14 research outputs found

    Rangsangan Titik Akupunktur Nomer 16 Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Mencit Jantan Usia Sembilan Bulan

    Get PDF
    Penurunan kadar testosteron pada laki-laki mulai usia pertengahan antara 45-59 tahun dan menyebabkan terjadinya ganguan seperti menurunnya kekuatan otot, meningkatnya lemak visceral, gangguan fungsi seksual seperti libido menurun dan/atau disfungsi ereksi. Akupunktur dengan konsep pengobatan hantaran rangsang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi seksual laki-laki. Pada penelitian ini diteliti pengaruh perangsangan pada titik akupunktur no.16 dan 49 terhadap kadar hormon testosteron pada mencit (Mus musculus) yang telah mengalami proses penuaan.  Sebanyak 28 ekor mencit jantan usia 9 bulan dijadikan binatang coba. Binatang coba dibagi menjadi empat kelompok eksperimen secara random. Kelompok 1 diberikan rangsangan pada titik akupunktur no.16, kelompok 2 diberikan rangsangan pada titik akupunktur no.49 dan kelompok 3 diberi rangsangan pada titik akupunktur no.16 dan 49, dan kelompok 4 sebagai kontrol. Perlakuan diberikan selama 10 menit, diulang sebanyak tiga kali per minggu, dan diberikan selama empat minggu. Kadar hormon testosteron diukur dari sampel darah mencit setelah perlakuan selesai. Perbedaan rerata kadar hormon testosterone antar kelompok eksperimen diuji dengan uji Kruskal-Wallis dan Man-Whitney pada tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil penelitian menunjukan rerata (±sd) kadar hormon testosteron pada kelompok 1, 2, 3, dan 4 adalah 815,0 (±568,8) ng/dl,  229,5 (±337,4) ng/dl, 538,2 (±715,0) ng/dl, dan 50,8 (±32,2) ng/dl secara berurutan. Analisis Mann-Whitney menunjukan bahwa  kadar testosteron kelompok eksperimen 1 berbeda dengan kelompok lain dan control (P<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian rangsangan pada titik akupunktur no.16 meningkatkan kadar hormon testosteron mencit secara signifikan.Kata Kunci: akupunktur, hormon testosteron, mencit tua. [Stimulation on Acupuncture Point Number 16 Increases Testosterone Hormone Level in Nine-Month-old Male Mice].Decreasing level of testosterone in man starts at the age between 45-59 years which causes disorders such as decreased muscle strength, increased visceral fat, sexual dysfunction such as decreased libido and / or erectile dysfunction. Acupuncture with excitatory conduction treatment concept can be used to enhance male sexual function. In this study we examined the effect of stimulation of acupuncture points no.16 and 49 on testosterone levels in mice (Mus musculus) who are aging. A total of 28 male mice aged 9 months were used as experimental animals. The experiment animals were divided into four groups randomly. Group 1 was given stimulation of acupuncture pointno.16, group 2 was given stimulation of acupuncture point 49 and group 3 was given stimulation of acupuncture points no.16 and 49, and group 4 as the control group. Treatment was given for 10 minutes, repeated three times per week, for four weeks. Testosterone levels were measured from blood samples of mice after treatment was completed. The mean differences of testosterone levels between experimental groups were tested by Kruskal-Wallis and Man-Whitney at significance level a =0.05. The results showed  the mean (± sd)  of testosterone levels in group 1, 2, 3, and 4  were 815.0 (±568.8) ng / dl, 229.5 (±337.4) ng / dl, 538, 2 (±715.0) ng / dl, and 50.8 (± 32.2) ng / dl, respectively. Mann-Whitney analysis showed that testosterone level of group 1 was different from those of the other groups and the control (P<0.05). It is concluded that stimulation of acupuncture pointno.16 increases testosterone levels in mice significantly. Keywords: acupuncture, testosterone hormone, aging mice

    The Correlation of Body Composition and Fitness Level of Students in Medical Faculty Unwar

