4 research outputs found

    UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MEDIA SLIDE POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 SLEMAN

    Get PDF
    Motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VII A di SMP Negeri 3 Sleman masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh faktor seperti sarana prasana di sekolah dan proses pembelajaran yang belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan dalam pembelajaran IPS salah satunya dengan penggunaan media slide PowerPoint. Media slide PowerPoint belum optimal diterapkan dalam pembelajaran, sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media slide PowerPoint dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII A SMP Negeri 3 Sleman. Penelitian ini adalah penelitian CAR (Classroom Action Research) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sumber data dari penelitian ini siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sleman. Adapun dalam pengambilan data melalui observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan tes. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi metode. Penelitian ini menggunakan dua bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media slide PowerPoint dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas VII A di SMP Negeri 3 Sleman. Hal tersebut terlihat dari peningkatan motivasi berdasarkan hasil angket yang terjadi pada setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata motivasi kelas sebelum tindakan adalah 69,2%, sesudah tindakan rata-rata motivasi kelas adalah 72,4% atau mengalami peningkatan sebesar 3,2%. Pada siklus II ratarata motivasi kelas sebelum tindakan adalah 72,2%, sesudah tindakan rata-rata motivasi kelas adalah 77,9% atau mengalami peningkatan sebesar 5,7%. Pada siklus III motivasi kelas sebelum tindakan adalah 76,4%, sesudah tindakan rata-rata motivasi kelas adalah 79,7% atau mengalami peningkatan sebesar 3,3%. Penggunaan media pembelajaran ini juga dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata tes yang terjadi pada setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata nilai siswa dari 52,9 menjadi 66 atau meningkat sebesar 13,1 poin. Pada siklus II rata-rata nilai siswa dari 58,9 menjadi 77,2 atau meningkat sebesar 18,3 poin. Pada siklus III, rata-rata nilai siswa dari 62,5 menjadi 80,6 atau meningkat sebesar 18,1 poin. Dengan demikian, penerapan media slide PowerPoint dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII A SMP Negeri 3 Sleman. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Media Slide PowerPoint. vi

    The meaning and experience on nationalism among Indonesian migrant workers’ children in border area

    Get PDF
    Discussion related to nationalism has become an essential topic in the field of Indonesian education, particularly in the context of education in the border area. This study reported on the condition of educational services, and explored the meaning and experience of nationalism from Indonesian migrant workers' (IMW's) children at the community learning center (CLC) Sarawak, Indonesia-Malaysia border area. The study employed qualitative methods with a phenomenological approach, intended to produce in-depth data on the meaning and experience of nationalism from IMW's children attending CLC Sarawak, Malaysia. The data collected in this study used the main data through exhaustive interviews and observation, while additional data was collected through documentation. The results showed that CLC has made the optimal efforts in growing IMW's children nationalism in border areas, included: i) Implementing educational curriculum in accordance with curriculum standards in Indonesia; ii) Implement programs that can increase IMW's children nationalism; and iii) Improve access and quality education services for IMW's children in border areas. Furthermore, IMW's children interpret nationalism as a feeling of love, pride, and willingness to sacrifice for the nation and country with all their heart. The meaning of nationalism is constructed through various children’s experiences obtained in the school environment, family environment, and socio-cultural conditions in the community. The results and discussions reported in this study can serve as a reference and guideline for the Indonesian government to formulate and prioritize educational designs or policies for Indonesian migrant workers in border areas

    Pengembangan Media Pembelajaran IPS dengan Tema Pemanfaatan dan Pelestarian Sungai untuk Siswa Kelas VII SMP

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran IPS dengan tema pemanfaatan dan pelestarian sungai untuk siswa kelas VII SMP. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan. Subjek uji coba pada penelitian ini berjumlah 135 responden yang terdiri atas 3 orang guru IPS SMP dan 132 orang siswa SMP yang terdiri atas 18 siswa pada uji coba lapangan tahap awal, 30 siswa pada uji coba lapangan utama, dan 84 siswa pada uji coba lapangan operasional. Pengumpulan data kelayakan media dilakukan menggunakan angket untuk aspek pembelajaran, aspek materi, dan aspek media. Pengumpulan data efektivitas media dilakukan dengan tes hasil belajar, angket penilaian sikap, dan penilaian keterampilan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Validator penelitian ini adalah satu orang ahli materi dan satu orang ahli media. Hasil penelitian ini adalah berupa multimedia pembelajaran dalam bentuk CD program, yang telah dinilai dengan skala lima (5), hasil penilaian menunjukkan bahwa: a) aspek pembelajaran dengan skor 4,64 “sangat layak”; b) aspek materi dengan skor 4,83 “sangat layak”; c) penilaian ahli media pada aspek media dengan skor 3,92 “layak”. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa: a) uji coba lapangan awal dengan skor 4,04 “layak”; b) uji coba lapangan utama dengan skor 4,14 “sangat layak”; c) uji coba lapangan operasional dengan skor 4,19 “sangat layak”. Hasil tes uji coba efektivitas lapangan menunjukkan skor ketuntasan belajar siswa sebesar 76,4 (melampaui KKM yaitu 75,0), aspek sikap sebesar 84,36 “sangat baik” dan skor aspek keterampilan sebesar 71,88 “baik”. Dengan demikian, multimedia interaktif yang dikembangkan sangat layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran IPS

    Revitalisasi Nasionalisme Anak Pekerja Migran Indonesia di Community Learning Center Sarawak Malaysia.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) pemaknaan nasionalisme dari anak-anak pekerja migran Indonesia di Community Learning Center (CLC) Sarawak, Malaysia; (2) proses revitalisasi nasionalisme anak-anak pekerja migran Indonesia di CLC Sarawak, Malaysia; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi revitalisasi nasionalisme anak-anak pekerja migran Indonesia di CLC Sarawak, Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory untuk mengungkap revitalisasi nasionalisme di CLC Sarawak. Penelitian dilakukan di CLC Melur Gemilang dengan subjek penelitian guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik yang mengacu pada konsep Strauss dan Corbin yakni pengodean terbuka, pengodean berporos, dan pengodean selektif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pemaknaan nasonalisme sebagai rasa cinta, rasa bangga terhadap tanah air, kesetiaan kepada negara, dan menjunjung tinggi persatuan. (2) Revitalisasi nasionalisme dalam kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme ke dalam mata pelajaran dengan komunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Dalam konteks kegiatan di luar pembelajaran, guru melakukan pembiasaan seperti pengenalan budaya Indonesia, meliputi kesenian musik, kesenian tari, kesenian rupa, permainan tradisional, dan kuliner. Selain itu, kegiatan lain yang dilakukan yakni kegiatan upacara bendera, upacara peringatan dan perayaan hari nasional, serta kegiatan kepramukaan. (3) Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi yaitu kurikulum, program repartriasi, teknologi informasi, penggunaan bahasa nasional dan daerah, serta kemitraan CLC dengan pihak Konsulat dan perusahaan. Sedangkan faktor penghambat dalam revitalisasi nasionalisme yaitu keterbatasan pendidik, kondisi siswa, fasilitas, pola pikir orang tua, dan proses sosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Dengan demikian, proses pendidikan di CLC Sarawak dapat merevitalisasi nasionalisme anak pekerja migran Indonesia
    corecore