41 research outputs found

    Kajian Ekonomi Program Longgar Di Makassar (Study on Economic Benefit of Longgar Program in Makassar)

    Full text link
    The purpose of this research are; (1) To identify the community's response to the Lorong Garden (Longgar) program in Makassar; (2) Analyze the economic benefits of the Longgar program in Makassar, especially in improving the welfare of the community; (3) Formulate development strategy of Longgar program in Makassar City. Location of this study will be conducted in Makassar City. The population of this research is all groups of Kelompok Wanita Tani in Makassar City. The activity of this study in the data collection using observation approach and questionnaire. The collected data is then edited, tabulated, and verified first. The data analysis methods used in this study consist of: (1) Descriptive analysis and, (2) T-statistical analysis of paired t tests. The result of the research shows that the perception of society on the garden garden program is positive and high. From the results of questionnaires distributed to the respondents it can be seen that the level of knowledge, objectives, benefits and community support for the Lorong Garden program is high. The community accessed information about Lorong Garden from the socialization activities by the Penyuluh from Badan Ketahanan Pangan and was very supportive for the competition between Lorong Garden with comprehensive criteria. The results also show the economic benefits of the Lorong Garden Program which increases with time. The paired-sample t test results show significant difference in KWT revenues between 2014-2015 and 2016-2017 and that income tends to increase with time

    Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai Target Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan Di Site Project Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan

    Full text link
    Pengupasan lapisan tanah penutup di site project Darmo PT. Ulima Nitra, dilakukan pada lapisan Overburden berupalempung dan disertai dengan material tanah biasa. PT. Ulima Nitra bekerjasama dengan PT. Menambang Muara Enimsebagai pihak kontraktor untuk melakukan proses stripping overburden dan coal getting. Target pengupasanoverburden adalah sebesar 240.000 bcm/bulan, dengan jumlah alat gali-muat dan alat angkut yang ada serta waktukerja yang ada yaitu 19,86 jam perhari. Berdasarkan hasil pengolahan data pada bulan Oktober 2013, pengupasanoverburden hanya mencapai 225.252,99 bcm/bulan, terjadi penurunan ketercapaian produksi dari target yang telahditetapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu evaluasi kinerja alat gali muat dan alat angkut guna mengetahuipenyebab terjadinya ketidak tercapaian volume pengupasan overburden di PT. Ulima Nitra. Untuk mencapai targetproduksi perbulannya, dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja dari alat angkut,seperti waktu kerja efektif, kesediaan kerja alat angkut, kondisi jalan angkut produksi (geometri jalan), dan sistemantrian yang digunakan pada produksi overburden serta kondisi permukaan kerja. Setelah dilakukan evaluasi danperhitungan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dump truck. Didapatkan peningkatan produksi dandapat memenuhi target perbulan Perusahan yaitu sebesar 286.796,59 bcm/bulan yang berarti naik 61.643,60bcm/bulan dari produksi aktual pada bulan oktober sebesar 225.252,99 bcm/bulan

    Pengaruh Powder Factor Peledakan Terhadap Produktivitas Backhoe Komatsu Pc 2000 Di Pt.bukit Asam (Persero)tbk

    Full text link
    PT.Pama Persada Nusantara sebagai kontraktor pemboran dan peledakan pada lapisan interburden B2C Pit Pre-Bench pada bulan Oktober - November 2013 mengalami penurunan nilai powder factor dibawah standar PT.Bukit Asam (Persero)Tbk. Powder factor standar PT.Bukit Asam (Persero)Tbk sebesar 0,19 kg/m3 - 0,24 kg/m3. Nilai powder factor diturunkan menjadi 0,11 kg/m3 - 0,17 kg/m3 akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap persentase fragmentasi ukuran > 100 cm, nilai digging time serta produktivitas Backhoe Komatsu PC 2000 tidak tercapai. Ketidaktercapain produktivitas tersebut dianalisis nilai fragmentasinya berdasarkan metode Kuzram (1973), digging time, dan produktivitasnya kemudian setelah dianalisis mencari nilai rekomendasi powder factor untuk mecapai target produktivitas. Analisis powder factor 0,11 kg/m3 – 0,17 kg/m3 secara berurutan hasil fragmentasi ukuran >100 cm adalah 32,65%, 34,22%, 33,93%, 32,32%, 27,41%, 27,1 %, 25,2 %, hasil digging time secara berurutan 17,35 detik, 17,27 detik, 16,56 detik, 16,12 detik, 14,23 detik, 13,04 detik, dan hasil produktivitas secara berurutan 551,817 bcm/jam, 574,273 bcm/jam, 579,817 bcm/jam, 600,253 bcm/jam, 665,406 bcm/jam, pada hasil analisis powder factor 0,11 kg/m3 – 0,17 kg/m3 diatas fragmentasi tidak ada yang dibawah 15 %, digging time tidak optimal dan target produktivitas tidak ada yang tercapai tercapai 750 bcm/jam. Jadi, untuk mencapai target produktivitas 750 bcm/jam dihitung dengan persamaan regresi linier rekomendasi powder factornya 0,22 kg/m3 dengan digging time 10,29 detik, dan untuk perbaikan geometri peledakan menggunakan persamaan RL. ASH (1990) agar fragmentasi dibawah 15 % menghasilkan burden 6 m, spasi 7 m, powder charge 4,25 m, stemming 3,45 m, subdrilling 0,3 m, kedalaman lubang ledak 8 m, dan tinggi jenjang 7,7 m dan menghasilkan powder factor 0,24 kg/m3 dengan persentase fragmentasi ukuran >100 cm sebesar 13,17 %. Maka powder factor yang direkomendasikan adalah 0,22 kg/m3– 0,24 kg/m