    Get PDF
    Medical students beside they are as a member of the medical rescuer, the team is also to have good physical fitness due to consider that Indonesia involves a disaster drawn area. The study was conducted on a member of Tim Bantuan Medis (Medical Rescuer Team) of FKIK Warmadewa University. This simple random sampling was carried out to choose the sample. The data was analyzed using the Spearman correlation test to find out the correlation between body composition and physical fitness. The result from body composition showed that the highest percentage is in the average category (40.7%) and the smallest percentage is in the fair category (3.35%). Whereas the level of physical fitness that assessed through muscle endurance and cardio-respiratory endurance show a level in the poor as follow 38,5% and 85,7%. The conclusion is a significant correlation (relatively strong)between body composition and physical fitness (muscle endurance and cardio-respiratory endurance ) (r=0.30 dan r=0.18

    COMPARISON OF THE STEP EXERCISE METHOD FOR RESTING PULSES AND RECOVERY PULSE RATES IN TBM FKIK WARMADEWA

    Get PDF
    Being a member of the Tim Bantuan Medis (TBM) is required not only to have excellent health but also to have optimal physical fitness, bearing in mind that Indonesia is a disaster-prone area where disasters can occur anytime and anywhere. The research was conducted on members of the TBM of Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Warmadewa, aiming to compare the step exercise (SE) method to the resting pulse rate and recovery pulse rate in TBM students. The research was conducted at the Physiology Laboratory of FKIK Warmadewa, with ethical clearance Number: 323/Unwar/FKIK/EC-KEPK/IV/2023. This study used 71 samples of TBM students who were divided into 3 groups using a simple random method. P1 group did SE at a frequency of 100 x/minute for 216 seconds, group P2 did SE at a frequency of 110 x/minute for 196 seconds, group P3 did SE at a frequency of 120 x/minute for 180 seconds, exercises were carried out 3 times per week, during 4 weeks. All subjects were tested for cardiorespiratory fitness with the Harvard Step Test and compared the pre and post exercise results. Data analysis was performed using the paired t test method to see a comparison of the step exercise method on resting pulse and recovery pulse rate. The results showed that at P1 and P3 there was no significant decrease in the pre-post resting pulse (p>0.05), whereas in the recovery pulse there was a significant decrease (

    Phytochemical test on herbal drinks loloh cemcem at Penglipuran Village, Bali

    Get PDF
    Loloh is a traditional Balinese drink that is believed to be able to overcome certain diseases. The Balinese people make loloh independently for self-consumption or trading in the small-scale home industry. The making of loloh is usually passed down from generation to generation, but until now has not been standardized. Loloh cemcem is one of the traditional drinks from The Penglipuran Village, Bangli Regency, Bali. This study aims to conduct phytochemical tests on loloh cemcem in Bali, especially from Penglipuran Village. Phytochemical tests include levels of alkaloids, steroids, terpenoids, phenolics, saponins, flavonoids, steroid, and tannins. The results of this study indicate that loloh cemcem produced in Penglipuran Village contains flavonoids, terpenoids, tannins, phenols, and alkaloids. But do not contain saponins and steroids. Loloh cemcem has the potential to be an antibacterial, antioxidant and another benefit that still needs further investigation

    Berlayar Melintasi Badai Covid-19 Jaga Kondisi Tanpa Mengabaikan Proteksi

    Get PDF
    Hingga kini dunia masih dihadapkan pandemi Covid-19 tidak terkecuali Indonesia, di mana dampaknya tidak hanya pada sektor kesehatan tapi merambah ke berbagai sektor mulai perdagangan, transportasi, perindustrian, pariwisata hingga ke sektor pendidikan. Sampai saat ini vaksinasi Covid-19 masih dianggap cara paling ampuh dalam menanggulangi Covid-19, sayangnya proses tersebut membutuhkan waktu dan berbagai persiapan tehnis, belum lagi adanya mutasi dari virus penyebab Covid-19. Hingga saat ini opsi pencegahan terhadap infeksi Covid-19 merupakan opsi pertama selain mengoptimalkan sistem imun. Langkah-langkah pencegahan telah dikumandangkan di seluruh dunia termasuk di Indonesia seperti mengenakan masker secara benar, mencuci tangan dengan cara yang benar, menjaga jarak (physical distancing) minimal 1-2 meter, menghindari kerumunan (social distancing), menghindari menyentuh wajah dll. Daya tahan tubuh atau sistem imunitas dibangun dari kondisi tubuh yang sehat, untuk itu dibutuhkan pola makan yang sehat dan seimbang, aktivitas fisik yang cukup dan teratur, istirahat yang cukup secara kualitas dan kuantitas, dan manajemen stres yang baik. Disamping itu ada beberapa cara yang mudah dan sederhana namun terbukti secara ilmiah dapat membantu mengoptimalkan sistem imun seperti berjemur sinar matahari, konsumsi herbal, meditasi dan akupresur. Pada akhirnya kita juga harus mencegah dan menanggulangi hal-hal yang kontraproduktif dan terbukti meningkatkan risiko sakit hingga kematian akibat Covid-19 yaitu obesitas dan merokok

