16 research outputs found

    Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami Dengan Metode Spectral Fatigue Analysis

    Full text link
    Salah satu komponen dari Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) adalah surface buoy. Surface buoy selama beroperasi di laut akan menerima beban akibat gelombang yang relatif besar, bersifat dinamis dan acak, yang dapat menyebabkan beban berulang pada struktur keel buoy. Apabila terjadi secara terus-menerus, beban ini dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada struktur keel dari surface buoy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui umur kelelahan struktur keel buoy tsunami dengan metode spectral fatigue analysis, dimana struktur keel buoy tsunami merupakan penghubung antara tali tambat (mooring line) dengan surface buoy. Struktur keel buoy ini terbuat dari material poros bekas pakai. Untuk menentukan umur kelelahan struktur keel buoy ini, telah dilakukan pembuatan diagram sebaran gelombang (wave scatter diagram) selama setahun pada koordinat 108.3417 BT dan 10.3998 LS. Selanjutnya dilakukan uji olah gerak buoy dan beban gelombang untuk mendapatkan fungsi transfer tegangan pada keel buoy. Pembuatan spektrum gelombang untuk masing-masing kondisi laut dilakukan untuk memperoleh respon tegangan pada struktur keel buoy. Hasil pengujian material berupa kurva SN digunakan sebagai basis dalam menentukan umur kelelahan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa umur kelelahan struktur keel buoy tsunami akibat beban gelombang sekitar 11 tahun untuk berbagai kondisi laut (sea state) di perairan yang ditinjau

    Perhitungan Wave Making Resistance Pada Kapal Katamaran Dengan Menggunakan CFD

    Full text link
    Kapal katamaran merupakan salah satu jenis kapal multihull. Saat ini, permintaan akan jenis kapal ini semakin meningkat karena beberapa keunggulan yang dimiliki katamaran jika dibandingkan dengan kapal monohull. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan kapal katamaran adalah nilai hambatannya. Tidak seperti pada kapal-kapal monohull, pada katamaran akan terjadi interaksi gelombang di daerah antara kedua demihull-nya. Interaksi ini dapat mempengaruhi nilai hambatan gelombang kapal, tergantung dari interaksi apa yang terjadi. Dengan melakukan variasi kecepatan (Fn), yaitu untuk Fn = 0.2 - 0.4 dan variasi jarak antar lambung (S/L) dimana S merupakan jarak antar lambung dan L adalah panjang kapal, yaitu untuk S/L = 0.2, S/L = 0.3 dan S/L = 0.4 dapat dilihat pengaruh interaksi gelombang terhadap nilai hambatan gelombang katamaran. Dari hasil simulasi numerik diketahui bahwa untuk satu nilai Fn, hambatan gelombang akan terus menurun seiring bertambahnya nilai S/L, sedangkan untuk nilai S/L yang sama, nilai hambatan gelombang akan terus bertambah seiring kenaikan nilai Fn sampai dengan Fn = 0.5. Pada Fn di atas 0.5, nilai hambatan gelombang akan mengalami penurunan karena berkurangnya pengaruh gelombang terhadap demihulls dan terjadinya wave breaking dan spray

    Kajian Eksperimental Pengaruh Posisi Perletakan Hydrofoil Pendukung Terhadap Hambatan Kapal

    Get PDF
    Penggunaan hydrofoil merupakan salah satu cara untuk bisa mengurangi hambatan kapal pada kondisi kecepatan yang direncanakan. Gaya lift yang dimiliki hydrofoil dapat mengurangi WSA kapal pada kondisi foilborne sehingga hambatan yang diterima hanya akan dipengaruhi oleh sistem hydrofoil itu sendiri. Dalam perencanaan hydrofoil perlu dipertimbangkan gaya lift dan drag yang dihasilkan sehingga drag hydrofoil dapat lebih kecil daripada hambatan barehull planing pada kecepatan yang direncanakan. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh dari posisi perletakan hydrofoil terhadap hambatan kapal. Penelitian ini dilakukan di towing tank dengan memvariasikan antara jarak hydrofoil depan dan belakang terhadap titik berat kapal variasi 1 la/lb = 0,3, variasi 2 la/lb = 1,15 dan variasi 3 la/lb = 2. Dari hasil pengujian towing tank terhadap hambatan total, dapat diketahui bahwa untuk variasi 2 memiliki nilai Rt = 22,46 KN lebih rendah dibandingkan dengan variasi lainnya variasi 1 Rt = 22,76 KN dan variasi 3 Rt = 30,31 KN. Penempatan hydrofoil pada variasi 3 la/lb = 2 terjadi perbedaan momen yang sangat besar sehingga mengakibatkan haluan kapal yang disangga oleh hydrofoil bagian depan lebih mudah terangkat daripada bagian buritan. Hal ini menyebabkan terjadinya hentakan pada hydrofoil bagian depan terhadap permukaan air secara berkelanjutan pada Fn > 0,7

