara belajar untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efektif, kurang berusaha untuk bertanya ~ada teman ten tang jawaban soal yang tidak bisa dijawab, kurang berusaha menyelesaikan tugas 1ebih cepat, kurang adanva kebiasaan membaca/membahas hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan bidang studinya, masih dirasakan belajar membuat seseorang tertekan, semangat belajar di perguruan tinggi kurang dan kadangkala masih muncul keraguan akan pilihan bidang studi yang ditekuninya. Sebaliknya beberapa hal lain yang sudah dapat dikatakan cukup baik ialah hal-hal yang berkaitan dengan adanya keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari pada sebelumnya, keinginan untuk pindah ke fakultas/jurusan lain keeil, menvadari bahwa pendidikan merupakan alat untuk mencapai kesuksesan hidup, tidak merasa enggan untuk melanjutkan kuliah meskipun ternyata ada orang-orang yang berhasil tanpa bekal pendidikan tinggi, selalu berupaya untuk menjadi orang yang ahli dalam bidangnya, tidak ada keinginan untuk menjadikan kuliah sebagai kegiatan sampingan meskipun ada kegiatan yang lebih menguntungkan, tetap berusaha berpacu mencapai nilai terbaik dan selalu berkeinginan menampilkan prestasi yang tinggi karena keadaan sekitar yang membuat ia tertantang. Adapun beberapa saran praktis yang diajukan peneliti ada1ah sbb = mengacu bahwa motivasi mahasiswa dapat dibangkitkan, ditingkatkan dan dipelihara oleh kondisi-kondisi dari luar, maka upaya untuk memperbaiki kondisi-kondisi dari luar tersebut merupakan prioritas yang perlu diutamakan. Kepribadian dan sikap para staf pengajar yang menyenangkan dan penuh perhatian dapat meningkatkan dan memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar paling tidak terhadap mata ajaran yang diajarkan oleh staf pengajar tersebut. Cara-cara penyajian kuliah yang disertai dengan visualisasi akan lebih banyak menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat memperbesar motivasi belajarnya. Demikian juga penggunaan metode mengajar yang lebih bervariasi akan roemungkinkan terciptanya komunikasi yang dinamis, baik antara mahasiswa dengan dosennya maupun an tara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Demikian pula pemilihan sumber informasi akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sumber informasi yang sistematik, mudah didapat dan mudah dipahami akan lebih mudah dicerna mahasiswa sehingga tidak akan menurunkan motivasi belajarnva. Upaya perbaikan semua ini merupakan tugas dan kewajiban pendidikan tinggi sebagai pengelola pendidikan. Dengan demikian diharapkan motivasi yang semuia dibangkitkan dari luar pacta akhirnya dapat tertanam secara kuat dan mantap pacta diri mahasiswa sehingga akan menjadi motivasi dari dalam

    Profil Perilaku Prokrastinasi Dosen Muda Universitas Airlangga Yang Diwakili Oleh Tujuh Fakultas

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: Apakah dosen muda di Universitas Airlangga mempunyai kecenderungan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi) yang berkaitan dengan tugas dan kewajibannya sebagai dosen. Peneliti menganggap penting hal ini, mengingat kebiasaan prokrastinasi tersebut bila pada taraf yang tinggi akan merugikan diri sendiri maupun orang lain yang terkena dampaknya. Sebagai contoh, bila seorang dosen mempunyai kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, maka ia akan tergesa-gesa dalam menyiapkan materi sehingga ada kemungkinan tidak teliti, tidak teratur, kurang berwibawa, dan tidak menguntungkan bagi mahasiswa yang disiplin. Lebih jauh kondisi ini akan merugikan pihak perguruan tinggi karena akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan pengajaran yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap nilai akreditasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kecenderungan perilaku prokrastinasi dari para dosen muda di lingkungan Universitas Airlangga, yang diwakili oleh tujuh fakultas, yaitu Fakultas Psikologi, FISIP, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas MIPA. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen muda di Universitas Airlangga Surabaya yang diambil dengan menggunakan metode insidental sampling dengan kriteria sebagai berikut: (1) dosen muda dengan masa kerja kurang dari 5 tahun, (2) berstatus PNS, CPNS, maupun tenaga honorer. Dari hasil pengambilan sampel tersebut terkumpul 30 orang subjek penelitian dari ke-tujuh fakultas. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Prokrastinasi Akademik Dosen yang dimodifikasi dari Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa myang disusun oleh Aviani Rizvi (1997) dengan lima kategori jawaban yang menunjuk pada derajat intensitas kecenderungan perilaku prokrastinasi yaitu tidak pemah, jarang, kadang-kadang, hampir selalu, selalu dan diikuti dengan skala kecemasan yang menyertai prokrastinasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dan analisa korelasi dengan teknik product moment

    STUDI UMPAN BALIK PROSES BELAJAR MENGAJAR DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

    Get PDF
    Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia saat ini tdah menghasilkan kemajuan-kemajuan yang cukup berarti. Kemajuan ini dapat dilihat keberhasiJannya misalnya dengan adanya peningkatan kcsejahteraan masyarakal dan semakin cerdasnya kehidupan masyarakat. Di sisi lain masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk terus mempertahankan dan mcningkatkan prestasi pembangunan, terutama dalarn memasuki abad ke XXI. Salah satu persoalan yang cukup penting adalah masih harus ditingkatkannya kualitas sumber daya manusia kila dalam menghadapj persaingan dengan bangsa-bangsa lain di masa perdagangan boba. nanti
    corecore