    Statistics Kingdom: A Very Helpful Basic Statistical Analysis Tool for Health Students

    Get PDF
    “Statistics Kingdom” is a website that really helps the learning process of “statistics and research” for health students. When final year health students need statistical analysis tools for their research projects, then visiting the “Statistics Kingdom” website is a very good choice. Health students can very easily enter data and then analyze it directly on the website, also provided the opportunity to ask questions and discuss further with the consultant. Thus, “Statistics Kingdom” is a web-based statistical analysis tool that health students really need

    Pelatihan Teknik Imobilisasi Cedera Leher Kepada Pelatih dan Official Cabang Balap Motor di KONI Kabupaten Badung

    No full text
    Aktivitas fisik berupa kompetisi olahraga memiliki resiko cedera dari yang ringan, berat hingga fatal. Salah satu cedera yang berakibat fatal adalah cedera leher (neck injury), yang mana dapat mengakibatkan kematian, kelumpuhan maupun cedera menahun. Salah satu cabang olahraga (cabor) yang berpotensi menimbulkan cedera leher adalah Balap Motor. Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan akan sangat mempengaruhi proses penyembuhan cedera tersebut, sebaliknya keterlambatan dan kesalahan dalam memberi pertolongan pertama pada cedera leher dapat memperparah cedera bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah, bahkan kematian. Agar dapat mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan pelatihan kepada pelatih dan official cabang olahraga Balap Motor, karena merekalah yang akan mendampingi atlet selama pertandingan, sehingga kecepatan dan ketepatan mereka dalam memberikan pertolongan pada cedera akan sangat mempengaruhi proses cedera tersebut. Pelatihan yang diberikan berupa teknik imobilisasi cedera leher serta teknik evakuasi korban, yang diharapkan dapat meningkatakan kemampuan pelatih dan official untuk memberikan pertolongan pertama pada cedera leher. Mitra dalam program ini adalah pelatih dan official cabor Balap Motor KONI Kabupaten Badung. Target luaran dari program tersebut adalah video kegiatan, serta publikasi di media cetak dan online. Hasil pre-post test menunjukan peningkatan pengetahuan sebesar 18.3%, dan dari praktek tehnik immobilisasi dan evakuasi pasien, semua peserta mampu mempraktekan dengan benar. Kata kunci: teknik imobilisasi, cedera leher, pelatih dan official, balap moto

    Pelatihan Teknik Mencuci Tangan yang Benar dan Pembuatan Bak Cuci Tangan Hemat Air bagi Anggota Café 19 Jimbaran

    No full text
    Wabah Covid-19 yang telah menyerang lebih dari 238 juta manusia dan menimbulkan kematian lebih dari 4,6 juta manusia. Penularan Covid-19 yang sangat cepat terutama diakibatkan oleh percikan droplet dari orang yang terinfeksi, karena itu salah satu langkah pencegahannya adalah sering mencuci tangan dengan cara yang benar. Kelompok Café 19 adalah kelompok pengusaha makanan laut di pantai Jimbaran, di mana kelompok tersebut sangat mengandalkan pelanggan dari wisatawan, dan pandemi Covid-19 ini sangat memukul pendapatan mereka. Protokol pencegahan adalah wajib diterapkan di setiap unit usaha, di mana salah satunya adalah penyediaan bak cuci tangan dan pengetahuan cara mencuci tangan dengan benar. Wilayah café yang berada di tepi pantai tidak memungkinkan mendapatkan air bersih dari sumur bor, jadi satu-satunya cara yaitu melalui sumber air PDAM, yang cukup membebani biaya operasional mereka. Pelatihan mencuci tangan yang benar dengan tehnik 6 langkah dengan sabun dan air mengalir selama 40-60 detik dilakukan oleh tim dari FKIK Unwar disertai pembagian poster langkah-langkah mencuci tangan yang benar di setiap café. Untuk mengurangi keborosan air akan diberikan pelatihan cara membuat bak cuci tangan hemat air dilakukan oleh tim Fakultas Tehnik Unwar. Pelatihan Teknik Mencuci Tangan untuk Mencegah Penularan Covid-19 dan Pembuatan Bak Cuci Tangan Hemat Air bagi Anggota Kelompok Café 19 Jimbaran, diharapkan dapat membantu mencegah penularan Covid-19 dan membantu meringankan beban biaya air bersih. Luaran yang ditargetkan adalah publikasi di media cetak atau online, serta publikasi di jurnal Warmadewa Ministerium Medical Journal. Dari hasil pre-post test menunjukan peningkatan pengetahuan sebesar 25%, dan dari observasi praktek mencuci tangan dan membuat bak cuci tangan hemat air, semua peserta mampu melakukan dengan baik dan benar

    Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Olahraga dan Pelatihan Pemasaran Digital kepada Karyawan Fitness Plus Gatsu Denpasar

    No full text
    Pusat kebugaran sudah menjadi kebutuhan gaya hidup terutama di kota-kota besar, termasuk Denpasar. Aktifitas olahraga di pusat kebugaran sangat bervariasi mulai dari latihan aerobik, latihan pengencangan otot, kekuatan hingga daya ledak otot. Aktifitas tersebut tentunya rentan mengalami kecelakaan baik yang ringan hingga berat. National Accident Helpline melaporkan sekitar 33% terjadinya kecelakaan di pusat kebugaran di mana pada wanita mengalami 34% dan laki-laki 31%. Oleh karena itu mutlak bagi pelaku industri kebugaran terutama pelatih kebugaran yang berhubungan langsung dengan client di pusat kebugaran. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada industri kebugaran, sehingga dibutuhkan alternatif pemasaran dengan sistem digital, sehingga dibutuhkan pelatihan pemasaran secara digital bagi karyawan Fitness Plus Gatsu. Mitra adalah karyawan dan pelatih kebugaran di Fitness Plus Gatsu Denpasar. Pelatihan dilakukan secara luring berupa teori dan praktek mengidentifikasi korban kecelakaan, aktifasi sistem emergensi, memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, mengirim korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Materi pemasaran digital dilakukan secara daring yang diikuti karyawan pemasaran. Kesimpulan adalah pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra sebesar 32% dalam mengenali kecelakaan olahraga, aktivasi sistem kegawatdaruratan, pertolongan pertama pada kecelakaan, evakuasi ke fasilitas kesehatan. Karyawan pemasaran juga dapat menjalankan pemasaran digital dengan memanfaatkan berbagai platform yang telah ada

    First Aid Training on Near Drowning and Emergency System Activation to Employees of Hotel Quest San Denpasar

    Get PDF
    It is possible to use the global decline in the Covid-19 epidemic as a trigger for the revival of Bali's tourism sector. Bali tourism includes a significant portion of water sports like surfing, diving, rafting, and swimming on beaches, lakes, and rivers. Swimming pools and other activities are available at amusement parks. One of the most common events in water tourism is almost drowning. There were 9 fatalities and 300 drowning instances in the Kuta beach area alone, according to the 2018 data. Because it is essential for tourist actors, especially those associated with water leisure, to acquire Basic Life Support (BLS) training, especially in saving drowning victims, the success of the rescue of drowning victims greatly depends on the speed and precision of administering BLS. The administration of the Quest San Denpasar Hotel, where Partners work, wishes to offer first aid training for accidents, particularly for drowning victims, as none of the hotel staff have ever had first aid training. Ten hotel staff members attended the training on October 29, 2022, at the Quest San Denpasar Hotel. The training provided is in the form of theory and practice of identifying drowning victims, activating the emergency system, evacuating victims from the waters to land, providing BLS, and sending victims to the nearest health facility. Before the training, a pre-test was carried out and afterward, a post-test was carried out, from the results of these tests it could be concluded that there was an increase in the participants' knowledge of 32%, and from BLS practice all participants were able to assist properly
    corecore