    Intact Stability Analysis of Crew Boat with Variation of Deadrise Angle

    Full text link
    ¾ As a supporter of offshore supply logistics operations, crew boat moving in high speed needs the hull design that is able to reduce the resistance but the stability is still good. The innovation of hull design carried out have to consider not only in aspect of safety and comfort, but also in aspect of cargo hold capacity. Therefore, this research will analyze the change of deadrise angle to the stability, cargo hold capacity, and resistance. The shift of weight and buoyancy point caused by the change of deadrise angle is calculated by block method. The calculation of cargo hold is carried out by integration of CSA curve. The calculation of ship stability is carried out by using the Krylov I method. If the stability varied by deadrise angle does still fulfill, the next analysis is the resistance. The resistance calculation uses Computational Fluid Dynamics (CFD). The smallest resistance is occurred with deadrise angle 16 degrees which the magnitude is 144.741 kN in speed 24 knots. The output obtained from this research is a recommendation of hull design revealing that crew boat with deadrise angle 6 degrees have an enough cargo hold to take up payload and the stability still fulfills the IMO Regulation

    Analisa Tegangan Pada Cross Deck Kapal Ikan Katamaran 10 GT Menggunakan Metode Elemen Hingga

    Full text link
    Dalam bidang kekuatan kapal, perlu memperhitungkan kekuatan memanjang dan melintang suatu konstruksi kapal. Distribusi beban yang tidak merata dan gelombang air laut yang tidak beraturan dan berulang pada kapal yang berlayar menyebabkan struktur kapal terjadi tegangan dan regangan. Kapal katamaran (multi hull) merupakan inovasi untuk kemajuan sarana transportasi laut dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan penelitian ini membuktikan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh kapal ini saat terkena beban gelombang dengan variasi arah gelombang 00 (following sea), 900 (beam sea) dan 1800 (head sea) memenuhi tegangan ijin standar BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Pada kapal katamaran terjadi kombinasi beban gaya hidrostatis dan hidrodinamis (gelombang) yang menyebabkan terjadi momen bending dan gaya geser. Untuk mengetahui tegangan Von Mises maksimum yang terjadi dilakukan analisa dengan menggunakan Finite Element Method (FEM) dengan bantuan software MSC Nastran 2010. Hasil perhitungan analisa manual didapatkan nilai tegangan terbesar pada arah gelombang 180o (head sea) sebesar 9,389 N/mm2. Sedangkan hasil pemodelan dengan menggunakan metode elemen hingga didapatkan tegangan maksimum terjadi pada arah gelombang 900 (beam sea) sebesar 33,2 N/mm2. Tegangan ijin yang disyaratkan oleh BKI sebesar 39,311 N/mm2.Dari hasil analisa tegangan tersebut, struktur kapal ikan katamaran memenuhi standar dari ketentuan BKI

    High Plasma Tnf-? Levels And Mononuclear Cells Inos And Tnf-? Expression AS Risk Factors For Painful Diabetic Neuropathy

    Full text link
    Painful Diabetic Neuropathy (PDN) is one of the most common and annoyingcomplications of diabetes mellitus. The pathogenesis of PDN is complex and still unclear.Recently it has become clear that nitric oxide (NO) and proinflammatory cytokines playan important role in the pathogenesis and maintenance of pain in PDN. Based on thisphenomenon, this study was conducted to investigate whether the cytokine tumornecrosis factor-alpha (TNF-?) and NO, in this case inducible Nitric Oxide Synthase(iNOS), play a role in PDN pathogenesis.The study was carried in two steps. The first step was a cross sectional and thesecond step was a case-control study. The study was performed in 110 type-2 diabeticpatients. The plasma TNF-? levels were determined by ELISA while the expression ofTNF-? and iNOS in mononuclear cells were analyzed immunohistochemically.Of 110 subjects, 59 patients suffered from Painful DN (case) and the remaining51 patients were Painless DN (control). Cross sectionally, plasma TNF-? levels andimmunoreactivity for iNOS and TNF-? were higher in patients with more severe pain inthe Visual Analog Scale (VAS). There were statistically significant differences (p <0.05) between mild and severe pain in regard to TNF-? level (15.24 pg/ml ± 5.42 vs.20.44 pg/ml ± 10.34 ); to iNOS immunoreactivity (9.72 % ± 8.61 vs. 15.6% ± 11.84); andto TNF-? immunoreactivity (13.0 % ± 9. 48 vs. 20.44% ± 11.75).The case control study showed that TNF-? had an odd ratio of 5.053 [CI 95%(2.241-11.392); p < 0.001]. TNF-? immunoreactivity of 4.125 [CI 95% (1.805-9.425); p< 0.001]; and iNOS immunoreactivity of 3.546 [CI 95% (1.613-7.795); p = 0.002]. There were correlations between TNF-? level, TNF-? and iNOS immunoreactivity andVAS with coefficient correlation: 0.330; 0.285 and 0.275 (p < 0.05) respectively.It is concluded that Diabetic Neuropathy patients with high TNF-? levels, iNOSand TNF-? immunoreactivity of mononuclear cells have higher risk for painful DN thanpainless DN. The higher TNF-? level, iNOS and TNF-? immunoreactivity the moresevere was the pain. This supports the hypothesis that TNF-? and iNOS have role inPDN pathogenesis. The results of this research could be applied as a basic for furtherresearch in pursuit of better management of PDN
    corecore