    Kajian Teknis Geometri Peledakan Berdasarkan Analisis Blastability Dan Digging Rate Alat Gali Muat Di Pit Mt-4 Tambang Air Laya PT Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan

    Full text link
    Penentuan geometri peledakan dan powder factor harus memperhatikan karakteristik massa batuan dan kondisi geologi setempat agar dapat memperoleh fragmentasi produktif dimana persentase boulder kurang dari 15 % sehingga digging rate dan produktivitas alat gali muat dapat ditingkatkan. Percobaan geometri alternatif dilakukan untuk mengatasi masalah boulder yang dihasilkan. Rancangan geometri alternatif ditentukan dengan melakukan penelitian terhadap karakteristik massa batuan berdasarkan Lilly\u27s blastability index berupa rockmass description, joint plane spacing, joint plane orientation, specific gravity influence, dan hardness. Berdasarkan hasil pembobotan massa batuan yang akan diledakkan maka didapatkan nilai blastability index di lokasi penelitian sebesar 33,13 sehingga geometri peledakan yang baik untuk diterapkan untuk lubang bor 6,75 inci adalah burden sebesar 5,5 m, spasi 8,0 m, kedalaman lubang ledak 8,2 meter, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 7,9 m, stemming 4,4 m, dan panjang kolom isian 3,8 m serta powder factor 0,20 kg/m3 sedangkan untuk lubang bor 7,875 inci adalah burden sebesar 6,5 m, spasi 9,0 m, kedalaman lubang ledak 8,3 m, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 8,0 meter, stemming 4,6 m, dan panjang kolom isian 3,7 m serta powder factor 0,20 kg/m3, dimana dari kedua geometri usulan tersebut menghasilkan persentase boulder yang lebih kecil dibandingkan dengan geometri yang diterapkan saat ini

    Perancangan Sekolah Alam Dengan Material Alami Di Kota Batu

    Full text link
    Sekolah alam merupakan sistem pendidikan yang memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran dengan metode belajar aktif. Dengan metode pembelajarannya yang unik, sekolah alam dapat menarik minat para siswa, sehingga dapat membantu Pemerintah Kota Batu untuk meningkatkan fasilitas pendidikan. Kota Batu memiliki potensi sumber daya alam berupa material-material bangunan yang bersifat alami. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya mendesain sebuah sekolah alam dalam rangka membantu pemerintah Kota Batu untuk meningkatkan minat belajar di Kota Batu serta untuk memaksimalkan potensi alam yang tersedia di Kota Batu itu sendiri dengan memanfaatkan material-material alami yang ada di Kota Batu sebagai bahan bangunan untuk perancangan sekolah alam. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara serta pengumpulan data sekunder berupa pustaka. Selain itu, juga melakukan studi komparasi dengan objek sejenis. Penggunaan material alami aman bagi kesehatan pengguna bangunan yang mayoritas adalah siswa sekolah dasar berumur 6-12 tahun. Selain itu, material alami dapat memberikan kesan alami pada bangunan dan menjadi sarana edukasi bagi para siswa sekolah alam maupun masyarakat mengenai kegunaan material alami, yaitu salah satunya sebagai bahan bangunan

    Eksplorasi Material Bambu Pada Rancangan Elemen Eksterior Bangunan Resort Di Kota Batu

    Full text link
    Kebutuhan akomodasi di kota Batu meningkat karena semakin banyak pengunjung ke kota Batu dengan tujuan rekreasi. Resort merupakan salah satu alternatif akomodasi yang dibutuhkan. Rancangan sebuah resort dengan karakter arsitektur yang khas yaitu penggunaan material bambu pada resort merupakan salah satu cara menarik perhatian pengunjung. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman masa lalu dengan adanya bambu sebagai bahan bangunan. Tujuan penulisan artikel ini adalah perancangan resort dengan penerapan eksplorasi bambu sebagai elemen eksteriornya di Kota Batu. Metode perancangannya menggunakan metode deskriptif dan analitik eksplorasi desain bambu pada elemen utama eksterior yaitu atap, dinding dan bukaannya sesuai sifat ruangnya. Sehingga dari hasil analisa eksplorasi desain bambunya akan diterapkan pada elemen eksterior resort
    corecore